Definisi
Memfasilitasi
pencegahan dan penanganan terjadinya bahaya fisik, seksual, emosional, dan
eksploitasi dari pasangan rumah tangga
Tindakan
Observasi
-
Identifikasi factor risiko terkait kekerasan dalam rumah tangga(mis. Riwayat
kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan, penolakan, kritik berlebihan, perasaan
tidak berharga, kemiskinan, pengangguran, ketergantungan finansial,
perselingkuhan)
-
Identifikasi riwayat kekerasan dalam rumah tangga kekerasan dalam rumah tangga
(mis. Banyak luka cedera, gejala, sometik, multiple, sakit perut kronis sakit
kepala kronis, nyeri panggul, kecemasan, depresi, sindrom stress pasca trauma,
dan gangguan, kejiwaan lainnya)
-
Identifikasi tanda dan gejala kekerasan fisik(mis. Banyak luka dalam berbagai
tahap penyembuhan; laserasi yang tidak dapat dijelaskan, memar, pada lengan
bawah,; gigitan manusia)
-
Identifikasi tanda dan gejala kekerasan seksual(mis. Adanya air mani/darah
kering, lika pada genita luar, perubaham perilaku atau kesehatan dramatis tanpa
diketahui etiologinya)
-
Identifikasi tanda dan gejala kekerasan emosional(mis. Harga diri rendah,
depresi, malu dan mengalah, perilaku, terlalu hati hati di sekitar pasangan)
-
Identifikasi tanda dan gejala eksploitasi (mis. Kebutuhan dasar tersedia tidak
memadai padahal sumber memadai, perampasan barang barang pribadi, hilangnya
jaminan sosial yang tidak dapat dijelaskan, kurangnya pengetahuan tentang
keuangan pribadi atau masalah hukum)
-
Identifikasi penjelasan penyebab luka yang tidak konsisten
-
Identifikasi kesesuaian antara jenis cedera dan gambaran penyebabnya
-
Identifikasi pemanfaatan sumber daya masyarakat untuk pencegahan kekerasan
-
Identifikasi interaksi pasangan(mis. Catatan waktu dan lama kunjungan pasangan
selama rawat inap, reaksi pasangan yang sedikit atau berlebihan)
-
Identifikasi adanya kepatuhan ekstrim pada pasangan seperti pasrah pada
prosedur rumah sakit
-
Identifikasi kemunduran progresif keadaan fisik dan emosional
-
Identifikasi adanya kunjungan berulang ke klinik, ruang gawat darurat, atau
medis karena masalah kecil
Terapeutik
-
Lakukan wawancara dengan pasien atau orang lain yang mengetahui dugaan
kekerasan tanpa dihadiri pasangannya
-
Dokumentasikan bukti kekerasan fisik atau seksual menggunakan alat perekam dan
foto standar
-
Dengarkan dengan baik saat mulai membicarakan masalahnya
-
Buat rencana untuk mencatat dimana diduga terjadi kekerasan
-
Tegaskan secara positif bahwa diri pasien berharga
-
Dukung korban untuk mengambil tindakan dan melakukan perubahan untuk mencegah
terjadi kekerasan lebih lanjut
-
Fasilitasi pasien dan keluarga dalam mengembangkan strategi mengatasi stress
-
Diskusikan dengan pasien dan keluarga untuk mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan hubungan
-
Buat rencana keselamatan yang digunakan jika terjadi kekerasan
-
Laporan situasi dimana diduga terjadi penganiayaan sesuai undang-undang yang
berlaku
Edukasi
-
Anjurkan rawat inap untuk pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut, jika perlu
-
Anjurkan mengekspresikan kekhawatiran dan perasaan termasuk ketakutan, rasa
bersalah, rasa malu, dan menyalahkan diri sendiri
-
Informasikan mengenai penampungan korban kekerasan dalam rumah tangga, jika
perlu
Kolaborasi
-
Rujuk pasien yang beresiko kekerasan atau mengalami kekerasan kepada spesialis
dan/atau layanan yang sesuai(mis. Ners spesialis komunitas, layanan hak asasi
manusia, konseling, bantuan hukum)
No comments:
Post a Comment