FORMAT
PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK II
PROGRAM
STUDY KEPERAWATAN DIII
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
I. Data Pribadi Klien
A. Tanggal/jam Pengkajian :
Nama : An. R
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 5 bulan
Nama Ayah/Ibu : Tn. S / Ny. R
Pekerjaan Ayah : Sales obat-obatan generik
Pekerjaan Ibu : Ibu rumah tangga
Alamat : Karang
Pujung 05 / 02 Purwokerto
Suku Bangsa :
Agama : Islam
Pendidikan Ayah : SMP
Pendidikan Ibu : SMP
B.
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. S
Umur / Jenis Kelamin : 40 th
Alamat : Karang Pujung
Pekerjaan : Sales
obat generik
C.
Identitas Masuk Rumah Sakit
Tanggal Masuk :
Ruang : Kantil
No. RM : 439036
Diagnosa Medis : Impetigo bulosa
II. Riwayat Kesehatan Klien
A. Keluhan Utama : Keluarga
mengatakan
4 hari sebelum masuk
rumah sakit panas, mendadak tinggi, suhunya 38 0C mulai pukul 04.00
terus-terus. Ibu An R. menderita demam berdarah An. R timbul bintik-bintik
merah ditangan dan menyebar keleher bercair, kata keluarga timbul cacar,
sekarang pecah dan kering basah, tapi masih berwarna merah.
B. Riwayat kesehatan
sekarang
Keluarga mengatakan An.
R masih sering panas, terdapat bencolan / bisul di belakang telinga dan dibahu
berwarna merah. Cairan yang ada dileher sudah pecah dan kering.
C. Riwayat kesehatan dahulu
Keluarga mengatakan An.
R belum pernah sakit, baru sakit sekarang karena panas dan terdapat
bintik-bintik dileher berisi cairan.
D. Riwayat kesehatan
keluarga
Genogram Keluarga
Kesimpulan
Ibu An. R anak pertama
dari 5 bersaudara sedangkan bapak dari An. R anak kedua dari 3 bersaudara. An.
R tinggal satu rumah dengan ibunya, sekarang ibu sedang sakit di cempaka RSUD
Banyumas menderita penyakit Demam Berdarah.
III. Riwayat Kehamilan
A. Prenatal
Keluarga mengatakan An.
R dikandung selama + 9 bulan, ibu sering memeriksakan kehamilannya
kebidan desa dari umur kehamilan satu bulan sampai umur kehamilan + 9
bulan, tiap umur kehamilan satu bulan – 5 bulan memeriksakan sebulan sekali,
pada umur kehamilan 6 bulan sampai 9 bulan ibu An. R memeriksakan kehamilannya
tiap 2 minggu sekali.
B. Natal
Keluarga mengatakan An.
R dilahirkan secara normal dalam usia kehamilan + 9 bulan, lahir
spontan, an.R waktu lahir dengan BB 3,2 kg, warna kulit an. R hitam, an.R
beberapa menit menangis dengan keras.
C. Post
An. R setelah lahir beberapa
menit lahir menangis keras karena reflek bayi dan perubahan suhu didalam
kandungan. Jari tangan lengkap 10 jari, ajri kaki lengkap 10 jari, warba kuli
an. R hitam.
D. Riwayat Imunisasi
Jenis Imunisasi |
Waktu Pemberian |
BLG Polio DPT
I Hepatitis
Campak
|
1
hari setelah lahir 1
bulan setelah lahir pada
bulan Desember 1
bulan setelah lahir pada
bulan Desember Belum
Belum
|
Kesimpulan
An. R mendapat imunisasi
BLG saat setelah lahir, Polio pada bulan pertama dan DPT I bulan pertama yang
belum dapat imunisasi yaitu Hepatitis dengan Campak
IV. Pemeriksaan Fisik
A. Pertumbuhan
TB :
56 cm Lingkar
Kepala : 38 cm
BB :
6 kg Lingkar
dada : 41 cm
BB Ideal : 8 kg Lingkar
lengan : 14 cm
B. Keadaan Umum
S :
380C Nadi
: 110 x /menit
C. Kebersihan
Klien kulit berwarna
putih, terdapat kerusakan integritas kulit dibagian leher terdapat luka yang
sudah kering dan terdapat
D. Nutrisi
An.R sehari ini hari Jumat pagi muntah
dan mual, air minum susu kurang karena Ibu An.R sakit demam berdarah sehingga
An.R minum susu formula, An.R kadang tidak mau karena di bagian lidah terdapat
bintik-bintik putih dan di ujung lidah lecet berwarna merah.
E. Prilaku selama dirumah
sakit
An.R mau senyum sama perawat jika
di ajak senyum, tapi An.R lebih banyak diam. An.R kadang rewel karena suhu
tubuh An.R panas dengan suhu: 370, An.R kadang menangis.
F. Perkembangan mnenurut
DDST.
· Prsonal Sosial
An.R dapat minum susu formula
sendiri jika botol susu di pegangkan ke tangannya. Maka anak langsung menaruh
ke mulutnya. An.R dapat berusaha mencapai benda (pulpen).
· Motorik Halus
An.R belum bisa memindahkan benda
(pulpen) ke tempat lain. An.R dapat meraih benda (pulpen) jika di
lihatkan/depannya.
· Motorik Kasar
-
An.R
belum bisa bangkit/mengangkat dengan kepala tegak.
-
An.R
sudah bisa membalik/berbaring saat anak sehat.
-
An.R
sudah bisa memegang benda (pulpen).
· Bahasa
-
An.R
dapat meniru kata-kata (hem........).
-
An.R
dapat menoleh ke arah suara jika ada yang bersuara atau dengan suara icik-icik.
G. Kulit
An.R kulit warnanya putih, terdapat
kerusakan kulit di bagian leher bintik-bintik merah yang bercair tapi sudah
kering basah, luka masih ada, terdapat nodul eritema/benjolan di belakang leher
dan bahu dan bagian teelinga kiri di belakang berwarna merah, tursor kulit an
elastis.
H. Struktur Aksesoris
An.R terpasang selang infus RL
dengan 20 tetes/menit di bagian tangan kiri.
I. Nodus Limfatikus
An.R tidak terdapat pembesaran
kelenjar limfa.
J. Kepala
An.R di bagian kepala di sebelah
kiri belakang telinga terdapat benjolan merah, rambut berwarna hitam, lingkar
kepala 38cm, wajah simetris, sebelum sakit An.R tidak ada benjolan di kepala.
K. Leher
An.R di bagian leher terdapat luka
bekas bintik-bintik merah yang berisi cairan sudah pecah tapi masih ada
bekasnya. An.R sebelum sakit tidak ada bintik-bintik merah, tidak ada
pembesaran kelenjar sugularis.
L. Mata
An.R konjung tiva anemis
sklera an ikteris
mata simetris kelihatan sipit
M. Telinga
An.R di bagian telinga kiri di
belakang terdapat benjolan berwarna merah, telinga simetris.
N. Hidung
An.R di bagian hidung tidak ada
polip dan pembesaran di bagian hidung.
O. Mulut dan Tenggorokan
An.R di bagian mulut terdapat luka
di bagian ujung lidah dan lidah terdapat bintik-bintik putih,tenggorokan.
P. Dada
An.R dada simetris, terdapat warna
kulit merah di dada R: 60x/mt, S: 370C.
Q. Paru-paru
Bunyi paru-paru Reguler tapi R:
60x/mt pernafasan cepat. An.R sering batuk-batuk, tapi baru sehari batuk, batuk
disebabkan karena berbaring terus dan posisi tidur.
R. Jantung
Bunyi jantung vaskuler.
S. Abdomen
An.R bagian Abdomen simetris,
terdapat nyeri tekan.
T. Genitalia
An.R Genitalia bersih jrnis kelamin
prempuan.
U. Punggung dan Ekstrimitas
An.R bagian punggung tidak trdapat
bintik merah, tapi di bagian leher belakang terdapat bintik merah tapi tidak
bercair, tapi di ekstremitas bawah tidak terdapat bintik merah, di bagian
ekstremitas atas sebelum di bawa ke rumah sakit terdapat bintik merah dan
bercair. Sekarang bintik merah sudah tidak ada.
V. Status Neurologis
Status kesadaran CM.
V. Data Penunjang
·
Pemeriksaan
Laboratorium Tgl:
Glukosa Darah
Sewaktu : 62
Natrium darah : 102 → 135 - 155
Kalium darah : 5,4 →
3,6 - 5,5
Chlorid darah : 132 →
94 - 111
RBC : 4.84 106/mm3
WBC : 12.9 103/mm3
HBB : 12.5.0
·
Terapi
Obat
- Injeksi VICC 4x150mg
- Salep pibaksin 2x oles
sehari
- Parasetamol syrup 3x ½
sendok jika panas
- Mikostatin 3x 0,5 cc
- Salbutamol 0,1 mg → 3x
0,6 mg per oral
- 2 inc 1x 10 mg
ANALISA DATA I
Nama : An.R Tgl
masuk :
Umur : 5 bulan No.RM :
439036
No |
Tgl |
Data Fokus |
Etiologi |
Problem |
1 2 3 |
Jumat Jumat Jumat |
DS: DO: -
Keluarga
mengatakan An.R terdapat Nodul eritema di belakang telinga kiri dan bahu
berwarna merah -
Di
bagian leher terdapat luka bekas bintik-bintik bercair tapi sudah pecah. DS: DO: -
Keluarga
klien mengatakan An.R tidak mau makan -
Muntah
sekali pada pagi hari -
Minum
air susu kurang 90cc -
Di
bagian lidah terdapat bintik-bintik putih, luka warnanya merah -
BB
sebelum sakit 6,2 kg sekarang BB 6,0 kg -
Data
lain ABC DS: DO: -
Keluargaklien
mengatakan An.R panas kadang turun kadang naik S: 380C -
Pertama
masuk rumah sakit demam -
Demam/panas
tidak turun -
Anak
rewel |
Infeksi
mikro organisme (virus, bakteri, jamur) Intake
an adekuat Proses
penyakit |
Kerusakan
integritas kulit Gangguan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Hipertermi |
Diagnosa
Keperawatan
1.Kerusakan
integritas kulit berhubungan dengan Infeksi Mikro organisme
2.Gangguan
nutrisi kurang dari kebutuhan b.d Intake an adekuat
3.Hipertermi
berhubungan dengan proses penyakit
ANALISA DATA II
No |
Tgl |
Data Fokus |
Etiologi |
Problem |
1 2 3 4 |
Sabtu 08.00 Sabtu 08.00 Sabtu
08.00 |
DS: DO: -Keluarga mengatakan nodul eritema di belakang telinga kiri dan
bahu kiri berwarna merah -
Di
bagian leher terdapat luka bekas bintik-bintik merah berisi cairan tapi sudah
pecah dan kering DS: Keluarga mengatakan anak
masih mau minum susu formula sedikit kurang dari 90 cc DO:- An rewel tapi sudak tidak
muntah -
Di
bagian lidah terdapat luka merah dan bintik-bintik putih -
BB
sebelum sakit 6,2 kg sekarang BB 6,0 kg DS : Kelauarga menatakan An kalau
malam hari panas DO : An R suhu tubuh
374 0 C An R tidak rewel DS:
- Keluarga mengatakan “ Saya tidak tahu tentang penyakit An.R DO:-
Keluarga bertanya An.R sakit apa -
Keluarga
tampak khawatir - Keluarga saat datang tampak
bingung karena An.R tiba-tiba panas, timbul bintik-bintik merah di bagian
leher |
Infeksi
mikro organisme (virus, bakteri, jamur) Intake
an adekuat Proses
penyakit Kurangnya
informasi |
Kerusakan
integritas kulit Gangguan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Hipertermi Kurangnya
pengetahuan tentang penyakit |
Diagnosa
Keperawatan
- Kerusakan
integritas kulit berhubungan dengan Infeksi Mikro organisme
- Gangguan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh b.d Intakeadekuat
- Hipertermi
berhubungan dengan proses penyakit
- Kurangnya pengetahuan
tentang penyakit b.d kurangnya informasi
RENCANA KEPERAWATAN I
Tgl /Jam |
Diagnosa Keperawatan |
Tujuan |
Intervensi |
Jum’at 10.40 |
Kerusakan Integritas kulit b.d
Infeksi Mikroorganisme (BKTERI, Virus, Jamur) DS : Ó¨ DO : -
Keluarganya mengatakan An. R terdapat benjolan dibelakang telinga kiri dan
bahu berwarna merah -Dibagian leher terdapat luka bekas
bintik-bintik merah bercair tapi sudah pecah dan kering Nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b.d intakeadekuat DS : - DO
: Keluarga mengatakan An. R Tidak
mau makan - An. R Rewel - An. R Muntah - Dibagian lidah
terdapat bintik-bintik putih - Terdapat luka warnanya
merah - BB sebelum sakit 6,2
kg - BB sekarang 6,0 kg Hipertermi b.d proses penyakit DO : keluarga klien mengatakan
An. R Panas -
Anak
R kadang demam -
S
: 380 C |
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam kerusakan integritas kulit b.d Infeksi
mikroorganisme dapat teratasi dengan kriteria hasil : -
Kerusakan
Integritas kulit berkurang -
Luka
mengering -
Kulit kembali normal atau turgor kulit elastis Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jamNutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dapat teratasi
dengan kriteria hasil : -
Anak
R dapat minum susu dengan kuat -
BB
Anak R dapat naik dengan setiap bulan satu kg Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam dengan Hipertermi b.d proses penyakit dapat
diatasi dengan kriteria hasil -
An
R panas berkurang -
demam
tidak terjadi -
suhu
tubuh turun -
suhu tubuh normal 360 C – 370 C |
-
Kaji keadaan umum -
Ukur TTV -
Beri
olesan salep Pibaksin 2x oles sehari -
Ajari
cara membersihkan luka infeksi -
Beri
injeksi Vicc 150 mg -
Kaji
KU -
Ukur
TTV -
Beri
air susu dengan kuat 90 cc -
Beri infus cairan RL : 20 tts /menit -
Beri
makan biskuit sedikit tapi sering -
Berikan
Vicc 150 mg -
Anjurkan
TKTP -
Kaji
keadaan umum -
Ukur
TTV -
Beri
kompres hangat -
Beri obat penurun panas Parasetamol syrup ½ Sendok -
Ajari cara kompres hangat |
Tgl /Jam |
Diagnosa Keperawatan |
Tujuan |
Intervensi |
08.00 |
Kurangnya pengetahuan tentang
penyakit b.d kurangnya informasi DS :
keluarga mengatakan saya tidak tau tentang penyakit An. R DO : -
keluarga bertanya An. R sakit apa ? -
keluarga
tampak bingung terhadap kondisi an. R -
keluarga
tampak khawatir terhadap kondisi an. R -
keluarga
kebingungan |
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit b.d
kurangnya informasi dapat diatasi dengan kriteria hasil : -
keluarga
memahami tentang apa yang terjadi pada anak R -
Keluarga dapat mengatasi masalah An. R -
keluarga
memahami penkes yang diberikan |
-
Beri
penkes tentang Dermatitis (penyakit kulit) -
Beri
jawaban atas pertanyaan keluarga -
Beri
dukungan untuk merawat An. R dirumah / dirumah sakit |
RENCANA KEPERAWATAN II
Tgl /Jam |
Diagnosa Keperawatan |
Tujuan |
Intervensi |
Sabtu 08.00 |
Kerusakan Integritas kulit b.d
Infeksi Mikroorganisme (BKTERI, Virus, Jamur) DS : Ó¨ DO : -
Keluarganya mengatakan An. R terdapat benjolan dibelakang telinga kiri dan
bahu berwarna merah -Dibagian leher terdapat luka bekas
bintik-bintik merah bercair tapi sudah pecah dan kering Nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b.d intakeadekuat DS : - DO
: Keluarga mengatakan An. R Tidak
mau makan - An. R Rewel - An. R Muntah - Dibagian lidah
terdapat bintik-bintik putih - Terdapat luka warnanya
merah - BB sebelum sakit 6,2
kg - BB sekarang 6,0 kg Hipertermi b.d proses penyakit DO : keluarga klien mengatakan
An. R Panas -
Anak
R kadang demam -
S
: 380 C |
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam kerusakan integritas kulit b.d Infeksi
mikroorganisme dapat teratasi dengan kriteria hasil : -
Kerusakan
Integritas kulit berkurang -
Luka
mengering -
Kulit kembali normal atau turgor kulit elastis Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jamNutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dapat teratasi
dengan kriteria hasil : -
Anak
R dapat minum susu dengan kuat -
BB
Anak R dapat naik dengan setiap bulan satu kg Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam dengan Hipertermi b.d proses penyakit dapat
diatasi dengan kriteria hasil -
An
R panas berkurang -
demam
tidak terjadi -
suhu
tubuh turun -
suhu tubuh normal 360 C – 370 C |
-
Kaji keadaan umum -
Ukur TTV -
Beri
olesan salep Pibaksin 2x oles sehari -
Ajari
cara membersihkan luka infeksi -
Beri
injeksi Vicc 150 mg -
Kaji
KU -
Ukur
TTV -
Beri
air susu dengan kuat 90 cc -
Beri infus cairan RL : 20 tts /menit -
Beri
makan biskuit sedikit tapi sering -
Berikan
Vicc 150 mg -
Anjurkan
TKTP -
Kaji
keadaan umum -
Ukur
TTV -
Beri
kompres hangat -
Beri obat penurun panas Parasetamol syrup ½ Sendok -
Ajari cara kompres hangat |
Tgl /Jam |
Diagnosa Keperawatan |
Tujuan |
Intervensi |
08.00 |
Kurangnya pengetahuan tentang
penyakit b.d kurangnya informasi DS :
keluarga mengatakan saya tidak tau tentang penyakit An. R DO : -
keluarga bertanya An. R sakit apa ? -
keluarga
tampak bingung terhadap kondisi an. R -
keluarga
tampak khawatir terhadap kondisi an. R -
keluarga
kebingungan |
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit b.d
kurangnya informasi dapat diatasi dengan kriteria hasil : -
keluarga
memahami tentang apa yang terjadi pada anak R -
Keluarga dapat mengatasi masalah An. R -
keluarga
memahami penkes yang diberikan |
-
Beri
penkes tentang Dermatitis (penyakit kulit) -
Beri
jawaban atas pertanyaan keluarga -
Beri
dukungan untuk merawat An. R dirumah / dirumah sakit |
IMPLEMENTASI I
Nama : R No.
RM : 439036
Umur : 5 bulan Dx.
Madis : Impetigo bulosa
Tgl /jam |
IMPLEMENTASI |
Respon |
Paraf |
18/04/08 Jam 18/04/08 Jam 18/04/08 |
-
Mengkaji keadaan umum -
Mengukur
TTV Memberikan olesan salep Pibaksin 2x oles sehari -
Mengajarkan
cara membersihkan luka infeksi dengan NaCL -
Memberikan
Injeksi IV Viccilin 150 mg -
Mengkaji
keadaan umum -
Memberikan
air susu formula dengan kuat tiap pemberian 90 cc -
Mengukur
TTV -
Memberikan
cairan infus RL : 20 tts / mnt Jenis makro -
Menganjurkan
minum susu ibu / ASI dengan cara menyedot AirSusu Ibu -
Mengkaji
keadaan umum -
Mengukur
TTV -
Memberikan
kompres hangat -
Memberikan
obat penurun panas Parasetamol syrup ½ Sendok -
Mengajarkan
cara kompres -
Memberikan
antobiotik Vicc 150 mg 4 x sehari |
Ku Cukup S : 38 N:110 x /mnt - koopratif kbg memperhatikan Ku cukup Air susu formula 90 cc tapi
kadang tidak habis + 50 cc habis S: 38 0 C N : 110 x/mnt - tetesan cairan infus RL 20 tts
/ mnt Ku cukup An. R kadang panas, kadang tidak
tenang S : 370 C N: 110 x /mnt Syrup Parasetamol ½ sendok 150 mg dengan injeksi intravena
lewat selang infus |
|
Evaluasi I
No |
Tgl/Jam |
Evaluasi |
Paraf |
1 2 3 |
12.00 12.00 12.00 |
S : - O : An.
R terdapat nodul aritema dibelakang telinga kiri dan bahu kiri berwarna merah
- di
bagian leher An. R terdapat luka bekas bintik-bintik merah, kata keluarga
terisi cairan, sekarang sudah pecah A : Masalah belum teratasi P : Intervensi lanjutkan - Kaji keadaan umum -
ukur TTV tiap hari 3 x Pagi, siang, malam - Beri olesan salep pibaksin 2 x oles sehari dibagian luka yaitu leher, belakang telinga kiri dan
dibagian bahu kiri -
Ajari cara perawatan luka terinfeksi -
Beri antibiotik Vicc 150 mg Injeksi IV S : - O : An. R tidak mau makan,
muntah Anak R. Rewel,menangis -
dibagian
lidah terdapat luka merah dan bintik-bintik putih A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan Intervensi - kaji keadaan umum - Beri
susu formula 90 cc perjam sekali oleh kelurganya dengan sendok - Beri onitor cairan
Infus Rl 20 tts / mnt - Beri makanan lunak
sedikit tapi sering - beri Vicc 150 mg 4 x
- Konsulkan ke bagian
gizi S : - O : An R Panas dengan suhu 376
0 C n : 110 x / mt An
R demam tapi tidak kejang An R
Rewel A : Masalah belum
teratasi P : Lanjutkan
intervensi - Beri
komores hangat - Beri
obat penurun panas Parasetamol ½ sendok - Ajari
cara compres hangat - Kaji
keadaan umum klien Ukur TTV 3 x sehari Pagi, siang, malam |
|
IMPLEMENTASI
II
No |
Tgl/jam |
Implementasi
|
Respon |
Paraf |
1 2 3 4 |
19/04/08 11.00 19/04/08 11.00 19/04/08 11.00 19/04/08 12.00 |
-
Mengkaji keadaan umum -
Mengukur TTV -
Memberikan
olesan salep pibaksin 2 x oles sehari di bagian luka -
Mengajari
cara membersihkan luka infeksi dengan NaCL -
Memberikan
obat oral -
Kaji
keadaan umum -
Memberikan
susu formula 100 cc tiap 3 jam sekali oleh keluarga A. R dengan sendok -
Mengganti
spalk dan off infus -
Penkes
Dermatitis -
Manimbang
BB : 6 kg, sebelum sakit 6,2 kg : N : 8 kg -
Memberikan
obat oral -
Memberikan
antibiotik Vicc 150 mg -
Mengkaji
keadaan umum -
Mengukur TTV tiap 3 x sehari pagi, siang, malam -
Mengobsevasi klien -
OFF infus -
Memberikan Penkes Dermatitis -
Mengkaji keadaan umum -
Memberikan informasi / Penkes tentang Dermatitis -
Memberikan
jawaban atas pertanyaan keluarga An. R -
Memberikan
dukungan atas perawatan An R |
Ku cukup an. R tidak rewel S : 37 4 0 C N : 110 x /mt - Kooperatif -
Keluarga
memperhatikan Ku cukup an. R tidak rewel susu
formuila 100 cc tapi an. R tidak bisa menghabiskan jika dipaksa dihabiskan
an. R muntah Keluarga memperhatikan BB : 6 kg N : 8 kg Sebelum sakit : 6,2 kg Ku cukup an. R tidak rewel, an R
suhu turun S : 37 4 0 C N : 110 x/mt Keluarga memperhatikan Ku cukup an R tenang Keluarga an R menyimak Keluarga an R memahami Keluarga an R kooperatif |
|
EVALUASI II
Tgl / jam |
Dx |
Evaluasi |
Paraf |
07.00 07.00 07.00 13.00 |
1 2 3 4 |
S : O : An R terdapat Nodul eritema dibelakang
telinga kiri berwarna merah - Di
bagian leher an R terdapat luka bekas bintik-bintik merah berisi cairan tapi
sudah pecah dan kering A : Masalah belum teratasi P : Intervensi lanjutkan - kaji
keadaan umum - ukur
TTV - Beri
olesan salep didaerah luka pibaksin 2 x oles sehari - Ajari
cara perawatan luka dengan NaCL agar tidak terinfeksi S
: Keluarga mengatakan anak masih mau
minum susu formula sedikit kurang dari 90 cc O
: An R Rewel tapi sudah tidak muntah - Dibagian lidah terdapat luka merah
dan bintik-bintik putih - BB Sebelum sakit 6,2 kg sekarang BB
6,0 kg A
: Masalah belum teratasi P
: Lanjutkan intervensi - Kaji keadaan umum - Ukur TTV -
Beri air susu formula + ASI 90 cc tiap 3 jam sekali - Beri makan lunak sedikit tapi sering - konsulkan kebagian gizi S
: Keluarga mengatakan An. R
kalau malam hari panas O : An R. suhu
tubuh 374 0 C An. R tidak rewel A
: Masalah teratasi sebagian P
: Pertahankan Intervensi - kaji keadaan umum - Ukur TTV - Beri parasetamol syrup ½ sendok jika
panas - kompres hangat jika panas S
: Keluarga mengatakan tidak tau
tentang penyakit An. R O
: - Keluarga bertanya apa sakit An R ?
- Keluarga tampak bingung - Keluarga tampak khawatir A
: Masalah belum teratasi P
: Lanjutkan Intervensi - Beri Penkes tentang penyakit An R
(Dermatitis) - beri dukungan untuk merawat pasien - Diskusikan dengan keluarga - Beri jawaban terhadap pertanyaan
keluarga An. R |
|
EVALUASI III
Tgl / jam |
Dx |
Evaluasi |
Paraf |
07.00 07.00 07.00 |
1 2 3 4 |
S : Keluarga mengatakan nodul eritema
mengecil O
: An R. terdapat nodul eritma dibelakang telinga
kiri dan bahu kiri mulai mengecil tapi masih merah - An R di bagian leher bintik-bintik
merah sudah kering A
: Masalah teratasi sebagian P
: Pertahankan Intervensi -
Kaji
keadaan umum -
Ukur
TTV -
Beri
olesan salep dileher bekas bintik-bintik merah dan dibelakang telinga kiri
dan bahu kiri Pibaksin 2 x oles sehari -
Beri cara kompres Perawatan NaCL sebelum dioleskan S : Keluarga mengatakan anak R dapat minum
susu formula dan AsI 90 cc habis tapi harusnya 100 cc O
: An R sudah tidak rewel dan tidak
muntah -
Dibagian
lidah ujungnya tidak merah -
Di
bagian lidah masih terdapat bintik-bintik putih -
BB
sebelum sakit 6,2 kg sekarang 6 kg (tetap) A : Masalah teratasi sebagian P : Pertahankan Intervensi -
Kaji
keadaan umum -
Ukur
TTV 6 jam -
Beri air susu formula + ASI 100 cc jika anak menangis
dan kelihatan laper -
Anjurkan dengan susu ASI S : Keluarga menyatakan an .R sudah tidak
panas O : - S : 360 suhu tubuh normal 360
C- 370 C -
An R. tidak rewel, an R tenang -
An R tampak lebih sehat A : Masalah teratasi P : Hentikan Intervensi S : Keluarga mengatakan sudah tau tentang
panyakit An R setelah dilakukan Penkes O : - Keluarga An R tidak khawatir lagi -
Keluarga
AN R tidak bingung -
Keluarga
tampak memahami Penkes -
Keluarga dapat merawat an R di rumah dengan
baik A : Masalah teratasi P : Hentikan Intervensi |
|
DISCARGE
PLANNING
A. Identitas klien
Nama : An R
Umur : 5 bulan
Status :
Anak
Tanggal masuk :
Alamat :
Karang Pujung 5/2
No Rm :
Diagnosa Medis :
Impetigo bulosa
Dokter Penanggung Jawab : dr. Basalamah ,SPA
Rencana Pulang :
B. Kondisi pasien sebelum
pulang
Tingkat kesadaran : Compos metis
Tanda-tanda vital :
N :110 x / mnt
S :
370 C
R :
49 x / mnt
C. Pendidikan kesehatan
yang terkait kebutuhan Perawatan di rumah
1. Waktu kontrol ulang
tanggal
2. Menjaga kebersihan diri
dan lingkungan
3. Mencuci tangan kalau mau
makan
D. Pengobatan lanjutan
Nama obat Dosis Cara Pemberian
Parasetamol Syrup ½ sendok jika panas Oral
Zinc 1
x 10 mg Oral
Salbutamol 3 x 0,6 mg Oral
Pibaksin 2 x oles
sehari
·
Tampak
bula, dengan dinding tebal dan tipis, miliar hingga lentikular, kulit
sekitarnya. Infeksi ini sering berpindah dari manusia kemanusi melalui kontak
terutama pada anak-anak. Suhu yang panas, lembab dan higien yang kurang baik
(Price.2005)
E. Patofisiologi
Pada
mulanya kuman (stafolikokus dan streptokokus) di permukaan kulit berasal dari
penularan, bekas gigitan serangga, atau bekas garukan, stelah sekitar 10 hari
kuman akan menyebabkan impetigo. Terjadinya impetigo ditandai dengan permukaan
kulit melepuh, keluar cairan dengan diameter (0,5 cm) yang timbul sampai gula
atau ada kalanya bernanah. Pada impetigo kulosa terbentuk semacam kantong
tipis, lunak, berisi cairan kekuningan. Tak jarang disertai pembesaran kelenjar
didaerah kulit yang melepuh kurang dari 1 cm. pada kulit yang utuh dengan kulit
yang sang disekitar normal atau kemerahan.
Pada
epidermis tampak vesikel subkornea berisi sel-sel radang yaitu leukosit. Pada
dermis tampak serbukan sel-sel radang
ringan dan peleburan ujung-ujung pembuluh darah.
Kadang
disertai rasa seperti terbakar dan gatal tak heran jika pada bayi akan rewel,
serta lesi yang luas dapat disertai dengan gejala demam, lemah, diare. (Prof.
R. S Siregar 1991)
Perkembangan
penyakit stapilokokus terkait dengan ketahanan hosfes terhadap infeksi dan
virulensi organisme. Kulit dsan membran mukosa utuh yang biasanya dengan
bintik-bintik pada lidah, kemerahan, anoreksia dan makan kurang.
F. Pemeriksaan Penunjang
·
Bila
diperlukan pemeriksaan sederhana : sediakan apus denga pewarnaan gram.
· Kultur
dan resistensi spesimen lesi (ilkus)
· Kultur
dan resistensi darah bila diduga bakteri kimia.
· Untuk
lukus dengan dasar dalam misalnya fasia atau gangren perlu pemeriksaan
radiologi.
· Preparat
mikroskopik langsung dari cairan gula untuk mencari stafilokok.
· Biakkan
cairan gula dan uji resistensi (saripati. 1991)
Jika
penyakit sudah sembuh dapat diadakan uji tempel (patch test) pada daerah
fleksor lengan bawah/ inter skopular, pada alergen yang tersangka yang menutup
dengn kain kasa dan sefalon impermeabel. Sesudah 24-28 jam dibaca. Apakah
terdapat reaksi atau tidak. Reaksi dinilai sebagai berikut:
1. + R eritema
2. + R eritema, edema,papul
3. + R
eritema,edema,papul,vesikel
4. + R sama dengan 3+,
tetapi disertai vesikel yang berkonfluensi
5. + R sama dengan 4+,
tetapi tanpa rekrosis
G. Penatalaksanaan
a. Medikasi atau Pengobatan
Pengobatan ditunjukkan untuk membrantas kuman penyebab
menggunakan anti biotik dan meng hilangkan rasa tidak nyaman, memperbaiki
kosmetik dari lesi impetiko, mencegah penyebaran infeksi ke orang lain dan
mencegah kekambuhan, pengobatan anti biotik topikal yaitu mupirocin 2% 3x
sehari selama 3-5 hari atau asam fusidat. Anti biotik oral yaitu amaxicillindengan
asam klavulanat,cefuroxine,cepalesin,dicloaxilin atau eritomicin selama 10
hari.
Jika terdapat vesikel atau gula,dipecahkan lalu diberi
salep anti biotik atau cairan anti septik.kalau bayak diberi pula anti biotik
sitemik. Faktor eredisposisi dicari.jika karena banyak keringat.centilasi
dibaiki (djuanda.1990)macam pemberian salep anti biotik yaitu
mupirosin(baktroban),pibaksin.sedangkan anti biotik topikal yaitu
polimiksin,neomiksin,basitrasin dan anti septik (betasin)darpat di pakai anti
biotik sistemik seperti flukloksasin atau eritromisin
H. Penatalaksanaan Keperawatan
-perawatan
padda pasien yang terkena
penyakitimpetigo yaitu
· Mandi
teratur dengan sabun dan air (sabun anti septik)
· Higien
yang baik,mencakup cuci tangan teratur,menjaga kuku tetap pendwk dan bersih.
· Rendasm
atau kompres lesi 3-5 menit dengan Nacl atau air hangat, larutan sabun untuk
menghilangkan atau mematikan kuman
·
Keringkan
lesi dengan kain bersih atau kasa bersih
·
Gunakan
sarung tangan saat mengoleskan pada daerah lesi untuk menghindari penularan
·
Cuci
tangan setelah itu
a. Fokus Intervensi
Keperawatan
1. .Kerusakan Integritas
Kulit berhubungan dengan efek tekanan,gesekan dan friksi,maserase.
Tujuanya :Tidak terjadi kerusakan
integritas kulit.kulit normsl intervensi
·
Kaji
yang dapat merusak/penyebab kerusakan kulit
·
Kaji
keadan kulit yang lesi,eritema dan pustula
·
Kompres
dengan Nacl saat akan membersihkannya
·
Cuci
tangan sebelum melakukan perawatan
·
Jaga
kebersihan dengandan hindari kontak langsung
2. Resiko inveksi
berhubungan dengan perubahan sistem integumen
Tujuanya :Tidak terjadi resiko infeksi intervensi
·
Kaji
/kontrol lingkungan dari cuci tangansebelum dan sesudah merawat klien sehingga
dapat menurunkan resiko
·
Perhatikan
prinsip septik dan anti septik
·
Kontrol
sekresi
·
Berikan
anti biotik oral atau topikal.
3. Hipertemi berhubungan
dengan proses penyakit
Tujuan : individu akan mengidentifikasi faktor
Menurunkan
faktor-faktor hipertermi
Mempertahankan suhu tubuh normal
Intervensi
·
Kaji
adanya faktor-faktor memberat lingkungan panas dan dehidrasi
·
Pantau
suhu tubuh dan lingkkungan
·
Lakukan penyeluruhan kesehatan sesuai
indikasi
·
hilangkan
faktor-faktor pemberat hipertermia
4. Gangguan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b.d kerusakan menelan
Tujuanya:BB
klien dapat naik tiap bulan,kerusakan menelan tidak terjadi intervensi
·
Kaji
faktor-faktor yang dapay menurunkan berat badan
·
Ajarkan
teknik untuk mempertahankan nutrisi yang inadekuat
·
Ajarkan
makan sedikit tapi sering
·
Anjurkan
untuk kebersihan mulut
·
Periksa
bahwa mulut sudah kosong sebelum di teruskan makan
5. Kurangnya peawatan diri b.d
ketidakmampuan merawat dirinya
Tujuan :klien dapat membersihkan
dirinya sendiri
Intervensi
·
Kaji
faktor-faktor penyebab ketidakmampuan untuk merawat
·
Anjurkan
klien untuk melakukan yang ringan (menyeka)
·
Berikan
dorongan untuk melakukan sendiri
·
Kaji
kelemahan atau keadaan klien
6.
Kurangnya pengetahuan b.d kurangnya informasi
pengetahuan
Tujuan :klien dapat
mengetahui kurangnya pengetahuan
Klien dapat bertanya dan mencari
informasi lain
Intervensi
· Kaji
penyebab kurangnya pengetahuan
· Beri
informasi tentang pengetahuan yang di butuhkan
· Beri
jawaban atas pertanyaan yang di ajukan
· Lakukan
penkes tentang yang di butuhkan
b.
Pathways
IMPETIGO
BULOSA
Kuman Stafilokokus Streptokokus
(Staphylokoccus
aureu)
Bula / bula
hipopion pecah
berisi cairan kuning (menyebar)
Kulit
melepuh/vesikel Purlen menyebar
Eritegna, bula Eritema (merah,
panas,gatal)
Resiko
penyebaran infeksi
suhu tubuh tinggi Lingkungan
kotor
Kerusakan
Krusta integritas kulit
Ketidakmampuan
merawat
Terjadi pada kulit, membran
Hipertermi
Mukosa bintik-bintik putih
Dilidah dan kemerahan
Kurangnya
pengetahuan
Anoreksi
Resiko gangguan Nutrisi kurang
dr kebutuhan tubuh
DAFTAR PUSTAKA
· Prof
.Dr.Siregar .1991.Saripat penyakit kulit .jakarta :EGC
·
Price
.Dr. Silvia dan
·
Dr.Djuanda.Adi.1990.Ilmu
penyakit kulit dan kelamin.(2).Jakarta :EGC.
·
Graham
.R dan Burns.brown.Toni>2005.Dermatologi.Jakarta :EGC.
·
Syaifuidin.H.1997.anatomi
fisiologi untuk siswaperawat.Jakarta :EGC.
·
Tambayong.2001.Anatomi
fisiologi untuk keperawatan.Jakarta :EGC.
·
Behrman.Kliegman.Arwin.1999.Ilmu
ksehatan anak(2).Jakarta :EGC.
·
Doengoes.M.e.MoehousemF,M
dan Geiser .A.C.2000.Rencana asuhan,keperawatan,pedoman untuk penerapan,dan
pendokumentasian perawatan pasien(edisi2).Jakarta :EGC.
· Nanda.2001.Diagnosa
Nada Defisiensi dan klsifikasi.Jakarata :EGC.
· Carpenito.Juall.Lynda.998.Diagnosa
Keperawatan Aplikasi pada Praktik Klinis.Jakarta :EGC.
· Arn
dt.1984.Terapi Dermatologi.Yogyakarta
No comments:
Post a Comment