Manajemen Elektrolit
: Hipokalsemia
Definisi
Mengidentifikasi dan
mengelola penurunan kadar kalsium serum <8,5 mEq/L
Tindakan
Observasi
• Identifikasi
penyebab penurunan kadar kalsium (mis. osteoporosis, pankreatitis, gagal
ginjal, kekurangan vitamin D, diare kronis)
• Identifikasi gejala
klinis hipokalsemia (mis. tetani, kebal pada bibir dan jari-jari tangan, kejang
otot pada wajah atau ekstremitas)
• Identifikasi
riwayat penggunaan obat penyebab penurunan kalsium (mis. diuretik, antasida,
aminoglikosida, kafein, kortikosteroid, fospat, isoniazid)
• Monitor penurunan
kadar kalsium serum
• Monitor intake dan
output cairan
• Monitor efek
samping dari pemberian kalsium (mis. keracunan digitalis, bradikardia, henti
jantung, tromboplebitis)
• Monitor gejala
psikososial (mis. konfusi, kerusakan memori, kecemasan, perilaku psikotik,
depresi, delirium, halusinasi)
• Monitor gejala
kardiovaskuler (mis. penurunan kontraktilitas, penurunan curah jantung,
hipotensi, perpanjangan segmen ST, interval QT memanjang, torsade de pointes)
• Monitor gejala
pencernaan (mis. mual, muntah, konstipasi, nyeri abdomen)
• Monitor gejala
kulit (mis. eczema, alopesia, hiperpigmentasi)
Terapeutik
• Pertahankan akses
intravena
• Berikan asupan
vitamin D yang adekuat (mis. suplemen vitamin, daging)
Edukasi
• Anjurkan
meningkatkan asupan kalsium (mis. ikan salmon, sardines, kerang segar,
kacang-kacangan, brokoli, bayam dan suplemen)
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian
kalsium, jika perlu.
No comments:
Post a Comment