Manajemen Elektrolit
: Hiponatremia
Definisi
Mengidentifikasi dan
mengelola penurunan kadar natrium serum atau plasma <135 mEq/L
Tindakan
Observasi
• Identifikasi tanda
dan gejala penurunan kadar natrium (mis. disorientasi, otot berkedut, sakit
kepala, membrane mukosa kering, hipotensi postural, kejang, letargi, penurunan
kesadaran)
• Identifikasi
penyebab hiponatremia (mis. diare, muntah, penghisapan nasogastric, puasa,
infus cairan hipertonis, polidipsia, SIADH, gagal jantung, hiperaldosteronisme
primer)
• Periksa tanda-tanda
kelebihan cairan untuk indikasi restriksi cairan (mis. ortopnea, dispnea,
edema, BB meningkat dalam waktu singkat, JVP/CVP meningkat, refleks
hepatojugular positif, suara napas tambahan)
• Monitor intake dan
output cairan
• Monitor kadar
natrium serum dan/atau urine
• Monitor gejala
kejang pada hiponatremia berat
Terapeutik
• Pasang akses
intravena, jika perlu
• Hitung kebutuhan
natrium dengan rumus : 0,6 × BB × (Na target - Na saat ini)
• Lakukan restriksi
cairan (mis. 1 L/24 jam), jika perlu
• Berikan cairan NaCl
hipertonis (3% - 5%)
• Hindari koreksi
natrium lebih dari 8 mEq dalam periode 24 jam
Edukasi
• Anjurkan asupan
makanan mengandung natrium
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian diet
tinggi natrium, jika perlu
• Kolaborasi koreksi
natrium, jika perlu
• Kolaborasi pemberian diuretik
(mis. furosemide 20-40 mg) jika mengalami kongesti paru
No comments:
Post a Comment