SOP
ASUHAN KEPERAWATAN
PUSKESMAS SUKALUYU
2008
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Daftar Isi
1.
Memasang Sarung Tangan
2.
Mengukur Suhu Badan
3.
Menghitung Nadi Dan Pernafasan
4.
Mengukur Tekanan Darah
5.
Memandikan Pasien Ditempat
Tidur
6.
Membantu Pasien Mandi Sendiri
Di Kamar Mandi
7.
Membantu Pasien Mandi Ke Kamar
Mandi Dengan Kursi Roda
8.
Membersihkan Mulut Pada Pasien
Tidak Sadar
9.
Membantu Pasien Membersihkan
Mulut.
10.
Cara Melakukan Masage Punggung
11.
Membantu Memotong Kuku Pasien
12.
Mencuci Rambut
13.
Menyisir Rambut
14.
Memasang Kap Kuku( Pediculus
Cap)
15.
Mengganti Alat Tenun Kotor Pada
Tempat Tidur Tanpa Memindahkan Pasien.
16.
Menyiapkan Tempat Tidur Kosong
17.
Memberikan Oxygen
18.
Melakukan Tindakan Hisap Lendir
Dengan Menggunakan Mesin Suction.
19.
Melakukan Percusi Dada
(Clapping) Dan Vibrasi.
20.
Memasang Infus
21.
Memberikan Tranfusi Darah
22.
Mengukur Cairan Yang Masuk Dan
Keluar
23.
Memberikan Kompres Dingin
24.
Memasang NGT
25.
Memberikan Makan Lewat NGT
26.
Mengganti Balutan Luka
27.
Merendam Luka
28.
Mengompres Luka
29.
Melakukan Irigasi Luka
30.
Mengganti Balutan Luka Dengan
Terpasang Drain
31.
Melakukan Perawatan Tarik Drain
32.
Mengangkat Jahitan Luka
33.
Meyiapkan Tindakan Parasenteses
34.
Menyiapkan Tindakan Fungsi
Lumbal
35.
Melakukan Pengkajian Neurologi(GCS)
36.
Cara Melakukan
Irigasi Vagina
37.
Memberikan Obat
Melalui Mata
38.
Memberikan Obat Melalui Vagina
39.
Memberikan Obat Melalui Rectum
40.
Memberikan Obat Melalui
Telinga
41.
Memberikan Obat
Melalui Hidung
42.
Memberi Obat Melalui
Mulut
43.
Memberikan Obat Melalui
Suntikan Intra Muscular
44.
Memberikan Obat Melalui
Suntikan Intra Cutan
45.
Cara Meberikan Obat Intra
Subcutan
46.
Menolong Pasien Bak
47.
Memasang Katheter Menetap
48.
Memasang Katheter Kondom
49.
Merawat Katheter Menetap
50.
Melakukan Irigasi Kandung Kemih
Kontinyu
51.
Melakukan Irigasi Threeway Yang
Buntu
52.
Melepas Katheter Menetap
53.
Merawat Katheter Supra Pubic
54.
Menolong Pasien Bab
55.
Memberi Huknah Rendah
56.
Memberi Huknah Tinggi
57.
Mengeluarkan Faeces Dengan Jari
58.
Melakukan Perawatan Colostomy
59.
Menyuapi Pasien
60.
Melakukan Irigasi Telinga
61.
Memasang Tampon Hidung
62.
Melakukan Irigasi Mata
63.
Melakukan Pemeriksaan
EKG12 Lead
64.
Melakukan Resusitasi Jantung
Paru
65.
Menyiapkan Urine Untuk
Pemeriksaan Laboratorium
66.
Menyiapkan Pasien Untuk Pemeriksaan
Radio Diagnostik
67.
Menyiapkan Darah Untuk
Pemeriksaan Laboratorium
68.
Melaukan Bilasan Lambung
69.
Melaksanakan Ambulasi Dini
Turun Dari Tempat Tidur
70.
Merawat Luka Bakar
PUSKESMAS
SUKALUYU |
MENCUCI TANGAN |
||||
No. Dokumen |
No. Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
|
||
Tanggal
terbit |
Ditetapkan
oleh, Kepala
Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah
Sutawijaya, SKM NIP. 19710216 200003 1 004 |
||||
SOP |
|||||
PENERTIAN |
Mencuci tangan adalah membersihkan
tangan dari kotoran maupun mikroorganisme dengan menggunakan sabun / sabun
anti septik dan air mengalir. |
||||
TUJUAN |
1.
Mencegah dan mengendalikan infeksi silang. 2.
Menghilangkan sebagian besar mikroorganisme transien
dari kulit |
||||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi
perawat dalam penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan
tindakan mencuci tangan. Dilakukan
pada : 1.
Sebelum memeriksa (kontak langsung) dengan pasien. 2.
Sebelum memakai sarung tangan steril atau yang telah
didesinfeksi tingkat tinggi ketika akan melakukan tindakan. 3.
Setelah melakukan sesuatu yang memungkinkan tangan
terkontaminasi, seperti memegang alat-alat dan bahan-bahan bekas pakai,
menyentuh membran mukosa, darah dan cairan tubuh. 4.
Setelah melepas sarung tangan. |
||||
PROSEDUR |
1.
Tarik ke atas lengan baju (bila seragam berlengan
panjang), lepaskan perhiasan dan jam tangan. 2.
Buka kran dan alirkan air. 3.
Hindari percikan air ke baju. 4.
Atur aliran air supaya tidak terlalu besar/ kecil. 5.
Basahi tangan dan lengan bawah secara menyeluruh di
bawah air mengalir. 6.
Berilah sabun pada telapak tangan dan gosokklah tangan
sesuai prosedur pelaksanaan. a.
Telapak tangan dengan talapak tangan. b.
Telapak tangan diatas punggung tangan kiri,telapak
tangan kiri diatas punggung tangan kanan. c.
Telapak tangan dengan talapak tangan dengan jari saling
terkait. d.
Letakkan punggung jari dengan telapak tangan satunya
dengan jari saling mengunci dan sebaliknya. e.
Jempol kiri digosok memutar olek telapak tangan kanan
dan sebalikkya. f.
Jari kiri menguncup gosok memutar kekanan dan kekiri pada
telapak tangan kanan dan sebalikkya. g. Pegang
pergelangan tangan kanan dengan tangan kiri digerakkan memutar dan
sebaliknya. |
||||
PUSKESMAS
SUKALUYU |
MENCUCI TANGAN |
||||
No. Dokumen |
No. Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
||
Tanggal
terbit |
Ditetapkan
oleh, Kepala
Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah
Sutawijaya, SKM NIP. 19710216 200003 1 004 |
||||
SOP |
|||||
|
7.
Bilas tangan dengan air
mengalir sampai bersih lalu tangan diarahkan kebawah sehingga air
mengalir ke ujung jari tangan 8.
Hentikan aliran air. 9.
Keringkan tangan dengan handuk kering. 10. Lakukan
cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan pada pasien |
||||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat inap, Instalasi rawat
jalan, IKO, IGD, ICU |
||||
|
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKSANAKAN
AMBULASI DINI TURUN DARI TEMPAT
TIDUR |
|||
No.
Dokumen
|
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/1 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Suatu
tindakan yang dilakukan untuk membantu pasien dalam melaksanakan latihan
mobilisasi secara bertahap
|
|||
TUJUAN |
Agar pasien dapat melakukan latihan
mobilisasi secara bertahap sehingga pasien merasa nyaman . |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi
perawat dalam penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan ambulasi
dini turun dari tempat tidur |
|||
PROSEDUR |
1. Persiapan alat Alat bantu kursi/kursi roda 2. Persiapan
pasien Menjelaskan
pada pasien tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan 3. Pelaksanaan a. Mencuci tangan b. Alat bantu didekatkan kepasien c. Perawat berdiri disisi tempat tidur d. Membantu pasien menggeser kakinya
kesamping tempat tidur e. Membantu
pasien duduk dan menurunkan kaki secara perlahan dari tempat tidur f. Membantu pasien turun dari tempat
tidur/berdiri g. Membantu pasien duduk dikursi/kursi
roda h. Mencuci tangan i.
Memperhatikan respon pasien dan mencatat dalam catatan perawat |
|||
UNIT TERKAIT |
Instalasi
rawat inap |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMBERI
PELAYANAN MENTAL SPIRITUAL KEPADA PASIEN YANG MENGHADAPI SAKRATUL MAUT |
|||
No.
Dokumen |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/1 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Memberikan
pelayanan khusus mental spiritual kepada pasien yang menghadapi sakratul maut
|
|||
TUJUAN |
1. Memberi ras senang dan puas kepada
pasien dan keluarganya 2. Memberi ketenangan dan kesan baik
kepada pasien disekitarnya . |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi
perawat dalam penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan
memberi pelayanan mental spiritual kepada pasien yang menghadapi sakratul
maut |
|||
PROSEDUR |
1. Persiapan alat a. Sketsel/korden b. Kursi untuk keluarga pasien 2. Persiapan lingkungan Menyiapakan lingkungan yang tenang 3. Persiapan pasien/keluarga Menjelaskan pada pasien/keluarga tentang
kondisi pasien 4. Persiapan petugas Menghubungi rohaniawan 5. Pelaksanaan a. Memasang sketsel/korden b. Membantu pasien untuk berdoa c. Memberi kesempatan keluarga untuk
mendampingi pasien d. Mempersilahkan keluarga dan rohaniawan
untuk berdoa e. Perawat menunjukkan sikap empati dan
berada didekat pasien f. Mengamati tanda-tanda vital dan respon
pasien setiap 15 menit g. Mencatat setiap perubahan kondisi
pasien |
|||
UNIT TERKAIT |
Instalasi
rawat inap |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKSANAKAN
PROGRAM ORIENTASI KEPADA
PASIEN |
|||
No.
Dokumen |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/1 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Melaksanakan
program orientasi kepada pasien
|
|||
TUJUAN |
Agar pasien dan keluarga mengetahui
denah ruang perawatan, fasilitas yang tersedia, peraturan /tata tertib rumah
sakit . |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi
perawat dalam penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan untuk melaksanakan
program orientasi kepada pasien |
|||
PROSEDUR |
1. Persiapan alat a. Denah ruang perawatan b. Peraturan/tata tertib tertulis 2. Pelaksanaan a. Perawat
memberitahu tentang letak kamar mandi/WC, ruang perawat, dll b. Perawat
memberitahu tentang fasilitas yang tersedia di rumah sakit dan cara
penggunaanya c. Perawat
memberitahu tentang jadual kegiatan rutin diruangan antara lain, waktu mandi,
waktu makan, waktu kujungan dokter dan waktu kunjungan tamu atau keluarga |
|||
UNIT TERKAIT |
Instalasi
rawat inap |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKSANAKAN
KOMUNIKASI LANGSUNG/LISAN |
|||
No.
Dokumen |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/1 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Melaksanakan
komunikasi secara langsung atau lisan kepada pasien atau keluarga
|
|||
TUJUAN |
Agar diantara pasien, keluarga dan
perawat bisa terbina hubungan saling percaya sehingga dapat tercipta
komunikasi terapeutik . |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi
perawat dalam penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan untuk melaksanakan
komunikasi langsung/lisan |
|||
PROSEDUR |
1. Persiapan lingkungan Menciptakan situasi lingkungan yang
nyaman 2. Pelaksanaan a.
Perawat menampilkan sikap yang ramah dan sopan b.
Memperkenalkan diri c.
Menyapa pasien dengan ramah d.
Menyampaikan informasi secara lengkap dan jelas dengan
bahasa yang mudah dimengerti pasien e.
Mengamati respon pasien f.
Mencatat hasil
komunikasi |
|||
UNIT TERKAIT |
Instalasi
rawat inap, Instalasi rawat jalan, IKO, IGD, ICU |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMASANG
SARUNG TANGAN |
|||
No.
Dokumen |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/1 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Suatu usaha
untuk memberikan perlindungan antara tangan perawat dan obyek yang
disentuhnya dan perawat dapat dengan bebas menyentuh objek dalam area steril
tanpa memikirkan kontaminasi. |
|||
TUJUAN |
1. Melindungi
perawat dari penularan penyakit. 2. Mencegah terjadinya infeksi nosokomial. |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan
langkah-langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan memasang sarung
tangan. |
|||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a. Sarung
tangan dengan ukuran yang sesuai. b. Talk
steril 2.
Pelaksanaan a. Mencuci tangan. b. Memberi talk pada kedua telapak tangan c. Membuka pembungkus kemasan bagian luar
dengan hati-hati menyibakkan ke samping. d.
Mengidentifikasi kaos tangan kanan dan kiri setiap kaos
tangan memiliki manset ± 5 cm. e.
Memasang sarung tangan · Dengan ibu
jari dan dua jari lainnya, pegang tepi manset kaos tangan. · Dengan
hati-hati tarik kaos tangan pada tangan anda, pastikan manset kaos tangan
tidak menggulung pada pergelangan tangan dan jari-jari pada posisi yang
tepat. · Dengan
tangan yang telah menggunakan kaos tangan, masukkan jari-jari anda di bawah
manset sarung tangan kedua. · Dengan
hati-hati tarik sarung tangan kedua pada tangan yang lain, jangan biarkan
jari-jari dan ibu jari sarung tangan menyentuh bagian tangan yang terbuka,
pertahankan ibu jari tangan abduksi ke belakang dan rapikan. |
|||
UNIT TERKAIT
|
Instalasi Rawat Jalan, Instalasi rawat inap, ICU,IGD,IKO. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENGUKUR
SUHU BADAN |
|||
No.
Dokumen |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Mengukur suhu badan pasien
dengan mempergunakan thermometer suhu. |
|||
TUJUAN |
Mengetahui
suhu badan pasien untuk membantu : 1. Menentukan diagnosa. 2. Menentukan langkah – langkah
perawatan. |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat dalam
penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan
mengukur suhu badan |
|||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a. Thermometer bersih dan
tempatnya. b. Bengkok. c. Potongan
tissue. d. Vaselin
dalam tempatnya. e. Buku catatan. 2.
Persiapan
pasien Pasien dijelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan 3.
Pelaksanaan a.
Pengukuran
suhu pada ketiak a) Mencuci
tangan b) Alat – alat
dibawa ke dekat pasien. c) Bila perlu lengan baju pasien
dibuka, ketiak diseka (menggunakan tissue dengan gerakan menepuk) dan
dikeringkan. d) Ambil thermometer dari tempat
penyimpanannya, sapu dengan
tissue e) Periksa
dan turunkan air raksa pada posisi terendah. f) Pasang tepat pada
reserviornya, jepitkan di tengah – tengah ketiak dan lengan pasien diletakkan
didada g) Setelah 8-10 menit
thermometer diangkat dan baca angka pada thermometer dengan posisi sejajar
mata, dan hasilnya dicatat pada buku h) Thermometer dibersihkan
dengan kapas alcohol dan dikeringkan dengan tissue |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENGUKUR
SUHU BADAN |
|||
No.
Dokumen |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PROSEDUR |
i)
Air raksa diturunkan kembali dan thermometer
dimasukkan ke dalam tempatnya j)
Mencuci tangan b. Pengukuran
suhu pada mulut Pasien harus mempunyai
thermometer sendiri. a)
Mencuci tangan b)
Alat – alat diletakkan di meja pasien. -
Pasien
disuruh membuka mulutnya, thermometer dicek kembali, lalu ujungnya sampai
batas reservoirnya diletakkan di bawah lidah pasien -
Mulut
dikatubkan ± 5 menit dan bernafas melalui
hidung. -
Selama
thermometer dipasang pasien tidak
boleh bicara. -
Selama
3 – 5 menit thermometer diangkat, dilap dengan tissue lalu dibaca dan
dicatat. c) Alat – alat dibersihkan
dengan air mengalir kemudian dilap dengan kapas alcohol, dikeringkan dengan
tissue, dan dikembalikan pada tempatnya d) Mencuci tangan c.
Pengukuran suhu pada rectal a) Mencuci tangan b) Alat – alat diletakkan di
meja pasien. c) Setelah pasien diberitahu, pasien
dimiringkan (sikap SIM). d) Pakaian pasien diturunkan
sampai di bawah bokong. e) Thermometer diperiksa,
ujungnya dioles dengan vaselin, lalu dimasukkan melalui anus, sampai batas
reservoir air raksa. f) Thermometer tetap dipegang. g) Setelah 3 – 5 menit
thermometer dikeluarkan, dilap dengan tissue, dibaca dan hasilnya dicatat. h) Thermometer dibersihakan
dengan air mengalir kemudian dilap dengan kapas alcohol, dikeringkan dengan tissue,
dan dikembalikan pada tempatnya i)
Mencuci
tangan |
|||
UNIT
TERKAIT |
Instalasi Rawat Jalan, Instalasi rawat
inap, ICU,IGD,IKO. |
PUSKESMAS
SUKALUYU |
MENGHITUNG NADI DAN PERNAFASAN |
|||
No. Dokumen |
No. Revisi 0 |
Halaman 1/1 |
|
|
Tanggal
terbit |
Ditetapkan
oleh, Kepala
Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah
Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN
|
Menghitung nadi dan jumlah pernafasan (inspirasi
diikuti ekspirasi) dalam satu menit.
|
|||
TUJUAN
|
1. Untuk mengetahui jumlah
pernafasan dalam 1 menit. 2. Untuk mengetahui pekerjaan
jantung 3. Untuk mengetahui keadaan umum
pasien. 4. Untuk menentukan diagnosa. |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan
bagi perawat dalam penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan pada
pelaksanaan tindakan menghitung nadi dan pernafasan |
|||
PROSEDUR
|
1. Persiapan alat a. Arloji
tangan dengan petunjuk detik. b. Buku catatan nadi dan
pernafasan pasien. 2. Persiapan
pasien Pasien diberitahu
supaya tenang dan rileks, boleh sambil berbaring atau duduk. 3. Pelaksanaan a.
Mencuci tangan b.
Menghitung denyut nadi selama satu menit pada arteri
radialis. c.
Observasi frekuensi, irama, dan volume d.
Menghitung pernafasan selama satu menit. e.
Mencatat hasil tindakan dan respon pasien f.
Mencuci tangan |
|||
UNIT TERKAIT |
Instalasi
Rawat Jalan, Instalasi rawat inap, ICU,IGD,IKO. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENGUKUR
TEKANAN DARAH |
|||
No.
Dokumen 111.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman ½ |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN
|
Mengukur tekanan darah pada dinding arteri.
|
|||
TUJUAN
|
1. Untuk mengetahui pekerjaan
jantung. 2. Untuk menentukan diagnosa. 3. Untuk menentukan langkah –
langkah keperawatan. |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat dalam
penerapan langlah-langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan dalam
mengukur tekanan darah |
|||
PROSEDUR
|
1. Persiapan alat a. Tensimeter. b. Stetoskop. c. Buku catatan. 2. Persiapan
pasien Pasien dijelaskan tentang
prosedur tindakan yang akan dilakukan dan mengatur posisi pasien sesuai kebutuhan. |
|||
3. Pelaksanaan a.
Mencuci tangan b.
Lengan baju dibuka / digulung ke atas. c.
Manset tensimeter dipasang pada lengan atas dengan pipa
karetnya berada di sisi luar lengan. Manset dipasang tidak terlalu kencang
atau terlalu longgar. d.
Pompa
tensimeter dipasang. e.
Denyut
arteri branchialis diraba, lalu stetoskop ditempatkan pada daerah tersebut. f.
Skrup
balon karet ditutup, pengunci air raksa dibuka Selanjutnya balon dipompa
sampai denyut arteri tidak terdengar lagi dan air raksa didalam pipa gelas
naik. g.
Skrup
balon dibuka perlahan-lahan sehingga air raksa turun perlahan – lahan. Sambil
memperhatikan turunnya air raksa dengarkan
bunyi denyutan pertama/sistole, dengarkan terus sampai denyutan
terakhir/diastole |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENGUKUR
TEKANAN DARAH |
|||
No.
Dokumen 111.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
|
. h Mencatat hasil pengukuran
dan respon pasien i. Pasien dan alat dirapikan j. Mencuci tangan |
|||
UNIT TERKAIT |
Instalasi Rawat Jalan,
Instalasi rawat inap, ICU,IGD,IKO. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMBERIKAN
KOMPRES DINGIN |
|||
No.
Dokumen
72.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/1 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Memberikan
kompres dingin pada pasien untuk membantu menurunkan suhu tubuh dan
memberikan kenyamanan
|
|||
TUJUAN |
1. Membantu menurunkan suhu tubuh 2. Memberi kenyamanan pada pasien . |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat
dalam penerapan langlah-langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan
dalam memberikan kompres dingin |
|||
PROSEDUR |
1. Persiapan alat a. Waslap b. Perlak kecil dan alasnya c. Waskom berisi air dingin/es atau
kirbat es 2. Persiapan pasien Pasien
diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan dan posisi diatur
sesuaikebutuhan 3. Pelaksanaan a.
Mencuci tangan b.
Membawa peralatan kepasien c.
Perlak dan alas dipasang pada tempat yang akan
dikompres d.
Waslap dibasahi air dingin/es secukupnya dan diletakkan
ditempat yang akan dikompres e.
Observasi respon pasien f.
Mencuci tangan g.
Mencatat respon pasien dan hasil tindakan |
|||
UNIT TERKAIT |
Instalasi
Rawat Jalan, Instalasi rawat inap, ICU,IGD,IKO. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENERIMA
PASIEN BARU |
|||
No.
Dokumen 56.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/3 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN
|
Menerima pasien
yang baru masuk ke Rumah Sakit untuk dirawat sesuai dengan peraturan –
peraturan yang berlaku.
|
|||
TUJUAN
|
Agar pasien memperoleh
pelayanan perawatan dan pengobatan sesuai dengan kebutuhannya. |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat dalam
penerapan langlah-langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan untuk
menerima pasien baru |
|||
PROSEDUR |
1.
Menerima pasien 2.
Mengukur tanda-tanda vital,anamnese dan melakukan
pengkajian serta mencatat dalam status pasien 3.
Mendampingi dokter memeriksa pasien di Poliklinik /
UGD, 4.
Bila ada advice dokter, pasien perlu dirawat.Memberitahukan
kepada pasien maupun
keluarga pasien bahwa pasien perlu rawat inap. 5.
Menjelaskan kepada keluarga pasien tentang prosedur
pendaftaran rawat inap. a.
Perawat menyerahkan kepada keluarga pasien surat pengantar
rawat inap ( harus dilengkapi dengan No. Rekam Medis, nama pasien tanggal lahir/
jenis kelamin, alamat, dokter, diagnosis serta sarana prasarana yang
diperlukan pasien, misal :
sandaran, oksigen, kelambu, dll), untuk mendaftarkan rawat inap ke rekam
medik b.
Khusus jam kerja
pukul 16.00 – 07.00 pendaftaran langsung dilayani oleh perawat IGD. 6.
Melengkapi dan mengerjakan pesan – pesan dokter pada
lyst Rekam Medis antara lain : a.
Cek hasil pemeriksaan laboratorium, EKG, pemeriksaan
darah, urine, kotoran, X-Ray, dll. b.
Melengkapi dan membuatkan permintaan laboratorium
sesuai dengan advice dokter. c.
Melengkapi surat pernyataan persetujuan tindakan medis
/ operasi / anesthesia (bila pasien perlu
dilakukan pembedahan). d.
Mempersiapkan pasien sebelum ke ruang rawat inap. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENERIMA
PASIEN BARU |
|||
No.
Dokumen 56.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/3 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PROSEDUR |
7.
Perawat ruangan telepon ulang ke IGD / Poliklinik
tempat siap. 8.
Perawat Poliklinik / IGD mengantar pasien dan keluarga
ke bangsal dimana pasien akan
dirawat. 9.
Pasien dan
keluarga pasien diterima
perawat ruangan 10.
Perawat menjelaskan : 1)
Kepada pasien a.
pasien dilarang
membawa uang / barang – barang berharga / perhiasan. b.
Pasien dilarang
membawa bantal / guling / selimut. c.
Pasien
membawa peralatan mandi sendiri antara lain : -
Sabun dan tempatnya. -
Tapal gigi. -
Sikat gigi. 2)
Kepada
keluarga a.
Keluarga diorientasikan ruangan, misal kamar mandi, WC,
tempat pot dan urinal, dll. (Demikian juga dengan pasien bila keadaannya
memungkinkan). b.
Menjelaskan peraturan / ketentuan yang wajib ditaati
waktu opname. 3) Penunggu pasien a.
Pasien dijinkan dijaga 1 orang kecuali VIP,penunggu
pasien harus dekat dengan pasien. b. Penunggu pasien tidak
diperbolehkan mengubah atau memindahkan alat – alat perawatan yang ada,
termasuk kursi – kursi yang di luar ruangan. c.
Penunggu pasien tidak diperbolehkan membawa alat – alat tempat tidur. d.
Penunggu pasien tidak diperbolehkan duduk atau tidur di
tempat tidur pasien yang ditunggunya / yang kosong / di lantai. e.
Kamar kecil / WC boleh dipergunakan dan harap menjaga
kebersihan. f.
Penunggu pasien harap memberi tahu kepada petugas, apabila ada
keperluan yang harus meninggalkan pasien yang ditunggu. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENERIMA
PASIEN BARU |
|||
No.
Dokumen 56.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 3/3 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
|
g.
Penunggu pasien tidak diperbolehkan merokok di dalam atau di luar
kamar pasien (di
lingkungan Rumah Sakit). h.
Wastafel di kamar pasien hanya diperbolehkan
untuk sikat gigi dan cuci tangan. i.
Setiap penunggu pasien diwajibkan
memiliki Kartu Tanda Penunggu pasien dan memakai Tanda Penunggu tersebut. Pengunjung pasien a. Jam
kunjungan : - Pagi : Pukul 10.30 – 12.00 Wib. - Sore
: Pukul 16.30 – 18.00 Wib. b. Para
pengunjung pasien tidak
diperbolehkan membawa makanan untuk pasien kecuali atas izin dokter. c. Para
pengunjung pasien tidak
diperbolehkan merokok di dalam / di luar ruangan. d. Para
pengunjung pasien tidak
diperbolehkan duduk di tempat tidur pasien tempat tidur kosong 11. Perawat mengerjakan
lyst pasien dan pendokumentasien Asuhan Keperawatan 12. Perawat
melaksanakan tindakan Asuhan Keperawatan. |
|||
UNIT TERKAIT |
IGD, ICU, Instalasi rawat jalan,
Instalasi rawat inap |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENYIAPKAN
TEMPAT TIDUR KOSONG |
|||
No.
Dokumen |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Menyiapkan TT yang lengkap dengan segala
keperluannya untuk pasien |
|||
TUJUAN |
1.
Menyiapkan
TT untuk pasien baru. 2.
Memperoleh
kenikmatan dan kesejahteraan bagi pasien |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat dalam
penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan
menyiapkan tempat tidur kosong |
|||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
TT, kasur dan bantal. b.
Sprei besar. c.
Sprei kasur. d.
Sarung bantal. e.
Perlak. f.
Selimut. g.
Kain lap basah/ kering. h.
Lisol 10%. 2.
Pelaksanaan a.
Mencuci tangan dengan benar. b.
Menyiapkan alat-alat dengan lengkap. c.
Meja dilap, lalu taruhlah linen di atas meja (diberi
alas kertas). d.
Tempat tidur disemprot dengan lisol encer (10%). e.
Membersihkan TT dari debu dengan lap basah dan lap
kering bagian atas, lalu lap ditaruh di kaki TT. f.
Mencuci tangan. g.
Membalik kasur, lalu susunlah dengan rapi kain bersih
(linen) di atas kaki TT. h.
Memasang sprei besar sebelah kanan. i.
Garis tengah lipatan harus tepat ditengah-tengah kasur
bagian atas. j.
Sprei, dimasukkan rata, dibawah kasur sedalam ± 30 cm,
demikian juga sprei pada bagian kaki setelah ditarik setegang mungkin, pada
ujung sisi-sisi sudut 90º lalu diseluruh tepi sprei besar dimasukkan ke bawah
kasur dengan rapi dan tegang |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENYIAPKAN
TEMPAT TIDUR KOSONG |
|||
No.
Dokumen 104.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PROSEDUR |
. k.
Membuat sudut 90º pada sprei besar kanan bawah. l.
Memasang selimut (dilipat 4 secara terbalik, dipasang pada
bawah kaki, bagian memasang perlak sebelah kanan ± 30 cm dari sisi TT bagian
kepala. m.
Memasang sprei kecil rata di atas perlak ± 10 cm di
atas perlak dada yang terbalik, bagian atas dimasukkan ke bawah, ujung-ujung
sisi dimasukkan ke bawah kasur. n.
Bantal dipasangkan sarungnya, sudut-sudut bantal
dimasukkan benar-benar ke dalam sudut-sudut sarungnya, letakkan pada TT
bagian kepala dan bagian sarung bantal yang terbuka jangan menghadap ke arah
pintu masuk. o.
Merapikan sprei besar sebelah kiri bawah dan membuat
sudut 90º. p.
Membuat sudut selimut 90º pada sebelah kiri bawah. q.
Merapikan perlak dan sprei kecil pada sebelah kiri. r.
Merapikan sprei besar sebelah kiri atas dan membuat
sudut 90º. s.
Membersihkan TT bagian bawah. t.
Membersihkan
meja dan kursi. u.
Membereskan
alat. |
|||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat inap |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENGGANTI
ALAT TENUN KOTOR PADA TEMPAT TIDUR TANPA MEMINDAHKAN PASIEN |
|||
No.
Dokumen 102.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Mengganti alat-alat tenun kotor pada tempat tidur
tanpa memindahkan pasien. |
|||
TUJUAN |
1.
Memberikan
perasaan nyaman bagi pasien 2.
Mencegah
terjadinya dekubitus. 3.
Memelihara
kebersihan dan kerapihan. |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat dalam
penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan mengganti
alat tenun kotor pada tempat tidur
tanpa memindahkan pasien |
|||
PROSEDUR
|
1.
Persiapan
alat a.
Alat tenun tempat tidur yang bersih dalam tempatnya
diatas trolly (Sprei besar/laken, sprei kecil/steak laken, selimut, sarung
bantal, perlak). b.
Tempat kain kotor bertutup c.
Ember berisi larutan desinfektan. d.
Lap kerja basah dan kering. 2.
Persiapan
pasien Menjelaskan
pada pasien tentang tindakan
yang akan dilaksanakan. |
|||
3.
Pelaksanaan a.
Mencuci tangan. b.
Peralatan dibawa
ke tempat pasien. c.
Perawat berdiri disisi kiri dan kanan tempat tidur d.
Selimut dan bantal yang tidak perlu diletakkan diatas
kursi atau bangku e.
Pasien. dimiringkan pada salah satu sisi tempat tidur
(bila perlu pasien.diganjal bantal supaya tidak jatuh). f.
Lepaskan alat tenun yang kotor lalu digulung satu
persatu sampai dibawah punggung pasien g.
Sprei kecil/steak laken dan perlak digulung ke tengah
tempat tidur sejauh mungkin. h.
Perlak dibersihkan dengan larutan desinfektan lalu
dikeringkan digulung ketengah sejauh mungkin. i.
Laken yang bersih digulung setengah bagian, kemudian
gulungannya diletakkan dibawah punggung pasien dan setengah bagian lagi
diratakan serta dipasang pada kasur |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENGGANTI
ALAT TENUN KOTOR PADA TEMPAT TIDUR TANPA MEMINDAHKAN PASIEN |
|||
No.
Dokumen 102.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
|
j.
Perlak yang digulung tadi diratakan kembali k.
Steak laken yang bersih digulung setengah bagian,
kemudian gulungannya diletakkan dipunggung pasien dan setengah bagian lagi
diratakan diatas perlak serta dipasangkan pada kasur l.
Pasien dimiringkan kebagian yang bersih m. Lepaskan
alat tenun yang kotor dan dimasukan kedalam tempat bertutup m. Ratakan
laken yang bersih dengan steak laken dan perlak, pasangkan pada kasur n.
Mengganti sarung bantal yang kotor o.
Bantal disusun , pasien dibaringkan pada posisi yang
nyaman. p.
Selimut kotor diganti dengan yang bersih q.
Peralatan dibersihkan, dibereskan, dan dikembalikan
ketempat semula r.
Mencuci tangan |
|||
UNIT TERKAIT
|
Instalasi rawat inap |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMANDIKAN PASIEN DI TEMPAT TIDUR |
|||
No.
Dokumen 94.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/3 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Membersihkan tubuh pasien dengan menggunakan air dan
sabun. |
|||
TUJUAN |
1.
Membersihkan
kulit dan menghilangkan bau badan. 2.
Memberikan
perasaan segar. 3.
Merangsang
peredaran darah. 4.
Sebagai
pengobatan. 5.
Mencegah
infeksi kulit. 6.
Mendidik
pasien dalam kebersihan perorangan. |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat dalam
penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan
memandikan pasien di tempat tidur |
|||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Seperangkat alat-alat mandi : -
Sabun mandi. -
Pasta gigi. -
Gelas kumur. -
Sisir. -
Talk. b.
Satu stel pakaian bersih. c.
Waskom mandi berisi air hangat. d.
Handuk bersih e.
Tempat bertutup untuk pakaian kotor f.
Sketsel/korden g.
Waslap mandi 2 buah. 2.
Persiapan
pasien Pasien
diberitahukan tentang tindakan yang akan dilaksanakan. 3.
Pelaksanaan a.
Mencuci
tangan b.
Membawa
peralatan kepasien c.
Memasang
sketsel/korden d.
Menanyakan
pada pasien apakah pasien mau BAB atau BAK terlebih dahulu e.
Selimut
dan bantal dipindahkan dari tempat tidur, bila masih dibutuhkan bantal
digunakan f.
Perawat
berdiri disisi kiri atau kanan pasien g.
Pakaian
bagian atas dibuka kemudian ditutup dengan selimut mandi atau kain penutup Pasien
dimandikan dengan urutan sebagai berikut : |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMANDIKAN PASIEN DI TEMPAT TIDUR |
|||
No. Dokumen 94.05.25 |
No. Revisi 0 |
Halaman 2/3 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PROSEDUR |
- Mencuci muka. ·
Handuk dibentangkan di bawah kepala, muka, telinga dan
leher dibersihkan dengan waslap lembab, lalu keringkan dengan handuk ·
Tanyakan apakah pasien biasa pakai sabun atau tidak. - Mencuci
tangan. · Selimut mandi
atau kain penutup diturunkan · kedua tangan
di keataskan · letakkan
handuk diatas dada dan lebarkan ke samping kiri dan kanan sehingga kedua
lengan dapat diletakkan di atas handuk. · Kedua tangan
dibasahi dan disabun mulai dari lengan yang jauh dari perawat, kemudian yang
lebih dekat lalu dibilas sampai
bersih, lalu dikeringkan dengan handuk · Masukkan
kedua telapak tangan ke dalam waskom lalu keringkan. - Mencuci
dada dan perut · Pakaian pasien bagian
bawah dibuka dan selimut atau kain penutup diturunkan sampai perut bagian
bawah · Kedua
tangan pasien dikeataskan, handuk diangkat dan dibentangkan pada sisi pasien · Ketiak, dada dan perut dibasahi dan disabun,
dibilas sampai bersih dan dikeringkan dengan handuk. · Bersihkan
pusar dengan kapas lidi dan kenakan baju yang bersih atau ditutup kain penutup/handuk. -
Mencuci punggung · Pasien
dimiringkan ke kiri · Handuk
dibentangkan di bawah punggung sampai bokong · Punggung
sampai bokong dibasahi, disabuni, dibilas dan selanjutnya dikeringkan dengan
handuk · Pasien
dimiringkan ke kanan dan handuk dibentangkan dibawah punggung kemudian
punggung dicuci seperti pada punggung
kiri |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMANDIKAN PASIEN DI TEMPAT TIDUR |
|||
No.
Dokumen 94.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 3/3 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PROSEDUR |
· Beri talk
secukupnya lalu dilakukan gosok punggung, kemudian pasien ditelentangkan dan memasang pakaian dengan
rapi - Mencuci
kaki ·
Kaki
pasien yang terjauh dari perawat dikeluarkan dari bawah kain penutup atau
handuk · Handuk dibentangkan
dibawahnya dan lutut ditekuk ·
Kaki
dibasahi, disabun dan dibilas sampai bersih kemudian dikeringkan dengan
handuk, demikian juga kaki yang satu lagi ·
Masukkan kedua telapak kaki ke dalam waskom lalu dikeringkan. Air dalam waskom yang kotor diganti dengan air
bersih. - Mencuci
lipat paha dan genetalia ·
Handuk
dibentangkan di bawah bokong dan bagian bawah perut ·
Daerah
lipatan paha dan genetalia dibasahi, disabun lalu dibilas dan dikeringkan. ·
Pakaian
bagian bawah dikenakan kembali, kain penutup atau handuk diangkat, selimut
pasien dipasangkan kembali h.
Merapikan/ mengganti alat tenun yang kotor dengan yang bersih. i.
Menyisir rambut. j.
Membersihkan lingkungan pasien. k.
Pakaian dan alat tenun kotor serta peralatan dirapikan
dan dibawa ketempatnya l.
Obsservasi respon pasien dan kelainan pada tubuhnya m. Hindarkan
tindakan yang menimbulkan rasa malu pada pasien dan tetap menjaga kesopana n.
Mencuci
tangan. |
|||
UNIT TERKAIT
|
Instalasi rawat inap |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMBANTU
PASIEN MANDI SENDIRI DI
KAMAR MANDI |
|||
No.
Dokumen
72.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/1 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Membantu
pasien mandi sendiri di kamar mandi
|
|||
TUJUAN |
1. Membersihkan kulit dan menghilangkan bau
badan. 2. Memberikan perasaan segar. 3. Merangsang peredaran darah. 4. Sebagai pengobatan. 5. Mencegah infeksi kulit. 6. Mendidik pasien dalam kebersihan perorangan. |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat
dalam penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan
membantu pasien mandi sendiri di kamar mandi |
|||
PROSEDUR |
1. Persiapan alat a. satu stel pakaian bersih b. Handuk bersih c. Waslap d. Sabun pada tempatnya e. Sediakan bel 2. Persiapan pasien Menanyakan
pada pasien mau mandi dikamar mandi atau di tempat tidur 3. Pelaksanaan a. Mencuci
tangan b. Membawa
peralatan ke kamar mandi pasien c. Menyiapakan
air di kamar mandi d. Membantu
pasien di kamar mandi e. Menganjurkan
pada pasien agar menggunakan bel bila perlu bantuan f. Perawat
menunggu diluar kamar mandi sampai pasien selesai mandi g. Membantu
pasien kembali ke tempat tidur h. Membersihkan
kamar mandi i. Mencuci
tangan |
|||
UNIT TERKAIT |
Instalasi
rawat inap |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMBANTU
PASIEN MANDI KE KAMAR MANDI DENGAN KURSI RODA |
|||
No.
Dokumen
72.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/1 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Membantu
pasien mandi ke kamar mandi dengan kursi roda
|
|||
TUJUAN |
1.
Membersihkan
kulit dan menghilangkan bau badan. 2. Memberikan perasaan segar. 3. Merangsang peredaran darah. 4. Sebagai pengobatan. 5. Mencegah infeksi kulit. 6. Mendidik pasien dalam
kebersihan perorangan. |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat
dalam penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan
membantu pasien mandi ke kamar mandi dengan kursi roda |
|||
PROSEDUR |
1. Persiapan alat a. satu stel pakaian bersih b. Handuk bersih c. Waslap d. Sabun pada tempatnya e. Sediakan bel 2. Persiapan
pasien Menanyakan
pada pasien apakah pasien mau mandi di kamar mandi atau di tempat tidur 3. Pelaksanaan a.
Mencuci tangan b.
Membawa peralatan ke kamar mandi pasien c.
Menyiapkan air di kamar mandi d.
Membantu pasien pindah dari kursi roda ke bangku/kursi mand e.
Meletakkan alat mandi didekat pasien f.
Membantu pasien membuka baju g.
Membantu pasien untuk mandi h.
Membantu pasien memakai baju i.
Membantu pasien ke kursi roda j.
Mendorong kursi roda pasien ke tempat tidur k.
Membersihkan dan merapikan kamar mandi l.
Mencuci tangan |
|||
UNIT TERKAIT |
Instalasi
rawat inap |
PUSKESMAS SUKALUYU |
CARA
MELAKUKAN MASAGE PUNGGUNG |
|||||||
No.
Dokumen 58.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/1 |
|
|||||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||||||
SOP |
||||||||
PENGERTIAN
|
Masage
punggung merupakan suatu tindakan menggosok / mengusap punggung klien. |
|||||||
TUJUAN
|
1. Meningkatkan relaksasi. 2.
Meningkatkan sirkulasi pada area yang dimasage. 3. Mengkaji kondisi kulit. |
|||||||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat dalam
penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan
massage punggung |
|||||||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Handuk. b.
Alkohol. c.
Talk. 2.
Persiapan
pasien Jelaskan
kepada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan. 3.
Pelaksanaan a.
Mencuci tangan b.
Membawa peralatan ke pasien c.
Mengatur posisi pasien dengan posisi prone bila bila
tidak dapat posisi SIM. d.
Meletakkan sebuah bantal tipis di bawah perut klien
untuk menjaga posisi yang tepat. e.
Meletakkan handuk di sisi punggung / badan pasien. f.
Menuangkan alkohol sedikit di tangan, lalu usap dengan
kedua tangan di punggung pasien sampai rata. g.
Melakukan masage punggung, masage dilakukan dengan
menggunakan telapak tangan dan jari – jari, gunakan tekanan halus yang
bersambungan. Perhatian : 1. Hindari
untuk melakukan masage pada area kemerah – merahan, kecuali bila kemerahan
tersebut hilang sewaktu dimasage. 2.
Masage punggung dapat merupakan kontra indikasi pada pasien
imobilitas tertentu. 3.
Masage punggung dikerjakan selama 5 s/d 10 menit. |
|||||||
UNIT TERKAIT |
Instalasi
rawat inap |
|||||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMBANTU MEMOTONG KUKU PASIEN |
|
||||||
No.
Dokumen 96.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
|
|
||||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|
||||||
SOP |
|
|||||||
PENGERTIAN |
Menolong memotong kuku klien yang panjang, karena
tidak dapat melakukannya sendiri. |
|
||||||
TUJUAN |
1.
Menjaga
kebersihan. 2.
Mencegah
timbulnya luka. |
|
||||||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat dalam
penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan
membantu memotong kuku pasien |
|
||||||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Gunting/ pemotong kuku. b.
Handuk. c.
Bengkok. d.
Waskom berisi air hangat. e.
Sabun. f.
Sikat kuku. g.
Aceton (bila perlu). h.
Kapas. i.
Sarung tangan. 2.
Persiapan
pasien a.
Diberitahukan tindakan yang akan dilaksanakan. b.
Mengatur
posisi pasien. 3.
Memotong
kuku pada jari - jari tangan : a.
Mencuci tangan. b.
Memakai sarung tangan. c.
Merendam tangan dengan air hangat dalam waskom selama 1
– 2 menit untuk melunakkan kuku. Bila kuku sangat kotor disikat dengan sikat
kuku dan sabun lalu di bilas dengan air d.
hangat,
dikeringkan dengan handuk. e.
Tangan ditaruh di atas bengkok supaya potongan kuku
tidak berserakan. f.
Memotong
kuku pada jari tangan sesuai dengan lengkungan kuku. |
|
||||||
|
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMBANTU MEMOTONG KUKU PASIEN |
|||
No.
Dokumen 96.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PROSEDUR |
4.
Memotong
kuku pada jari – jari kaki : a.
Mencuci tangan. b.
Memakai sarung tangan. c.
Merendam kaki dengan air hangat dalam waskom selama 2 –
3 menit untuk melunakkan kuku.Bila kuku sangat kotor disikat dengan sikat
kuku dan sabun lalu dibilas dengan air hangat, dikeringkan dengan handuk. d.
Kaki di taruh di atas bengkok supaya potongan kuku
tidak berserakan. Perhatian : 1.
Pasien
diharapkan selalu memakai alas kaki yang tepat untuk menghindari dari
infeksi. 2.
Memakai sepatu jangan terlalu pas dan memotong kuku
secara rutin. 3.
Memotong
kuku jangan terlalu ke dalam karena dapat menimbulkan luka. |
|||
UNIT TERKAIT
|
Instalasi
rawat inap. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENYISIR
RAMBUT |
||||||||
No.
Dokumen 106.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/1 |
|||||||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
||||||||
SOP |
|||||||||
I.
PENGERTIAN
|
II. Mengatur rambut
serapi mungkin dengan menggunakan sisir.
|
||||||||
TUJUAN
|
1.
Memberikan rasa senang dan nyaman.
2. Agar rambut dapat terpelihara
dengan baik dan kelihatan rapih. 3. Merangsang sirkulasi darah. 4. Mencegah bersarangnya kutu
kepala / kotoran yang lain. 5. Melihat kelainan kulit
kepala. |
||||||||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat dalam
penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan
membantu pasien menyisir rambut |
||||||||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Sisir b.
Kain pengalas / handuk c.
Karet gelang untuk pasien yang berambut panjang. d.
Minyak rambut / air (bila perlu). e.
Bengkok berisi larutan desinfektan khusus untuk pasien
yang berkutu/kelainan kulit. f.
Kertas untuk membungkus kotoran/rambut 2.
Persiapan
pasien Menjelaskan
kepada pasien tentang
prosedur yang akan dilakukan. 3.
Pelaksanaan a.
Mencuci tangan b.
Mengatur posisi pasien (bila bisa duduk diberi posisi
duduk, bila tidak bisa dilakukan dengan posisi berbaring). c.
Memasang kain pengalas/handuk yang diletakkan pada
bahu atau di bawah kepala sampai
tulang belikat. d.
Rambut yang panjang dan kusut diberi minyak/air dan
dibelah dua, kemudian disisir secara
bertahap dimulai dari bagian bawah (ujung rambut) ke pangkal, setelah rapi
rambut dijalin. Bila rambut pendek disisir dari pangkal keujun e.
Rambut yang rontok dikumpulkan dan dibungkus dengan kertas,
kemudian dibuang ditempat sampah,
rambut berkutu/dengan kelainan kulit dimasukkan kedalam larutan desinfektan
pada bengkok f.
Alat dibersihkan, dirapikan dan dikembalikan ketempat
semula g.
Mencuci tangan. h. Observasi dan catat respon pasien dan kelainan
yang ditemukan |
||||||||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat
inap |
||||||||
|
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENCUCI
RAMBUT |
|
||||||
|
No.
Dokumen 101.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
|
|
||||
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|
||||||
|
SOP |
|
|||||||
|
PENGERTIAN
|
Menghilangkan
kotoran pada rambut dan kulit kepala, menggunakan shampo kemudian dibilas
dengan air.
|
|
||||||
|
TUJUAN
|
1. Membersihkan kulit kepala dan
rambut dari kotoran. 2. Menghilangkan bau dan memberi
rasa segar. 3. Merangsang sirkulasi darah. 4. Membasmi kutu / ketombe. |
|
||||||
|
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat dalam
penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan
membantu pasien mencuci rambut |
|
||||||
|
PROSEDUR
|
1.
Persiapan
alat a.
2 handuk. b.
Perlak panjang untuk alas. c.
Waskom berisi air hangat dan gayung. d.
Shampo. e.
Sisir. f.
Gauze, kapas. g.
Mangkok. h.
Ember kosong. i.
Bengkok. j.
Celemek. k.
Schutsel. l.
Memakai sarung tangan. 2.
Persiapan
pasien a. Menjelaskan
kepada pasien tentang
prosedur yang akan dilakukan. b. Mengatur
posisi pasien dengan
kepala di pinggir tempat tidur. |
|
||||||
|
3.
Pelaksanaan a. Mencuci tangan b. Memakai sarung tangan dan celemek. c. Ember diletakkan di bawah tempat tidur bagian kepala. d. Memasang perlak di bawah kepala, sisi kanan dan kiri digulung sedikit ke dalam dan
ujungnya berada dalam ember. e. Telinga pasien disumbat dengan kapas, mata ditutup dengan gauze. f. Menutupi pasien dengan handuk sampai ke leher. g. Rambut disisir kemudian disiram dengan air hangat. h. Rambut dicuci dengan shampo digosok merata. |
|
|||||||
|
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENCUCI
RAMBUT |
|
||||||
|
No.
Dokumen 101.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
|
||||
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|
||||||
|
SOP |
|
|||||||
|
|
i. Membilas rambut beberapa kali dengan air hangat sampai bersih sambil memijit – mijit
kepala. j. Kepala diangkat dan diletakkan di atas handuk. k. Sumbat telinga dan tutup mata diangkat, diletakkan di dalam bengkok / dibungkus dengan
kertas dan dibuang. l. Mengangkat perlak dan diletakkan di dalam ember. m. Mengeringkan rambut dengan handuk. n. Menyisir sampai rapih dan kepala pasien diletakkan di atas bantal yang telah dialasi
dengan handuk yang kering. o.Membersihkan dan mengembalikan alat – alat pada tempatnya. p. Mencuci tangan . |
|
||||||
|
UNIT TERKAIT
|
Instalasi rawat inap |
|
||||||
|
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMASANG
KAP KUTU (PEDICULUS CAP) |
|||
No.
Dokumen 95.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Membungkus rambut yang sudah diberi
pembasmi kutu. |
|||
TUJUAN |
Membasmi kutu dan telornya serta
mencegah kutu supaya tidak berjatuhan. |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat dalam
penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan
memasang kap kuku |
|||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Obat kutu (Peditox). b.
Kap kutu khusus / kain segitiga. c.
Gauze. d.
Pengalas dan perlak. e.
Peniti. f.
Sisir kutu dan sisir biasa. g.
Kertas koran. h.
Bengkok berisi larutan desinfektan. i.
Celemek. j.
Mangkok. k.
Penutup kepala. l.
Sarung tangan. 2.
Persiapan
pasien a. Menjelaskan
kepada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan. b. Mengatur
posisi pasien. 3.
Pelaksanaan a. Mencuci tangan b. Memakai celemek tutup kepala dan sarung tangan. c. Memasang pengalas pada bahu pasien dan untuk fiksasi diberi peniti. d. Menyisir rambut dengan sisir biasa kemudian dengan sisir kutu kemudian masukkan ke dalam
bengkok yang berisi larutan desinfektan. e. Di sekeliling kulit kepala diolesi dengan gauze vaselin. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
CARA MEMASANG KAP KUTU (PEDICULUS CAP) |
|||
No.
Dokumen 95.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PROSEDUR
|
f. Menuang obat kutu / Peditox ke dalam mangkok. g. Membungkus kepala dengan kap kutu khusus / kain segitiga, diujungnya disimpulkan di atas
dahi dan diberi peniti (telingan jangan sampai tertutup)
dibiarkan selama 12 – 18 jam baru rambut dicuci. h. Mengatur kembali posisi pasien. i. Mendesinfeksi semua alat dan dikembalikan di tempatnya. j. Mencuci tangan . |
|||
UNIT TERKAIT
|
Instalasi
rawat inap |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMBERI
PENYULUHAN KESEHATAN SECARA
INDIVIDU |
|||
No.
Dokumen 306.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/1 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Memberikan penyuluhan
kesehatan secara individu
|
|||
TUJUAN |
Menanamkan pendidikan dan menambah
pengetahuan kesehatan bagi individu . |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat
dalam penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan untuk member penyuluhan
kesehatan secara individu |
|||
PROSEDUR |
1. Persiapan alat a. Materi/satuan pelajaran(satpel) b. Alat peraga bila diperlukan 2. Persiapan pasien Pasien diberi penjelasan 3. Persiapan lingkungan Tempat/lingkungan yang nyaman 4. Pelaksanaan a.
Memberi penyuluhan pasien dengan cara diskusi, tanya
jawab, demonstrasi b.
Menggunakan alat peraga bila diperlukan c.
Mengadakan evaluasi d.
Memberikan umpan balik e.
Mencatat hasil penyuluhan |
|||
UNIT TERKAIT |
Instalasi
rawat inap, Instalasi rawat jalan, IGD, IKO, ICU. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENGUKUR
CAIRAN YANG MASUK DAN KELUAR |
|||
No.
Dokumen
307.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/1 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Mengukur
cairan yang masuk dan yang keluar
|
|||
TUJUAN |
1. Untuk mengetahui balance cairan
pasien 2. Untuk mengetahui kebutuhan cairan
pasien . |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat
dalam penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan
untuk mengukur cairan yang masuk dan keluar |
|||
PROSEDUR |
1.Persiapan alat a. Formulir observasi pemasukkan dan
pengeluaran cairan b. Gelas ukuran c. Bahan yang akan diukur 2. Persiapan pasien Menjelaskan prosedur tindakan yang akan
dilakukan 3. Pelaksanaan a. Mencuci tangan b. Menghitung cairan yang masuk baik
enteral maupun parenteral c. Mengukur cairan yang keluar d. Mencatat hasil tindakan e. Mencuci tangan |
|||
UNIT TERKAIT |
Instalasi
rawat inap, ICU. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMBANTU
PASIEN MEMBERSIHKAN MULUT |
|||
No.
Dokumen 105.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/1 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN
|
Membersihkan mulut dari kotoran / sisa makanan
|
|||
TUJUAN
|
1. Supaya mulut tetap sehat,
bersih dan tidak berbau. 2. Mencegah terjadinya infeksi /
stomatitis |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat dalam
penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan untuk
membantu pasien membersihkan mulut |
|||
PROSEDUR
|
1.
Persiapan
alat a.
Handuk dan kain pengalas. b.
Gelas kumur berisi air bersih. c.
Bengkok/nierbekken. d.
Sikat dan pasta gigi e.
Vaselin bibir 2.
Persiapan
pasien Menjelaskan
kepada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan. 3.
Pelaksanaan |
|||
a.
Mencuci tangan b.
Meletakkan alat-alat ke tempat yang mudah dijangkau
pasien c.
Membantu pasien dengan posisi setengah duduk atau
miringkan kepala pasien d.
Memasang handuk diatas dada pasien e.
Memberi air untuk kumur-kumur f.
Basahi sikat gigi dan olekan pasta gigi g.
Membantu pasien untuk sikat gigi h.
Memberikan air untuk kumur-kumur sampai bersih dan
dikeringkan dengan handuk i.
Mengoles bibir dengan vaselin bibir dan membersihkan
sikat gigi j.
Merapikan alat-alat k.
Mencuci tangan |
||||
UNIT TERKAIT
|
Instalasi rawat inap |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMBERSIHKAN
MULUT PADA PASIEN TIDAK SADAR |
|||
No.
Dokumen 100.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN
|
Membersihkan rongga
mulut, lidah dan gigi dari semua kotoran / sisa makanan dengan mempergunakan
gauze / kapas yang dibasahi dengan air bersih.
|
|||
TUJUAN
|
Untuk mengobati dan membersihkan
rongga mulut, lidah dan gigi. |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat dalam
penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan untuk
membersihkan mulut pada pasien yang tidak sadar. |
|||
PROSEDUR
|
1.
Persiapan
alat a.
Baki. b.
Handuk dan kain pengalas. c.
Gelas kumur berisi air bersih/ NaCl d.
Sudip lidah (Tong Spatel) yang telah dibungkus kasa e.
Kapas lidi. f.
Kain kasa. g.
Bengkok/nierbekken. h.
Pinset i.
Borax glicerin j.
Sarung tangan bersih. 2.
Persiapan
pasien Menjelaskan
kepada pasien tentang
prosedur yang akan dilakukan. 3.
Pelaksanaan |
|||
a.
Mencuci tangan b.
Membawa peralatan ke pasien c.
Meletakkan handuk / pengalas di bawah dagu dan pipi
pasien. d.
Ujung pinset dibungkus dengan kasa dan dibasahi air yang
telah disediakan e.
Membuka mulut dengan sudip lidah /tong spatel f.
Membersihkan rongga mulut mulai dari dinding, gusi,
gigi, lidah dan terakhir bibir dengan kasa yang telah dibasahi. g.
Kain kasa yang kotor dibuang pada bengkok. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMBERSIHKAN
MULUT PADA PASIEN TIDAK SADAR |
|||
No.
Dokumen 100.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
|
h.
Diulangi sampai bersih. i.
Mengolesi bibir dengan Borax Glycerin j.
Mengobservasi respon pasien k.
Pasien dirapikan dan alat-alat dibereskan l.
Mencuci tangan. m. Mencatat kelainan
pada gigi dan mulut pada catatan
perawat. . |
|||
UNIT TERKAIT
|
Instalasi rawat inap. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
CARA
MELAKUKAN IRIGASI VAGINA |
|||
No.
Dokumen 03.05.57 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Membersihkan vagina dengan cairan obat yang
dialirkan atau disemprotkan ke dalamnya. |
|||
TUJUAN |
Untuk mengobati dan membersihkan vagina. |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat dalam
penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan irigasi
vagina |
|||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Irigator dengan slangnya. b.
Kanula vagina steril dalam tempatnya. c.
Sarung tangan. d.
Standar infus, bila perlu. e.
Obat cairan yang diperlukan, dalam tempatnya. f.
Bengkok (nierbekken). g.
Pispot. h.
Alas bokong. i.
Selimut. j.
Kapas sublimat/ desinfektan. k.
Klem. l.
Sampiran (scherm). 2.
Persiapan
Pasien a. Menjelaskan
kepada klien tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan. b. Pasien diatur dalam posisi dorsal recumbent. 3.
Pelaksanaan a. Mencuci
tangan b. Sampiran
(scherm) dipasang, bila perlu. c. Obat
atau cairan dihangatkan dan dimasukkan ke dalam irigator dengan slang diklem terlebih
dahulu.
d. Irigator diangkat setinggi sekurang-kurangnya 30 cm dari permukaan tempat tidur. Kanula
dipasang pada ujung slang,
dan cairan dialirkan, lalu slang diklem dan kanula diletakkan pada tempat yang steril. e. Pakaian
pasien bagian bawah dibuka, lalu daerah tersebut |
PUSKESMAS SUKALUYU |
CARA
MELAKUKAN IRIGASI VAGINA |
|||
No.
Dokumen 03.05.57 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PROSEDUR |
ditutup
dengan selimut. f.
Alas bokong dan pispot dipasang. g.
Vulva dibersihkan dengan kapas sublimat. Ibu jari dan
telunjuk kiri petugas dibalut dengan kapas sublimat, selanjutnya kapas dibuka
dan dengan tangan kanannya petugas memasukkan kanula ke dalam vagina klien. h. Klem
dibuka, kanula diputar, cairan dialirkan perlahan-lahan sampai habis. i.
Kanula dikeluarkan dan dilepas dari slang, lalu
dimasukkan ke dalam bengkok yang berisi cairan desinfektan. j.
Pispot diangkat setelah cairan tidak mengalir lagi dari
vagina. k.
Setelah selesai, pasien dirapikan
kembali. l.
Peralatan
dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula. |
|||
UNIT TERKAIT
|
Instalasi
rawat inap, instalasi rawat jalan, IGD |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMBERI
OBAT MELALUI MULUT |
|||
No.
Dokumen 155.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Menyiapkan dan memberikan obat-obat untuk
klien yang dapat diberikan melalui mulut dan ditelan. |
|||
TUJUAN |
Memberikan obat kepada pasien melaui mulut
secara tepat dan benar, sesuai dengan program pengobatan. |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan
bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan pada
pelaksanaan tindakan atau cara pemberian obat melalui mulut |
|||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat dan obat a.
Baki b.
Gelas obat/ gelas ukur. c.
Kartu obat yang lengkap dengan tulisan : - Nama pasien. - Kamar dan
bed pasien. - Jenis obat/
nama obat. - Dosis obat. - Waktu/ jam
pemberian. - Tanggal
dipesan dan tanda tangan yang mengerjakan. d.
Lap yang telah dibasahi (untuk membagi obat cair). e.
Air minum / pisang (untuk minum obat). f.
Obat yang diperlukan 2.
Persiapan pasien Menjelaskan kepada pasien tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan. 3.
Pelaksanaan a.
Mencuci tangan b.
Kira-kira setengah jam sebelum obat diberikan, ambil
kartu obat dari kotak obat. c.
Cocokkan kartu obat dengan lyst pasien, pesan-pesan
dokter dan catatan perawat menurut tanggal. Kalau tidak cocok kembalikan ke
pesan-pesan dokter. d.
Menyiapkan obat menurut cara yang dipesan. e.
Siapkan alat-alat yang diperlukan. f.
Jangan berbicara dengan siapapun waktu menyediakan
obat. |
|||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMBERI
OBAT MELALUI MULUT |
|||
No.
Dokumen 155.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PROSEDUR |
g.
Dengan kartu obat mengecek etiket untuk nama dosis obat
yang ada dalam botol waktu mengambil dari lemari.Sebelum menuangkan obat yang
diperlukan, membaca etiket lagi untuk nama obat dan dosis obat. h.
Letakkan gelas-gelas obat di atas kartu obat pada baki. i.
Obat dibawa kepada pasien oleh perawat yang menyiapkan
obat tersebut. j.
Tentukan pasien, baca nama pasien dan panggil namapasien. k.
Berikan obat langsung kepada pasien dan tunggu sampai
obat benar-benar diminum/ ditelan bila perlu pasien dibantu dengan
memperhatikan 5 prinsip benar. l.
Balik kartu obat pasien. m. Kembalikan
alat-alat ke kamar kerja, cuci alat-alat dan simpan pada tempatnya. n.
Bawa kartu obat ke lyst pasien secepatnya dan cek pada
kolom obat dan catat juga respon pasien terhadap pemberian obat. Dengan
mengecek dan tanda tangan perawat membuktikan sudah memberi obat dengan
ukuran yang benar menurut jam dan tanggal. Coretan tersebut menjadi resmi
apabila ada coretan paraf di atasnya. o.
Tulisan / paraf hanya dibuat oleh perawat yang sudah menyiapkan
dan memberikan obat tersebut. p.
Kalau pasien tidak mau minum obat/ ditunda karena puasa
untuk pemeriksaan, lingkari jam obat dan tulis paraf. q. Sesudah
dicek, kartu obat dikembalikan ke kotak obat, sesuai jam pemberian obat
berikutnya r. Mencuci
tangan |
|||
UNIT TERKAIT |
Instalasi
rawat inap, Instalasi rawat jalan, IGD, ICU |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMBERIKAN
OBAT MELALUI MATA |
|||
No.
Dokumen 146.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Pemberian obat-obat/ cairan tertentu ke
dalam mata dengan cara meneteskan/ mengoleskan pada mata. |
|||
TUJUAN |
1.
Melaksanakan
tindakan pengobatan mata, sesuai dengan program terapi. 2.
Mempercepat
proses penyembuhan pada mata yang sakit. |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat
dalam penerapan langkah – langkah asuhan
keperawatan pada pelaksanaan tindakan pemberian obat mata |
|||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat dan obat a.
Salep mata/ tetes mata. b.
Kapas steril/ gauze. c.
Gunting dan plester (prn). d.
Pinset steril/sarung tangan. e.
Kom steril. f.
Bengkok. 2.
Persiapan pasien Menjelaskan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan. 3.
Pelaksanaan a.
Mencocokkan kartu obat dengan lyst pasien. b.
Menjelaskan pada pasien tentang prosedur tindakan yang
akan dilakukan. c.
Mencuci tangan. d.
Menyiapkan obat yang diperlukan. e.
Mengatur posisi pasien sesuai keperluan. f.
Memakai sarung tangan. g.
Membersihkan mata dengan kapas steril. h.
Ujung tube diusap dengan kapas steril kemudian salep
dituang sedikit pada kapas tadi. i.
Membuka conjungtiva kelopak mata bawah dengan ibu jari/
dua jari dengan melakukan tekanan ke arah bawah terhadap bagian pipi yang
bertulang menonjol dan pasien dianjurkan untuk melihat ke atas. j. Mengoleskan
sepanjang sisi dalam dari kelopak mata bawah, pada conjungtiva bagian bawah
dan menganjurkan pasien untuk menutup dan mengedipkan kelopak mata. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMBERIKAN OBAT MELALUI MATA |
|||
No.
Dokumen 146.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PROSEDUR |
k.
Membersihkan sisa obat salep/ tetes yang ada di sekitar
mata dengan kapas. l.
Bila perlu mata ditutup dengan kasa steril dan
diplester. m. Melepas
sarung tangan. n.
Membereskan alat-alat, dan mencuci tangan o.
Mendokumentasikan prosedur tindakan distatus lyst pasien. Perhatian : 1.
Mencuci
tangan sebelum dan sesudah memberikan obat. 2.
Membaca
etiket sebelum memberikan untuk mencegah kekeliruan. |
|||
UNIT TERKAIT |
Instalasi
rawat inap, Instalasi rawat jalan, IGD, ICU |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMBERIKAN
OBAT MELALUI VAGINA |
|||
No.
Dokumen 77.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/1 |
|
|
Tanggal
terbit 01
Maret 2006 |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Pemberian obat-obat melalui vagina dengan cara
dioleskan, suppositorium, irigasi. |
|||
TUJUAN |
Untuk mengobati dan membersihkan vagina. |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan
langkah-langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan pemberian obat
melalui vagina |
|||
PROSEDUR
|
1.
Persiapan
alat dan obat Baki berisi : a.
Obat sesuai dengan pesanan dokter. b.
Kaos tangan steril. 2.
Persiapan
pasien Menjelaskan
kepada pasien tentang
prosedur tindakan yang akan dilakukan. 3.
Pelaksanaan a. Cocokkan
kartu obat kuning pada pesanan dokter. b. Mencuci
tangan c. Siapkan
obat sesuai dengan pesanan dokter. d. Siapkan
alat-alat pada baki dan bawa ke samping temapt tidur pasien (obat sudah dibuka dan dimasukkan
ke gauze steril). e. Atur
posisi pasien dorsa recumbent. f. Masukkan
obat perlahan-lahan dengan memakai kaos tangan dan suruh pasien nafas panjang. g. Kembalikan
klien pada posisi yang menyenangkan. h. Bereskan
alat-alat. i. Mencuci
tangan dan cek pada lyst pasien |
|||
UNIT TERKAIT
|
Instalasi rawat inap, Instalasi rawat
jalan, IGD, ICU |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMBERIKAN
OBAT MELALUI RECTUM |
|||
No.
Dokumen 76.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/1 |
|
|
Tanggal
terbit 01
Maret 2006 |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Pemberian obat-obat tertentu melalui rectum dengan
cara dioleskan, memasukkan obat supositori, mengalirkan cairan obat misalnya
clysma dan lain-lain. |
|||
TUJUAN |
Untuk mengobati dan membersihkan rectum. |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan
langkah-langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan pemberian obat
melalui rectum |
|||
PROSEDUR
|
1.
Persiapan
alat dan obat a.
Baki obat. b.
Obat sesuai pesanan dokter. c.
Kaos tangan. d.
Jelly. 2.
Persiapan
pasien Menjelaskan
kepada pasien tentang
prosedur tindakan yang akan dilakukan. 3.
Pelaksanaan a. Mencocokan
obat dengan pesanan dokter. b. Mencuci
tangan. c. Menyiapkan
obat dan memasukkan ke dalam gauze steril. d. Bawa
obat ke samping tempat tidur pasien dan
membaca nama pasien pada kartu tempat tidur. e. Siapkan pasien
dalam posisi SIM. f. Pakai
kaos tangan, ambil obat dan beri sedikit parafin, masukkan obat perlahan-lahan sedalam jari
telunjuk dengan memberitahu pasien untuk nafas
dalam. g. Bereskan
alat-alat. h. Kembalikan
pasien ke posisi
semula. i. Cuci
tangan dan cek pada lyst pasien. . |
|||
UNIT TERKAIT
|
Instalasi rawat inap, Instalasi rawat jalan, IGD,
ICU |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMBERIKAN
OBAT MELALUI TELINGA |
|||
No.
Dokumen 75.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/1 |
|
|
Tanggal terbit 01 Maret 2006 |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Pemberian obat ke dalam rongga bagian luar dengan
cara meneteskan atau irigasi. |
|||
TUJUAN |
Membersihkan rongga telinga dari nanah, kotoran
telinga atau benda asing. |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan
langkah-langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan pemberian obat
melalui telinga |
|||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Alat irigasi telinga. b.
Air hangat pada tempatnya. c.
Bengkok. d.
Perlak dan alasnya. e.
Handuk. f.
Pinset telinga/ pinset bengkok. g.
Kapas lidi. 2.
Persiapan pasien a. Pasien disiapkan sikap duduk. b. Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan 3.
Pelaksanaan a. Mencuci tangan b. Perlak dan alasnya dipasang di atas bahu. c. Pasien dianjurkan untuk memegang bengkok di bawah
telinga yang akan
dibersihkan. d. Dengan tangan kiri daun telinga ditarik ke atas dan
sedikit ke belakang f. Ujung alat irigasi diletakkan di muka liang telinga
jangan sampai
menutupi rongga telinga. g. Penyemprotan dilakukan dengan hati-hati tapi agak
kuat pada sisi atas
liang telinga. h. Cairan yang keluar ditampung dengan bengkok. i. Penyemprotan diulang beberapa kali sampai bersih. j. Setelah bersih, lubang telinga dibersihkan dengan kapas
lidi, sekitarnya dibersihkan dengan handuk. k. Bila perlu ditetesi obat. l. Alat-alat dibereskan dan pasien dirapikan. m. Mencuci
tangan dan mencatat tindakan dalam status pasien |
|||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat inap,
Instalasi rawat jalan, IGD, ICU. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMBERIKAN
OBAT MELALUI HIDUNG |
|||
No.
Dokumen 68.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/1 |
|
|
Tanggal terbit 01 Maret 2006 |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Suatu tindakan pemberian obat kepada pasien melalui
pernafasan. |
|||
TUJUAN |
1.
Melegakan
pernafasan. 2.
Mengurangi
pembengkakan selaput saluran nafas. 3.
Mengobati
peradangan. 4.
Mengencerkan
dan memudahkan keluarnya lendir. 5.
Mengurangi
batuk. 6.
Mencegah
kekeringan selaput lendir. 7.
Dilakukan
pada pasien : a.
Sesak
nafas. b.
Asma
bronchiale. c.
Pasca
tracheostomi. d.
Saluran
nafas bagian atas tersumbat lendir |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan
langkah-langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan pemberian obat
melalui hidung |
|||
PROSEDUR |
1.
Persiapan alat dan obat a. Tissue b. Bengkok c. Obat yang diperlukan 2.
Persiapan pasien Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan 3.
Pelaksanaan a. Mencocokkan kartu obat dengan status pasien b. Mencuci tangan c. Menyiapkan obat d. Membawa obat kepasien e. Meneteskan obat-obat tertentu ke dalam lubang
hidung. f. Merapikan pasien dan membereskan peralatan g. Mencuci tangan |
|||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat inap, Instalasi rawat jalan, IGD,
ICU. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMBERIKAN
OBAT MELALUI SUNTIKAN INTRA MUSCULAR |
|||
No.
Dokumen 80.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/3 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Penyuntikan obat ke dalam jaringan otot. |
|||
TUJUAN |
1.
Untuk
memberikan obat-obatan yang merangsang yang tidak mudah dihisap/ dapat
menyebabkan rasa sakit bila diberikan di bawah kulit. 2.
Untuk
memberikan obat-obat yang pengaruhnya kita harapkan lebih cepat terlihat
daripada kita berikan di bawah kulit. |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat dalam
penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan
pemberian obat melalui suntikan intra muscular |
|||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Baki. b.
Kartu obat. c.
Obat yang akan diberikan d.
Spuit disposible sesuai kebutuhan e.
Kikir ampul f.
Jarum steril. g.
Kapas alkohol 70%. 2.
Persiapan
pasien Menjelaskan
pada pasien tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan 3. Pelaksanaan a.
Mencuci tangan c.
Memperhatikan tehnik aseptik d.
Cocokkan kartu obat kuning pada pesanan dokter dan
catatan perawat. e.
Siapkan obat sesuai dengan pesanan dokter. f.
Ambil spuit disposible sesuai dengan jumlah obat yang
akan diberikan, sobek ujung plastik yang bertanda, ambil spuit dari dalam
plastik. g.
Membaca etiket dan dosis obat dan memasukkan obat
kedalam spuit, kemudian udara dalam
spuit dikeluarkan A.
Pada ampul a) Pastikan
obat berada di bawah ampul. b) Gergajilah
pada leher ampul yang bertanda / tidak. c) Ampul
dipegang dengan satu tangan dan tangkai ampul |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMBERIKAN
OBAT MELALUI SUNTIKAN INTRA MUSCULAR |
|||
No.
Dokumen 80.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/3 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PROSEDUR |
dipegang dengan tangan kanan
yang dialasi untuk mematahkannya. d)
Untuk mengambil obat di dalam ampul : masukkan jarum
suntik ke ampul dan tarik larutan, hati-hati jangan samapi menyentuh sisi
gelas dengan jarum suntik, untuk mencegah kontaminasi. B.
Pada vial a. Masukkan udara sejumlah
larutan yang akan diambil dan sebelumnya karet luar vial dibersihkan dengan
zat anti septik (kapas alkohol). b.
Bawa obat ke pasien. c.
Atur posisi pasien. d.
Menentukan daerah yang akan disuntik C.
Bila
suntikan pada bokong :
a.
Pada
musculus glutus, atur pasien tengkurap
dengan badan lemas berbaring menelungkup dan selimuti pasien, pilihlah tempat
untuk suntikan ditengah quadran atas luar.
b.
Mendesinfeksi kulit yang akan disuntik dengan kapas
alkohol dengan gerakan melingkar dari dalam keluar c. Memasukkan
jarum dengan cepat ke dalam otot tegak lurus (sudut 90º), pegang jaringannya
dengan kuat ketika memasukkan jarum dengan tangan kiri. d. Melakukan
aspirasi dengan menarik stamper spuit sedikit dan bila tidak terdapat darah
masuk ke dalam spuit, memasukkan cairan obat perlahan-lahan. Bila terdapat
darah, tariklah jarum keluar, kemudian ganti dengan jarum yang baru, lalu pilihlah
tempat lain untuk menyuntik kembali. e. Memperhatikan
respon pasien f. Mencabut
jarum dengan perlahan-lahan g. Mendesinfeksi
kulit dengan kapas alkohol 70% h. Mencuci
tangan i.
Mencatat respon pasien dan pemberian obat |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMBERIKAN
OBAT MELALUI SUNTIKAN INTRA MUSCULAR |
|||
No.
Dokumen 80.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 3/3 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PROSEDUR
|
Perhatian : 1.
Tempat
suntikan harus betul-betul tepat bila salah akan berbahaya, karena dapat mengenai syaraf ischiadeous. 2.
Lokasi
penyuntikan intra muscular : a.
Otot bokong yang tepat adalah 1/3 bagian dari spina
illiaka anterior superior, (area dorso-gluteal/ pinggang bagian belakang). b.
Area dorso gluteal yang terletak di pinggang mempunyai
area injeksi IM yang sering digunakan. Injeksi dilakukan antara 5 – 7,5 cm di bawah puncak illium di perempat
atas bagian luar dari pinggul. Metode lain untuk menentukan titik suntik pada pinggul dapat dengan
menarik garis dari tulang illium posterior superior ke pangkal tulang paha
sebelah luar. c.
Otot paha bagian luar yaitu 1/3 tengah paha sebelah
luar (area otot vestus lateris). Bagian pertengahan ketiga, bila diukur ke
atas dari ujung atas lutut, dan ke bawah dari ujung bawah pangkal, di sini
sebagai area suntik. d.
Otot pangkal lengan/ otot deltoid da pasterior triceb
(bahu dan lengan atas). e.
Otot ini juga dapat digunakan untuk injeksi IM, otot
ini jarang digunakan untuk keperluan injeksi, karena klien merasa lebih nyeri
dan pegal di bagian otot, ketika injeksi posisi pasien dapat berbaring /
duduk. |
|||
UNIT TERKAIT
|
Instalasi rawat inap, Instalasi rawat jalan, IGD,
ICU. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
CARA
MEMBERIKAN OBAT MELAUI SUNTIKAN INTRA
CUTAN |
|||
No.
Dokumen 79.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/1 |
|
|
Tanggal
terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Penyuntikan obat ke dalam jaringan kulit. |
|||
TUJUAN |
1.
Untuk
melakukan uji coba kulit/ skin test dari obat-obat tertentu, misal :
antibiotik, ATS, dll. 2.
Untuk
obat-obat tertentu yang pemberiannya khusus cara ini, misal : BCG. 3.
Untuk observasi
penyakit TBC (Tuberculin test/ PPD test). |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat dalam
penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan
pemberian intra cutan |
|||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Baki. b.
Kartu obat. c.
Obat yang akan diberikan d.
Spuit disposible sesuai kebutuhan e.
Kikir ampul f.
Jarum steril. g.
Kapas alkohol 70%. 2.
Persiapan
pasien Menjelaskan
prosedur tindakan yang akan dilakukan 3.
Pelaksanaan a. Cocokkan
kartu obat pada pesanan dokter dan catatan perawat/ baca pesan dokter pada lyst pasien. b. Cuci
tangan. c. Siapkan
alat-alat dan obat d. Kulit
didesinfeksi, lalu ditegangkan/ diregangkan/ diregang dengan tangan kiri. e. Jarum
ditusukkan dengan lubang jarum menghadap ke atas dan membuat sudut 15º - 20º dengan permukaan
kulit, lalu obat disemprotkan samapi terjadi gelembung
pada tempat tersebut. f. Kemudian
jarum ditarik dengan cepat, tidak dihapus dengan kapas alkohol dan tidak boleh dilakukan
massase. g. Reaksinya
dilihat/ dicatat setelah jangka waktu tertentu : 15’. Khusus untuk obat tertentu pemberiannya pada musculus deltoideus lengan kanan atas adalah BCG
yang khusus di berikan pada bayi sebagai imunisasi dan
tidak dilakukan desinfeksi. h.
Mencuci tangan. |
|||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat inap, Instalasi rawat jalan,
IGD, ICU. |
|||
PUSKESMAS SUKALUYU |
CARA MEMBERIKAN OBAT INTRA SUB CUTAN |
|||
No.
Dokumen 81.05.25 |
No. Revisi 0 |
Halaman 1/1 |
|
|
Tanggal
terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Menyuntikan obat dibawah kulit, misal : penyuntikan
insulin pada klien D.M. |
|||
TUJUAN |
Untuk mengobati pasien. |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat dalam
penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan
pemberian obat intra sub cutan |
|||
PROSEDUR |
1. Persiapan
alat Sama dengan
suntik IM. 2. Persiapan
pasien Menjelaskan
prosedur tindakan yang akan dilakukan 3. Pelaksanaan
a. Cocokkan kartu obat pada pesanan dokter dan catatan perawat/
baca pesan dokter pada lyst pasien.
b. Cuci tangan.
c. Siapkan alat-alat sesuai dengan pesanan dokter.
d. Bawa obat kepasien sambil membaca kartu TT.
e. Tempat penyuntikan didesinfeksi yang sudah dipastikan
pengukurannya.
f. Tempat suntikan diangkat sedikit dengan tangan kiri.
g. Dengan lubang jarum menghadap ke atas, jarum ditusukkan
membentuk sudut 45º dengan permukaan kulit.
h. Stamper ditarik sedikit bila ada darah obat jangan dimasukkan,
bila tidak ada darah, obat dimasukkan pelan-pelan.
i. Setelah obat masuk seluruhnya, jarum ditarik keluar dengan
cepat, bekas tusukan ditahan dengan kapas alkohol dan
dilakukan massase.
j. Membereskan peralatan
k. Mencuci tangan dan mencatat tindakan dalam status pasien |
|||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat inap, Instalasi rawat
jalan, IGD, ICU. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKUKAN
RESUSITASI JANTUNG PARU |
|||
No.
Dokumen
169.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/4 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Resusitasi Jantung Paru adalah suatu tindakan yang
dilakukan untuk mengaktifkan jantung kembali dengan cara mengembalikan segera
proses pengiriman O2 kejaringan dan membunag CO2
. |
|||
TUJUAN |
Memperbaiki jalan nafas, pernafasan dan
sirkulasi pada pasien yang mengalami gangguan fungsi paru dan jantung. |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat
dalam pelaksanaan penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan dalam
menjalankan tindakan resusitasi jantung paru |
|||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Emergency trolley berisi a)
Laringoscope lurus dan bengkok (anak dan dewasa) b) Magil forceps c) Pipa trakea
berbagai ukuran d) Trakea tube
berbagai ukuran e) Gudel
berbagai ukuran f) CVP set g) Infus
set/Blood set h) Papan
resusitasi i) Gunting
verban j) Ambubag
Lengkap k) Spuit 10cc
dan jarum LD No.1 b.
Set therapi oksigen lengkap dan siap pakai c.
Set penghisap sekresi lengkap (suction) dan siap pakai d.
EKG record e.
EKG monitor bila memungkinkan f.
DC shock lengkap 2.
Persiapan
pasien a.
Keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan b.
Posisi pasien diatur terlentang datar c.
Baju bagian atas pasien dibuka 3.
Pelaksanaan a. Mencuci
tangan b. Tentukan kesadaran
pasien dengan cara a)
Memanggil nama pasien b)
Menanyakan keadaannya c)
Menggoncangkan tubuhnya / memberi rangsang nyeri |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKUKAN
RESUSITASI JANTUNG PARU |
|||||
No.
Dokumen
169.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/4 |
|
|||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||||
SOP |
||||||
|
c.
Bila pasien sadar pertahankan jalan nafas tetap terbuka
. d. Mengecek
henti nafas · Melihat
pergerakan dada atu perut · Mendengar
suara keluar/masuk udar dari hidung · Merasakan
adanya udara dari mulut/hidung dengan pipi atau punggung tangan e. Bila pasien
tak sadar, segera panggil bantuan dan bebaskan jalan nafas dengan cara: a) Membersihkan sumbatan jalan nafas dengan jalan menghisap sekresi b) Triple
manuver 1.
Head tilt
(ekstensi kepala) : Dengan satu telapak tangan menopang leher bagian
belakang sedangkan tangan yang lain menahan dahi, kemudian putar kepala
kebelakang sehingga posisi kepala tengadah. 2.
Chin lift (
Mempertahankan posisi rahang bawah/Tengadahkan dahi – angkat dagu ) : Dengan
satu tangan menahan kepala, sedang tangan yang lain dengan menggunakan 2 jari
(telunjuk dan jari tengah) menahan dagu dan mengangkat atau mendorong keatas
sehingga kepala tengadah. 3.
Jaw thrust (Manuver
rahang) :Raih sudut rahang bawah pasien dan dengan kedua tangan mengangkat
mandibula keatas (pegang pada kedua angulus mandibula) 4.
Bila tersedia, pasang jalan nafas oral (airway). f. Bila pasien
masih bernafas cari suara nafas tambahan: a)
Snoring : pangkal lidah, benda padat. b)
Gargling : cairan (
muntah, darah ) c)
Crowing : edema
laring / spasme plica vocalis. g.
Bila pasien tidak bernafas beri nafas buatan , dengan
cara : a)
Mouth to
mouth : -
Dewasa : pencet
hidung korban dan tutup mulut korban dengan mulut anda. Tiupkan 2 nafas penuh
ke dalam mulut korban (tiap nafas harus berlangsung 1,5 – 2,0 detik). -
Biarkan korban menghembuskan nafas antara pernafasan,
lanjutkan 10 – 12 x/menit. |
|
||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKUKAN
RESUSITASI JANTUNG PARU |
|||||
No.
Dokumen
169.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 3/4 |
|
|||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||||
SOP |
||||||
PROSEDUR |
- Anak – anak : tempatkan mulut anda di atas hidung
dan mulut anak. Berikan 2 nafas perlahan selama 1 – 1,5 detik dengan
perhentian diantaranya. Lanjutkan sampai 20 x/menit. h.
Ambu
(bagging) : Dewasa dan anak – anak : untuk ambu gunakan
masker yang tepat dan pasang di bawah dagu, menutupi mulut dan hidung korban. i.
Menilai denyut jantung pasien/memeriksa sirkulasi
dengan cara meraba denyut nadi carotis. j.
Bila nadi teraba lanjutkan nafas buatan dan periksa sirkulasi
tiap menit. k.
Bila nadi tidak teraba segera lakukan RJP ABC kombinasi
Dengan cara : 1.
Baringkan pasien pada permukaan yang keras dengan alas
papan kompres. 2.
Penolong harus pada posisi yang benar. 3.
Penolong dua orang : satu orang
menghadap korban, berlutut sejajar pada kepala korban. Orang kedua pindah ke
sisi yang berlawanan dan menghadap korban, berlutut sejajar pada sternum
korban. 4.
Tentukan posisi tangan yang benar a)
Dewasa : tempatkan
tangan 1 – 2 cm di atas prosesus xifoideus. Pertahankan tangan sejajar dada
dan jari di atas dada. Jari – jari saling mengunci. Luruskan lengan dan kunci
siku – siku. Pertahankan lengan lurus dan bahu tepat di atas sternum korban. b)
Anak – anak
: letakkan punggung satu tangan 1 – 2 cm di atas prosesus xipoid (px). c)
Bayi : letakkan
jari telunjuk dan jari tengah satu tangan di atas sternum di atas prosesus
xipoid (px). Jari harus 1 cm di bawah garis puting. 5.
Tekan sternum sampai kedalaman yang sesuai dari bahu.
Jangan mengguncang, namun pindahkan berat badan secara vertikal dan kemudian
lepaskan. a)
Dewasa dan remaja : 4 - 5 cm. b)
Anak besar : 3 - 4 cm. c)
Usia bermain dan pra sekolah : 2 - 4 cm. d)
Bayi : 1- 2 cm. |
|||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKUKAN
RESUSITASI JANTUNG PARU |
|||||
No.
Dokumen 169.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 4/4 |
|
|||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||||
SOP |
||||||
PROSEDUR |
6. Pertahankan
ketepatan frekuensi kompresi. - Dewasa dan
remaja : 80 x/menit - Anak lebih
besar : 100 x/menit. - Bayi dan
usia bermain : 100 – 200 x/menit. 7. Lanjutkan ventilasi mouth to mouth/ Ambu - Dewasa dan
remaja : tiap 5 detik
(12/menit). - Anak lebih
besar : tiap 4 detik
(15/menit). - Bayi dan
usia bermain : tiap 3 detik
(20/menit). 8. Bila pasien belum terpasang intubasi rasio pijat jantung dan nafas
buatan 30 : 2 ( 2 atau 1 penolong tidak dibedakan ). 9. Bila pasien sudah ter-intubasi pijat jantung 100 kali/menit, nafas
buatan 8 – 10 kali/menit ( tidak perlu sinkronisasi ). 10. Lanjutkan RJP sampai
teratasi atau sampai korban teraba kembali
nadinya dan bernafas spontan. 11. RJP dihentikan bila selama 1 jam korban tidak ada reaksi /
respon (nadi tidak teraba, dan tidak ada nafas).
12. Mencuci tangan |
|||||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat inap, Instalasi rawat
jalan, IGD, IKO, ICU |
|||||
|
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMBERIKAN
OXYGEN |
|||
No.
Dokumen
88.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/4 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Memasukkan zat asam/O2 ke dalam paru-paru melalui saluran
pernafasan dengan menggunakan alat khusus. |
|||
TUJUAN |
1.
Mempertahankan oksigenasi jaringan yang adekuat 2.
Mengobati hypoxia/ hipoksemia. 3.
Mengurangi respon kompensasi : -
Menurunkan kerja nafas. -
Menurunkan kerja jantung. |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai
acuan bagi perawat dalam penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan untuk
membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan oksigen. |
|||
PROSEDUR |
1.
Persiapan alat a.
Tabung oksigen dengan manometernya. b.
Flow meter/ pengukur aliran. c.
Humidifier (botol pelembab) yang sudah diisi dengan air
steril/ aquades sampai batasnya untuk melembabkan udara. d.
Selang (pipa saluran) zat asam/O2. e.
Kedok zat asam (masker)/ kanula hidung ganda (binasal
kanule)/ nasal catheter. f.
Jelly / gause. g.
Plester dan gunting. 2.
Persiapan pasien a. Menjelaskan pada pasien tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan. b. Mengatur posisi pasien dengan posisi semi fowler agar pasien
nyaman. 3.
Pelaksanaan a.
Cek instruksi dokter (dosis dan cara pemberian) b.
Beri tanda dengan tulisan c.
Mencuci tangan. d.
Membawa peralatan kedekat pasien. e.
Mengatur posisi pasien f.
Memeriksa isi tabung. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMBERIKAN
OXYGEN |
|||
No.
Dokumen
88.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/4 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PROSEDUR |
g.
Mengisi humidifier aquades sampai batas yang ditentukan. h.
Membuka flow meter dan menentukan dosis yang diinginkan i.
Memasang slang oksigen dengan kedok zat asam (masker)/ kanula hidung ganda/ nasal catheter.
→ diplester (kalau perlu) : 1.
Masker - Set/ atur
aliran oksigen : 5 – 8 liter/ menit. - Estimasi/
perkiraan FiO2 : 5 liter : 40% 6 liter : 45% - 50% 8 liter : 55% - 60% - Aliran
tidak boleh kurang dari 5 liter/ menit (untuk mendorong CO2 keluar
dari masker). Bila kurang dari 5 liter/ menit udara expirasi yang banyak
mengandung CO2 bisa terhirup kembali. - Pelaksanaan
: a.
Tempelkan botol pelembab pada pengaturan aliran. b.
Letakkan masker pada aliran zat asam pada kecepatan
yang telah ditentukan dokter/ sesuai keperluan. c.
Pasang masker menutupi hidung dan mulut. d.
Beritahu pasien untuk bernafas melalui hidung. 2.
Canula
Hidung Ganda (Nasal Prong) -
Set aliran oksigen sesuai yang dikehendaki. -
Estimasi FiO2
: 1 Liter : 24% 2 liter : 28% 3 liter : 32% 4 liter : 36% |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMBERIKAN
OXYGEN |
|||
No.
Dokumen
88.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman ¾ |
||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PROSEDUR |
-
Berikan aliran oksigen tidak lebih dari 5 liter (bila
diberikan lebih dari 5 liter dapat mengakibatkan iritasi mukosa hidung dan
menelan udara/ kembung). -
Mempergunakan kanula hidung ganda, ujung kanula
dimasukkan ke dalam lubang hidung, tali diikatkan di belakang kepala. 4.
Bag dan
Mask (Resusitator) - Aliran
oksigen : 12 – 15 liter. - FiO2
: bila masker ketat atau lewat endotracheal tube/ tracheostomi bisa mencapai
FiO2 100%. - Bila
diberikan melalui jalan nafas buatan : EET/ Tracheostomi humidifier harus
hangat (karena fungsi hidung sebagai pelembab, penghangat, penyaring). 5.
Ventilator - Terapi
oksigen menggunakan ventilator diberikan kepada pasien yang memerlukan
bantuan nafas dalam jangka panjang. - FiO2
bisa diatur sesuai yang diinginkan mulai dari 21% - 100%. - Perlunya
pengawasan analisa gas darah secara kontinue. 6.
Inkubator Digunakan untuk bayi. Aliran
oksigen : 3 – 8 liter/ menit dengan
konsentrasi FiO2 ± 40%. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMBERIKAN
OXYGEN |
|||
No.
Dokumen
88.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 4/4 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PROSEDUR |
7.
Nasal
Kateter 1.) Bila
mempergunakan nasal catheter -
Ukuran nasal catheter untuk wanita 10 – 12 Fr dan
laki-laki 12 – 14 Fr. -
Menentukan seberapa dalam catheter masuk dengan mengukur
jarak hidung dengan lubang telinga, lalu ditandai plester. -
Lumasi ujung catheter dengan jelly pada gauze dan putar
langsung diujung catheter. -
Masukkan catheter perlahan-lahan melalui satu lubang
hidung sampai ujung catheter masuk orofaring (jarak yang ditandai). -
Plester catheter di wajah pasien disisi hidung, biarkan
selang kendur. -
Nasal catheter dibersihkan sekurang-kurangnya sekali
dalam 8 jam dan dipasang pada lubang hidung bergantian. 2.) Flow meter dibuka dengan
ukuran yang sesuai dengan kebutuhan/ advis dokter (2lt – 3lt/ menit).
Estimasi FiO2 : 24% - 44%. 3.) Menganjurkan
pasien bernafas melalui hidung. Menanyakan kepada pasien apakah sesaknya
berkurang. 4.) Merapikan pasien. 5.) Membersihkan dan mengembalikan alat-alat
sesuai tempatnya. 6.) Mencuci tangan. 7.) Mencatat prosedur tindakan dalam catatan
perawat. j. Memperhatikan reaksi pasien, dan pernafasan k. Mencatat
tindakan dalam lembar catatan perawat. l. Mencuci
tangan |
|||
UNIT
TERKAIT
|
Instalasi
rawat inap, instalasi rawat jalan, IKO, ICU, IGD. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
PENGAMBILAN
DARAH UNTUK PEMERIKSAAN ANALISA GAS DARAH |
|||
No.
Dokumen 167.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman ½ |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Analisa gas darah dilakukan untuk menilai tingkat
keseimbangan asam basa, mengetahui kondisi fungsi pernafasan dan
kardiovaskuler dan menilai kondisi fungsi metabolisme tubuh. Sampel darah
untuk prosedur ini diambil dari arteri. |
|||
TUJUAN |
Untuk menilai dan mengetahui tindakan yang akan
dilakukan. |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat dalam
penerapan langkah-langkah asuhan
keperawatan pada pelaksanaan tindakan pengambilan sample darah untuk
pemeriksaan analisa gas darah |
|||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Spuit : dewasa spuit 3 cc, anak – anak : wing nedle. b.
Heparin. c.
Penutup jarum (gabus/ karet). d.
Gauze steril. e.
Alkohol 70%, bethadine 10%. f.
Sarung tangan. g.
Anethesi lokal : xylocain 2% (prn). h.
Formulir laboratorium untuk analisa gas darah. 2.
Persiapan
pasien a.
Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai
prosedur yang akan dilakukan. b.
Memasang tabir di sekeliling tempat tidur. 3.
Pelaksanaan a.
Mencuci tangan, memasang tabir/korden, membawa
peralatan ke pasien. b.
Mengukur suhu dan jumlah pernafasan pasien. c.
Mencatat jumlah oksigen yang diberikan. d.
Memakai sarung tangan. e.
Spuit diberi heparin dengan menghisap heparin 0,1 cc
sampai membasahi seluruh spuit lalu dengan posisi spuit tegak lurus,
semprotkan semua heparin dan udara keluar. f.
Meraba arteri radialis, branchialis atau femoralis dan
fiksasi. g.
Mendesinfeksi lokasi pungsi dengan bethadine 10%,
alkohol 70%. h.
Jarum disuntikkan ke arteri radialis dengan sudut antara 45° - 90°. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
PENGAMBILAN
DARAH UNTUK PEMERIKSAAN ANALISA GAS DARAH |
|||
No.
Dokumen 167.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PROSEDUR |
i.
Bila jarum masuk ke dalam arteri, darah akan keluar
tanpa spuit diisap dan warna darah yang keluar merah terang. j.
Setelah darah terhisap (kira – kira 3 cc) tarik spuit
dan tekan bekas tusukan arteri 5 – 10 menit dengan gauze steril. Bila pasien
mendapat heparin tekan selama 15 menit. k.
Menusukkan jarum spuit pada gabus / karet. Observasi adanya
hematoma. l.
Memberi etiket pada spuit. m.
Mencatat set ventilator, jumlah oksigen, yang didapat
pada saat darah arteri diambil. n.
Membereskan alat dan mengembalikan pada tempatnya. o.
Mencuci tangan. p.
Mengirim segera bahan pemeriksaan dan formulir ke
laboratorium. |
|||
UNIT TERKAIT |
ICU |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKUKAN
TINDAKAN FISIOTERAPI DADA |
|||
No.
Dokumen 168.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman ½ |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Suatu tindakan untuk pembersihan sekret jalan nafas
segmen bronchus dengan pengaruh gravitasi. |
|||
TUJUAN |
1.
Membersihkan
jalan nafas. 2.
Mengalirkan
sekret. |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan
langkah-langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan fisio terapi
dada |
|||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Pasang sandaran tempat tidur otomatis. b.
2 – 3 bantal.( posisi semi fowler ) c.
Sputum pot berisi cairan desinfeksi. d.
Tissue. e.
Segelas air minum. 2.
Persiapan pasien a.
Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien dan keluarga
mengenai prosedur yang akan dilakukan. b.
Memasang tabir di sekeliling tempat tidur. 3.
Pelaksanaan a.
Perawat mencuci tangan. b.
Mengatur posisi pasien sesuai kebutuhan : - Untuk
membersihkan paru kanan pasien miring kiri. - Untuk
membersihkan paru kiri pasien miring kanan. - Untuk
membersihkan lobus tengah kanan pasien miring ke kiri dan tubuh bagian
belakang disokong dengan 2 – 3
bantal. c.
Melakukan clapping (lihat prosedur sebelumnya). d.
Melakukan vibrasi (lihat prosedur sebelumnya). e.
Bila rangsang batuk sudah ada, lendir dibatukkan dan
ditampung ke dalam sputum pot. f.
Postural drainage dilakukan 10 - 15 menit tiap posisi. g.
Pasien istirahat sebentar bila perlu. h.
Minta pasien untuk minum air. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKUKAN
TINDAKAN FISIOTERAPI DADA |
|||
No.
Dokumen 168.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PROSEDUR |
i.
Melakukan observasi warna kulit muka dan nadi selama
prosedur j.
Merapikan pasien dan lingkungannya. k.
Membersihkan dan mengembalikan peralatan pada
tempatnya. l.
Perawat mencuci tangan. m. Mendokumentasikan
tindakan ke dalam lyst pasien. Perhatian : 1.
Beri
terapi bronchodilator / nebulizer selama 20 menit sebelum postural drainage. 2.
Setiap
tindakan tidak boleh lebih dari 30 – 60 menit. 3.
Hati –
hati dan teliti dalam bekerja. |
|||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat inap, ICU |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKUKAN
PERKUSI DADA (CLAPPING) DAN
VIBRASI |
||||||
No.
Dokumen 166.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
|
||||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
||||||
SOP |
|||||||
PENGERTIAN |
Perkusi dan vibrasi adalah tehnik yang dilakukan
secara manual untuk melepaskan lendir dan meningkatkan pengaliran mukus serta
sekret dari paru – paru pasien. Clapping : Pergerakan yang ditimbulkan melalui ketukan pada
dinding dada dalam irama yang teratur dengan menggunakan telapak tangan yang
dibentuk seperti mangkok. Vibrasi : Tehnik kompresi manual dan getaran pada dinding dada
selama fase ekspirasi |
||||||
TUJUAN |
1.
Melepaskan
mukus / lendir dari bronkiolus dan bronkus. 2.
Mengalirkan
sekret. |
||||||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan
langkah-langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan clapping dan vibrasi |
||||||
PROSEDUR |
1.
Persiapan pasien - Menjelaskan
kepada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan. 2.
Pelaksanaan a.
Mencuci tangan. b.
Mengatur posisi drainage pada pasien. c.
Melakukan perkusi dada pada dinding rongga dada selama 1 – 2 menit . d.
Menganjurkan pasien menarik nafas dalam perlahan – lahan, lalu lakukan vibrasi
sambil pasien mengeluarkan nafas perlahan – lahan dengan bibir dirapatkan. e.
Meletakkan 1 tangan pada area yang ingin divibrasi dan
letakkan tangan yang lain di atasnya. f.
Menegangkan otot- otot tangan dan lengan sambil
melakukan tekanan sedang dan vibrasi tangan dan lengan. g.
Mengangkat tekanan pada dada ketika pasien menarik
nafas. Menganjurkan
pasien batuk dengan menggunakan otot abdominalis setelah 3 – 4 vibrasi. h.
Memberi pasien istirahat beberapa menit. i.
Mengauskultasi adanya perubahan pada bunyi nafas. j.
Mengulangi clapping dan vibrasi secara bergantian
sesuai kondisi pasien, biasanya 15 – 20 menit. k.
Mendokumentasikan prosedur dan respon pasien dalam lyst pasien. |
||||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKUKAN
PERKUSI DADA (CLAPPING) DAN
VIBRASI |
||||||
No.
Dokumen 166.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
||||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
||||||
SOP |
|||||||
PROSEDUR |
Perhatian : 1.
Jangan
melakukan clapping di atas tulang belakang, ginjal, hepar, limpa dan scapula
atau sternum. 2.
Siapkan
sputum pot berisi cairan desinfeksi. 3.
Hati –
hati dan teliti dalam bekerja. |
||||||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat inap, ICU |
||||||
|
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKUKAN
TINDAKAN HISAP LENDIR DENGAN MENGGUNAKAN MESIN SUCTION |
|||
No.
Dokumen 163.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/5 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Suctioning adalah tindakan membersihkan
jalan nafas melalui jalan nafas buatan dengan mempergunakan kateter suction
dan alat penghisap. |
|||
TUJUAN |
1.
Mempertahankan
jalan nafas tetap bebas. 2.
Memperbaiki
oksigenasi dan mencegah hipoksia. 3.
Memudahkan
ventilasi pernafasan. 4.
Mengambil
sekret untuk pemeriksaan diagnostik. 5.
Mencegah
infeksi yang disebabkan akumulasi sekret. |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan
langkah-langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan hisap lendir
(Suction) |
|||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Alat penghisap lengkap dengan regulator, pipa / slang penyambung,
botol penampung. b.
Oksigen dengan perlengkapannya (O2 sentral /
O2 tabung). c.
Bag and mask / ambubag dan slang. d.
Kateter suction steril. e.
Sarung tangan steril / pincet steril. f.
Gauze steril. g.
Aqua steril / air bersih dalam wadah tertutup. h.
NaCl 0,9% dalam wadah steril dan tertutup. i.
Alkohol 70%. j.
Stetoscope. 2.
Persiapan pasien a.
Menjelaskan pada pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan. b.
Memasang tabir di sekitar tempat tidur. 3.
Pelaksanaan a. Perawat
mencuci tangan. b. Membantu pasien
dalam posisi telentang dengan kepala miring ke arah perawat. c.
Auskultasi suara nafas untuk menentukan perlu tidaknya
dilakukan penghisapan dan mengetahui lokasi penumpukan sekret. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKUKAN
TINDAKAN HISAP LENDIR DENGAN MENGGUNAKAN MESIN SUCTION |
||||
No.
Dokumen 163.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/5 |
|
||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
||||
SOP |
|||||
PROSEDUR |
d.
Atur regulator dengan kekuatan menghisap : - Dewasa : 80 – 120 mmHg. - Anak : 60 – 80 mmHg. - Bayi : 40 – 60 mmHg. Kaji / observasi irama jantung pada
monitor EKG, nadi, frekuensi nafas, saturasi oksigen sebelum, selama dan
sesudah dilakukan suctioning e.
Perawat memakai sarung tangan steril / sarung tangan
bersih f.
Metode suctioning dengan ventilator : 1)
Oksigenasi dengan O2 100% selama 1 – 2menit. Hal ini
bisa dilakukan dengan menggunakan bag and mask atau pasien tetap menggunakan
ventilator. 2)
Lepaskan Ett / tracheostomi kanul dari bag and mask
atau klien tetap menggunakan ventilator. 3)
Lakukan penghisapan sekret dengan tehnik aseptik
menggunakan sarung tangan / pincet steril dan kateter suction steril yang
mempunyai diameter 1/3 dari diameter lumen ETT atau tracheostomi kanul. 4)
Tutup lubang pangkal kateter suction untuk menghindari
O2 dalam trachea terhisap. 5)
Masukkan kateter suction ke dalam ETT atau tracheostomi
kanul secara perlahan – lahan sampai dalam ( terasa ada hambatan) lalu tarik
1 cm, kemudian keluarkan kateter sambil diputar. 6)
Pada saat masuk
kateter suction dalam keadaan tidak menghisap. 7)
Lakukan penghisapan dengan waktu tidak boleh lebih dari
10 – 15 detik setiap 3 menit, untuk mencegah hipoksia. 8)
Kateter diusap dengan kasa alkohol 70% lalu dibilas
dengan NaCl 0,9% steril. 9)
Sebelum melakukan penghisapan berikutnya, lakukan
oksigenasi lagi dengan O2 100%. 10) Penghisapan
dilakukan berulang – ulang sampai bersih, bila sekret kental lakukan
bronchial washing dengan normal saline (NaCl 0,9%). |
||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKUKAN
TINDAKAN HISAP LENDIR DENGAN MENGGUNAKAN MESIN SUCTION |
||||
No.
Dokumen 163.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 3/5 |
|
||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
||||
SOP |
|||||
PROSEDUR |
11)
Kembalikan Penghisapan nasopharingeal maupun eropharingeal dilakukan setelah penghisapan
ETT / tracheostomi selesai. 12)
Bilas kateter suction yang telah digunakan untuk
nasopharingeal maupun eropharingeal dengan air bersih. 13)
pernafasan pasien pada ventilator atur prosentase
oksigen (FiO2) sesuai yang diberikan dilakukan suctioning. 14)
Auskultasi suara nafas untuk mengkaji keefektifan atau
keberhasilan tindakan suctioning. g.
Bila perlu check foto thorak dan analisa gas darahMetode
suctioning tanpa ventilator : 1)
Menjelaskan pada pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan. 2)
Mengatur posisi sesuai kondisi pasien. Mengauskultasi suara nafas.v 3)
Memberikan O2 8 liter/menit selama 15 – 20 menit. 4)
Melakukan fisioterapi nafas (latihan nafas dalam, batuk
efektif, clapping, vibrasi dan postural drainage). 5)
Perawat memakai sarung tangan steril. 6)
Menghubungkan kateter suction dengan selang penghisap. 7)
Menghisap lendir dengan cara : - Menghidupkan
mesin. - Memasukkan
kateter suction ke dalam kom berisi aquades/ NaCl 9,0% untuk mengontrol
apakah mesin suction bekerja dengan baik. - Memasukkan
ujung kateter dengan tangan kanan ke dalam mulut/ hidung sampai trachea. 8)
Bila pasien dengan tracheostomi, masukkan ujung kateter
suction ke dalam lubang kanul sejauh mungkin sampai terasa ada hambatan. 9)
Melepas kateter suction dengan menarik perlahan – lahan dengan arah berputar. |
||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKUKAN
TINDAKAN HISAP LENDIR DENGAN MENGGUNAKAN MESIN SUCTION |
||||
No.
Dokumen 163.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 4/5 |
|
||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
||||
SOP |
|||||
PROSEDUR |
10)
Mengulangi prosedur di atas sampai jalan nafas bebas
dari lendir/ bersih. 11)
Mematikan mesin dan melepas kateter suction dari selang
penghisap. Kemudian dimasukkan ke dalam kom berisi air bersih/ NaCl 0,9%. 12)
Merapikan pasien dan lingkungannya. 13)
Membersihkan alat dan mengembalikan pada tempatnya. 14)
Melepas sarung tangan. 15)
Perawat cuci tangan. 16)
Menulis pada catatan perawat tentang : - Prosedur
yang telah dilakukan. - Reaksi pasien. - Jumlah,
warna dan konsistensi lendir. - Bila perlu
melaporkan ke dokter. Catatan : Pada pasien
yang nafas dan batuknya belum adekuat dan pada pasien yang tidak sadar secara
berkala bagging harus tetap dilakukan untuk mengembalikan alveoli supaya
tidak terjadi atelektasis. 1.
Lakukan penghisapan dengan tehnik aseptik (caranya sama
dengan pasien yang masih menggunakan ventilator). 2.
Sebelum melakukan penghisapan berikutnya berikan
oksigen lagi dan biarkan pasien bernafas selama ± 1 – 2 menit
(minimal 8 – 10 kali pernafasan). 3.
Lakukan penghisapan secara berulang – ulang sampai
bersih. 4.
Monitor tanda – tanda vital seperti : nadi, tensi,
frekuensi nafas, irama jantung (EKG) dan saturasi oksigen sebelum, selama dan
sesudah dilakukan penghisapan. 5.
Mengauskultasi suara nafas untuk mengkaji keefektifan
atau keberhasilan tindakan penghisapan sekret (suctioning) bila perlu check
foto thorax atau analisa gas darah. |
||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKUKAN
TINDAKAN HISAP LENDIR DENGAN MENGGUNAKAN MESIN SUCTION |
||||
No.
Dokumen 163.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 5/5 |
|
||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
||||
SOP |
|||||
|
Perhatian : 1.
Lakukan
penghisapan (suctioning) sebelum pemberian gavage untuk mencegah terjadinya
aspirasi. 2.
Perhatikan
humidifikasi : a.
Pada
pasien yang menggunakan ventilator. -
Perhatikan
aqua pada humidifier jangan sampai kehabisan. b. Pada
pasien yang sudah tidak pakai ventilator. -
Pemberian
oksigen maintenance tetap harus melalui humidifier. 3.
Diameter
Kateter Suction, harus kurang dari setengahnya diameter pipa Endo Tracheal.
Karena jika terlalu besar, maka udara banyak terhisap. Hal ini berbahaya,
karena pasien bisa mengalami hipoksia dan atau
paru –
paru kolaps.
4.
Lama
penghisapan kurang dari 10 – 15 detik sekali hisap waktu baru memasukkan,
kateter tidak boleh dalam keadaan menghisap. Setelah sampai didalam, baru
lakukan penghisapan, diputar 1 – 2 kali, baru kateter ditarik keluar. Jika
lendir masih ada, tunggu dulu 2 – 3 menit sambil memberi nafas buatan / O2
seratus persen, baru diulang.
5.
Saturasi
O2 dalam darah normal 97% dengan hisapan suction yang benar, dapat
mengalami penurunan menjadi kurang lebih 85%. Apalagi jika penghisapan yang
dilakukan tidak benar. Jika saturasi O2 turun sampai 80% kebawah
pasien dapat terjadi cyanosis. |
||||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat inap, Instalasi rawat
jalan, IGD, IKO, ICU |
||||
|
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMASANG
INFUS |
|||
No.
Dokumen
137.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/3 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Memasukkan
cairan obat langsung ke dalam pembuluh darah vena dalam jumlah banyak dan
waktu yang lama, dengan menggunakan infus set.
|
|||
TUJUAN |
1.
Sebagai pengobatan. 2.
Mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan dan elektrolit. 3.
Memberikan zat makanan pada pasien yang tidak dapat /
tidak boleh makan melalui mulut |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat
dalam penerapan langkah – langkah asuhan
keperawatan pada pelaksanaan tindakan untuk menyiapkan dan memberikan infuse |
|||
PROSEDUR |
1. Persiapan alat a.
Standart infus b.
Cairan infus c.
Infus set d.
Kapas e.
Alkohol 70% f.
Kasa steril g.
Gunting h.
Plester i.
Pengalas dan perlak j.
Bengkok k.
Sarung tangan 2. Persiapan pasien Memberikan penjelasan kepada pasien tentang tindakan
yang akan dilakukan. 3. Pelaksanaan a.
Mencuci tangan b.
Membawa peralatan kepasien c.
Mengatur posisi pasien dengan posisi supine(
terlentang) d.
Menyiapkan set infus dan cairan infus untuk siap
digunakan dengan cara : - Lepaskan penutup botol cairan lalu
didesinfeksi dengan kapas alkohol dan tusukkan pipa saluran udara dan saluran
infus. - Isi selang
infus : tekan bilik drip dan lepaskan, biarkan terisi 1/3 sampai ½ penuh. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMASANG
INFUS |
|||
No.
Dokumen
137.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/3 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PROSEDUR |
- Tutup jarum
dibuka, cairan dialirkan sampai keluar sehingga udara tidak ada pada selang
infus, lalu klem ke posisi off, pastikan slang bersih dari udara dan
gelembung udara, ujung slang ditutup kembali. e.
Memakai sarung tangan f.
Memeriksa ulang cairan yang akan diberikan. g.
Menyiapkan area yang akan dipasang infus. h.
Memasang perlak
dan pengalas di bawah anggota badan yang akan dipasang infuse i.
Melakukan fixasi j.
Menetukan vena yang akan ditusuk. k.
Desinfeksi area yang akan ditusuk dengan diameter 5
- 19 cm melingkar dari arah dalam
keluar. l.
Menusukkan jarum infus/abocath pada vena yang telah
ditentukan m.
Menutup bagian yang ditusuk dengan kasa steril dan
plester n.
Menulis tanggal dan ukuran jarum infus/abocath pada
plester bagian luar. o.
Menghitung jumlah tetesan infus sesuai dengan
kebutuhan. p.
Memperhatikan reaksi pasien. q.
Pasien dirapikan. r.
Peralatan dirapikan dan dikembalikan pada tempatnya. s.
Cuci tangan t.
Catat waktu pemasangan, jenis cairan dan jumlah cairan
di status pasien. |
|||
UNIT TERKAIT |
Instalasi
rawat inap, Instalasi rawat jalan, IGD,IKO, ICU |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMASANG
INFUS |
|||||||
No.
Dokumen 137.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 3/3 |
|
|||||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||||||
SOP |
||||||||
PENGHITUNGAN
TETESAN DAN JUMLAH CAIRAN
|
||||||||
INFUSION TABEL
|
||||||||
ORDER INFUS
|
DOSIS CC/JAM |
TETES SETIAP MENIT |
||||||
BLOOD SET |
INFUSET |
MICROSET |
||||||
500 cc/12 jam |
42 cc/jam |
7 tetes/menit |
10 tetes/menit |
42 tetes/menit |
||||
500 cc/24 jam |
21 cc/jam |
4 tetes/menit |
5 tetes/menit |
21 tetes/menit |
||||
1000 cc/12 jam |
83 cc/jam |
14 tetes/menit |
21 tetes/menit |
83 tetes/menit |
||||
1000 cc/24 jam |
42 cc/jam |
7 tetes/menit |
10 tetes/menit |
42 tetes/menit |
||||
2000 cc/12 jam |
167 cc/jam |
28 tetes/menit |
42 tetes/menit |
166 tetes/menit |
||||
2000 cc/24 jam |
83 cc/jam |
14 tetes/menit |
21 tetes/menit |
83 tetes/menit |
||||
|
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENGUKUR
TEKANAN VENA SENTRAL (CVP) |
||||||
No.
Dokumen 130.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
|
||||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
||||||
SOP |
|||||||
PENGERTIAN |
Tekanan Vena
Sentral (CVP) adalah tekanan di dalam atrium kanan atauvena – vena besar
dalam rongga thoraks. Pemantauan tekanan
vena sentral merupakan pedoman untuk pengkajian fungsi jantung kanan dan
dapat mencerminkan fungsi jantung kiri apabila tidak terdapat penyakit kardiopulmonal. |
||||||
TUJUAN |
1.
Sebagai
pedoman untuk penggantian cairan pada pasien dengan kondisi penyakit yang
serius. 2.
Memperkirakan
kekurangan volume darah. 3.
Menentukan
tekanan dalam atrium kanan dan vena sentral. 4.
Mengevaluasi
kegagalan sirkulasi. |
||||||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat dalam menjalankan penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan pada
pelaksanaan tindakan pengukuran tekanan vena sentral (CVP)
|
||||||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Set tekanan vena. b.
Set vena seksi. c.
Set infus dan cairan yang akan dipakai. d.
Stop cock 3 -4 buah. e.
Standar infus. f.
Manometer. g.
Plester. h.
Monitor EKG. i.
Garisan karpenter (waterpass). 2.
Persiapan pasien - Menjelaskan
pada pasien dan keluarga tentang tujuan dan prosedur pengukuran tekanan vena
sentral. 3.
Pelaksanaan a.
Perawat mencuci tangan dan memasang tabir/korden. b.
Menempatkan pasien pada posisi datar yang diinginkan
untuk mendapatkan titik nol. c.
Menentukan titik nol manometer sesuai dengan tinggi atrium
kanan yang diperkirakan (pada intercostals II-III setinggi mid axilary line). d.
Memutar stop
cock sehingga cairan infus mengalir ke dalam manometer sampai batas 20 – 25
cm H2O. |
||||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENGUKUR
TEKANAN VENA SENTRAL (CVP) |
||||||
No.
Dokumen 130.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
||||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
||||||
SOP |
|||||||
PROSEDUR |
. e.
Memutar stop cock sehingga cairan yang terdapat
dalam manometer mengalir ke arah / ke
dalam pembuluh darah pasien f.
Mengamati fluktuasi cairan yang terdapat dalam
manometer dan catat pada angka dimana cairan bergerak stabil. Ini adalah
tekanan vena sentral. g.
Mengembalikan pasien ke posisi semula. h.
Memutar stop cock ke arah semula agar cairan infus
mengalir dari botol ke pembuluh darah vena pasien. i.
Mencatat nilai tekanan vena sentral dan posisi pasien
pada saat pengukuran. Tekanan normal berkisar 8 – 15 cm H2O. j.
Menilai kondisi klinik pasien setelah pengambilan
tekanan vena sentral. k.
Mengobservasi tanda – tanda komplikasi. l.
Mempertahankan kesterilan lokasi insisi. m.
Mendokumentasikan prosedur dan respon pasien pada lyst pasien. Perhatian : 1.
Komplikasi dapat terjadi saat pengukuran CVP diantaranya
adalah : pneumothoraks, hematothoraks, hematoma, emboli udara. 2.
Hati – hati dalam bekerja dan jaga kesterilan. |
||||||
UNIT TERKAIT |
ICU. |
||||||
|
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENOLONG
PASIEN B.A.K |
|||
No.
Dokumen 49.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Memasang bed pan/ urinal pada pasien yang
tidak dapat melakukan sendiri.
|
|||
TUJUAN |
1. Menampung air kemih. 2. Menjaga kebersihan. 3. Mengetahui kelaianan pada urine. 4. Mengurangi gerakan pasien. |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat dalam
penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan untuk membantu pasien dalam menolong
pasien BAK |
|||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Bed pan / urinal. b.
Botol berisi air cebok. c.
Bengkok. d.
Selimut. e.
Pengalas. f.
Tissue. g.
Kaos tangan. 2.
Persiapan
Pasien Menjelaskan
prosedur yang akan dilakukan. 3.
Pelaksanaan a. Membawa
peralatan kedekat pasien. b. Mencuci
tangan dan memakai sarung tangan c. Memasang
sketsel/menutup korden d. Memasang
perlak dan pengalas dibawah pantat pasien a.) Pada pasien laki-laki : § Bila pasien
tidak dapat melakukan sendiri, perawat membantu membuka pakaian bawah pasien. § Memasukkan
penis ke dalam mulut urinal dengan tangan kiri yang diberi alas selimut
pasien. § Menganjurkan
pasien untuk berkemih. b.) Pada pasien wanita : § Menanggalkan
pakaian bawah dan dipasang selimut. -
Memberi posisi semi fowler dengan meninggikan kepala
30º dan menekuk kedua lutut dan meletakkan kedua telapak tangan di sisi
samping dan menekuk siku untuk menyangga tubuh |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENOLONG
PASIEN B.A.K |
||
No.
Dokumen 49.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
||
PROSEDUR |
-
Menganjurkan pasien untuk mengangkat pantat
/ memiringkan badannya ke salah satu sisi
membelakangi perawat (khusus
pasien imobilisasi), kemudian memasang bed pan tepat di bawah pantat yang
sudah diberi alas. -
Menganjurkan pasien untuk berkemih e. Membersihkan
: · Apabila
pasien sudah selesai, kaki pasien diregangkan, selimut dibuka sendikit, vulva
dibuka dan dibersihkan, bila pasien menginginkan cebok sendiri, perawat
membantu menyiram dan bila telah selesai tangan pasien disiram dicuci dengan
sabun sampai bersih. · Mengeringkan
kemaluan dengan pengalas. f.
Merapikan pasien. g.
Membuka korden/ sketsel. h.
Membersihkan alas dan mengembalikan ke tempatnya. i.
Mencuci tangan j.
Mencatat § Warna. § Banyaknya. § Bau. § Keluhan
lainnya. |
||
UNIT TERKAIT
|
Instalasi rawat inap, IGD, ICU |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MERAWAT
KATHETER CVP |
|||||
No.
Dokumen 132.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
|
|||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||||
SOP |
||||||
PENGERTIAN |
CVP harus dirawat
dengan baik dan diganti tiap 24 – 48 jam. |
|||||
TUJUAN |
Untuk mencegah terjadinya infeksi. |
|||||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat dalam menjalankan penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan
pada pelaksanaan tindakan perawatan catheter
|
|||||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Bethadine cair. b.
Kapas. c.
Gause steril. d.
Gunting. e.
Plester. f.
Bengkok. 2.
Persiapan
pasien - Menjelaskan
pada pasien tentang prosedur perawatan
katheter CVP agar tidak terjadi infeksi. 3.
Pelaksanaan a.
Mencuci tangan dan memasang tabir/korden. b.
Mengatur posisi pasien dan mendekatkan peralatan pada
pasien. c.
Melepas plester dan gauze. d.
Mengobservasi tempat masuknya kateter apakah ada tanda
infeksi: kemerahan, pus, odema, hangat, nyeri tekan. Membersihkan/ mendesinfeksi daerah luka dengan bethadine cair. e.
Menutup dengan gauze steril. f.
Memfiksasi dengan plester / hipafix. g.
Menulis tanggal penggantian pada plester. h.
Merapikan alat – alat. i.
Mencuci tangan. j.
Mendokumentasikan tindakan perawatan di lyst pasien |
|||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MERAWAT
KATHETER CVP |
|||||
No.
Dokumen 132.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
|||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||||
SOP |
||||||
|
Perhatian : 1.
Jaga kesterilan alat dan tindakan. 2.
Pada waktu melepas gauze, hati – hati jangan sampai katheter
CVP lepas. 3.
Observasi kondisi klinis pasien. |
|||||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat
inap, ICU. |
|||||
|
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMASANG
KATHETER MENETAP |
||||
No.
Dokumen 180.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/3 |
|||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
||||
SOP |
|||||
PENGERTIAN |
Memasukkan slang karet melalui uretra ke dalam kandung
kemih.
|
||||
TUJUAN |
1. Mengosongkan
kandung kemih. 2. Mengambil
air kemih steril untuk bahan pemeriksaan. 3. Untuk
mengukur sisa air kemih. 4. Mengurangi tegangan
kandung kemih. 5. Mengosongkan
kandung kemih sebelum diadakan pembedahan. 6. Untuk
mencegah dekubitus pada penderita yang terus ngompol, koma. 7. Penatalaksanaan
pasien yang dirawat karena trauma medula spinalis, gangguan neuromusculer,
atau inkompenten kandung kemih, serta pasca operasi besar. |
||||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat dalam menjalankan penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan pada
pelaksanaan tindakan pemasangan katheter menetap
|
||||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Baki katheter/ katheter tray berisi : -
Pinset 1 buah. -
Handuk steril 2 buah. -
Kapas bola 3 buah. b.
Folley katheter sesuai ukuran. c.
Sepasang sarung tangan steril. d.
Aquades. e.
Spuit 10 cc. f.
Urine bag. g.
Gunting + plester. h.
Bethadine cair. i.
Perlak + pengalas. j.
Bengkok + plastik. k.
Jelly. l. Besi
penggantung urine bag. |
||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMASANG
KATHETER MENETAP |
||||
No.
Dokumen 180.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/3 |
|||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
||||
SOP |
|||||
PROSEDUR |
2.
Persiapan
pasien a. Menjelaskan
prosedur yang akan dilakukan. b. Menyiapkan
posisi pasien - Wanita
dorsal recumbent. - Laki-laki
supinasi. 3.
Pelaksanaan a.
Mencuci tangan b.
Memasang sketsel/ menutup korden. c.
Memasang perlak dan pengalas di bawah pantat pasien. d.
Membuka alat-alat steril. -
Pinset, spuit, catheter. -
Katheter tray dibuka, beri bethadine cair pada kapas
bola. e.
Menyiapkan plester sesuai kebutuhan. f.
Memakai kaos tangan steril. g.
Meletakkan handuk steril dan katheter dengan spuit
(bila perlu). h.
Mengisi spuit dengan aquadest sesuai keperluan. i.
Pada wanita
: -
Membuka labia mayora dengan jari telunjuk dan ibu jari
tangan kiri, lalu sedikit ditarik ke atas. -
Membersihkan daerah labia dengan pinset steril dari
atas ke bawah terakhir bagian meatus. Kapas hanya sekali pakai. -
Menentukan urefisium urethra. -
Melumasi ujung katheter
dengan jelly kemudian masukkan perlahan-lahan sepanjang 5 – 7,5 cm dan pasien
dianjurkan untuk nafas panjang. j.
Pada pria : -
Tangan kiri memegamg penis pasien di bawah glands penis
dengan ibu jari dan jari telunjuk serta preputium ke bawah. -
Dengan pinset dibersihkan dengan arah melingkar dari
sebelah dalam keluar minimal 3x. -
Melumasi ujung kateter dengan jelly sekitar 15 – 18 cm. -
Memasukkan kateter sepanjang 18 – 23 cm dengan
menegakkan penis 90º, pasien dianjurkan nafas panjang.
|
||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMASANG
KATHETER MENETAP |
||||
No.
Dokumen 180.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 3/3 |
|||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
||||
SOP |
|||||
PROSEDUR |
-
Jika pada waktu memasukkan katheter terasa ada tahanan
sebaiknya dihentikan sebentar, lalu dilanjutkan lagi. k.
Mengisi balon katheter perlahan-lahan
sampai adanya tahanan balon ± 15 – 20 cm. l.
Menghubungkan katheter dengan urine bag. m. Memfiksasi
katheter dengan plester. n.
Merapikan dan mengatur kembali posisi pasien yang
nyaman. o.
Membersihkan dan mengembalikan alat-alat di tempatnya
semula. p.
Mencuci tangan. q.
Mencatat pada catatan perawat tentang prosedur yang
telah dilaksanakan, kondisi perineum, jumlah, warna/ bau urine dan reaksi
pasien. Perhatian : 1.
Menjaga sterilisasi alat-alat. 2.
Pada wanita katheter jangan salah masuk vagina. 3.
Ukuran katheter harus disesuaikan dengan keadaan pasien. 4.
Hasil penyadapan urine diukur. 5.
Perhatikan warna dan keadaan urine. 6.
Pada pasien laki-laki jika katheter tertahan waktu
memasukkan berhenti sebentar lalu dilanjutkan lagi. 7.
Menjelaskan kepada pasien untuk mempertahankan urine
bag lebih rendah dari ketinggian kandung kemih untuk mengurangi resiko
infeksi saluran kemih akibat aliran balik urine dari urine bag ke dalam
kandung kemih. 8.
Bila pasien pulang dengan katheter menjelaskan
pentingnya perawatan katheter. |
||||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat inap, instalasi rawat jalan,
IGD, IKO, ICU |
||||
|
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENOLONG
PASIEN B.A.B |
|||
No.
Dokumen
48.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/1 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Memberi
pertolongan kepada pasien yang hendak buang air besar, karena pasien masih
harus berbaring di tempat tidur dan tidak dapat melakukannya sendiri
|
|||
TUJUAN |
1. Mengurangi pergerakan pasien 2. Menolong pasien yang tidak dapat
atau tidak boleh jalan ke WC 3. Mengetahui kelainan faeces secara
langsung . |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat
dalam penerapan langkah – langkah asuhan
keperawatan pada pelaksanaan tindakan menolong pasien BAB |
|||
PROSEDUR |
1.
Pesiapan
alat a.
Pispot b.
Perlak dan pengalas c.
Botol berisi cairan cebok d.
Kertas closet/tissue. e.
Alat memanggil/bell f.
Selimut g.
Sketsel h.
Sarung tangan 2.
Persiapan
Pasien. Memberikan penjelasan kepada pasien
tentang tindakan yang akan dilakukan. 3.
Pelaksanaan a.
Cuci tangan b.
Membawa peralatan kepasien c.
Sketsel/korden dipasang d.
Pakaian pasien bagian bawah ditanggalkan dan bagian
yang terbuka ditutup dengan selimut. e.
Pasien dianjurkan menekuk lutut dan mengangkat pantat. f.
Pasang perlak dan pengalas g.
Pispot ditekkan dibawah pantat pasien. h.
Bila telah selesai, anus dan daerah genetical
dibersihkan dengan air dan kertas toilet/tissue, diulang beberapa kali sampai
bersih. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENOLONG
PASIEN B.A.B |
|||
No.
Dokumen 48.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PROSEDUR |
i.
Pispot diangkat dan faeces diamati, jika ada kelainan
segera dilaporkan dokter dan dicatat. j.
Pantat pasien dikeringkan dengan pengalas. k.
Pasien dirapikan. l.
Peralatan dikembalikan ketempatnya semula. m.
Cuci tangan n.
Mencatat tindakan
dalam lembar catatan perawat. |
|||
UNIT TERKAIT |
Instalasi
rawat inap,ICU |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMASANG
KATHETER KONDOM |
|||||
No.
Dokumen 179.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
|
|||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||||
SOP |
||||||
PENGERTIAN |
Mengalirkan urine dari kandung kemih
dengan menggunakan katheter kondom pada pasien yang masih mempunyai fungsi pengosong inkontenensia koma/ isi
kandung kemih utuh.
|
|||||
TUJUAN |
1.
Mempertahankan higiene perineal pasien inkontenensia. 2.
Mempertahankan eliminasi perkemihan. |
|||||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat
dalam penerapan langkah – langkah asuhan
keperawatan pada pelaksanaan tindakan pemasangan katheter kondom. |
|||||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Kaos tangan steril. b.
Hemostat steril. c.
Cangkir kapas steril. d.
Kondom katheter. e.
Urine bag. f.
Gantungan katheter. g.
Bengkok/ plastik. h.
Perlak/ pengalas. i.
Gunting/ plester. j. Bethadine
cair. 2.
Persiapan pasien a.
Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan pada pasien. b.
Menyiapkan posisi pasien supinasi. 3.
Pelaksanaan a.
Mencuci tangan dengan benar dan memasang tabir/korden. b.
Memasang pengalas di bawah pantat pasien. c.
Menyiapkan cangkir kapas yang dibasahi bethadine cair dengan
memperhatikan kesterilan. d.
Memakai kaos tangan, lalu bersihkan genetalia. e.
Memasang kondom katheter pada penis pasien dengan
memberi jarak 2,5 – 5 cm, antara kondom dan meatus. f.
Menghubungkan kondom dengan urine bag. g.
Memfiksasi dengan plester rapat tetapi tidak mengikat
di atas kondom tidak menyentuh kulit. h.
Merapikan dan mengatur posisi pasien yang nyaman. |
|||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMASANG
KATHETER KONDOM |
|||||
No.
Dokumen 179.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
|||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||||
SOP |
||||||
PROSEDUR |
i.
Membersihkan dan mengembalikan alat-alat di tempat
semula. j.
Mencuci tangan. k.
Mencatat pada catatan perawat, prosedur yang telah
dilaksanakan Perhatian : 1.
Plester adesif jangan pernah digunakan untuk memplester
kondom katheter, karena dapat menyebabkan konstriksi dan reduksi aliran darah
ke penis. 2.
Gunakan plester velcro atau elastik karena dapat
mengembang sesuai ukuran penis dan tidak mengurangi aliran darah. 3.
Lepaskan kondom katheter selama 30 menit setiap 24 jam
untuk perawatan kulit perianal. 4.
Lihat glands tiap 4 jam untuk menentukan bahwa
sirkulasi pada penis adekuat. 5.
Instruksikan pasien dan keluarga dalam perawatan
perineal, penggunaan katheter, dan penggunaan close system. |
|||||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat inap, ICU |
|||||
|
PUSKESMAS SUKALUYU |
MERAWAT
KATHETER MENETAP |
||||
No.
Dokumen
182.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
|
||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
||||
SOP |
|||||
PENGERTIAN |
Suatu tindakan dalam perawatan terhadap
katheter menetap. |
||||
TUJUAN |
7.
Menjaga kesterilan. 8.
Menjaga privacy pasien 9.
Mencegah terjadinya komplikasi |
||||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat
dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan
tindakan perawatan katheter menetap. |
||||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat d.
Kaos tangan steril. e.
Kapas steril. f.
Bethadine cair. g.
Bengkok / plastik. h.
Perlak / pengalas. 2.
Persiapan pasien a.
Menjelaskan kepada pasien tentang prosedur yang akan
dilakukan. b.
Mengatur posisi pasien wanita : dorsal recumbent, laki
– laki : supinasi. 3.
Pelaksanaan a.
Mencuci tangan b.
Memasang sketsel/ menutup korden. c.
Memasang perlak / pengalas di bawah pantat pasien. d.
Menyiapkan dan membuka alat-alat steril. e.
Mengatur posisi pasien. f.
Memakai kaos tangan steril. g.
Membersihkan genetalia. Pada wanita : - Buka labia
dengan jari telunjuk dan ibu tangan kiri, lalu sedikit di tarik ke atas. Bersihkan
daerah labia luar dan dalam dari atas ke bawah terakhir bagian meatus (kapas
dipergunakan hanya satu kali pakai). - Bersihkan ujung
katheter dekat meatus sepanjang 10 cm dengan arah melingkar ke kanan. |
||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MERAWAT
KATHETER MENETAP |
||||
No.
Dokumen 182.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
||||
SOP |
|||||
PROSEDUR |
Pada pria : - Pegang
daerah bawah gland penis dengan ibu jari dan jari telunjuk, preputium ditarik
ke bawah. - Bersihkan
dengan arah melingkar dari sebelah dalam keluar minimal 3x. - Bersihkan
ujung katheter dekat meatus sepanjang 10 cm dengan arah melingkar keluar. h.
Mengatur posisi dan merapikan pasien. i.
Membersihkan dan mengembalikan alat – alat ditempatnya. j.
Mencuci tangan. k.
Mencatat kondisi meatus dan keluhan – keluhan pasien. |
||||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat inap, ICU. |
||||
|
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKUKAN
IRIGASI KANDUNG KEMIH KONTINYU |
||||
No.
Dokumen 176.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/3 |
|
||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
||||
SOP |
|||||
PENGERTIAN |
Irigasi
kandung kemih kontinyu dilakukan untuk mempertahankan patensi kateter uretra.
Irigasi ini dipertahankan dengan cara sistem irigasi tertutup. Sistem
tertutup menjamin sterilitas irigan dan sistem irigasi. Irigasi kandung kemih
kontinyu secara umum digunakan pada pasien setelah pembedahan genitourinaria.
Pasien ini beresiko mengalami bekuan darah kecil dan fragmen mukus yang
menghambat keteter urine. |
||||
TUJUAN |
1.
Mempertahankan
fungsi kandung kemih dan kateter dengan mengeluarkan atau meminimalkan
obstruksi bekuan darah dan mukus dalam kandung kemih. 2.
Mencegah
dan mengatasi inflamasi atau infeksi kandung kemih |
||||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan
langkah – langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan irigasi
kandung kemih kontinyu. |
||||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Baki. b.
Alas. c.
Bengkok. d.
Plester dan gunting. e.
Larutan irigasi steril (Normal Saline atau sesuai
pesanan dokter). f.
Selang irigasi (Set IV). g.
Kapas alkohol 70%. h.
Kantung drainase urine tertutup (closed System) / urine
bag. i.
Sarung tangan steril. j.
Ember/ timba. 2.
Persiapan pasien - Menjelaskan
pada pasien dan keluarga tentang prosedur irigasi kandung kemih kontinyu. 3.
Pelaksanaan a. Mencuci
tangan dengan benar. b. Menyiapkan
peralatan dengan lengkap. |
||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKUKAN
IRIGASI KANDUNG KEMIH KONTINYU |
||||
No.
Dokumen 176.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/3 |
|
||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
||||
SOP |
|||||
PROSEDUR |
c.
Menjelaskan
pada pasien dan
keluarga tentang prosedur pemasangan
irigasi kandung kemih kontinyu. d.
Menutup pintu atau memasang sketsel disamping pasien. e.
Mengatur posisi pasien senyaman mungkin dengan posisi
terlentang. f.
Mengobservasi abdomen bawah terhadap distensi blader. g.
Menutup klem selang, dengan tehnik aseptik masukkan
ujung selang irigasi steril ke dalam kantung infus (irigan). h.
Menggantung larutan pada tiang, membuka klem dan membiarkan
cairan mengalir melalui selang, mempertahankan kesterilan selang, dan menutup
klem. i.
Memakai sarung tangan steril. j.
Mengusap port irigasi dari kateter berlumen tripel dengan
kapas alkohol 70% lalu menghubungkan ke selang irigasi. k.
Memastikan kantung drainase (closed system) terhubung
dengan kuat ke port kateter. Penutup pembuangan urine bag dibuka, cairan yang
keluar ditampung dengan ember. l.
Untuk drainase intermitten, klem selang irigasi, buka
dan alirkan sejumlah cairan yang diharuskan masuk ke blader (normalnya 100 cc
untuk orang dewasa). Buka dan tutup secara bergantian. m.
Untuk irigasi kontinyu, hitung kecepatan tetesan,
irigasi tetesan di pembuangan harus
lebih cepat. n.
Membuang alat yang terkontaminasi, melepaskan sarung
tangan dan mencuci tangan. o.
Mencatat jumlah larutan yang digunakan sebagai irigan,
jumlah yang keluar sebagai drainase dan konsistensi drainase pada catatan
perawat dan lembar intake output. p.
Melaporkan pada dokter bila terjadi sumbatan pada
kateter, perdarahan tiba – tiba, infeksi atau nyeri. Perhatian : 1.
Bila irigasi terlalu dingin dapat terjadi spasme
kandung kemih, dan dapat menyebabkan peningkatan nyeri. 2.
Bila terdapat darah dan bekuan darah, perawat harus
mendapat instruksi untuk meningkatkan aliran kecepatan tetesan. Tujuan
intervensi ini adalah mempertahankan patensi kateter. Bekuan darah mempunyai
potensi untuk menyumbat kateter. |
||||
|
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKUKAN
IRIGASI KANDUNG KEMIH KONTINYU |
|||
No.
Dokumen 176.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 3/3 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
|
3.
Kantong drainase urine (closed system) harus lebih
rendah ketinggiannya dari kandung kemih untuk menurunkan resiko infeksi
saluran kemih akibat aliran balik dari penampung ke kandung kemih. 4.
Selang katheter harus difiksasi di bagian atas paha
atau abdomen bawah dengan penis mengarah ke dada. Karena tahanan yang kuat
meminimalkan trauma pada uretra dan meatus, fiksasi di
atas meminimalkan iritasi pada sudut penis dan skrotum. 5.
Pasien harus diinstruksikan untuk mengobservasi
drainase urine terhadap tanda – tanda darah atau mukus, perubahan warna,
konsistensi, peningkatan frekuensi durasi atau intensitas spasme kandung
kemih dan atau nyeri.Pasien harus minum peroral minimal 2 liter per hari
(kecuali dikontraindikasikan) untuk mengencerkan urine dan mengalirkan aliran
urine. 6.
Kantung penampung tidak boleh diletakkan di atas
lantai. |
|||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat inap, ICU. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKUKAN
IRIGASI THREEWAY YANG BUNTU |
|||||
No.
Dokumen 177.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
|
|||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||||
SOP |
||||||
PENGERTIAN |
Irigasi katheter yang buntu adalah
tindakan untuk mengatasi irigasi kandung kemih kontinyu yang mengalami
sumbatan baik karena bekuan darah atau fragmen khusus. |
|||||
TUJUAN |
1.
Mengatasi
irigasi kateter kontinyu yang buntu. 2.
Mencegah
distensi blader. |
|||||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan
langkah – langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan irigasi threeway
yang buntu |
|||||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Baki. b.
Alas. c.
Bengkok. d.
Kateter tip steril. e.
Cairan normal saline. f.
Kapas alkohol 70%. g.
Kaos tangan steril. h.
Tutup kateter atau konektor steril. i. Gauze
steril. 2.
Persiapan pasien Menjelaskan pada pasien dan keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan. 3.
Pelaksanaan a. Mencuci tangan. b.
Menjelaskan prosedur irigasi kontinyu yang buntu kepada
pasien dan keluarga. c.
Menutup pintu atau pasang sketsel pada samping tempat
tidur. d.
Menghentikan irigator. e.
Memakai sarung tangan steril. f.
Membuka sambungan katheter dengan kantung urine, memegang
ujung kateter dengan tangan kiri, menutup ujung kantung drainase (closed
system) dengan tutup kateter atau konektor steril. g.
Menyedot urine dengan katheter tip, mengobservasi bekuan
darah / mukus yang keluar, membuang ke dalam bengkok. |
|||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKUKAN
IRIGASI THREEWAY YANG BUNTU |
|||||
No.
Dokumen 177.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
|||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||||
SOP |
||||||
PROSEDUR |
h.
Memasukkan NS 50 cc ke dalam kandung kemih melalui katheter
lalu melepaskan, mengobservasi adanya pengeluaran bekuan darah / mukus,
ulangi sampai tidak ada lagi bekuan darah / mukus. i.
Menyambungkan kembali selang kantung urine dengan
kateter. j.
Membuka kembali irigator. k.
Mengobservasi kelancaran aliran urine. l.
Mendokumentasikan tindakan dan toleransi pasien . Perhatian : 1.
Hentikan irigasi bila setelah 2x memasukkan cairan (100
cc), urine tetap tidak keluar, segera laporkan pada dokter. 2.
Katheter tip dimasukkan melalui lumen yang berhubungan
dengan kantung drainase (closed system), bukan pada selang irigator. 3.
Bila terjadi pembutuan katheter dengan kandung kemih
penuh (distensi), jangan memasukkan cairan apapun ke dalam kandung kemih. |
|||||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat inap, ICU.. |
|||||
|
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELEPAS
KATHETER MENETAP |
||||||
No.
Dokumen
178.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
|
||||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
||||||
SOP |
|||||||
PENGERTIAN |
Suatu tindakan untuk melepas katheter melalui
uretra kedalam kandung kemih. |
||||||
TUJUAN |
1. Pasien yang telah mengakhiri terapi
pemasangan katheter menetap. 2. Pasien yang
masih memerlukan terapi menetap dan dilakukan penggantian tiap 2 minggu
sekali. |
||||||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan
langkah – langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan melepas katheter
menetap |
||||||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Bengkok. b.
Kantong plastik. c.
Spuit on steril. d.
Kapas on steril. e.
Kapas alkohol. f.
Aceton. g. Perlak dan
pengalas. 2.
Persiapan pasien a.
Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan. b.
Menyiapkan posisi pasien -
Wanita dorsal recumbent. -
Laki-laki supinasi. 3.
Pelaksanaan a.
Mencuci tangan b.
Memasang sketsel/ menutup korden. c.
Memasang perlak dan pengalas di bawah pantat pasien. d.
Meletakkan bengkok di antara kedua kaki pasien. e.
Menghisap balon kateter dengan spuit sampai habis. f.
Meletakkan bengkok di bawah kateter, tarik katheter
keluar sambil diputar perlahan-lahan. g.
Menganjurkan pasien nafas panjang. h.
Memasukkan katheter ke dalam bengkok. i.
Melepas katheter dari urine bag dan mengalirkan urine
sisa ke dalam urine bag. j.
Membersihkan bekas plester yang ada di kulit pasien. |
||||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELEPAS
KATHETER MENETAP |
||||||
No.
Dokumen
178.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
||||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
||||||
SOP |
|||||||
PROSEDUR |
k.
Mengatur posisi pasien dan merapikan pasien l.
Membersihkan dan mengembalikan alat di tempatnya serta
mengukur urine. m.
Mencuci tangan. n.
Mencatat jumlah urine ke dalam out put dan catatan
perawat. Perhatian : - Menjaga
privacy pasien. |
||||||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat inap, ICU. |
||||||
|
PUSKESMAS SUKALUYU |
MERAWAT
KATHETER SUPRA PUBIC |
|||||
No.
Dokumen 183.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman ½ |
|
|||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||||
SOP |
||||||
PENGERTIAN |
Suatu tindakan yang dilakukan untuk merawat
katheter supra pubic. |
|||||
TUJUAN |
1.
Mencegah
infeksi akibat pemasangan katheter pada kandung kemih. 2.
Memberi
rasa nyaman. 3.
Menjaga
kelancaran pengeluaran produk urine. |
|||||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan
langkah – langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan perawatan katheter
supra pubic |
|||||
|
1.
Persiapan
alat a.
Baki. b.
Alas (perlak). c.
Bengkok. d.
Kaos tangan on steril. e.
Kom kapas steril. f.
Pinset anatomi. g.
Hemostat. h.
Sarung tangan steril. i.
Bethadine / H2O2. j.
Kasa / gauze gunting. k.
Plester + gunting. l.
Alkohol + kapas on steril. 2.
Persiapan pasien - Menjelaskan
pada pasien prosedur perawatan katheter supra pubic. 3.
Pelaksanaan a.
Memberitahu pasien terhadap prosedur perawatan katheter
supra pubic. Mencuci tangan dan menyiapkan alat secara lengkap. b.
Membawa alat – alat ke samping tempat tidur pasien c.
Memasang sketsel / tirai di samping tempat tidur pasien. d.
Mengatur posisi pasien dan memasang perlak di bawah
badan pasien. |
|||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MERAWAT
KATHETER SUPRA PUBIC |
|||||
No.
Dokumen 183.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
|||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||||
SOP |
||||||
PROSEDUR |
e.
Menggunakan sarung tangan on steril melepas verban di
sekitar katheter supra pubic dan membuang ke bengkok. f.
Mendesinfeksi tempat pemasangan katheter supra pubic
dengan bethadine. g.
Menutup tempat pemasangan katheter
supra pubic dengan gauze gunting
steril dan plester kasa.Bersihkan sekitar verban dari kotoran atau bekas
plester dengan kapas alkohol. h.
Rapikan pasien dan alat – alat. i.
Mencuci tangan. j.
Mendokumentasikan tindakan keperawatan pada lyst pasien. |
|||||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat inap, ICU.. |
|||||
|
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMBERIKAN
HUKNAH RENDAH |
|||||
No.
Dokumen 158.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
|
|||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||||
SOP |
||||||
PENGERTIAN |
Memasukkan cairan hangat ke dalam calon
desendens dengan menggunakan kanula
recti melalui anus.v
|
|||||
TUJUAN |
1.
Merangsang peristaltik usus sehingga dapat buang air
besar karena kesulitan untuk defikasi (pada pasien sembelit). 2.
Membersihkan usus pada persiapan suatu tindakan
operasi. 3.
Untuk pengobatan. |
|||||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan
bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan
untuk menyiapkan dan memberikan huknah rendah |
|||||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Selimut mandi atau kain penutup. b.
Perlak dan pengalas. c.
Dua bengkok berisi cairan desinfektan. d.
Bed pan (pispot) e.
Gelas ukuran. f.
Tabung irigator dan slang rectal sesuai ukuran pasien. g.
Air hangat sebanyak 1000 cc, suhu 40,5ºC sampai dengan
43ºC (105ºF sampai dengan 109ºF). -
Air biasa -
Air sabun 1 – 1 ½ % -
NaCl 0,9%. h.
Jelly/ pelumas. i.
Tiang infus (bila diperlukan). j.
Kaos tangan. k.
Tissue. l. Korden/
sketsel. 2.
Persiapan
pasien a.
Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan. b.
Mengatur posisi pasien tidur miring ke kiri (sikap
SIM). 3.
Pelaksanaan a.
Mencuci tangan dengan benar. |
|||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMBERIKAN
HUKNAH RENDAH |
|||||
No.
Dokumen 158.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
|||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||||
SOP |
||||||
PROSEDUR |
b.
Menyiapkan larutan dengan benar, macam larutan dan suhu
larutan. c.
Membawa peralatan kepasien d.
Memasang sketsel/ korden. e.
Memasang perlak dan alas di bawah bokong pasien. f.
Memasang selimut mandi dan pakaian pasien bagian bawah
dibuka. g.
Membuka bungkus irigator dan mengisi dengan cairan
hangat sebanyak 750 – 1000cc. h.
Memakai sarung tangan. i.
Rectum kanula dipasang pada ujung slang dan diolesi
jelly/pelicin j.
Mengeluarkan udara dari slang rectal dan slang
dijepit/diklem k.
Memasukkan rectum kanula secara perlahan ke dalam
rectum kearah kolon desendens pasien 5 – 7,5 cm, tarik slang dengan segera
bila menemui obstruksi, pasien diminta untuk tarik nafas panjang. l.
Tangan kiri memegang irigator setinggi 50 cm dari
kasur, sedangkan tangan kanan memasukkan kanula ±15cm kedalam rectum sambil
pasien disuruh menarik nafas panjang m. membuka
klem/ jepitan dan biarkan larutan masuk perlahan-lahan ± 15-20 menit
(merendahkan irigator bila pasien mengeluh kram/ cairan keluar dari anus
sekitar slang). n.
Bila cairan sudah habis slang diklem, kanula dicabut o.
Kanula dilepas dan dimasukkan ke dalam bengkok yang
berisi cairan desinfektan p.
Pasien tetap dalam posisi miring dan diberitahu untuk
menahan sebentar kemudian pispot dipasang serta pasien diminta dalam posisi
terlentang. q.
Setelah selesai pasien dibersihkan dan dirapikan r.
Observasi respon pasien s.
Alat-alat dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan
ketempat semula t.
Mencuci tangan u.
Mencatat tiindakan dalam lembar catatan perawat |
|||||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat inap, ICU, IGD,
Instalasi rawat jalan. |
|||||
|
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMBERIKAN
HUKNAH TINGGI |
|||
No.
Dokumen 159.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Memasukkan cairan hangat melalui anus
rectum ke dalam calon desendens
dengan menggunakan kanula anus.
|
|||
TUJUAN |
1.
Membersihkan anus untuk suatu tindakan. 2.
Untuk pengobatan. 3.
Membantu menegakkan diagnosa. |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan
bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan
untuk menyiapkan dan meberikan huknah tinggi |
|||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Selimut mandi atau kain penutup. b.
Perlak dan pengalas. c.
Dua bengkok. d.
Bed pan (pispot) e.
Gelas ukuran. f.
Tabung irigator dan slang rectal sesuai ukuran pasien. g.
Cairan hangat sebanyak 700 cc – 1000 cc, suhu 40,5ºC
sampai dengan 43ºC (105ºF sampai dengan 109ºF). - Air biasa - Air sabun 1
– 1 ½ % - NaCl 0,9%. h.
Jelly/ pelumas. i.
Tiang infus (bila diperlukan). j.
Sarung tangan. k.
Tissue. l. Korden/
sketsel. 2.
Persiapan
pasien a.
Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan. b.
Mengatur posisi pasien tidur miring ke kanan (sikap
SIM). 3.
Pelaksanaan a.
Mencuci tangan dengan benar. b. Menyiapkan
larutan dengan benar, macam larutan dan suhu larutan. c.
Memasang sketsel/ korden |
|||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMBERIKAN
HUKNAH TINGGI |
|||
No.
Dokumen 159.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PROSEDUR |
d.
Memasang perlak dan alas di bawah bokong pasien. e.
Memasang selimut mandi dan pakaian pasien bagian bawah
dibuka. f.
Membuka bungkus irigator dan mengisi dengan cairan
hangat sebanyak 750 – 1000cc. g.
Memakai sarung tangan. h.
Rectum kanula dipasang pada ujung slang dan diolesi
jelly/pelicin i.
Mengeluarkan udara dari slang rectal dan slang
dijepit/diklem j.
Memasukkan rectum kanula secara perlahan ke dalam
rectum kearah kolon desendens pasien 5 – 7,5 cm, tarik slang dengan segera
bila menemui obstruksi, pasien diminta untuk tarik nafas panjang. k.
Tangan kiri memegang irigator setinggi 50 cm dari
kasur, sedangkan tangan kanan memasukkan kanula ±15cm kedalam rectum sambil
pasien disuruh menarik nafas panjang l.
membuka klem/ jepitan dan biarkan larutan masuk
perlahan-lahan ± 15-20 menit (merendahkan irigator bila pasien mengeluh kram/
cairan keluar dari anus sekitar slang). m. Bila cairan
sudah habis slang diklem, kanula dicabut n.
Kanula dilepas dan dimasukkan ke dalam bengkok yang
berisi cairan desinfektan o.
Pasien tetap dalam posisi miring dan diberitahu untuk
menahan sebentar kemudian pispot dipasang serta pasien diminta dalam posisi
terlentang. p.
Setelah selesai pasien dibersihkan dan dirapikan q.
Observasi respon pasien r.
Alat-alat dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan
ketempat semula s.
Mencuci tangan t.
Mencatat tiindakan dalam lembar catatan perawat |
|||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat inap, ICU, IGD, Instalasi
rawat jalan. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENGELUARKAN
FAECES DENGAN JARI |
||||||
No.
Dokumen 157.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
|
||||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
||||||
SOP |
|||||||
PENGERTIAN |
Tindakan memasukkan jari perawat ke
dalam rectum klien untuk mengambil, menghancurkan massa feses dan
mengeluarkannya dalam bentuk yang telah hancur. |
||||||
TUJUAN |
Mengeluarkan faeces yang keras. |
||||||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan
bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan
untuk mengeluarkan faeces dengan jari |
||||||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Sarung tangan on steril. b.
Jelly / parafin / pelumas. c.
Bed pan. d.
Waslap, handuk, sabun. e.
Waskom berisi air. 2.
Persiapan pasien - Menjelaskan
kepada pasien tentang prosedur yang dilakukan. 3.
Pelaksanaan a.
Membawa alat – alat ke dekat pasien. b.
Memasang tabir / korden. c.
Mengatur posisi pasien telentang dengan lutut flexi. d.
Menarik pakaian bawah klien. e.
Menutup dengan selimut. f.
Meletakkan pispot / bed pen di bawah bokong klien. g.
Mencuci tangan. h.
Memakai sarung tangan. i.
Memberi pelumas pada jari telunjuk. j.
Menganjurkan pasien nafas panjang. k.
Memasukkan jari ke dalam rectum klien dan mendorong
perlahan sepanjang dinding rectal ke arah umbilicus. l.
Secara perlahan lunakkan massa fekal, arahkan jari pada
inti yang mengeras. m.
Korek feses ke bawah ke arah anus dan keluarkan feses. n.
Perhatikan reaksi pasien dan beri interval istirahat. o.
Teruskan membersihkan rectum dari feses. p.
Ambil pispot dari bokong pasien, lepas sarung tangan q.
Bersihkan bokong dengan waslap dan sabun, lalu
keringkan dengan handuk. |
||||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENGELUARKAN
FAECES DENGAN JARI |
||||||
No.
Dokumen 157.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
||||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
||||||
SOP |
|||||||
PROSEDUR |
r.
Memberitahu pasien bahwa prosedur telah selesai. s.
Membereskan alat – alat dan merapikan pasien. t.
Cuci tangan. u.
Dokumentasi pada lyst pasien. |
||||||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat inap, ICU, IGD,
Instalasi rawat jalan. |
||||||
|
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKUKAN
PERAWATAN COLOSTOMY |
|||
No.
Dokumen 162.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Merawat luka operasi pembuatan anus
buatan sementara (colostomy) dan mengganti kantong colostomy. |
|||
TUJUAN |
1.
Mengganti kantong – kantong colostomy. 2.
Mencegah infeksi. |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan
bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan
perawatan colostomy |
|||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Kaos tangan on steril. b.
Hemostat steril. c.
Pinset anatomi steril. d.
Mangkok kapas steril. e.
Perlak. f.
Alas. g.
Gunting plester. h.
H2O2. i.
Bengkok. j.
Colostomy bag. 2.
Persiapan
pasien - Menjelaskan
kepada pasien tentang prosedur yang dilakukan. 3.
Pelaksanaan a.
Mencuci tangan dengan benar. b.
Membawa alat – alat ke samping tempat tidur pasien c.
Memasang tabir / menutup korden. d.
Mengatur posisi pasien sesuai dengan lokasi luka. e.
Memasang alas di bawah luka dengan benar. f. Menyiapkan
mangkok kapas yang dibasahi H2O2 dengan memperhatikan
kesterilan. g.
Membuang kantong colostomy dengan tehnik steril. h.
Membuang pada plastik. i.
Memperhatikan keadaan luka / kotoran yang keluar. j.
Membersihkan luka colostomy dengan prinsip yang benar. k.
Menyiapkan mangkok kapas yang dibasahi H2O2
dengan memperhatikan kesterilan. Membuang kantong colostomy dengan tehnik
steril. |
|||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKUKAN
PERAWATAN COLOSTOMY |
|||
No.
Dokumen 162.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PROSEDUR |
l.
Membuang pada plastik. m. Memperhatikan
keadaan luka / kotoran yang keluar. n.
Membersihkan luka colostomy dengan prinsip yang benar. o.
Membuka kantong colostomy yang baru. p.
Menyesuaikan besar lubang colostomy dengan benar. q.
Mengambil alas di bawah luka. r.
Membereskan alat – alat. s.
Mencuci tangan. t.
Mencatat prosedur yang telah dilakukan dalam list
pasien |
|||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat inap, ICU. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKUKAN
IRIGASI TELINGA |
|||
No.
Dokumen 222.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Membersihkan rongga telinga bagian luar
dengan cairan yang dialirkan atau
disemprotkan ke dalam kanalis auditorius untuk menghilangkan serumen atau
benda asing. |
|||
TUJUAN |
1. Membersihkan rongga telinga dari
nanah,dan serumen telinga 2. Mengeluarkan benda asing. |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan
bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan pada
pelaksanaan tindakan perawatan irigasi telinga |
|||
PROSEDUR |
1.
Persiapan alat a. Spuit balon (spuit khusus). b. Kom steril. c. Bengkok. d. Pinset bengkok. e. Cangkir kapas. f. Handuk. g. Perlak dan alas. h. Larutan irigasi (Normal
saline) dengan volume 200-500cc dan suhu 370C i. Termometer mandi j. Cotton bud/ lidi kapas. 2.
Persiapan pasien Mengadakan
pendekatan kepada pasien dan keluarga dengan memberikan penjelasan tentang prosedur
tindakan perawatan irigasi telinga 3.
Pelaksanaan a. Mencuci tangan. b. Pasien diberitahu tentang prosedur
tindakan yang akan dilakukan kemudian pasien didudukkan dengan posisi kepala
dimiringkan ke kiri / ke kanan sesuai kebutuhan (kea rah telinga yang sakit). c. Perlak, alas dan bengkok
diletakkan di atas bahu, di bawah telinga yang akan dibersihkan. d. Spuit balon diisi dengan larutan
cairan yang telah disiapkan. e. Meluruskan liang telinga
untuk memasukkan larutan, dengan menggunakan tangan kiri perawat, daun
telinga ditarik ke atas dan sedikit ke belakang, pasien dianjurkan memegang
bengkok di atas bahu. |
|||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKUKAN
IRIGASI TELINGA |
|||
No.
Dokumen 222.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PROSEDUR |
f. Ujung spuit balon diletakkan
di muka liang telinga dan lakukan penyemprotan dengan hati – hati pada sisi
atas liang telinga. g. Cairan yang keluar dari liang
telinga ditampung ke dalam bengkok h. Penyemprotan diulangi
beberapa kali sampai bersih dan kaji respon pasien terhadap prosedur tindakan
yang dilakukan i.
Setelah
bersih lubang telinga dibersihkan dengan kapas memakai pinset bengkok dan
daerah sekitar telinga dikeringkan
dengan handuk. j.
Memposisikan
pasien pada sisi telinga yang diirigasi selama ± 10 menit. k. Membersihkan, membereskan dan
mengembalikan peralatan pada
tempatnya. l.
Mencuci tangan. m. Mencatat respon pasien
terhadap tindakan irigasi dan
mencatat tipe, volume dan karakter drainase. Perhatian : 1. Pengaliran cairan ke dalam
liang telinga tidak boleh terlalu keras karena dapat merusak membrane timpani. 2. Pengaliran larutan diarahkan
pada atap liang telinga sehingga serumen/benda asing tidak terdorong semakin
ke dalam. |
|||
UNIT TERKAIT |
Instalasi
rawat inap, ICU, IGD, Instalasi rawat jalan |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMBERIKAN
OBAT TETES TELINGA |
|||||
No.
Dokumen 174.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
|
|||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||||
SOP |
||||||
PENGERTIAN |
Pemberian obat ke dalam rongga bagian luar dengan
cara meneteskan atau irigasi. |
|||||
TUJUAN |
1. Mengatsi infeksi pada telinga bagian luar. 2. Mengencerkan serumen pada liang telinga. |
|||||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan
bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan
memberikan obat tetes telinga |
|||||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Bengkok. b.
Perlak dan alasnya. c.
Kapas bola. d.
Obat sesuai advis dokter. e.
Kapas lidi/cotton bud. 2.
Persiapan Pasien. Menjelaskan
pada pasien dan keluarga tentang
prosedur tindakan pemberian obat tetes telinga. 3.
Pelaksanaan a.
Mencocokkan kartu obat dengan status lyst pasien b.
Mencuci tangan. c.
Menyiapkan peralatan dan obat dengan lengkap dan
membawa kedekat pasien. d.
Memberitahu pasien tentang prosedur yang akan
dilakukan. e.
Mengatur posisi pasien dengan memberi posisi
miring/duduk denga kepala miring ke arah telinga yang sehat sehingga telinga
yang akan ditetesi menghadap ke atas. f.
Perlak dan alasnya dipasang di atas bahu. g.
Membersihkan liang telinga dengan kapas lidi/cotton
bud. h.
.Dengan tangan kiri daun telinga ditarik ke atas dan
sedikit ke belakang. i.
Mengambil obat dengan tangan kanan dan meneteskan obat
pada dinding saluran liang telinga sesuai advis dokter. j.
Mempertahankan posisi kepala pasien selama 2-3 menit. k.
Mengeringkan daun telinga dengan kapas bola. l.
Merapikan pasien. m. Membereskan
alat-alat dan mencuci tangan. |
|||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMBERIKAN
OBAT TETES TELINGA |
|||||
No.
Dokumen 222.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
|||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||||
SOP |
||||||
PROSEDUR |
n.
Menanda tangani waktu pemberian obat
dalam catatan perawat berdasarkan kartu obat o.
Meletakkan kartu obat pada kotak obat yang tersedia
sesuai jam pemberian obat berikutnya. Perhatian. - Perhatikan
ketepatan pasien, obat, dosis, rute pemberian, dan waktu pemberian. - Perhatikan reaksi pasien terhadap pemberian
obat. |
|||||
UNIT TERKAIT |
Instalasi
rawat inap, ICU, IGD, Instalasi rawat jalan |
|||||
|
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMASANG
TAMPON HIDUNG |
|||||
No.
Dokumen 174.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/3 |
|
|||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||||
SOP |
||||||
PENGERTIAN |
Memasukkan tampon pada rongga hidung untuk
menghantikan perdarahan dalam hidung. |
|||||
TUJUAN |
Menekan sumber perdarahan didalam rongga hidung
sehingga perdaraha berhenti. |
|||||
INDIKASI |
Epistaksis yang
disebabkan baik karena trauma maupun hal-hal lain seperti infeksi, hipertensi,
kelainan darah, dll. |
|||||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat : a.
Tampon hidung steril. b.
Hemostate steril. c.
Pick up steril. d.
Spuit 2,5 cc steril. e.
Gauze steril. f.
Adrenalin 1/10.000 1 amp. g.
Kaos tangan. h.
Bengkok. i.
Vaselin steril / salep antibiotika yang dianjurkan
dokter. j.
Gunting verban steril. k.
Baki. 2.
Persiapan
pasien : Jelaskan
kepada pasien tenteng manfaat dan prosedur yang akan dilakukan. 3. Pelaksanaan a.
Cuci tangan. b.
Dekatkan peralatan ke ekat pasien. c.
Posisi pasien setengah duduk dangan memberikan bantal
setidaknya 3 buah bila klien memungkinkan dan posisi berbaring dengan
meletakkan bantal dibawah punggung bila pasien lemah. d.
Buka ampul adrenalin dan sedot kedalam spuit, tutup
kembali jarum spuit kemudian letakkan kembali pada baki. e.
Buka kemasan tampon hidung dan gauze. f.
Pakai sarung tangan (tidak perlu steril hanya untuk
melindungi diri). g.
Ambil gauze steril, bersihkan hidung klien dari bekuan
darah hingga bersih, Buang kedalam bengkok. |
|||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMASANG
TAMPON HIDUNG |
|||||
No.
Dokumen 173.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/3 |
|
|||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||||
SOP |
||||||
PROSEDUR |
h.
Ambil spuit yang sudah terisi adrenalin 1/10.000,
kemudiandengan perlahan disemprotkan pada tampon hidung bagian ujung. i.
Ambil hemostat steri untuk menjepit bagian tengah
tampon hidung untuk memegang tampon. Pergunakan tangan kiri untuk memegang
hemostat. j.
Mengambil pick up hidung untuk memegang ujung tampon
hidung dan mempergunakan tangan kanan. k.
Dengan menggunakan pick up hidung, memasukkan tampon
hidung ke dalam rongga hidung sedikit demi sedikit. Memutar haemostat pada
tangan kiri mengikuti irama, tangan kanan yang memasukkan tampon hidung ke
dalam rongga hidung. l.
Memasukkan tampon hidung hingga penuh dan menekan sumber perdarahan dalam rongga
hidung. Apabila rongga hidung sudah penuh sedangkan tampon hidung masih ada
sisa, bisa digunting dengan gunting verband steril sehingga sisanya bisa
dimanfaatkan lagi. m. Tampon ini
dibiarkan 3 – 5 menit. n.
Simpan lagi sisa tampon hidung, pick up dan haemostat
sehingga tetap steril. o.
Tampon hidung bisa dilepas dengan cara menarik secara perlahan
– lahan dan membuang ke dalam bengkok. p.
Apabila
perdarahan berhenti :. - Mengatur
posisi pasien seperti semula atau senyaman mungkin
bagi pasien. - Menbereskan
peralatan - Mencuci
tangan. |
|||||
|
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMASANG
TAMPON HIDUNG |
|||
No.
Dokumen 222.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 3/3 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PROSEDUR |
q.
Apabila perdarahan masih berlangsung : - Membuka
tampon hidung lagi (bisa menggunakan sisa apabila masih cukup panjangnya). - Mengolesi
dengan vaselin / salep antibiotika pada bagian ujung tampon hidung (berguna
untuk mencegah tampon melekat sehingga menghindari berulangnya perdarahan
saat dicabut). - Mengulangi
langkah j s.d. l - Tampon
dapat dipertahankan selama 1 – 2 hari. - Mengatur
posisi pasien senyaman mungkin. - Membereskan
semua peralatan - Mencuci tangan. - Mendokumentasikan
prosedur tindakan ke dalam status lyst pasien. |
|||
UNIT TERKAIT |
Instalasi
rawat inap, ICU, IGD, Instalasi rawat jalan. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKUKAN
PERAWATAN TRACHEOSTOMY |
||||||
No.
Dokumen 175.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
|
||||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
||||||
SOP |
|||||||
PENGERTIAN |
Memberikan perawatan khusus untuk
mengatur selang tracheostomy dan stoma pada leher pasien. |
||||||
TUJUAN |
1.
Mencegah buntunya selang tracheostomy oleh akumulasi
ledir. 2.
Mencegah infeksi pada stoma. |
||||||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan
bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan
tindakan perawatan tracheostomy |
||||||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Haemostat steril. b.
Gauze steril dan gauze gunting steril. c.
H2O2. d.
Cangkir kapas (kapas bola steril). e.
NB salf / bethadine. f.
Tali pengikat. g.
Kaos tangan steril 2 buah. h.
Bengkok. i.
Handuk steril. j.
1 set alat suction. k.
Sikat steril kecil. l.
Kom steril. m. Lidi kapas
steril. n.
Normal saline. o.
Plester dan gunting. 2.
Persiapan
pasien a.
Menjelaskan prosedur tindakan perawatan tracheostomy
pada pasien b.
Membantu pasien ke posisi telentang atau semi fowler. 3.
Pelaksanaan a.
Mencuci tangan. b.
Meletakkan handuk steril di dada pasien. c.
Membuka set steril. d.
Menuang H2O2 ke dalam cangkir
kapas dan normal saline ke dalam kom steril. e.
Memakai kaos tangan. f.
Melakukan penghisapan tracheostomy untuk membersihkan
sekret sehingga tidak menghambat saat kanula dalam dilepas. |
||||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKUKAN
PERAWATAN TRACHEOSTOMY |
||||||
No.
Dokumen 175.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
||||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
||||||
SOP |
|||||||
PROSEDUR |
g. Kemudian melepas
kanula dalam. Meletakkan ke dalam kom steril berisi larutan normal saline. h. Melakukan
penghisapan kembali pada kanula luar sampai sekret bersih. i.
Melepaskan balutan kotor tracheostomy dan membuang ke
dalam bengkok, kemudian membuka sarung tangan. j.
Mengambil cangkir kapas dengan tangan kiri, kemudian
tangan kanan memegang haemostat. Kemudian menjepit kapas bola + H2O2, membersihkan
kulit di sekitar tracheostomy dan permukaan kanula. Membersihkan dengan arah
memutar keluar. k. Kemudian mengambil
gauze steril dan membasahi dengan normal saline untuk membilas permukaan
kanula dan kulit di sekitar tracheostomy dari H2O2. l.
Lalu mengambil lidi kapas steril, mengolesi NB salf/
bethadine, kemudian diberikan pada kulit di sekitar tracheostomy. m. Menggunakan
sarung tangan steril. n. Mengambil
gauze gunting steril kemudian meletakkan mengelilingi lubang. o. Kemudian mengambil
kanula dalam dari kom berisi normal saline, membersihkan dengan menggunakan
sikat kecil baik bagian luar maupun dalam hingga bersih. p. Membilas
kanula dalam dengan normal saline hingga bersih q. Mengeringkan
kanula dalam menggunakan gauze steril yang kering. r.
Memasukkan kanula dalam selang tracheostomy kemudian dikunci. s.
Melepas tali pengikat tracheostomy dan mengganti dengan
yang baru. t.
Membuka sarung tangan. u. Memfiksasi
dengan plester pada gauze / balutan tracheostomy. v. Merapikan
pasien dan lingkungan pasien. w. Mengembalikan alat – alat pada tempatnya. x. Mencuci
tangan. y.
Mendokumentasikan prosedur tindakan perawatan
tracheostomy pada status lyst pasien. |
||||||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat inap, ICU. |
||||||
|
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKUKAN
KOMPRES DINGIN PADA MATA |
|||
No.
Dokumen 148.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Kompres basah dan
dingin yang dilakukan pada mata untuk membantu menghentikan perdarahan pada mata
setelah trauma dan mengurangi edema dan gatal – gatal yang berat pada mata. |
|||
TUJUAN |
1.
Membantu menghentikan perdarahan setelah terjadi trauma
pada mata. 2.
Mengurangi pembengkakan pada mata. 3.
Mengurangi gatal – gatal yang berat pada mata karena iritasi
/ infeksi. |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan
bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan pada
pelaksanaan tindakan perawatan kompres dingin pada mata |
|||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Gauze steril secukupnya. b.
Kaos tangan steril. c.
Bengkok. d.
Kom steril. e.
Perlak dan alas. f.
Bola kapas / tissue. g.
Larutan NaCl dingin secukupnya. 2.
Persiapan
pasien Menjelaskan pada pasien tentang prosedur tindakan perawatan kompres
dingin pada mata. 3.
Pelaksanaan a. Mencuci tangan. b.
Menjelaskan langkah prosedur pada pasien dan mengatur
posisi tidur pasien c.
Menuang NaCl dingin ke dalam kom steril kemudian
bersama alat – alat yang lain didekatkan pasien. d.
Memasang perlak dan alas di bawah kepala pasien. e.
Mengeluarkan kom steril yang berisi NaCl dingin dan didekatkan pada pasien. f.
Membuka gauze steril secukupnya kemudian masukkan ke
dalam kom steril dengan tehnik steril. g.
Memakai sarung tangan steril. |
|||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKUKAN
KOMPRES DINGIN PADA MATA |
|||
No.
Dokumen 148.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PROSEDUR |
h.
Mengambil gauze dalam kom steril dan peras hingga tidak
menetes, kemudian diletakkan pada mata yang perlu dikompres, biarkan beberapa
saat. i.
Kemudian mengambil gauze yang telah dikompreskan. j.
Memasukkan lagi gauze dalam kom steril, diperas
kemudian dikompreskan kembali pada mata. k.
Mengulangi prosedur di atas hingga 10 – 20 menit,
kemudian membuang gauze ke dalam bengkok. l.
Setelah selesai, usap air yang mungkin menetes dari
gauze yang dipakai untuk kompres dengan menggunakan bola kapas / tissue. m.
Melepas perlak dan alas kemudian membereskan alat –
alat. n.
Mencuci tangan. o.
Mendokumentasikan prosedur tindakan perawatan kompres
dingin pada mata pada status lyst pasien. Perhatian : 1.
Bila tidak terdapat luka pada mata dan sekitarnya, maka
kompres tidak perlu steril dapat ditambahkan pada larutan dengan es. 2.
Pada saat memberi kompres jangan menekan bola mata. |
|||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat inap, ICU, IGD,
Instalasi rawat jalan. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKUKAN
KOMPRES BASAH HANGAT PADA MATA |
|||
No.
Dokumen 147.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Pemberian kompres
basah dan hangat yang dilakukan pada mata untuk mengurangi nyeri, mempercepat
penyembuhan dan membersihkan mata. |
|||
TUJUAN |
1.
Mengurangi nyeri 2.
Mempercepat proses penyembuhan.. 3.
Membersihkan mata. |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan
bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan pada
pelaksanaan tindakan perawatan kompres basah hangat pada mata |
|||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Gauze steril secukupnya. b.
Kaos tangan steril. c.
Bengkok. d.
Kom steril. e.
Perlak dan alas. f.
Bola kapas / tissue. g. Larutan
NaCl yang dihangatkan dengan suhu < 49° C. 2.
Persiapan
pasien Menjelaskan pada pasien tentang prosedur tindakan
perawatan kompres basah hangat pada mata. 3.
Pelaksanaan a.
Mencuci tangan. b.
Menjelaskan langkah prosedur tindakan pada pasien dan mengatur posisi tidur pasien. c.
Menuang larutan NaCl yang sudah dihangatkan ke dalam
kom steril kemudian bersama alat – alat yang lain didekatkan pasien. d.
Memasang perlak dan alas di bawah kepala pasien. e.
Mengeluarkan kom steril yang berisi larutan NaCl hangat
dan didekatkan pada pasien. f.
Membuka gauze steril secukupnya kemudian masukkan ke
dalam kom steril dengan tehnik steril. g.
Memakai sarung tangan steril. h.
Mengambil gauze dalam kom steril dan peras hingga tidak
menetes, kemudian diletakkan pada mata yang perlu dikompres, biarkan beberapa
saat. i.
Kemudian ambil gauze yang telah dikompreskan |
|||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKUKAN
KOMPRES BASAH HANGAT PADA MATA |
|||
No.
Dokumen 147.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PROSEDUR |
j.
Memasukkan lagi
gauze ke dalam kom steril, diperas kemudian dikompreskan kembali pada mata. k.
Mengulangi prosedur di atas hingga 10 – 20 menit,
kemudian membuang gauze ke dalam bengkok. l.
Setelah selesai, mengusap air yang mungkin menetes dari
gauze yang dipakai untuk kompres dengan menggunakan bola kapas / tissue. m. Melepas
perlak dan alas kemudian membereskan alat – alat. n.
Mencuci tangan o.
Mendokumentasikan prosedur tindakan perawatan kompres
basah hangat pada mata distatus lyst pasien. Perhatian : 1.
Bila tidak terdapat luka pada mata dan sekitarnya, maka
kompres tidak perlu steril. 2.
Pada saat memberi kompres jangan menekan bola mata. 3.
Suhu kompres tidak lebih dari 49° C (120° F). |
|||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat inap, ICU, IGD,
Instalasi rawat jalan. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKUKAN
IRIGASI MATA |
|||
No.
Dokumen 149.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Membersihkan mata dengan cara mengalirkan cairan ke
dalam mata. |
|||
TUJUAN |
Membersihkan mata yang kotor atau mengeluarkan benda
asing dan melaksanakan tindakan pengobatan/ mata. |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan
bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan pada
pelaksanaan tindakan perawatan
membilas ( irigasi )mata |
|||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Boorwater 3% atau obat lain yang steril, di dalam
tempatnya. b.
Spuit 20 cc atau spuit khusus mata steril. c.
Kapas basah steril dalam tempatnya. d.
Kain kasa steril. e.
Perlak dan alasnya. f.
Bengkok (nierbekken). g.
Handuk. h.
Sarung tangan. 2.
Persiapan
pasien a.
Menjelaskan kepada pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan. b.
Pasien diatur dalam posisi duduk dengan kepala miring
ke arah mata yang akan dicuci. 3.
Pelaksanaan a.
Mencuci tangan dan menjelaskan langkah prosedur pada
pasien. b.
Membawa peralatan ke dekat pasien. c.
Memasang perlak dan alasnya di dada pasien sampai bahu
dan mengatur posisi pasien duduk dengan kepala miring ke arah mata yang akan
dicuci. d.
Pasien dianjurkan agar memegang bengkok. e.
Memakai sarung tangan. f.
Mata yang akan dicuci dilap dengan kapas basah dari
arah dalam ke luar. g.
Spuit diisi cairan. h.
Kelopak mata dibuka dengan kapas basah. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKUKAN
IRIGASI MATA |
|||
No.
Dokumen 149.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PROSEDUR |
i.
Cairan disemprotkan perlahan-lahan dari arah dalam ke
luar j.
Setelah bersih, kelopak mata dikeringkan dengan kapas
lembab, muka dikeringkan dengan handuk. k.
Obat mata diberikan
(bila perlu) l.
Setelah selesai, pasien dirapikan kembali. n.
Membersihkan, membereskan, dan mengembalikan peralatan
ke tempat semula. o.
Mencuci tangan. p.
Mendokumentasikan prosedur tindakan perawatan irigasi
mata pada status lyst pasien. Perhatian : 1. Perhatikan
teknik septik dan aseptik. 2. Cairan tidak
boleh disemprotkan terlalu keras. 3. Obat yang
diberikan harus sesuai dengan program pengobatan |
|||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat inap, ICU, IGD,
Instalasi rawat jalan. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MERAWAT
LENSA KONTAK |
||||||||
No.
Dokumen 150.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/5 |
|||||||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
||||||||
SOP |
|||||||||
PENGERTIAN |
Membersihkan,
melepas dan memasang serta menyimpan lensa kontak pasien yang umumnya memilih untuk merawat lensa
mereka sendiri, namun saat sakit memerlukan bantuan perawat. |
||||||||
TUJUAN |
1.
Mempertahankan ketajaman penglihatan pasien. 2.
Mencegah iritasi kornea atau infeksi. |
||||||||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan
bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan pada
pelaksanaan tindakan perawatan lensa kontak |
||||||||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Untuk melepas lensa. -
Wadah penyimpan lensa kontak. -
Larutan normal saline steril. -
Handuk mandi. b.
Untuk membersihkan dan memasang. -
Lensa kontak dalam wadah penyimpan. -
Pembersih surfaktan. -
Larutan pembilas. -
Larutan desinfektan lensa. -
Larutan pembasah steril untuk lensa kaku. -
Lidi kapas. -
Handuk. -
Bengkok. -
Satu gelas air biasa. 2.
Persiapan
pasien a. Menjelaskan pada pasien tentang prosedur
tindakan perawatan lensa kontak. b.
Mengatur posisi pasien untuk berbaring telentang atau
duduk. 3. Pelaksanaan Melepas Lensa Lunak a.
Mencuci tangan. b. Membawa
peralatan ke dekat pasien. c.
Menjelaskan langkah prosedur pada pasien. d. Meletakkan handuk di bawah wajah pasien untuk menahan
lensa bila tak sengaja jatuh dari mata. |
||||||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MERAWAT
LENSA KONTAK |
||||||||
No.
Dokumen 150.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/5 |
|||||||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
||||||||
SOP |
|||||||||
PROSEDUR |
e.
Meneteskan beberapa tetes larutan normal saline steril
ke mata pasien untuk mempermudah pelepasan lensa. f.
Memberitahu pasien untuk meregangkan kelopak bawah. g.
Dengan bantalan jari telunjuk geser lensa dari kornea
ke bagian putih mata. h.
Menarik perlahan kelopak mata atas ke arah bawah dengan
ibu jari tangan yang lain dan tekan lensa secara ringan antara ibu jari dan jari
telunjuk. i.
Dengan lembut cubit lensa dan angkat. Usahakan tepi
lensa tidak saling menempel. j.
Bila tepi lensa saling menempel, tempatkan lensa di
telapak tangan dan cuci dengan larutan NS steril kemudian perlahan gulung
lensa dengan jari telunjuk dengan gerakan ke belakang dan seterusnya. k.
Bila tetap tidak memisahkan tepinya, rendam lensa dalam
larutan steril. l.
Menbersihkan dan mencuci lensa (lihat : membersihkan
lensa kontak). m. Meletakkan
lensa pada wajah yang tepat dengan label R untuk lensa kanan dan L untuk
lensa kiri. n.
Mengulangi langkah a – j untuk lensa lain. o.
Merapikan dan mengatur posisi pasien p.
Membereskan alat dan mencuci tangan. q.
Mendokumentasikan prosedur tindakan distatus lyst
pasien. Melepas Lensa Kaku a.
Mencuci tangan. b.
Membawa peralatan ke dekat pasien. c.
Menjelaskan langkah prosedur pada pasien. d.
Menempatkan handuk di bawah wajah pasien. e.
Memastikan lensa terletak tepat di atas kornea untuk
memudahkan melepaskan lensa dari mata. f.
Bila tidak, pejamkan kelopak mata, letakkan jari
telunjuk dan jari tengah salah satu tangan di belakang lensa dan dengan
perlahan masase lensa kembali ke tempatnya. |
||||||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MERAWAT
LENSA KONTAK |
||||||||
No.
Dokumen 150.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 3/5 |
|
||||||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
||||||||
SOP |
|||||||||
PROSEDUR |
g.
Meletakkan jari telunjuk pada kornea luar mata pasien
dan menarik kulit dengan perlahan menjauh dari mata. h.
Memberitahu
pasien untuk mengedip. Lakukan hingga lensa terlepas dan keluar. i.
Bila lensa gagal keluar, dengan perlahan regangkan
kelopak mata di atas tepi lensa. j.
Tekan kelopak mata bawah dengan perlahan
terhadap tepi bawah lensa. k.
Biarkan kedua kelopak menutup sedikit, pegang lensa
saat mencuat dari mata. Menekan kelopak mata bawah dengan perlahan terhadap
tepi bawah lensa. l.
Membersihkan dan membilas lensa (lihat : membersihkan
lensa kontak). m.
Meletakkan lensa ke dalam wadah penyimpanan dengan
label R untuk lensa kanan dan L untuk lensa kiri. n.
Mengulangi langkah e – l untuk lensa lain. o.
Merapikan dan mengatur posisi pasien. p.
Membereskan alat dan mencuci tangan q.
Mendokumentasikan prosedur tindakan pada status lyst
pasien. Membersihkan Lensa Kontak a.
Mencuci tangan. b.
Membawa peralatan ke dekat pasien. Menjelaskan langkah prosedur tindakan pada
pasien. c.
Menempatkan handuk di atas area kerja untuk mencegah
kerusakan lensa. d.
Membuka wadah lensa dengan hati – hati e.
Setelah melepaskan lensa dari mata, memberikan 1 – 2
tetes pembersih surfaktan (pembersih yang dianjurkan oleh pembuat lensa) pada
lensa di telapak tangan perawat f.
Menggosok lensa perlahan dengan lidi kapas 20 – 30
detik. Hati – hati untuk tidak menggores lensa dengan kuku jari. g.
Memegang lensa di atas bengkok, membilas dengan larutan
yang dianjurkan (lensa lunak) atau air biasa (lensa kaku). |
||||||||
|
PUSKESMAS SUKALUYU |
MERAWAT
LENSA KONTAK |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
No.
Dokumen
150.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 4/5 |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SOP |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
PROSEDUR |
h.
Meletakkan lensa pada kotak penyimpanan dan mengisi
dengan larutan penyimpan yang dianjurkan untuk mendesinfeksi, membersihkan
residu, meningkatkan kelembaban lensa dan mencegah goresan. Memasang Lensa Lunak a.
Mencuci tangan dan membawa peralatan ke dekat pasien. b. Menjelaskan
langkah prosedur tindakan pada pasien. c.
Meletakkan handuk di atas dada pasien. d.
Mengambil lensa kanan dari kotak penyimpanan, membilas
dengan larutan pencuci yang dianjurkan, inspeksi lensa terhadap material
asing, goresan atau kerusakan lain dan memastikan lensa tidak terbalik. e.
Menggunakan jari tengah dan telunjuk tangan yang
satunya untuk meregangkan kelopak mata atas sampai iris terpajan. f.
Menggunakan jari tengah / telunjuk yang memegang lensa
untuk manarik kelopak mata ke bawah. g.
Memberi tahu pasien untuk melihat lurus dan memasukkan
lensa, dengan berlahan meletakkan lensa tetap pada kornea dan meletakkan
lensa dengan perlahan. Menggunakan jari tengah / telunjuk yang memegang lensa
untuk menarik kelopak mata kebawah. h. Memberitahu
pasien untuk melihat lurus dan memasukkan lensa, dengan perlahan meletakkan
lensa tepat pada kornea dan melepaskan lensa dengan perlahan. i.
Bila lensa tidak tepat pada kornea, beritahu pasien
untuk memejamkan mata dengan perlahan dan memutar – mutar mata dalam
keadaan terpejam sehingga lensa lunak dapat terbawa di atas kornea. j.
Memberitahu pasien untuk berkedip beberapa kali untuk
memastikan lensa di tengah dan nyaman. k.
Memastikan lensa terletak tepat di tengah dengan
menanyakan pasien apakah penglihatannya kabur. l.
Bila penglihatan pasien kabur : -
Meregangkan kelopak mata. -
Menetapkan posisi lensa. -
Meminta pasien melihat ke arah yang berlawanan dengan
lensa. -
Dengan jari telunjuk tekan tepi kelopak mata bawah dan
meletakkan lensa di atas kornea. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MERAWAT
LENSA KONTAK |
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
No.
Dokumen
150.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 5/5 |
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SOP |
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
PROSEDUR |
-
Meminta pasien untuk melihat ke arah lensa secara
perlahan. l.
Merapikan dan mengatur posisi pasien. m.
Membereskan dan
mengembalikan peralatan pada tempatnya. n.
Mencuci tangan. o.
Mendokumentasikan
prosedur tindakan perawatan distatus lyst pasien. Memasukkan Lensa Kaku a.
Mencuci tangan dan membawa peralatan kedekat pasien. b.
Menjelaskan langkah prosedur tindakan pada pasien. c.
Meletakkan handuk di atas dada pasien. d.
Mengambil lensa kanan dari kotak penyimpanan dengan hati – hati dan membilas dengan air
biasa. e.
Membasahi lensa dengan larutan pembasah yang sudah
diresepkan untuk melicinkan lensa sehingga mudah disisipkan dan melekat pada
kornea. f.
Meletakkan sisi cembung lensa kanan pada ujung jari
telunjuk tangan kanan. g.
Menginstruksikan pasien untuk melihat lurus ke depan
saat meregangkan kedua kelopak mata atas dan bawah, meletakkan lensa perlahan
di tengah kornea. h.
Meminta pasien memejamkan mata sebentar dan menghindari
berkedip. i.
Memastikan letak lensa sudah di tengah dengan
menanyakan pasien apakah pandangan / penglihatan kabur. j.
Mengulangi langkah d – i untuk mata satunya. k.
Membereskan, membersihkan, dan mengembalikan peralatan
pada tempatnya. l.
Mencuci tangan. m.
Mendokumentasikan prosedur tindakan pada status lyst
pasien. Perhatian : Pasien
dengan sakit kritis yang diterima di rumah sakit harus dikaji apakah memakai
lensa kontak, karena bila tidak terdeteksi dapat menyebabkan cidera kornea yang
serius. |
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat inap, ICU,
IGD, Instalasi rawat jalan |
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKUKAN TONOMETRI DENGAN MENGGUNAKAN TONOMETER SCIOTZ |
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
No.
Dokumen 281.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SOP |
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
PENGERTIAN |
Mengukur tekanan bola mata dengan
menggunakan tonometer schiotz dengan cara dilakukan penekanan terhadap
permukaan kornea. |
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
TUJUAN |
Mengetahui tekanan bola mata. |
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat
dalam penerapan langkah – langkah asuhan
keperawatan pada pelaksanaan tindakan tonometri dengan menggunakan tonometer
schiotz. |
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
PROSEDUR |
1. Persiapan
alat a. Tonometer Schiotz b. Pantocain tetes 0.5% c. Kom berisi air d. Bola kapas e. Bengkok f. Kapas alkohol 2. Persiapan
pasien a. Menjelaskan pada pasien
tentang prosedur tindakan dan
tujuan pemeriksaan. b. Pasien ditidurkan dengan
posisi terlentang 3. Pelaksanaan a. Mencuci tangan b. Menjelaskan langkah tindakan
pada pasien. c. Membawa peralatan ke dekat
pasien. d. Mengambil kapas bola dan
mencelupkan ke air dalam kom, kemudian membersihkan mata pasien. e. Mata pasien ditetesi dengan
pantocain 0,5% sebanyak 2-3 tetes, dan tunggu 5 menit. f. Pasien diminta melihat 1
titik di atas atau bisa menggunakan ibu jari pasien dengan cara mengangkat
tangan pasien. g. Membuka kelopak mata pasien
dengan menggunakan tangan kiri dan tangan kanan memegang tonometer. h. Meletakkan pangkal tonometer
pada tengah kornea. i. Melihat skala menunjukkan
angka berapa kemudian melihat table atau skala. j. Bila tonometer menunjukkan
angka 5 dengan beban 5,5 gram berarti tekanan 5/5,5 k. Bila jarum menunjukkan angka
≤ 3 ganti beban dengan 7,5 gram. |
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKUKAN TONOMETRI DENGAN MENGGUNAKAN TONOMETER SCIOTZ |
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
No.
Dokumen 281.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SOP |
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
j. Bila sudah selesai pangkal
tonometer dibersihkan dengan kapas
alkohol. k. Membereskan peralatan. l. Mencuci tangan. p. Mendokumentasikan prosedur
tindakan distatus lyst pasien. TABEL TONOMETER SCHIOTZ.
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat inap, ICU, IGD,
Instalasi rawat jalan |
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
PUSKESMAS SUKALUYU |
CARA
PEMBERIAN OBAT INSULIN |
||||
No.
Dokumen 134.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
|
||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
||||
SOP |
|||||
PENGERTIAN |
Memberikan obat
melalui injeksi dengan tujuan mengendalikan kadar gula darah akibat gangguan
kerja insulin sel b. |
||||
TUJUAN |
Mengendalikan kadar
gula darah. |
||||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan
bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan pemberian obat insulin |
||||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Obat yang diperlukan : insulin. b.
Spuit 1 ml/ spuit insulin. c.
Kapas alkohol. d.
Kartu obat. e. Baki. f. Gauze
steril 2.
Persiapan pasien - Menjelaskan
kepada pasien tentang prosedur tindakan yang akan dilkaukan. 3.
Pelaksanaan a.
Mencocockkan kartu obat dengan pesanan dokter dan
catatan perawat. b.
Mencuci tangan. c.
Mencocokkan kartu obat dengan etiket obat (vial). d.
Menentukan dosis obat dengan tepat. e.
Mengambil obat ke dalam spuit. f.
Membawa obat sampai ke pasien dengan membaca kartu TT
dan memanggil nama pasien g.
Memasang tabir / korden. h.
Menentukan tempat penyuntikan : 1/3 lengan atas. i.
Mendesinfeksi kulit / tempat penyuntikan. j.
Mengeluarkan udara dari dalam spuit. k.
Posisi memasukkan jarum 45° dari kulit
pasien dengan tepat. l.
Memasukkan obat. m. Melepas
jarum dan memberi massase. |
||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
CARA
PEMBERIAN OBAT INSULIN |
||||
No.
Dokumen 134.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
||||
SOP |
|||||
PROSEDUR |
n.
Membalik kartu obat dan tetap dalam baki. Memberitahu
pasien bahwa prosedur tindakan sudah
selesai dan merapikan lingkungan Membereskan alat – alat dan mencuci tangan. o.
Mendokumentasikan prosedur dalam lyst pasien.Meletakkan
kartu obat pada jam pemberian berikutnya. p.
Berkolaborasi dengan dokter untuk pemeriksaan gula
darah puasa dan gula darah 2 jam sesudah makan, untuk mengevaluasi tingkat
keberhasilan program terapi. Perhatian : 1. Pemberian
injeksi insulin secara terus – menerus sebaiknya dilakukan di tempat yang
berbeda untuk menghindari gangguan penyerapan. 2. Sebaiknya
dilakukan pemeriksaan gula darah secara rutin. |
||||
UNIT TERKAIT |
Instalasi
rawat inap, ICU, IGD, Instalasi rawat jalan |
||||
|
PUSKESMAS SUKALUYU |
MERENDAM
LUKA GANGGREN |
|||||
No.
Dokumen 135.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
|
|||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||||
SOP |
||||||
PENGERTIAN |
Merawat luka dengan cara merendam pada
larutan desinfektan tertentu. |
|||||
TUJUAN |
1.
Perawatan luka. 2.
Membersihkan luka dari jaringan nekrotik. |
|||||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan
bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan
perawatan rendam luka ganggren |
|||||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a. Hemostat
steril. b. Kapas
steril. c. Gauze / ABD
steril. d. Waskom
rendam. e. Kaos tangan
steril. f. Bengkok. g. Perlak dan
alas. h. Gunting
plester. i. Plester. j. Kaos tangan
on steril. k. Kapas bola
on steril. l. H2O2. m. Aceton. n. Larutan
desinfektan sesuai advis dokter. o. Kapas
alkohol. p. Normal
saline. q. Air hangat. 2.
Persiapan
pasien Menjelaskan kepada pasien tentang prosedur tindakan
yang akan dilakukan. 3.
Pelaksanaan a.
Mencuci tangan dengan benar. b.
Membawa alat – alat ke samping tempat tidur pasien c.
Menjelaskan langkah prosedur yang akan dilakukan. d.
Memasang tabir / menutup korden. e.
Mengatur posisi pasien sesuai lokasi luka. |
|||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MERENDAM
LUKA GANGGREN |
|||||
No.
Dokumen 135.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
|||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||||
SOP |
||||||
PROSEDUR |
f.
Memasang alas di bawah luka dengan benar. g.
Menyiapkan mangkok kapas yang dibasahi H2O2
dengan memperhatikan kesterilan. h.
Membuka gauze / ABD dengan tehnik steril Menyiapkan
waskom rendam. i.
Melepas plester dengan alkohol, membuka balutan dan
membuang ke bengkok. j.
Memperhatikan keadaan luka / kotoran yang keluar. k.
Merendam luka 15 – 20 menit. l.
Membersihkan luka dengan prinsip yang benar. m. Membersihkan
luka dari jaringan nekrotik (nekrotomy). n.
Menutup luka dengan gauze / ABD sesuai keperluan dengan
prinsip steril. o.
Memasang plester pada verband. p.
Mengambil alas di bawah luka. q.
Membersihkan alat – alat dan merapikan pasien r.
Mencuci tangan. s.
Mencatat prosedur tindakan yang telah dilakukan dalam
catatan perawat distatus lyst pasien |
|||||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat inap, ICU, IGD,
Instalasi rawat jalan. |
|||||
|
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENENTUKAN
KEBUTUHAN KALORI TUBUH |
|||||||||||
No.
Dokumen 135.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
|
|||||||||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||||||||||
SOP |
||||||||||||
PENGERTIAN |
Menentukan keseimbangan kebutuhan dan
pengeluaran kalori tubuh, dengan menentukan diit yang tepat berdasarkan berat
badan relatif. |
|||||||||||
TUJUAN |
1.
Menentukan berat badan relatif 2.
Menetukan jumlah kalori yang diperlukan. 3.
Menentukan status gizi |
|||||||||||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan
bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan
menentukan kebutuhan kalori
tubuh pasien |
|||||||||||
PROSEDUR |
1. Persiapan
alat b. Pengukuran berat badan c. Pengukuran tinggi badan d. Alat penghitung e. Alat tulis 2. Persiapan
pasien Menjelaskan pada pasien tentang prosedur tindakan dan tujuan 3. Pelaksanaan a. Mencuci tangan. b. Melakukan pengukuran Berat
Badan dan mencatat. c. Melakukan pengukuran dan
pencatatan Tinggi Badan pasien d. Melakukan penghitungan Berat
Badan Relatif (BBR) dan penentuan kategori Berat Badan, dengan rumus : BBR = e.
Hasil penghitungan
f.
Menentukan kebutuhan kalori tubuh berdasarkan hasil BBR
|
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENENTUKAN
KEBUTUHAN KALORI TUBUH |
|||
No.
Dokumen 135.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PROSEDUR |
f. Berkolaborasi dengan Tim Gizi
mengenai macam dan jenis diet berdasarkan hasil penghitungan kebutuhan
kalori g. Menjelaskan kepada pasien h. Mendokumentasikan prosedur
tindakan distatus lyst pasien. |
|||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat
inap, ICU, IGD, Instalasi rawat jalan |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENENTUKAN
KADAR GLUKOSA URINE DENGAN METODA TEST STRIP |
|||
No.
Dokumen 136.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/1 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Memeriksakan kadar
glukosa dalam urine dengan menggunakan kertas ”Test Strip Glukosa”. |
|||
TUJUAN |
Menetukan kadar
glukosa dalam urine. |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan
bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan
menentukan kadar glukosa urine dengan metoda test strip |
|||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Kertas Glukosa test strip urine. b.
Tabung indikator / parameter. 2.
Persiapan
pasien Menjelaskan pada
pasien tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan. 3.
Pelaksanaan a. Mencuci
tangan. b. Urine yang
akan diperiksa ditempatkan pada suatu tempat. c. Memasukkan kertas
Glukosa test strip urine ke dalam urine sampai batas petunjuk. d. Membiarkan
1 – 2 menit untuk menetukan hasil. e. Membaca
hasil disesuaikan dengan parameter. f. Mencuci
tangan. g. Mendokumentasikan
hasil. |
|||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat inap, ICU, IGD, Instalasi
rawat jalan. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENENTUKAN
KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN METODA TEST STRIP |
|||
No.
Dokumen 136.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Memeriksakan
kadar glukosa dalam darah dengan menggunakan kertas ”Test Strip Glukosa”. |
|||
TUJUAN |
Menentukan
kadar glukosa dalam darah. |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan
bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan
menentukan kadar glukosa darah dengan
metoda test strip |
|||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a. Glukosa
Test Meter. b. Kertas
Glukosa test strip urine.Jarum steril / lanset. c. Kapas
alkohol. 2. Persiapan
pasien Menjelaskan pada
pasien tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan. 3.
Pelaksanaan a. Mencuci
tangan. b. Memberitahu
langkah prosedur tindakan kepada pasien. c. Membawa peralatan ke dekat pasien. d. Mendesinfektan
jari tengah pasien dengan kapas alkohol dan membiarkan beberapa saat supaya
kering. e. Membuka
pembungkus kertas Glukosa test strip (test strip jangan tersentuh tangan
terlalu lama). Perhatikan cara memegang test strip jangan menyentuh sisinya,
pegang tepi test strip. f. Menusuk jari
tengah dengan jarum steril, dan memastikan darah cukup untuk pemeriksaan. g. Meneteskan
darah yang keluar melalui ujung jari dan meletakkan pada Glukosa test strip
sesuai petunjuk tempatnya dan mendesinfektan jari pasien. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENENTUKAN
KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN METODA TEST STRIP |
|||
No.
Dokumen 136.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PROSEDUR |
h.
Memasukkan glukosa test strip dengan posisi ke atas
pada Glukosa test strip. i.
Perhatikan cara memasukkannya harus tegak lurus dengan
alat. j.
Memberitahu pasien bahwa prosedur tindakan telah selesai. k.
Mencuci tangan. l.
Mendokumentasikan hasil. |
|||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat inap, ICU,
IGD, Instalasi rawat jalan |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMASANG
NGT |
|||
No.
Dokumen 160.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Memasang selang plastik lunak melalui nasofaring pasien ke dalam
lambung dengan tujuan pembuangan sekret gastric, pemasukkan nutrisi dan cairan dan pemasukan larutan
ke dalam lambung.
|
|||
TUJUAN |
1.
Pembuangan sekret gastrik / kumbah lambung. 2.
Pemasukkan larutan ke dalam lambung untuk pemeriksaan
diagnostik. 3.
Pemasukkan nutrisi dan cairan. |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan
bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan
pemasangan NGT. |
|||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Selang lambung (ukuran disesuaikan usia). b.
Jelly. c.
Stetoscope. d.
Spuit 10 cc/acepto. e.
Bengkok. f.
Handuk. g.
Penutup pipa lambung. h.
Plester dan gunting. i.
Spatel. j. Tissue. 2.
Persiapan
pasien a.
Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan.. b.
Mengatur posisi tidur pasien(terlentang dengan bantal /
posisi semi fowler). 3.
Pelaksanaan a.
Mencuci tangan. b.
Menjelaskan langkah prosedur tindakan pada pasien. c.
Membawa peralatan ke dekat pasien. d.
Meletakkan handuk di bawah kepala pasien e.
Mengukur panjangnya selang lambung dari pangkal hidung
ke telinga lalu ke prossesus xipoideus. f.
Memberi batas panjang selang lambung yang telah diukur
dengan plester. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMASANG
NGT |
|||
No.
Dokumen 160.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PROSEDUR |
g.
Memberi jelly pada selang lambung sepanjang 7,5 – 10
cm. h.
Memasukkan selang lambung ke salah satu lubang hidung : -
Posisi kepala ekstensi, bila selang sudah sampai
oropharing, posisi kepala flexi. -
Bila pasien batuk – batuk berhenti memasukkan selang
lambung dan pasien dianjurkan nafas dalam. -
Setelah relaks dilanjutkan memasukkan selang lambung. i.
Mengecek apakah selang lambung sudah masuk lambung
dengan menghisap cairan lambung/ masukkan udara 5 – 10 cc dan didengar dengan
stetoscope pada perut kiri kwadran atas. j.
Plester selang lambung ke ujung hidung. k.
Menutup selang lambung/ menyambung selang lambung
dengan plastik penampung. l.
Merapikan pasien dan lingkungannya. m. Membereskan
alat – alat dan mencuci tangan. n.
Mendokumentasikan prosedur tindakan distatus lyst
pasien -
Jam pemasangan. -
Jumlah dan warna cairan lambung. |
|||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat inap, ICU, IGD,
Instalasi rawat jalan. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMBERIKAN MAKAN LEWAT NGT |
|||
No.
Dokumen 160.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Memberikan makan kepada pasien dengan menggunakan selang lambung/naso gastric tube (NGT)
|
|||
TUJUAN |
Memasukkan makanan ke dalam lambung. |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan
bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan
memberi makan lewat selang lambung ( SL ) |
|||
PROSEDUR |
1. Persiapan
alat a.
Cairan
/ makanan saring sesuai diet b.
Gelas
ukur dan sendok c.
Asepto/Corong
sonde/spuit 50 cc d.
Air
putih untuk membilas e.
Alas/handuk f.
Bengkok g.
Tissue 2. Persiapan
Pasien a. Menjelaskan prosedur tindakan
yang akan dilakukan .. b. Mengatur posisi tidur pasien
dengan posisi semi fowler. 3. Pelaksanaan a. Mencuci tangan b. Mencocokkan diet dengan
daftar diet pasien c. Membawa peralatan ke dekat
pasien. d. Meletakkan alas/ handuk di
bawah kepala. e. Membuka penutup selang
lambung. f. Menghisap sisa lambung dengan
acepto/spuit. g. Membuang sisa lambung ke
dalam bengkok dan mengukurnya. h. Membilas acepto / spuit
dengan air pembilas. i.
Memasukkan
diet sesuai advis dokter dengan posisi acepto lebih tinggi. j.
Mengalirkan
cairan diet perlahan-lahan dan mencegah
masuknya udara kedalam selang. k. Membilas slelang lambung
dengan air putih. l.
Menutup
selang lambung. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMBERIKAN MAKAN LEWAT NGT |
|||
No.
Dokumen 160.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
|
m. Merapikan alat-alat, mengatur
posisi pasien semi fowler/ memiringkan kepala pasien dan mencuci tangan. n. Mendokumentasikan prosedur
tindakan distatus lyst pasien : -
Jumlah
sisa lambung dan warnanya. -
Jumlah
intake/cairan yang masuk. |
|||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat
inap, ICU |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKUKAN
BILASAN LAMBUNG |
||||
No.
Dokumen 160.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
|
||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
||||
SOP |
|||||
PENGERTIAN |
Mencuci / membilas lambung
|
||||
TUJUAN |
1.
Mempertahankan patensi 2.
Mencegah obstruksi selang yang dapat mengakibatkan
distensi abdomen dan kemungkinan muntah. |
||||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan
bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan dalam melakukan bilasan
lambung |
||||
PROSEDUR |
1. Persiapan
alat dan obat. a. Slang penduga lambung (NGT)
berbagai ukuran b. Spuit 50 cc atau acepto c. Bengkok besar d. Perlak dan alasnya e. Ember penampung f. Air hangat/dingin 1-2 liter/Normal
saline 0,9% sesuai kebutuhan g. Kasa/tissue h. Gelas ukuran i. Celemek dari karet j. Gelas berisi air matang k. Pelicin/jelly l. Set therapy lengkap dan siap
pakai m. Pinset anatomi n. Obat-obatan (Norit,
sukralfat) o. Susu yang diperlukan dalam
tempatnya p. Sarung tangan 2. Persiapan
pasien a. Menjelaskan kepada pasien
dan keluarga tentang tindakan yang
akan dilakukan. b. Posisi pasien diatur
sesuai kebutuhan 3. Pelaksanaan a. Mencuci tangan b. Membawa peralatan kepasien
dan memakai sarung tangan c. Memasang perlak dan alasnya
didada pasien d. Memasang bengkok di bawah
dagu pasien e. Meletakkan ember didekat
pasien f. Menentukan panjang slang
penduga (NGT) yang masuk kedalam lambung |
||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKUKAN
BILASAN LAMBUNG |
||||
No.
Dokumen 160.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
||||
SOP |
|||||
PROSEDUR |
a.
Memberi
pelican/jelly pada ujung slang penduga lambung b.
Menutup
pangkal slang penduga lambung dengan cara menekuk/diklem c.
Memasukkan
slang penduga (NGT) pelan-pelan kedalam lambung melalui lubang hidung. Bagi
pasien yang sadar dianjurkan menelan slang penduga (NGT) perlahan-lahan
sambil menarik nafas dalam d.
Meyakinkan
slang penduga (NGT) masuk kedalam lambung dengan cara : - Masukan ujung penduga (NGT) sampai terendam dalam mangkok
berisi air, dikeluarkan kembali e.
Setelah
yakin slang penduga masuk kelambung pasien, posisi diatur miring tanpa bantal
dan letakkan kepala lebih rendah f.
Memasang
spuit 50cc/acepto pada ujung slang kemudian masukkan air/cairan. Selanjutnya
ditunggu sampai air/cairan tersebut keluar dari lambung dan ditampung dalam
ember g.
Membilas
lambung dilakukan berulang kali sampai air/cairan yang keluar dari lambung
berwarna jernih/tidak berbau h.
Mengobservasi
tensi, nadi, pernafasan, dan respon pasien i.
Mencuci
tangan j.
Mencatat
semua tindakan yang telah dilakukan |
||||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat
inap, Instalasi rawat jalan, IGD, ICU |
||||
|
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENYIAPKAN
PASIEN UNTUK PEMERIKSAAN RADIO
DIAGNOSTIK. |
|||
No.
Dokumen
301.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/1 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Menyiapkan
pasien untuk pemeriksaan radio diagnostik
|
|||
TUJUAN |
Agar pemeriksaan radio diagnostik dapat
berjalan dengan lancar . |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat
dalam penerapan langkah – langkah asuhan
keperawatan dalam menyiapkan pasien untuk pemeriksaan radio dagnostik |
|||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Alas brankar dan selimut. b.
Obat-obatan sesuai dengan program. c.
Bengkok d.
Tissue. 2.
Persiapan
pasien Menjelaskan kepada pasien / keluarga
pasien tentang tindakan yang akan dilakukan. 3.
Pelaksanaan a.
Sebelum pemeriksaan a)
USG pasien puasa/ minum banyak sesuai dengan program pemeriksaan. b)
Arteriografi. -
Pasien puasa -
Menandatangani surat ijin tindakan. -
Daerah yang akan dilakukan tindakan diukur. c)
Mengantar pasien keruan pemeriksaan d)
Mendampngi pasien selama proses pemeriksaan. e)
Observasi respon pasien. b.
Setelah pemeriksaan. a)
Membawa pasien kembali ke IGD b)
Mengobservasi nadi,tensi dan pernafasan. c)
Mencatat hasil observasi. |
|||
UNIT TERKAIT |
Instalasi
rawat inap, Instalasi rawat jalan, IGD, ICU. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKUKAN
SKIN TEST |
|||
No.
Dokumen
72.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/1 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Melakukan
penyuntikan/injeksi obat di bawah kulit dengan tujuan untuk mengetahui apakah
pasien alergi atau tidak dengan pemberian obat yang diinjeksikan
|
|||
TUJUAN |
Mengetahui sensitivitas pasien terhadap pemberian obat . |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat
dalam penerapan langkah – langkah asuhan
keperawatan dalam melakukan skin test |
|||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Spit 1 cc dan jarum steril. b.
Obat yang diperlukan. c.
Kapas alkohol. d.
Gergaji ampul e.
NaCL 0.9 % aquadest. f.
Bengkok. 2.
Persiapan
pasien Menjelaskan kepada pasien dan keluarga
pasien tetntang tindakan yang akan dilakukan. 3.
Pelaksanaan a.
Cuci tanagn b.
Mengisi spuit dengan obat yang akan ditest sejumlah 0.1
cc dilarutkan dengan NaC 0.9% aquadest menjadi 1 cc. c.
Mendesifektasi kulit yang akan disuntik menggunakan
kapas alkohol d.
Menyuntikkan obat secara intracutan sampai kulit
menggelembung. e.
Menilai reaksi obat setelah 15 menit dari waktu
penyuntikan f.
Hasil(+) jika terdapat tanda kemerahan pada daerah
penusukan dengan diameter minimal 1cm. g.
Mencatat hasil reaksi skin test. h.
Cuci tangan. |
|||
UNIT TERKAIT |
Instalasi
rawat inap, Instalasi rawat jalan, IGD, IKO, ICU |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENYIAPKAN
DARAH UNTUK PEMERIKSAAN LABORATORIUM |
|||
No.
Dokumen
72.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/1 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Menyiapkan
darah untuk pemeriksaan laboratorium
|
|||
TUJUAN |
Agar penyiapan darah untuk pemeriksaan laboratorium dapat disiapkan sesuai dengan sample yang
diharapkan . |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat
dalam penerapan langkah – langkah asuhan
keperawatan dalam menyiapkan darah untuk pemeriksaan laboratorium |
|||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat. a.
Botol kecil/tabung tempat specimen yang sudah diberi
label. b.
Spuit steril berbagai ukuran. c.
Kapas alkohol dalam tempatnya d.
Tourniquet e.
Formulir pemeriksaan 2.
Persiapan
pasien a.
Pasien/ keluarga diberi penjelasan mengenai tindakan
yang akan dilakukan. b.
Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan 3.
Pelaksanaan a.
Mencuci tangan b.
Menetukan pembuluh darah yang akan ditusuk untuk
penggambialn darah. c.
Mendesinfeksi permukaan kulit pembuluh darah yang akan
ditusuk dengan menggunakan kapas alkohol. d.
Memasang tourniquet. e.
Mengambil darah pemeriksaan dengan cara menusukkan
jarum pada pembuluh darah dengan jumlah sesuai kebutuhan. f.
Memasukkan darah pada tempat yang sudah disediakan. g.
Mencantumkan identitas pasien/nama, tanggal dan jam
berapa pengambilan bahan pemeriksaan darah. h.
Cuci tangan. i.
Mengirim speciment darah dan meyerahkan formulir
pemeriksaan ayang sudah diisi dan ditandatangani dokter ke laboratorium. |
|||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat inap, Instalasi rawat jalan, IGD, IKO, ICU |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENYIAPKAN
URINE UNTUK PEMERIKSAAN LABORATORIUM |
|||
No.
Dokumen
72.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/1 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Menyiapkan
sample urine untuk pemeriksaan laboratorium
|
|||
TUJUAN |
Agar penyiapan urin untuk pemeriksaan laboratorium dapat disiapkan sesuai dengan sample yang
diharapkan . |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat
dalam penerapan langkah – langkah asuhan
keperawatan dalam menyiapkan urine untuk pemeriksaan laboratorium |
|||
PROSEDUR |
a.
Persiapan
alat. 1.
Botol kecil / tabung tempat speciment yang sudah diberi
label. 2.
Set pemasangan kateter. 3.
Formulir pemeriksaan 4.
Pengalas untuk bokong. b.
Persiapan
pasien. 1. Pasien dan
kelurga pasien diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan. 2. Posisi
pasien diatur sesuai kebutuhan. c. Pelaksanaan. 1. Cuci
tangan. 2. Menyiapkan
tempat urine. 3. Menampung urine
dalam botol/tabung urine ± 100 cc. 4. Sisannya
ditampung dalam bengkok. 5. Memasang label pada botol / tabung pemeriksaan
dengan mencantumkan a)
Nama pasien, b)
Nomor rekam medik c)
Tanggal dan jam pemeriksaan bahan pemeriksaan urine. 6. Cuci tangan
7. Mengirim
urine dan menyertakan formulir pemeriksaan yang sudah diisi dan
ditandatangani dokter. |
|||
UNIT TERKAIT |
IGD,
ICU, Instalasi rawat jalan, instalasi rawat inap. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENYIAPKAN
BAHAN PEMERIKSAAN JARINGAN UNTUK
PEMERIKSAAN LABORATORIUM. |
|||
No.
Dokumen
72.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/1 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Menyiapkan
bahan pemeriksaan jaringan untuk pemeriksaan laboratorium
|
|||
TUJUAN |
Agar penyiapan bahan pemeriksaan
jaringan dapat disiapkan sesuai dengan
sample yang diharapkan . |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat
dalam penerapan langkah – langkah asuhan
keperawatan dalam menyiapkan pemeriksaan jaringan untuk pemeriksaan
laboratorium |
|||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat. a.
Botol kecil/tabung tempat speciment l b.
Larutan formalin c.
Pinset anatomis steril. d.
Formulir pemeriksaan 2.
Persiapan
pasien a.
Pasien/ keluarga diberi penjelasan mengenai tindakan
yang akan dilakukan. b.
Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan 3.
Pelaksanaan a.
Cuci tangan b.
Mengisi tabung/ botol tempat specimen pemeriksaan
dengan larutan formalin c.
Memeasukkan jaringan speciment menggunakan pinset
steril kedalam tabung/botol. d.
Memasang label pada tabung /botol speciment dengan
mencantumkan ; nama pasien, nomor rekam medik, tanggal dan jam pengambilan
speciment e.
Cuci tangan f.
Mengirim specimen jaringan dengan menyertakan formulir pemeriksaan
yang sudah ditandatangani dokter ke laboratorium. |
|||
UNIT TERKAIT |
IGD,
IKO |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENYIAPKAN
PASIEN UNTUK TINDAKAN PEMBEDAHAN
AKUT |
|||||||||
No.
Dokumen
72.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/1 |
|
|||||||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||||||||
SOP |
||||||||||
PENGERTIAN |
Menyiapkan
pasien untuk tindakan pembedahan akut
|
|||||||||
TUJUAN |
Agar proses persiapan pasien untuk
tindakan pembedahan dapat berjalan
dengan lancar . |
|||||||||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat
dalam penerapan langkah – langkah asuhan
keperawatan dalam menyiapkan pasien untuk tindakan pembedahan akut |
|||||||||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Alat pencukur rambut b.
Bengkok c.
Waslap d.
Sabun e.
Handuk f.
Alat keshatan& obat sesuai advis dokter g.
Mitella /penutup kepala h.
Baju khusus i.
Formulir yang mencantumkan ; ijin dokter, permintaan
darah ke PMI, pemeriksaan penunjang 2.
Persiapan
pasien a.
Pasien/ keluarga diberi penjelasan mengenai tindakan
yang akan dilakukan. b.
Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan 3.
Pelaksanaan a.
Cuci tangan b.
Memandikan pasien c.
Dipuasakan sesuai kebutuhan operasinya d.
Membersihkan daerah yang akan dioperasi( jika tumbuh
rambut harus dicukur dahulu) e.
Memasang NGT , kateter sesuai dengan tindakan nyang akan
dilakukan. f.
Pasien dibimbing untuk berdoa. g.
Mencuci tangan h.
Mencatat semua kegiatan kedalam lembar catatn perawat |
|||||||||
UNIT TERKAIT |
Instalasi
rawat inap, Instalasi rawat jalan, IGD |
|||||||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELEPAS
NGT |
|
||||||||
No.
Dokumen 156.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/1 |
|
|
||||||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|
||||||||
SOP |
|
|||||||||
PENGERTIAN |
Melepas selang plastik lunak yang
telah dimasukkan ke dalam lambung melalui nasofaring. |
|
||||||||
TUJUAN |
Melepas selang NGT karena sudah tidak
diperlukan lagi / perlu diganti slang baru. |
|
||||||||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan
bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan pada
pelaksanaan tindakan untuk melepas slang ngt |
|
||||||||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Sarung tangan on steril. b.
Kapas alkohol. c.
Bensin. d.
Kapas on steril. e.
Bengkok. f.
Tissue. 2.
Persiapan
pasien a.
Menjelaskan kepada pasien tentang prosedur yang
dilakukan. b.
Mengatur posisi pasien telentang. 3.
Pelaksanaan a.
Mencuci tangan. b.
Mencocokkan kartu dengan pesanan dokter dan catatan perawat. c.
Membawa alat – alat dekat pasien dengan membaca kartu
TT dan memanggil nama pasien. d.
Memasang tabir / korden. e.
Melepas plester slang dengan kapas alkohol. f.
Memakai sarung tangan on steril. g.
Menganjurkan p0asien untuk nafas dalam. h.
Menarik slang lambung dengan perlahan dan membuang ke
bengkok. i.
Melepas kaos tangan. j.
Membersihkan hidung dengan tissue. k.
Membersihkan bekas plester dengan aceton. l.
Memberitahu bahwa prosedur sudah selesai dan merapikan
alat – alat, mencuci tangan. m.
Mendokumentasikan prosedur dalam lyst pasien |
|
||||||||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat inap, ICU |
|
||||||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
CARA
MENGATUR POSISI PASIEN |
|
||||||||
No.
Dokumen 60.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/3 |
|
|||||||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|
||||||||
SOP |
|
|||||||||
PENGERTIAN
|
1.
Penggantian posisi secara
teratur dan sering merupakan salah satu tindakan keperawatan yang perlu
dilakukan untuk mencegah komplikasi akibat berbaring. 2.
Posisi klien sebaiknya
dirubah tiap jam bila tidak ada kontra indikasi. 3.
Bila hendak memindahkan
klien mengalami cidera / nyeri bekerja harus hati – hati agar klien tidak
gelisah. 4.
Sebelum memindahkan klien
perlu memeriksa peralatan yang akan dipakai, misal : kursi roda, brankart. |
|
||||||||
TUJUAN
|
1.
Mencegah komplikasi akibat berbaring. 2.
memberi kenyamanan kepada pasien. |
|
||||||||
KEBIJAKAN |
Perawat yang
dinas wajib melaksanakan askep dan mendokumentasikan ke dalam rekam medik
status pasien sesuai dengan standar prosedur operasional yang sudah
ditetapkan |
|
||||||||
PROSEDUR |
Persiapan Umum yang Perlu Dalam Mengatur Posisi /
Memindahkan Pasien : 1.
Menyiapkan semua peralatan yang
diperlukan. 2.
Memastikan cahaya ruangan cukup terang. 3.
Mengangkat bantal dan
barang – barang lain yang menyokong klien. 4.
Mengatur ketinggian tempat
tidur (bila dapat) untuk memudahkan bekerja. 5.
Mengkaji kebutuhan klien. 6.
Menjaga privacy klien. 7.
Meminta bantuan pada
perawat lain bila diperlukan. 8.
Memberitahu klien tentang
tindakan yang akan dilakukan. 9.
Mencuci tangan sebelum dan
sesudah melakukan tindakan. 10.
Mengatur
posisi klien sesuai yang diperlukan. |
|
||||||||
|
PUSKESMAS SUKALUYU |
CARA MENGATUR POSISI PASIEN |
|||
No.
Dokumen 60.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/3 |
||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PROSEDUR
|
Macam
Pengaturan Posisi 1.
Posisi Supinasi. a.
Klien diatur
berbaring lurus, tulang punggung dan kedua kaki lurus. b.
Lengan di sisi dengan
telapak tangan menghadap ke bawah. c.
Sebuah bantal diletakkan
di bawah kepala dan bahu untuk mencegah hiperektensi leher. d.
Untuk menjaga kaki tetap
pada posisi yang tepat, papan kaki dapat dipasang. 2.
Posisi Fowler. a.
Klien diatur posisi
supinasi. Bagian kepala tempat tidur dinaikkan setinggi 45°. b.
Untuk semi fowler bagian
kepala dinaikkan 30° dan untuk fowler tinggi dinaikkan 90°. c.
Untuk menjaga posisi kaki,
sandaran kaki dapat dipasang beberapa bantal yaitu di bawah bahu, kepala,
punggung bagian bawah dan paha untuk mencegah hiperektensi lutut. 3.
Posisi Prone. a.
Pasien diletakkan tengkurap dengan
kepala menoleh ke satu sisi dan lengan di samping bahu. b.
Untuk mencegah hiperektensi dan flexi
leher dapat diletakkan sebuah bantal di bawah kepala. c.
Untuk mencegah flexi telapak kaki, satu
bantal dapat diletakkan di bawah sudut kaki. d.
Untuk menambah rasa nyaman dan mencegah
hiperektensi tulang belakang, dapat dipasang sebuah bantal di bawah perut. 4.
Posisi berbaring ke samping. a.
Pasien diatur berbaring ke
samping kanan / kiri. b. Lengan
yang bawah tubuh diatur flexi di depan kepala atau di atas bantal. c. Sebuah
bantal dapat diletakkan di bawah kepala dan bahu. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
CARA MENGATUR POSISI PASIEN |
|||
No.
Dokumen 60.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 3/3 |
||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PROSEDUR
|
d.
Untuk menyokong otot sternokleido
mastoid dapat dipasang bantal di bawah lengan. e.
Untuk mencegah lengan aduksi dan bahu
berotasi ke dalam, sebuah bantal dapat diletakkan di bawahnya. f.
Untuk mencegah paha aduksi
dan rotasi ke dalam, taruh sebuah bantal di bawahnya. g.
Untuk mencegah paha aduksi
dan rotasi ke dalam, sebuah bantal diletakkan di bawah kaki atas, sambil kaki
atas diatur sedikit menekuk ke depan. 5.
Posisi SIM. a.
Klien diatur posisi miring ke kiri /
kanan dengan tangan yang bawah diletakkan di belakang punggung dan tangan
yang atas diflexikan di depan bahu. b.
Kaki atas sedikit flexi
dan disokong sebuah bantal. c.
1 bantal diletakkan di
bawah kepala untuk mencegah flexi dan hiperektensi leher. Perhatian : 1.
Mengajarkan pada klien / keluarga
bagaimana untuk mempertahankan kelurusan tubuh yang tepat saat menggerakkan
klien di tempat tidur. 2.
Mengajarkan pada klien dan keluarga
tentang prinsip – prinsip tehnik pemindahan yang aman. |
|||
UNIT TERKAIT
|
Instalasi rawat
inap |
|
MEMBATU PASIEN
UNTUK MELAKUKAN ROM (RANGE OF MOTION) |
|||
PUSKESMAS SUKALUYU |
No.
Dokumen 62.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/3 |
|
Tanggal
terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
PROSEDUR TETAP |
||||
PENGERTIAN
|
ROM (Range of
motion) merupakan suatu lingkup gerak sendi. |
|||
TUJUAN
|
1.
Mempertahankan / memelihara kekuatan
otot. 2.
Memelihara mobilitas persendian. 3.
Menstimulasi sirkulasi. |
|||
KEBIJAKAN |
Perawat yang
dinas wajib melaksanakan askep dan mendokumentasikan ke dalam rekam medik
status pasien sesuai dengan standar prosedur operasional yang sudah
ditetapkan |
|||
PROSEDUR |
1.
Jelaskan kepada pasien tentang
prosedur yang akan dilakukan. 2.
Fleksi dan Ekstensi
Pergelangan Tangan. a.
Atur posisi lengan
menjauhi sisi tubuh dengan siku menekuk dengan lengan. b.
Pegang tangan pasien dengan
satu tangan yang lain memegang pergelangan tangan klien. c.
Tekuk tangan pasien ke
depan sejauh yang memungkinkan. 3.
Fleksi dan Ekstensi Siku. a.
Atur posisi lengan pasien
menjauhi sisi tubuhnya dengan telapak tangan mengarah ke tubuh pasien. b.
Letakkan tangan di atas
siku klien dan pegang tangan pasien dengan tangan yang lainnya. c.
Tekuk siku klien sehingga
tangan klien mendekat ke bahu. d.
Kemudian ke posisi
sebelumnya. 4.
Pronasi dan Supinasi
Lengan Bawah. a.
Atur posisi lengan bawah
menjauhi tubuhnya dengan siku menekuk. b.
Letakkan satu tangan pada
pergelangan dan pegang tangan pasien dengan tangan yang lainnya. c.
Putar lengan bawah pasien sehingga
telapak klien menjauhi pasien. d.
Kembalikan ke posisi awal.
e.
Putar lengan bawah pasien
sehingga telapak tangan |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMBATU PASIEN
UNTUK MELAKUKAN ROM (RANGE OF MOTION) |
|||
No.
Dokumen 62.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/3 |
|
|
Tanggal
terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
|
a.
pasien menghadap ke arah pasien. 5.
Kembalikan ke posisi
semula 6.
Fleksi Bahu. a.
Atur posisi tangan pasien
di sisi tubuhnya. b.
Letakkan satu tangan di
atas siku klien dan pegang tangan pasien dengan tangan lainnya. c.
Angkat lengan klien pada
posisi awal. 7.
Abduksi dan Aduksi Bahu. a.
Atur posisi lengan pasien
di samping badannya. b.
Letakkan satu tangan di
atas siku pasien dan pegang tangan pasien dengan tangan yang lainnya. c.
Gerakkan lengan pasien
menjauh dari tubuh pasien n ke arah perawat. d.
Kembalikan ke posisi
semula. 8.
Rotasi Bahu. a.
Atur posisi lengan pasien
menjauh dari tubuh dengan siku menekuk. b.
Letakkan satu tangan di
lengan atas pasien dekat siku dan pegang tangan klien dengan yang lain. c.
Gerakkan lengan bawah ke
bawah sampai menyentuh tempat tidur, telapak tangan menghadap ke bawah. d.
Kembalikan lengan ke
posisi awal. e.
Gerakkan lengan bawah pasien ke belakang sampai
menyentuh tempat tidur, telapak tangan menghadap ke atas, kembali ke posisi
awal. 9.
Fleksi dan Ekstensi Jari –
jari. a.
Pegang jari – jari kaki
klien dengan satu tangan sementara tangan yang lain memegang kaki erat –
erat. b.
Bengkokkan jari – jari
kaki ke bawah. c.
Luruskan jari – jari kaki
kemudian dorong ke belakang. d.
Kembalikan ke posisi awal. 10.
Infersi dan Efersi Kaki. a.
Pegang separuh kaki bagian
atas dengan jari dan pegang pergelangan kaki dengan satu tangan b.
Putar kaki ke dalam
sehingga telapak kaki menghadap ke kaki yang lain. |
|||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMBATU PASIEN
UNTUK MELAKUKAN ROM (RANGE OF MOTION) |
|||
|
No.
Dokumen 62.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/3 |
|
Tanggal
terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
|
c.
Kembalikan ke posisi
semula. d.
Putar kaki keluar sehingga
bagian telapak kaki menjauhi kaki yang lain. e.
Kembalikan ke posisi
semula. 11.
Fleksi dan Ekstensi
Pergelangan Kaki. a.
Letakkan siku tangan pada
telapak kaki pasien dan satu tangan yang lain di atas pergelangan kaki,
jaga kaki lurus dan rileks. b.
Tekuk pergelangan kaki,
arahkan jari – jari kaki ke arah dada pasien c.
Kembali pada posisi awal. d.
Tekuk pergelangan kaki
menjauhi dada pasien. 12.
Fleksi dan Ekstensi Lutut. a.
Letakkan satu tangan di
bawah lutut pasien dan pegang tumit pasien dengan tangan yang lain. b.
Angkat kaki, tekuk pada
lutut dan pangkal paha. c.
Lanjutkan menekuk lutut ke
arah dada sejauh mungkin. d.
Kebawahkan kaki dan
luruskan lutut dengan mengangkat kaki ke atas. e.
Kembali ke posisi semula. 13.
Rotasi Pangkal Paha. a.
Letakkan satu tangan pada
pergelangan kaki dan satu tangan yang lain di atas lutut. b.
Putar kaki menjauh dari
anda. c.
Putar kaki mengarah ke
anda. d.
Kembali ke posisi semula. 14.
Abduksi dan aduksi Pangkal
Paha. a.
Letakkan satu tangan di
bawah lutut pasien dan satu tangan pada tumit. Jaga posisi kaki pasien
lurus, angkat kaki 8 cm dari tempat tidur, gerakkan kaki menjauhi badan pasien b.
Gerakkan kaki mendekati
badan pasien c.
Gerakkan kaki menjauhi
badan pasien d.
Kembali ke posisi awal. |
|||
UNIT
TERKAIT |
Instalasi rawat inap |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MERAWAT
PASIEN DENGAN TERPASANG GIPS |
|||
No.
Dokumen 153.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Gips adalah balutan
kuat yang digunakan untuk mengimobilisasikan tubuh. Gips diberikan pada
pasien oleh dokter orthopedi. |
|||
TUJUAN |
1.
Mengimobilisasi
tubuh / anggota tubuh. 2.
Membantu
proses penyembuhan. 3.
Memberi
rasa aman dan nyaman pada tubuh / anggota tubuh yang sakit. |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan
langkah – langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan merawat pasien
dengan terpasang gips |
|||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
pasien Menjelaskan pada pasien prosedur perawatan gips. 2. Cara kerja a.
Mengkaji neuromuskuler setelah pemasangan gips meliputi
keluhan nyeri, panas, parestesia (kesemutan), kepucatan, nadi daerah distal
gips, pembengkakan, spasme otot. b.
Mengkaji tepi gips terhadap penekanan atau penjepitan
yang menyebabkan kerusakan jaringan kulit maupun sumbatan pembuluh darah.
Cepat laporkan ke dokter untuk membebaskan dari penjepitan / tekanan. c.
Meninggikan bagian tubuh yang diberi gips lebih tinggi
dari jantung untuk mengurangi pembengkakan. d.
Bila bagian tubuh dalam gips terasa gatal jangan memasukkan
apapun ke dalam gips (bedak atau menggaruk dengan alat) untuk mengurangi
gatal. Gatal dapat hilang dengan : -
Menaruh kantong es di sisi gips bila gips masih dalam
tahap pengeringan (48 jam) atau di atas gips. -
Menggunakan kipas angin atau pengering rambut untuk
memberikan aliran angin ke dalam gips. e.
Melatih pasien untuk tetap menggerakkan jari – jari
ekstremitas (fleksi dan ekstensi) beberapa kali sehari untuk mempertahankan
fleksibelitas sendi. f.
Memberikan reposisi pada bagian tubuh yang di gips tiap
2 jam selama 24 jam pertama, reposisi gunakan palmar daripada jari. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MERAWAT
PASIEN DENGAN TERPASANG GIPS |
|||
No.
Dokumen 153.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PROSEDUR |
g.
Mengkaji terhadap tanda – tanda sindrom kompartemen (os terasa kesakitan di bagian gips) bila
ada segera laporkan pada dokter. h.
Bila gips sudah dilepas, jangan menggaruk kulit tapi
keringkan dengan waslap dan bersihkan kulit setiap hari dengan air hangat dan
latihan untuk membantu pengembalian penampilan normal kulit Perhatian: a.
Proses pengeringan gips berlangsung 48 jam, selama
proses pengeringan hindari penekanan atau bahan berat agar gips tidak berubah
bentuk. b.
Jangan membasahi gips dengan apapun. c.
Jangan memotong atau membuang bagian manapun dari gips
(dilakukan oleh dokter untuk hal ini). d.
Mengkaji gips terhadap perubahan bentuk maupun
keutuhannya (retak / patah). |
|||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat
inap |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MERAWAT
PASIEN DENGAN TERPASANG TRAKSI |
|||
No.
Dokumen 154.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman ½ |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Traksi adalah penggunaan kekuatan
penarikan pada bagian tubuh, hal ini dicapai dengan memberikan beban yang
cukup untuk mengatasi penarikan otot. |
|||
TUJUAN |
1.
Meminimalkan
spasme otot. 2.
Mengurangi
dan mempertahankan kesejajaran tubuh. 3.
Mengimobilisasi
fraktur. 4.
Mengurangi
deformitas. |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan
langkah – langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan merawat pasien
dengan terpasang traksi |
|||
PROSEDUR |
1.Persiapan pasien Menjelaskan pada pasien tentang prosedur merawat
pasien dengan terpasang traksi. 2. Cara kerja a.
Mengkaji status neuromuskuler dari ekstremitas yang
ditraksi setiap 2 jam selama 24 jam pertama dan setiap 4 jam kemudian
meliputi : - Nyeri pada
lokasi pemasangan traksi. - Pembengkakan. - Spasme
otot. - Parestesia
(penurunan sensasi). - Kepucatan
pada kulit daerah distal traksi. - Nadi pada
daerah distal. b.
Mempertahankan counter traksi pada pasien dengan cara: - Mempertahankan
pasien ditarik di tempat tidur sehingga telapak kaki tidak menyentuh kaki
tempat tidur. - Tempatkan
”shock block” di bawah kaki tempat tidur. c.
Mempertahankan tali bebas dari hambatan, jika pasien kedinginan
gunakan selimut untuk menutupi tapi jangan menutupi tali traksi. d.
Mempertahankan ujung jari kaki ke arah langit – langit,
anjurkan pasien latihan ekstensi dan fleksi pada ekstermitas yang sakit. Hal
ini untuk menjamin korensi kesejajaran tubuh dan mencegah foot drop dan
meningkatkan sirkulasi. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MERAWAT
PASIEN DENGAN TERPASANG TRAKSI |
|||
No.
Dokumen 154.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PROSEDUR |
f.
Memberi matras pencegah dicubitus khusus di atas tempat
tidur. g.
Mengkaji kulit setiap 8 jam bila yang digunakan traksi kulit
terhadap kemerahan atau iritasi. h.
Mengkaji sisi pen setiap 8 jam terhadap tanda – tanda
infeksi dan beri pelindung pada pen untuk mencegah traumatik dan sisi pen
pada pasien dengan traksi rangka. i.
Jangan menghentikan traksi apabila digunakan untuk imobilisasi
fraktur, memindah pasien ke kamar operasi untuk dilakukan operasi, dilakukan
dengan membawa pasien dengan tempat tidurnya. Perhatian: a.
Beban traksi harus tergantung bebas, tidak boleh
menyentuh lantai atau kaki tempat tidur. b.
Tali traksi harus terjaga kerenggangannya dan tidak
boleh tertutupi linen. c.
Simpul ikatan harus bebas dari katrol. d.
Linen tempat tidur tidak boleh mempengaruhi kekuatan
traksi. e.
Konter traksi harus dipertahankan dan jangan
mengendorkan sendiri tanpa kolaboratif. f.
Beban harus sesuai dengan pasien dan tujuan. |
|||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat
inap |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMBANTU
PASIEN UNTUK MOBILISASI DAN
REHABILITASI |
|||||
No.
Dokumen 151.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/6 |
|
|||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||||
SOP |
||||||
PENGERTIAN |
Pemberian gerakan
pada bagian tubuh / ekstremitas baik gerakan lokal atau keseluruhan. |
|||||
TUJUAN |
1.
Memberikan
gerakan pada persendian. 2.
Mencegah
kontraktur sendi. 3.
Mencegah
atropi otot. 4.
Mencegah
dampak negatif dari imobilisasi (bronkopneumoni, decubitus, osteoporosis,
deconditioning syndrome). 5.
Mencegah
hipotensi orthostatik. 6.
Memberi
relaksasi jaringan. 7.
Mencegah
kesulitan / memperlancar defekasi dan miksi. |
|||||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan
langkah – langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan mobilisasi dan
rehabilitasi. |
|||||
PROSEDUR |
A.
STROKE a. Mobilisasi
bertahap ada 2 macam : -
Stroke non haemorhage Dimulai setelah hari ketiga. -
Stroke haemorhage Dimulai setelah hari ke – 10. b. Tahap –
tahap mobilisasi : Positioning 1.
Positioning pasien - Bagian yang
lemah diposisikan lurus - Bagian yang
lemah tidak boleh tertindih.. 2.
Positioning furniture - Meja dan
kebutuhan pasien lainnya (makan, minum, dll), penunggu pasien berada pada
sisi yang lemah, agar pasien tidak melupakan sisi sisi yang lemah. 3.
Mobilisasi aktif dan pasif - Pergelangan
tangan. - Siku. - Bahu. - Ankle. - Lutut. - Panggul. |
|||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMBANTU
PASIEN UNTUK MOBILISASI DAN
REHABILITASI |
|||||
No.
Dokumen 151.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/6 |
|
|||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||||
SOP |
||||||
|
- Pinggang. - Angkat
pantat / Bridging Exercise. 4.
Mobilisasi bertahap. - Pasien
miring ke sisi lemah. - Kedua
tungkai dikeluarkan dari sisi tempat tidur. - Tangan yang
sehat mendorong tempat tidur, tangan yang lemah menyangga berat badan sampai
ke posisi duduk. - Dilanjutkan
latihan keseimbangan duduk, posisi kedua tangan disamping kiri kanan. - Latihan
penguatan otot tungkai dengan duduk diayun – ayun. - Latihan
berdiri + keseimbangan, dipegangi pada sisi yang lemah / dengan alat bantu
jalan. a.
Walker : jika bisa menggenggam semua. b.
Tripod : jika
sisi yang lemah tidak bisa menggenggam. - Dilanjutkan
dengan latihan jalan yang benar. B.
POST OPERASI (Laparatomy
/ pada bagian perut)
Tahap –
tahap mobilisasi : a.
Latihan nafas (Breathing Exercise), diikuti dengan
latihan gerak aktif anggota gerak atas, 3 – 5 kali «
pengulangan sampai 3 kali. b.
Latihan batuk (Huffing Exercise), 3 – 5 kali «
pengulangan sampai 3 kali. c.
Latihan anggota gerak bawah. d.
Miring ke sisi luar tempat tidur. e.
Kaki / kedua tungkai dibawa keluar dari tempat tidur. f.
Latihan duduk
dengan tangan mendorong tempat tidur yang salah satu tangan menyangga berat
badan ® latihan duduk dilakukan setelah post
op. 24 jam. g.
Observasi duduk, jika tidak ada keluhan / pusing
dilanjutkan latihan berdiri kemudian berjalan dan dievaluasi kondisi umumnya. |
|||||
|
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMBANTU
PASIEN UNTUK MOBILISASI DAN
REHABILITASI |
|||
No.
Dokumen 151.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 3/6 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PROSEDUR |
C.
POST OP. HAEMOROID (Mobilisasi dari tidur langsung berdiri).
Tahap –
tahap mobilisasi : a.
Sama dengan tahap mobilisasi a s.d. c post operasi
(laparatomy / pada bagian perut).Posisi tengkurap. b.
Klien geser ke tepi tempat tidur. c.
Perawat / fisioterapis membantu dari belakang. d.
Dilanjutkan latihan berdiri setelah operasi 24 jam. e.
Observasi kondisi umum. f.
Dilanjutkan dengan latihan jalan. g.
Latihan dari berdiri ke tidur, sebaliknya ® klien mendekat ke sisi tempat tidur
kemudian klien langsung posisi tidur tengkurap. D. POST
OP. FRAKTUR SYMPHISIS PUBIS
(dari tidur telentang langsung berdiri).
Tahap –
tahap mobilisasi : a.
Sama dengan tahap mobilisasi a s.d. c post operasi
(laparatomy / pada bagian perut). b.
Pada posisi telentang pasien bergeser ke sisi luar
tempat tidur. c.
Perawat / fisioterapis berhadapan dengan pasien,
dilanjutkan dengan langsung latihan berdiri (dilakukan setelah operasi 24
jam) ® observasi k.u. ® latihan
jalan. d.
Latihan dari berdiri ke tidur, sebaliknya ® pasien
mendekat ke sisi tempat tidur kemudian pasien langsung posisi tidur
telentang. E.
POST OP. FRAKTUR COSTAE
Tahap –
tahap mobilisasi : a.
Jika fraktur satu sisi (unilateral) tidak boleh miring
ke sisi yang sakit / fraktur. b.
Transfer dari tidur ke duduk miring ke sisi yang sehat c.
Latihan nafas dengan segmental breathy. d.
Latihan bernafas abdommo – thoracal dilanjutkan purshed
lip breathy 1x. e.
Kedua tungkai dibawa ke luar tempat tidur. f.
Tangan mendorong tempat tidur, satu tangan menyangga
berat badan. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMBANTU
PASIEN UNTUK MOBILISASI DAN
REHABILITASI |
||||||
No.
Dokumen 151.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 4/6 |
|
||||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
||||||
SOP |
|||||||
PROSEDUR |
g.
Dilanjutkan latihan duduk ® observasi
k.u. h.
Latihan berdiri ® observasi
k.u. i.
Latihan jalan ® observasi
k.u. Catatan : Jika
fraktur costae bilateral tidak boleh miring ke sisi kiri atau kanan.
Mobilisasi : tidur « duduk « berdiri « jalan. F.
POST OP. FRAKTUR VERTEBRAE
Tahap –
tahap mobilisasi : a.
Sama dengan tahap mobilisasi no. 1 s.d. 3 post operasi
(laparatomy / pada bagian perut). b.
Catatan : 1.
Untuk anggota gerak atas latihan harus secara bersamaan
digerakkan. 2.
Untuk anggota gerak bawah tidak boleh flexi hip £ 90°. c. Latihan duduk dipastikan
sudah menggunakan body jacket gip corset lumbal.
d. Pasien miring ke satu sisi secara log rolling.
e. Kedua tungkai dibawa ke sisi luar. f. Latihan
duduk satu tangan mendorong tempat tidur, yang lain menyangga berat badan. g. Observasi
duduk dan penguatan otot tungkai ® jika tidak
nyeri / kesakitan dilanjutkan latihan berdiri dan jalan. G.
POST OP. FRAKTUR TUNGKAI
Tahap – tahap mobilisasi : a.
Sama dengan tahap mobilisasi a s.d. c post operasi
(laparatomy / pada bagian perut). b.
Latihan aktif tungkai yang sakit sesuai toleransi,
dimulai yang dari sendi distal dan proximal tulang yang fraktur ® sampai
bisa mengangkat sendiri. c.
Mobilisasi duduk, miring ke sisi yang sehat, kedua
tungkai dibawa keluar sisi tempat |
||||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMBANTU
PASIEN UNTUK MOBILISASI DAN
REHABILITASI |
||||||
No.
Dokumen 151.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 5/6 |
|
||||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
||||||
SOP |
|||||||
|
d.
Satu tangan mendorong tempat tidur, tangan yang
lain menyangga berat badan. e.
Dilanjutkan latihan duduk. Observasi k.u. ® latihan penguatan otot tungkai. f.
Latihan berdiri, tungkai yang frkatur tidak boleh
menapak (Non weight Bearing), dipegangi dan menggunakan alat bantu jalan
(bilateral cruthes). g.
Observasi k.u.pasien
waktu berdiri. h.
Jika keadaan umum baik dan tidak sakit dilanjutkan
dengan latihan berjalan Catatan : 1.
Pengukuran kruk a.
Panjang kruk : diukur dari axila
sampai maleolus medialis, sisi yang sehat dengan posisi telentang tanpa
memakai bantal. b.
Pegangan kruk : diukur dari axila
sampai os trochantor mayor.
2. Waktu berjalan yang menyangga kruk bukan pada axila, tetapi kekuatan tangan. H.POST OP AMPUTASI
Tahap _ tahap mobilisasi: a.
Sama dengan tahap mobilisasi a s.d. c post operasi (Laparatomy/ pada bagian perut). b.
Latihan pasif dan aktif tungkai yang sakit sampai bisa
mengangkat sendiri c.
Latihan
penguatan otot tungkai yang sehat. d.
Mobilisasi duduk, miring ke sisi yang sakit/ sehat
tidak masalah, kedua tungkai dibawa keluar sisi tempat tidur. e.
Satu tangan mendorong tempat tidur, tangan yang lain menyangga
berat badan. f.
Lanjutkan latihan duduk. (selama latihan perhatikan
latihan penguatan otot tungkai dan k.u. pasien). g.
Latihan berdiri, sisi yang sehat menyangga berat badan
dengan alt bantu jalan, perawat/fisioterapis di sisi yang diamputasi. h.
Lanjutkan latihan jalan. |
||||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MEMBANTU
PASIEN UNTUK MOBILISASI DAN
REHABILITASI |
||||||
No.
Dokumen 151.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 6/6 |
|||||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
||||||
SOP |
|||||||
PROSEDUR |
I .COMCER (trauma kepala) · Mobilisasi
duduk/ bertahap dimulai setelah 2 x 24 jam atau pada hari ke-3, karena
tanda-tanda perdarahan otak akan nampak setelah waktu itu. · Tahap-tahap
mobilisasi : a.Breathing Exercise diikuti latihan anggota gerk atas. b.Aktif anggota gerak bawah. c.Latihan aktif leher. d.Latihan duduk, pasien miring ke sisi yang kiri/kanan,
kedua tungkai dibawa kesisi luar tempat tidur, satu tangan mendorong tempat
tidur, tangan yang lain menyangga berat badan. e.
observasi latihan duduk dan keseimbangan. f.
Jika tidak pusing dilanjutkan latihan berdiri dan
keseimbangan. g.
Observasi latihan berdiri, jika tidak pusing |
||||||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat
inap, ICU |
||||||
|
PUSKESMAS SUKALUYU |
MERAWAT
PASIEN TRAUMA TULANG BELAKANG |
||||
No.
Dokumen 172.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
|
||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
||||
SOP |
|||||
PENGERTIAN |
Memberikan tindakan keperawatan yang
komprehensif pada pasien trauma tulang belakang (hiperektensi, hiperflexi,
kompresi / rotasi). |
||||
TUJUAN |
Memenuhi kebutuhan dasar pasien serta
mencegah terjadinya komplikasi. |
||||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan
bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan pada
pelaksanaan tindakan untuk perawatan pasien trauma tulang belakang |
||||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Alat untuk mempertahankan jalan nafas (ambu bag, gudel,
spatel lidah bila perlu). b.
Alat untuk mempertahankan keseimbangan cairan (set
infus, transfusi, set kateterisasi urine). 2.
Pelaksanaan a.
Mencuci tangan. b.
Pada pemindahan pasien dari brankard ambulan ke meja
pemeriksaan : - Mempertahankan
posisi leher. - Mempertahankan
jalan nafas. - Mempertahankan
posisi anatomis sumsum tulang belakang. c.
Mengkaji pernafasan dan mempertahankan jalan nafas,
mengkaji kekuatan batuk. d.
Mengukur tanda – tanda vital. e.
Mengevaluasi perubahan motorik dan sensorik secara
terus – menerus : - Menggenggam
tangan pemeriksa. - Menggerakkan
jari tangan dan kaki. - Melakukan
tes sensasi dengan mencubit kulit mulai dari pundak ke ekstremitas. f.
Melaporkan dengan segera bila ada penurunan fungsi
neurologis : - Melakukan
pencatatan pengkajian neurologis. Mengobservasi
gejala – gejala yang menunjukkan progresifitas dari sumsum tulang belakang,
yaitu melihat sensasi, kemampuan menggerakkan ekstremitas. |
||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MERAWAT
PASIEN TRAUMA TULANG BELAKANG |
||||
No.
Dokumen 172.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
||||
SOP |
|||||
PROSEDUR |
g.
Mengevaluasi tanda – tanda syok spinal : - Tekanan
darah menurun. - Paralis dan
sensasi berkurang di bawah area yang sakit.Distensi kandung kemih. - Distensi
usus karena refleks peristaltik menurun. h.
Mempertahankan kekuatan tubuh sampai syok teratasi
dengan : - Mempertahankan
jalan nafas. - Membantu
sirkulasi dengan transfusi sesuai indikasi. - Mencegah
distensi kandung kemih (kateterisasi). - Mempertahankan
adanya pembesaran lambung dan ileus. - Observasi
adanya kembung. - Melakukan
penghisapan pada gaster untuk mengurangi distensi, mencegah muntah dan
aspirasi. - Memasang
pipa rectum untuk mengeluarkan gas pada perut yang kembung. - Mencegah
terjadinya kelebihan pada pemberian cairan intravena. - Membantu pasien
untuk latihan defekasi. i.
Mendokumentasikan prosedur dan respons pasien pada
catatan pasien. |
||||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat inap, ICU |
||||
|
PUSKESMAS SUKALUYU |
MERAWAT
PASIEN TRAUMA KEPALA |
|||
No.
Dokumen 171.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/3 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Memberikan perawatan terhadap pasien
dengan trauma kepala. |
|||
TUJUAN |
Sebagai acuan langkah – langkah
penerapan dalam memberikan pelayanan kepada pasien |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan
bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan
untuk perawatan pasien trauma kepala |
|||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Alat untuk menjaga kepatenan jalan nafas (gudel, spatel
lidah jika perlu). b.
Alat untuk mempertahankan cairan dan nutrisi (set
infus, selang nasogastrik). 2.
Cara kerja a.
Mencuci tangan. b.
Mempertahankan jalan nafas dan ventiasi dengan
menunjang fungsi pernafasan optimal dengan : - Melakukan
pemeriksaan analisa gas darah. - Melakukan
selang intubasi endotrakea atau trakeostomi. - Meletakkan pasien
pada posisi semi telungkup. - Mengubah
posisi pasien secara teratur untuk mencegah penumpukkan sekresi dan tekanan
pada kulit. - Jika pasien
sadar, tinggikan kepala 30° untuk
mengobservasi dan mempertahankan aliran balik darah. c.
Mengobservasi, mengevaluasi dan mengkaji fisik secara
periodik untuk melihat perkembangan / perubahan status pasien dengan : - Membuat
dokumentasi spesifik (misal : GCS). - Memantau
tanda – tanda peningkatan tekanan intrakranial. d.
Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit secara adequat
dengan : - Mengukur
masukan dan keluaran (intake – output cairan). - Memperhatikan
ketepatan volume cairan intravena untukmencegah edema cerebri. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MERAWAT
PASIEN TRAUMA KEPALA |
|||
No.
Dokumen 171.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/3 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PROSEDUR |
- Melakukan
pemeriksaan darah dan urine untuk mengobservasi gangguan regulasi natrium dan
kalium. - Memasang
selang nasogastrik pasien tidak bisa menelan. - Memasang
kateterisasi urine bila pasien tidak sadar atau tidak dapat berkemih spontan e.
Memberikan pengobatan yang tepat sesuai dengan program
pengobatan untuk mempertahankan tekanan intrakranial. f.
Mengobservasi tanda – tanda vital. g.
Mengobservasi
kebocoran cairan sumsum tulang belakang melalui hidung atau telinga : -
Menempelkan kapas pada hidung atau telinga. -
Meninggikan kepala 20° - 30° untuk
menurunkan tekanan intrakranial. -
Menjaga agar klien tidak melakukan manuver valsava
(bensin, batuk dan mengejan). h.
Menjaga keamanan dan keselamatan pasien selama gelisah
: -
Tidak melakukan pengikatan bila tidak perlu, gunakan
papan pagar tempat tidur. -
Mempertahankan lingkungan tenang. i. Menjaga
mata terhadap iritasi dari kornea (menutup kelopak mata dengan kasa basah). j.
Menjalankan tehnik rehabilitasi : - Memberi
posisi yang benar untuk mencegah kontraktur. - Melakukan
latihan rentang gerak. - Mempertahankan
kulit tetap kering, bersih dan mencegah ulkus dicubitus. - Meningkatkan
aktifitas fisik dan mental. Perhatian : 1.
Membangunkan
pasien setiap (selama 8 jam berikutnya) dan
periksa
tingkat kesadaran serta orientasi. 2.
Memberikan
hanya cairan selama 8 jam pertama, kemudian lanjutkan pada diit reguler.
|
PUSKESMAS SUKALUYU |
MERAWAT
PASIEN TRAUMA KEPALA |
|||
No.
Dokumen 171.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 3/3 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
|
3.
Memberikan analgesik untuk sakit kepala,
bila obat yang lebih kuat diperlukan, hubungi dokter.
4.
Memberitahu
dokter bila ada hal berikut yangterjadi :
-
Satu atau dua pupil dilatasi dan tidak reaktif. -
Tingkat kesadaran menurun. -
Terjadi konflusi atau peka rangsang. -
Tidak dapat menggunakan lengan atau kaki. k. Kejang atau muntah terus menerus. |
|||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat inap, ICU. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MERAWAT
ULCUS DECUBITUS |
|||||
No.
Dokumen 145.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
|
|||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||||
SOP |
||||||
PENGERTIAN |
Ulcus Dicubitus adalah luka pada bagian
tubuh / kulit yang tertekan dalam waktu yang lama, penekanan jaringan ini
mengakibatkan iskemia jaringan dan akhirnya terjadi nekrosis. |
|||||
TUJUAN |
1.Untuk mencegah
perluasan luka dekubitus (perluasan kerusakan jaringan kulit) 2.Untuk
mempercepat proses kesembuhan.. |
|||||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan
langkah – langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan perawatan
ulcus decubitus |
|||||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Air hangat dan air dingin. b.
Sabun. c.
Handuk kecil. d.
Alkohol. e.
Bantal angin. f.
Zalf (sesuai program) ®larutan
eusol. g.
Larutan garam fisiologis (Ns 0,9%). h.
Kasur decubitus. i.
Gauze steril. 2.
Persiapan pasien Menjelaskan pada pasien dan atau keluarga tentang prosedur perawatan
ulcus decubitus. 3.
Pelaksanaan a.
Tingkat I Kulit kemerah – merahan. Perawatan : - Perhatikan
daerah yang potensial terkena (terutama daerah yang tertekan dan menonjol). - Kulit yang
merah bersihkan dengan air hangat dan sabun. - Gosokkan
dengan minyak kelapa. - Pasien
dirubah posisi tidur selang – seling tiap 2 jam. - Pasang
bantal angin pada tempat yang tertekan / kasur decubitus. |
|||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MERAWAT
ULCUS DECUBITUS |
|||||
No.
Dokumen 145.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
|||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||||
SOP |
||||||
PROSEDUR |
a.
Tingkat II Kulit biru
kehitaman. Perawatan : - Gosok
dengan air dingin pada daerah yang terkena. - Kemudian
diganti dengan uap panas atau air panas untuk merangsang peredaran darah. b.
Tingkat III - Timbul
lepuh – lepuh pada kulit. - Lepuh
berisi cairan kuning yang mudah terkelupas. - Bila
terkelupas terjadi luka. Perawatan : - Sama dengan
tingkat II. - Jaga lepuh
jangan sampai lengket. - Bila perlu
diberi zalp sesuai program dokter. c.
Tingkat IV - Terjadi
necrosis jaringan. - Timbul
ulcus. - Mudah
timbul infeksi sekunder. - Kuman mudah
masuk. Perawatan : - Jaga agar
luka cukup mendapat udara. - Jika
memakai balutan jangan sampai terlalu tebal. - Jika luka
kotor, pus, nekrosis, dicuci dengan larutan garam fisiologis dikompres
(normal salin). - Jika
diperlukan dapat dengan perawatan irigasi luka. - Beri zalp
sesuai dengan indikasi. |
|||||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat inap, ICU. |
|||||
|
PUSKESMAS SUKALUYU |
MERENDAM
LUKA |
|||
No.
Dokumen 144.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Perawatan luka dengan cara memasukkan ke
dalam cairan tertentu guna mempercepat proses penyembuhan luka. |
|||
TUJUAN |
1.
Mempercepat penyembuhan luka. 2.
Membantu pelepasan jaringan yang mati ataupun eksudat
dari luka. 3.
Memberikan rasa nyaman pada pasien 4.
Memperlancar sirkulasi darah pada luka. |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan
langkah – langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan perawatan
rendam luka |
|||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Alat on steril - Baki + alas
(perlak + alas). - Bengkok. - Waskom
rendam. - Gunting dan
plester. - Kaos tangan
on steril. - Larutan
desinfektan sesuai advis dokter. - Verban
gulung (prn). - H2O2 - Aceton b.
Alat steril - Mangkok
kapas steril. - Hemostat
steril. - Pinset
anatomis steril. - Gunting
debridement. - Gauze /ABD
/ kapas bola steril. - Kaos tangan
steril. 2.
Persiapan
pasien - Menjelaskan
pada pasien dan atau keluarga tentang prosedur tindakan perawatan rendam luka. 3.
Pelaksanaan a. Mencocokkan
kartu tindakan perawatan dengan pesanan dokter pada status lyst pasien. |
|||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MERENDAM
LUKA |
|||
No.
Dokumen 144.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PROSEDUR |
b.
Memberitahu pasien dan keluarga tentang prosedur
tendakan rendam luka. c.
Mencuci tangan dan menyiapkan peralatan rendam luka Membawa
peralatan ke dekat pasien dan memasang tabir / korden di sisi tempat tidur pasien. d.
Mengatur posisi pasien sesuai lokasi luka. e.
Memasang alas di bawah luka. f.
Menyiapkan dan membuka alat steril yang digunakan untuk
rendam luka. g.
Memakai sarung tangan on steril, membuka pembalut luka
dan membuang ke dalam bengkok. h.
Membersihkan luka dengan H2O2 ke
satu arah dan buang kapas yang kotor ke dalam bengkok. i.
Memakai sarung tangan steril, masukkan / rendam luka ke
dalam larutan desinfektan selama 15 – 20 menit dan lakukan debridement pada
luka yang kotor dan buang jaringan – jaringan nekrose. j.
Mengangkat luka dari larutan steril di atas perlak dan
mengeringkan luka. k.
Menutup luka dengan gauze / ABD steril. Bersihkan kulit
sekitar luka dari bekas plester dengan aceton. l.
Membalut luka dan memfiksasi dengan plester. m.
Merapikan pasien dan memberi posisi istirahat yang
nyaman. n.
Merapikan alat – alat dan mencuci tangan. o. Mencatat
prosedur tindakan rendam luka pada status lyst pasien (dalam catatan
perawat). |
|||
UNIT TERKAIT |
Instalasi
rawat inap, ICU. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENGOMPRES
LUKA |
|||||
No.
Dokumen 142.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
||||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||||
SOP |
||||||
PENGERTIAN |
Perawatan luka dengan cara memberikan
kompres hangat pada luka dengan cairan desinfektan. |
|||||
TUJUAN |
1.
Mempercepat proses penyembuhan luka. 2.
Sebagai pengobatan dan mencegah infeksi. 3.
Mengetahui perkembangan luka. 4.
Memberi relaksasi pada otot sekitar luka. 5.
Mempermudah pelepasan kotoran yang melekat pada luka. |
|||||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan
langkah – langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan perawatan
kompres luka |
|||||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Alat on steril - Baki + alas
(perlak + alas). - Bengkok. - H2O2 - Phisohex. - Gunting dan
plester. - Kaos tangan
on steril. - Aceton. b.
Alat steril - Larutan
kompres Ns atau sesuai pemintaan dokter. - Hemostat +
alat buka jahit steril (prn). - Handuk
steril (prn). - Kom steril. - Kapas
steril. - Gauze / ABD
/ lidi kapas steril (prn). 2.
Persiapan pasien - Menjelaskan
pada pasien dan atau keluarga tentang prosedur tindakan perawatan kompres
luka. 3.
Pelaksanaan a. Mencocokkan
kartu tindakan perawatan dengan advis dokter pada status lyst pasien. b. Memberitahu
pasien dan atau keluarga terhadap prosedur tindakan perawatan kompres luka. c. Mencuci
tangan dan menyiapkan alat secara lengkap. |
|||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENGOMPRES
LUKA |
|||||
No.
Dokumen 142.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
||||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||||
SOP |
||||||
PROSEDUR |
d.
Membawa alat – alat ke samping tempat tidur pasien dan
memasang tabir/korden di sisi tempat tidur pasien e.
Mengatur posisi pasien dan memasang alas dibagian bawah
luka. f.
Menyiapkan peralatan yang akan digunakan. g.
Menggunakan sarung tangan on steril, membuka pembalut
luka dan mengobservasi kondisi luka, buang balutan luka ke dalam bengkok. h.
Membersihkan luka dengan kapas yang sudah diberi H2O2,
kemudian buang kapas yang kotor ke dalam bengkok. i.
Memakai sarung tangan steril, memberikan kompres pada
luka dengan gauze / ABD secara berulang – ulang selama 15 – 20 menit. j.
Bila larutan desinfektan kotor dapat diganti. k.
Mengeringkan luka dan menutup luka dengan gauze / ABD
steril. l.
Membersihkan bekas plester pada kulit sekitar luka
dengan aceton, memfiksasi balutan dengan plester. m. Merapikan pasien
dan memberi posisi istirahat yang nyaman. n.
Merapikan alat – alat dan mencuci tangan. o.
Mendokumentasikan tindakan perawatan kompres luka pada
status lyst pasien. |
|||||
UNIT TERKAIT |
Instalasi
rawat inap, ICU. |
|||||
|
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENGGANTI
BALUTAN LUKA |
|||||
No.
Dokumen 140.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
||||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||||
SOP |
||||||
PENGERTIAN |
Menganti balutan / penutup luka yang sudah
kotor / lama dengan balutan / penutup yang baru secara aseptik. |
|||||
TUJUAN |
1.
Memberi perawatan luka dan mengobati luka. 2.
Mempercepat proses penyembuhan luka. 3.
Mencegah luka menjadi terinfeksi. 4.
Mengobservasi perkembangan luka. 5.
Memberi rasa nyaman pada luka. |
|||||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat
dalam penerapan langkah – langkah asuhan
keperawatan pada pelaksanaan tindakan perawatan mengganti balutan luka |
|||||
|
1.
Persiapan
alat a. Alat on
steril - Baki - alas
(perlak). - Bengkok dan
kantong plastik. - Aceton. - Kapas on
steril. - Kapas
alkohol. - Gunting. - Plester /
isolasi / verban gulung. - Kaos tangan
on steril. b. Alat steril - Pinset
anatomi. - Pinset
chirurgi - Gunting
lurus - Kapas
steril. - Kapas lidi - Mangkok
kecil - Gauze / ABD
/ gauze gunting. - Kaos tangan
steril (bila diperlukan). - H2O2. 2.
Persiapan
pasien -
Menjelaskan pada pasien dan keluarga tentang tindakan
perawatan yang akan dilakukan. 3.
Pelaksanaan a.
Mencuci tangan dengan benar. |
|||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENGGANTI
BALUTAN LUKA |
|||||
No.
Dokumen 140.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
||||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||||
SOP |
||||||
PROSEDUR |
b.
. Membawa
alat – alat ke pasien. c.
Menutup pintu atau memasang sketsel/korden d.
Mengatur posisi pasien sesuai kebutuhan/lokasi luka dan
memasang perlak di bawahnya. e.
Melepas fiksasi pada luka dengan kapas alkohol. f.
Memakai sarung tangan on steril, membuka balutan dan membuang
ke dalam bengkok. g.
Membersihkan luka dengan kapas desinfektan (H2O2)
dengan memakai pincet dari arah dalam keluar h.
Membuang kapas yang kotor ke dalam tempatnya. i.
Mengobservasi keadaan luka j.
Menutup luka dengan gauze / ABD menggunakan pinset
steril atau sarung tangan steril dan jaga agr serat kasa tidak melekat pada
luka. k.
Membersihkan bekas plester dengan kapas aceton. l.
Memfiksasi balutan dengan plester / isolasi / verban
gulung. m. Merapikan pasien
dan membereskan alat – alat. n.
Mencuci tangan dengan benar. o.
Mendokumentasikan tindakan mengganti balutan luka,
hasil observasi luka dan respon pasien pada catatan perawatan. |
|||||
UNIT TERKAIT |
Instalasi
rawat inap, ICU. |
|||||
|
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKUKAN
IRIGASI LUKA |
|||||
No.
Dokumen 141.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
||||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||||
SOP |
||||||
PENGERTIAN |
Menyemprotkan cairan tertentu (untuk
perawatan luka) ke dalam luka yang dalam. |
|||||
TUJUAN |
1.
Mempermudah melepaskan kotoran yang melekat. 2.
Untuk pengobatan dan mengurangi infeksi. 3.
Untuk memperlancar peredaran darah setempat. 4.
Untuk mengetahui perkembangan dari luka. |
|||||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan
bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan pada
pelaksanaan tindakan perawatan irigasi luka |
|||||
|
1.
Persiapan
alat a.
Alat on steril - Baki dan
alas (perlak). - Bengkok 2. - Gunting +
plester. - Sarung
tangan on steril. b.
Alat steril - Kom steril. - Pincet
anatomis. - Hemostat - Cangkir
kapas. - Spuit/acepto. - Phisohex - Normal
saline. - Gauze /
kasa. - Sarung
tangan steril. - H2O2. 2. Persiapan Pasien Menjelaskan pada pasien
dan atau keluarga tentang prosedur
tindakan perawatan mengganti balutan luka dengan terpasang drain 3.Pelaksanaan a.
Mencocokkan kartu tata cara dengan lyst pasien b.
Memberitahu pasien tentang prosedur irigasi luka. c.
Mencuci tangan dan menyiapkan alat secara lengkap. d.
Membawa alat – alat ke samping tempat tidur pasien e. Memasang
tabir / sketsel di samping tempat tidur pasien |
|||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKUKAN
IRIGASI LUKA |
|||||
No.
Dokumen 141.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
||||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||||
SOP |
||||||
PROSEDUR |
f.
Memasang perlak di bawah luka dan mengatur posisi pasien
yang nyaman. g.
Memakai sarung tangan on steril dan membuka verban luka
dan membuang pada bengkok. h.
Membersihkan
luka dengan H2O2. i.
Memakai sarung tangan dan menyemprotkan normal saline
dalam luka secara perlahan – lahan, air buangan ditampung ke dalam bengkok. j.
Mengirigasi luka ± 10 menit. k.
Mengeringkan
luka, menutup dengan kasa steril dan memfiksasi balutan luka dengan plester. l.
Merapikan alat – alat dan mencuci tangan. m. Mendokumentasikan
tindakan ke dalam lyst pasien |
|||||
UNIT TERKAIT |
Instalasi
rawat inap, ICU. |
|||||
|
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENGGANTI
BALUTAN LUKA DENGAN TERPASANG DRAIN |
|||||
No.
Dokumen
139.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
||||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||||
SOP |
||||||
PENGERTIAN |
Mengganti balutan / penutup luka yang ada
drainasenya yang sudah kotor / lama dengan pembalut luka. |
|||||
TUJUAN |
1.
Mengobservasi luka dan produksi drain pada luka. 2.
Memberi rasa nyaman pada pasien 3.
Mempercepat proses penyembuhan luka. |
|||||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan
bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan
perawatan mengganti balutan luka
dengan terpasang drain |
|||||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Alat on steril - Baki dan
alas (perlak). - Bengkok. - Gunting + plester. - Kapas
alkohol. - Kapas on
steril. - H2O2
/ obat yang diperlukan. - Aceton - Kaos tangan
on steril.. b.
Alat steril - Hemostat
steril. - Pincet
anatomis steril (kaos tangan steril). - Kom steril. - Gauze,
gauze gunting, ABD steril. - Kapas bola/
cangkir kapas. 2.
Persiapan
pasien a.
Menjelaskan pada pasien dan atau keluarga terhadap
prosedur tindakan perawatan penggantian pembalut luka yang terpasang drain. 3.
Pelaksanaan a.
Mencocokkan kartu tindakan perawatan dengan status lyst
pasien. b.
Menjelaskan pada pasien dan atau keluarga terhadap
prosedur penggantian pembalut luka yang terpasang drain. |
|||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENGGANTI
BALUTAN LUKA DENGAN TERPASANG DRAIN |
|||||
No.
Dokumen 139.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
||||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||||
SOP |
||||||
PROSEDUR |
c.
Mencuci tangan dan menyiapkan alat – alat secara
lengkap. d.
Membawa peralatan ke dekat pasien dan memasang tabir /
korden di sisi tempat tidur pasien e.
Mengatur posisi pasien sesuai kondisi luka.Memasang
perlak / alas di bawah luka. f.
Menyiapkan peralatan yang akan digunakan g.
Menggunakan kaos
tangan on steril, membuka balutan dan membuang ke dalam bengkok. h.
Membersihkan luka dari arah dalam melingkar keluar
dengan H2O2 dan buang kapas ke dalam bengkok. i.
Memasang gauze gunting di sisi kanan kiri drain, di
bawah posisi pada drain. j.
Mengatur posisi drain ke bawah dan jangan sampai
terlipat – lipat. k.
Menutup luka dengan gauze. l.
Membersihkan kulit sekitar luka dari bekas plester
dengan kapasaceton. m. Memfiksasi
luka dengan plester. n.
Mengambil alas dari bawah kulit. o.
Merapikan pasien dan memberi posisi istirahat yang
nyaman. p.
Merapikan alat – alat dan mencuci tangan. q.
Mencatat tindakan penggantian balutan pada luka yang
terpasang drain pada status lyst pasien. |
|||||
UNIT TERKAIT |
Instalasi
rawat inap, ICU |
|||||
|
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKUKAN
PERAWATAN TARIK DRAIN |
|||
No.
Dokumen
139.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Penarikan drainase luka operasi guna memperlancar
pengeluaran sekresi dalam luka |
|||
TUJUAN |
1.
Mengobservasi luka operasi 2.
Mempertahankan kelancaran drainase 3.
Mempercepat proses penyembuhan luka. |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan
bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan
pada pelaksanaan tindakan perawatan tarik
drain |
|||
|
1. Persiapan
alat a. Alat
on steril -
Baki
+ perlak / alas -
Kaos
tangan on steril -
Bengkok -
Kapas
alkohol -
Aceton
+ kapas bola on steril -
Plester
+ gunting -
H2O2 b. Alat
steril -
Hemostat
steril -
Pinset
anatomis steril -
Cangkir
kapas steril -
Kaos
tangan steril -
Gauze, ABD, gauze gunting -
Alat
angkat jahitan ( untuk pertama kali tarik drain) -
Peniti
steril (prn) 2. Persiapan
Pasien Menjelaskan pada pasien dan keluarga tentang prosedur tindakan perawatan tarik drain 3. Pelaksanaan a. Mencocokkan kartu tindakan
perawatan dengan advis dokter pada
status lyst pasien. b. Menjelaskan pada pasien dan
keluarga tentang prosedur tarik drain c. Mencuci tangan dengan benar
dan menyiapkan peralatan dengan lengkap. |
|||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKUKAN
PERAWATAN TARIK DRAIN |
|||
No.
Dokumen
139.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PROSEDUR |
a.
Membawa peralatan kedekat pasien dan
memasang tabir / korden disisi tempat
tidur pasien. b.
Mengatur
posisi pasien sesuai dengan posisi luka
Memasang perlak dan alas di bawah luka. c. Menyiapkan peralatan untuk digunakan tarik drain. d. Menggunakan sarung tangan on
steril, membuka balutan luka dan
membuang ke dalam bengkok. e. Membersihkan luka dengan
kapas + H2O2 dari arah dalam keluar lalu membuang kapas kedalam bengkok. f. Bila baru pertama kali
dilakukan tarik drain, gunakan alat angkat jahitan untuk melepas jahitan
fiksasi pada drain. g. Menarik drain sesuai pesanan
dokter. h. Menggguna kan kaos tangan
steril dan melepas peniti pada drain dan memasang kembali tepat diatas
luka ( ganti peniti steril bila
diperlukan ) i. Memasang gauze gunting pada
sisi kanan kiri drain bawah peniti atur posisi drain kebawah dan jangan
sampai terlipat- lipat j. Menutup luka dengan gauze dan
ADB. k. Membersihkan kulit sekitar
luka dari bekas plester dengan menggunakan kapas aceton. l. Memfiksasi balutan dengan
plester. m. Mengambil alas dari bawah
luka. n. Merapikan pasien dan memberi
posisi yang aman. o. Merapikan alat-alat dan
mencuci tangan. p.
Mencatat prosedur tindakan tarik drain pada
status lyst pasien. |
|||
UNIT TERKAIT |
Instalasi rawat
inap, ICU |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENGANGKAT
JAHITAN LUKA |
|||||||
No.
Dokumen 138.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
|
|||||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||||||
SOP |
||||||||
PENGERTIAN |
Mengangkat atau membuka jahitan pada luka
yang dijahit. |
|||||||
TUJUAN |
1.
Mencegah timbulnya infeksi dari benang jahitan. 2.
Mencegah tertinggalnya benang. 3.
Membuka luka jahitan yang terinfeksi guna mempermudah
perawatan. |
|||||||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat
dalam penerapan langkah – langkah asuhan
keperawatan pada pelaksanaan tindakan perawatan mengangkat jahitan pada luka. |
|||||||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Alat on
steril - Baki dan
alas (perlak). - Bengkok. - Gunting +
plester / isolasi. - Kapas
alkohol. - Kapas on
steril +aceton. - Senter. - Sarung
tangan on steril (bila diperlukan). b.
Alat steril - 1 arteri
klem / hemostat. - 1 gunting
angkat jahitan. - 1 pincet
chirugi. - Gauze (kasa
steril). - Desinfektan
(H2O2). - Cangkir kapas
steril. 2.
Persiapan
pasien Menjelaskan pada pasien dan atau keluarga tentang prosedur tindakan
mengangkat jahitan pada luka. 3.
Pelaksanaan a. Mencocokkan
kartu tindakan mengangkat jahitan luka dengan status lyst pasien. b. Mencuci
tangan dengan benar.
c. Menyiapkan alat – alat dengan lengkap.
d. Membawa peralatan ke samping tempat tidur pasien |
|||||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENGANGKAT
JAHITAN LUKA |
|||||||
No.
Dokumen 138.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
|||||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu dr. Arhwinda Pusparahaju A,SpRM |
|||||||
SOP |
||||||||
PROSEDUR |
e.
Mejelaskan pada pasien dan keluarga tentang prosedur
tindakan mengangkat jahitan pada luka. f.
Menutup pintu atau memasang sketsel di samping tempat
tidur pasien. g.
Mengatur posisi pasien sesuai lokasi luka senyaman
mungkin dan memasang alas di bawahnya. h.
Membuka fiksasi balutan dengan kapas alkohol dan
membuang balutan ke dalam bengkok. i.
Membersihkan luka dengan kapas desinfektan dari atas ke
bawah / satu arah dengan hemostat steril dan buang kapas desinfektan ke dalam
bengkok. j.
Menggunakan alat lepas jahitan (gunting dan pinset
chirugi) untuk mengangkat jahitan. Memotong / menggunting benang pada bawah simpul lalu tarik
perlahan – lahan dan letakkan ke dala gauze steril yang sudah diletakkan di
samping luka. k.
Mengangkat jahitan dimulai dari nomor 2 dan kelipatan genap
dulu baru nomor 1 dan kelipatan ganjil daripada jahitan luka sampai lepas
semua, kecuali pesanan dokter. l.
Mengangkat jahitan selang – seling angkat dari nomor 2
dan kelipatan genap. m.
Membersihkan luka dengan kapas desinfektan. n.
Meneliti kembali dengan senter apakah benang sudah
terangkat semua tidak ada yang tertinggal. o.
Memasang plester kertas (plester kupu – kupu) jika
diperlukan. p.
Menutup luka dengan kasa steril / gauze. q.
Membersihkan bekas plester dengan kapas bensin. r.
Memfiksasi balutan dengan plester / isolasi. s.
Merapikan pasien dan membereskan alat – alat. t.
Mencuci tangan dengan benar. u.
Mendokumentasikan tindakan mengangkat jahitan luka pada
catatan perawat. Perhatian : 1.
Perhatikan tehnik aseptik dalam mengangkat jahitan
luka. 2.
Usahakan agar tidak menambah rasa sakit pada klien. 3.
Mengangkat jahitan tergantung jenis jahitan pada luka. |
|||||||
UNIT TERKAIT |
Instalasi
rawat inap, ICU, IGD, Instalasi rawat inap |
|||||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MERAWAT
LUKA BAKAR |
|||||||
No.
Dokumen 143.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/3 |
|
|||||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||||||
SOP |
||||||||
PENGERTIAN |
Merawat luka bakar merupakan suatu
tindakan yang diberikan selama dan
setelah pasien terkena luka bakar. |
|||||||
TUJUAN |
1.
Memberi perasaan segar dan nyaman. 2.
Menghilangkan krusta / membersihkan krusta atau
jaringan yang mati. 3.
Mempercepat penyembuhan. |
|||||||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan bagi perawat
dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan
tindakan merawat luka bakar |
|||||||
PROSEDUR |
1.
Persiapan
alat a.
Alat on
steril -
Baki dan alas (perlak). -
Bengkok. -
Plastik tempat sampah. -
Handuk pasien. -
Sabun mandi, sikat gigi, shampoo. -
Tempat tidur/ kursi roda. -
Bak mandi lengkap dengan selang 2 x 1 m.(bath up
hidroterapi) -
Air hangat. b.
Alat steril -
Alat tenun -
Set ganti balutan (2 pincet anatomis, 2 pincet chirugi,
1 gunting nekrotomy). -
Spuit 10cc -
Verban sesuai ukuran -
Sarung tangan. -
Gauze (kasa steril), kapas bola steril. C.
Obat-obatan -
Phisohex, Dermazin salp. -
Analgesik (PRN) 2.
Persiapan
Pasien Menjelaskan pada pasien dan keluarga
tentang prosedur tindakan merawat luka bakar.. 3.
Pelaksanaan 1) Sebelum tindakan a. Bak mandi dibersihkan dan
didesinfeksi b. Bak mandi diisi air
dengan suhu 37-43 derajat |
|||||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MERAWAT
LUKA BAKAR |
|||||||
No.
Dokumen 143.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/3 |
|
|||||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||||||
SOP |
||||||||
PROSEDUR |
c. Masukkan desinfektan kedalam bak mandi dengan
konsentrasi sesuai aturan 2) Selama
tindakan a.
Mencocokkan kartu tindakan perawatan luka bakar dengan
status lyst pasien. b.
Mencuci tangan. c.
Memberikan analgesik 15 menit sebelum merawat luka
(sesuai program dokter). d.
Pasien dibawa ke bak mandi dengan tempat tudur/kursi
roda. e.
Pasien dipersiapkan dengan menanggalkan baju f.
Perawat memandaikan pasien dengan merendam pasien kedalam
bak mandi dan mengambil jaringan nekrotik (nekrotomy) bak mandi/bath up dan
direndam ±15-20 menit. g.
Memindahkan pasien keatas tempat tidur yang sudah
dialasi dengan perlak dan alt tenun steril h.
Mengeringkan badan pasien dengan handuk steril kemudian
pasien diberi salf sesuai program dokter i.
Menutup pasien dengan alat tenun steril kemudian pasien
diantar ketempat/keruang perawatan khusus j.
Melakukan observasi terhadap -
Tensi, nadi, suhu, dan pernafasan -
Posisi jarum infus dan kelancaran tetesan infus -
Reaksi pemberian infus dan reaksi pasien setelah
dimandikan k.
Mencuci tangan. l.
Mencatat segala perkembangan dan hasil observasi 3) Memandikan pasien di ruang tindakan a. Cuci
tangan b. Pasien
dipersiapkan dan baju ditanggalkan c. Perawat membantu dokter pada saat
memandikan pasien : a)
Mencuci daerah luka bakar dengan cairanNaCL 0.9% yang
sudah dicampur dengan desenfiktan. b)
Membersihkan luka bakar dari segala kotoran yang menempel |
|||||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MERAWAT
LUKA BAKAR |
|||||||
No.
Dokumen 143.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 3/3 |
|
|||||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||||||
SOP |
||||||||
PROSEDUR |
c)
Membuang jaringan nekrotik d)
Memecahkan bulae dengan memakai spuit e)
Membilas luka bakar dengan cairan steril tanpa
desenfiktan d. Mengeringkan
daerah luka bakar / bagian yang dicuci dengan
kasa steril kemudian diberi salf sesuai dengan program pengobatan. e. Memindahkan pasien ke brankart yang sudah dialasi
dengan alat tenun steril. f. Memindahkan pasien yang sudah dikenakan alat tenun
steril keruang perawatan g. Mengobservasi kondisi pasien yang meliputi : a)
Tensi,nadi, suhu dan pernafasan b)
Posisi jarum infus, kelancaran tetesan c)
Reaksi pasien setelah dimandikan. h.
Memberikan suntikan analgetik sesuai advis dokter. i.
Cuci tangan j.
Mencatat semua kegiatan kedalam lembar catatn perawat k.
Melapor kepada dokter bila terdapat perubahan kondisi Pasien |
|||||||
UNIT TERKAIT |
Instalasi
rawat inap, IGD, ICU. |
|||||||
|
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENYIAPKAN
TINDAKAN PARASENTESIS |
||||
No.
Dokumen 170.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
|
||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
||||
SOP |
|||||
PENGERTIAN |
Parasentesis adalah
mengeluarkan akumulasi cairan dengan menginsersikan jarum ke dalam rongga
abdomen. |
||||
TUJUAN |
Untuk mengeluarkan akumulasi cairan dalam
rongga abdomen |
||||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan
bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan pada
pelaksanaan tindakan parasentesis. |
||||
PROSEDUR |
1. Persiapan
alat.
a. Bethadine/hibitine. b. Sarung tangan steril. c. Spuit 5cc untuk anastesi local. d. Lidocain/xilocain. e. Jarum LD no.16 f. Spuit 10cc. g. Set darah. h. Tube steril. i. Tempat penampung steril. j. Kasa steril. k. Plester dan gunting. 2. Persiapan
pasien. Menjelaskan prosedur tindakan yang akan
dilakukan pada pasien. 3. Pelaksanaan a.
Mencuci tangan. b. Membawa peralatan ke dekat pasien dan
memasang tabir/korden. c.
Mengosongkan kandung kemih pasien d.
Mengatur posisi pasien semi fowler. e.
Mendesinfeksi daerah abdomen. a. Melakukan pemberian anastesi
local (prn) b. Penusukan dengan jarum
parasentesis dilakukan pada pasien
dengan posisi supinasi, jarum dihubungkan pada spuit ketika jarum
secara perlahan masuk ke dalam abdomen quadran 4. |
||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENYIAPKAN
TINDAKAN PARASENTESIS |
||||
No.
Dokumen 170.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
||||
SOP |
|||||
PROSEDUR |
i. Untuk mengeluarkan akumulasi
cairan peritoneal, setelah insersi jarum besi dilepas dan meninggalkan jarum
plastik di dalam kemudian jarum plastik dihubungkan dengan set darah dan
secara perlahan mengalirkan cairan ke dalam penampung yang diletakkan di
bawah pasien. j. Mengobservasi pasien dari
tanda-tanda pucat, sianosis, sinkop, TTV, dan tanda-tanda syok selama
prosedur tindakan dilakukan. k. Memasang kasa steril setelah
jarum plastik dilepas dan memfiksasi dengan plester. l. Merapikan pasien,
membersihkan peralatan, dan mengembalikan
peralatan pada tempatnya. m. Mencuci tangan. n. Mendokumentasikan prosedur
tindakan distatus pasien. |
||||
UNIT TERKAIT |
Instalasi
rawat inap, IGD, ICU, Instalasi rawat jalan |
||||
|
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENYIAPKAN TINDAKAN PUNGSI LUMBAL |
|||
No.
Dokumen 170.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Lumbal pungsi
adalah insersi jarum ke dalam ruang subarakhnoid dalam region lumbal tulang
belakang di bawah tingkat medulla spinalis (diantara lumbal 3 -4 atau 4 – 5). Selama prosedur
perawat membantu klien untuk mempertahankan posisi tubuh melengkung. Prosedur
pungsi dilakukan oleh dokter. |
|||
TUJUAN |
Memperoleh
cairan cerebrospinal untuk pemeriksaan diagnostik dan tindakan terapeutik. |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan
bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan pada
pelaksanaan tindakan pungsi lumbal. |
|||
PROSEDUR |
1. Persiapan
alat a. Troy/set lumbal pungsi: - Jarum spinal dengan stylet
(dewasa : LD No.20, pediatric : LD No. 22) b. Tube yang panjang. c.
Manometer. d.
Spuit 3cc. e.
Jarum infiltrasi. f.
Tabung specimen 3 buah. g.
Cangkir antiseptic. h.
Handuk steril. k.
Kapas alkohol. l.
Handyplas. m.
Jarum spinal cadangan. n.
Sarung tangan steril. 2. Persiapan pasien. Menjelaskan pada pasien tentang prosedur
tindakan yang akan dilakukan. 3. Pelaksanaan
a.
Mencuci tangan. b.Membawa peralatan ke dekat pasien dan
memasang tabir/korden. c. Mengukur tanda-tanda vital. d. Mengatur pasien dengan posisi miring
dengan bantal di bawah kepala dan bantal diantara lutut. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MENYIAPKAN TINDAKAN PUNGSI LUMBAL |
|||
No.
Dokumen 170.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PROSEDUR |
e. Menganjurkan pasien untuk
menarik lututnya ke arah abdomen
dan embantu pasien dalam mempertahankan
posisinyadengan menyangga
pasien dari samping lutut dan lehernya. f. Jika pasien bisa duduk,
dudukkan pasien pada tepi tempat tidur dan menelungkup di atas meja tempat
tidur. g. Menganjurkan pasien untuk tetap
tenang, dokter mendesinfektan kulit, menginjeksikan anastesi lokal,
menusukkan jarum spinal. h. Membaca tekanan dengan
manometer. i. Mengisi tiga tabung dengan
cairan spinal masing-masing 2-3cc
untuk dianalisa dan diberi kode I,
II, III. j.
Dokter
melepas jarum spinal, lalu luka ditutup dengan handyplas. k.
Pasien
diberitahu bahwa prosedur tindakan sudah selesai dan mengatur posisi pasien
dengan posisi terlentang. l.
Membereskan
peralatan dan mencuci tangan. m.
Mendokumentasikan
prosedur tindakan pada status lyst pasien.
|
|||
UNIT TERKAIT |
Instalasi
rawat inap, IGD, ICU, Instalasi rawat jalan |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKUKAN
PENGKAJIAN NEUROLOGI (GCS ) |
||||
No.
Dokumen 170.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
|
||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
||||
SOP |
|||||
PENGERTIAN |
Pengkajian yang
dilakukan pada pasien untuk mengetahui kelainan neurologi. |
||||
TUJUAN |
Untuk mengidentifikasi
dan mengkaji pasien yang datang dengan kelainan neurologis. |
||||
KEBIJAKAN |
Sebagai acuan
bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan pada
pelaksanaan tindakan pengkajian neurologi (gcs ) |
||||
PROSEDUR |
1. Persiapan
alat a. Pencatatan neurologis b. Penlight 2. Pelaksanaan a. Kaji potensi jalan nafas,
pernafasan dan sirkulasi serta penghalangnya jika ada. b. Pemeriksaan Gaslow Scale 1) Observasi tingkat stimulus
untuk membuka mata. -
Pasien
membuka mata secara spontan. -
Pasien
membuka mata saat mendengar suara : dimana paseien membuka mata saat ada
stimulus verbal / perintah. -
Pasien
membuka mata saat ada stimulus nyeri. -
Pasien
tidak membuka mata meskipun ada stimulus apapun. 2) Observasi respon verbal. -
Orinetasi
bicara ( pasien dapat mengenal dengan jelas orang, tempat dan waktu. -
Pembicaraan
pasien membingungkan ( walaupun pasien dapat melakukan percakapan pasien
tidak dapat memberikan jawaban yang tepat terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. -
Kata-kata
yang tidak tepat , dimana pasien menyerukan kata-kata sederhanan (sering
berupa kata-kata kotor atau nama-nama) tetapi tidak teratur,tetapi pasien
tidak mempu menjawab pertanyaan. -
Suara-suara
pasien tidak jelas ( pasien menggumam). -
Tidak
ada respon verbal terhadap semua stimulus. |
||||
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKUKAN
PENGKAJIAN NEUROLOGI (GCS ) |
||||
No.
Dokumen 170.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
||
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
||||
SOP |
|||||
PROSEDUR |
3) Pengkajian respon motorik: -
Melakukan
perintah, dimana pasien dapat melakukan perintah dengan tepat. -
Menunjuk
tempat nyeri , dimana pasien member respon yang bertujuan dalam usaha
menghindari stimulus nyeri. -
Semi
porpose , dimana pasien dapat memberikan
respon nyeri dengan menyeriangi
atau bergerak,tetapi tidak mempu untuk menunjuk tau menghindari stimulus nyeri. -
Fleksi
abnormal, dimana pasien melakukan respon abnormal terhadap rasa nyeri,lengan pasien
fleksi menjauhi bahu dan tangan mengepal
kearah dalam. -
Ekstensi
abnormal memberikan respon ekstensi terhadap stimulus nyeri,siku pasien
terangkat dan bahu terputar kea rah dalam. -
Melakukan
respon sedikit atau tidak melakukan respon terhadap stimulus nyeri. |
||||
UNIT TERKAIT |
Instalasi
rawat inap, IGD, ICU, Instalasi rawat jalan |
||||
|
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKUKAN
INSERSI JALAN NAPAS ORAL |
|||
No.
Dokumen 170.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 1/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PENGERTIAN |
Memberikan dan mempertahankan jalan nafas pasien
melalui jalan nafas oral |
|||
TUJUAN |
1.
Untuk mempertahankan jalan nafas pasien yang tidak
sadar dengan cara menahan lidah manjauhi dinding pesterior dari faring. 2.
Untuk digunakan sebagai penahan ( bila dipendekkan)
bagi pasien dengan endotrakeal tube. |
|||
KEBIJAKAN |
Sebagai
acuan bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan pada
pelaksanaan tindakan insersi jalan napas oral |
|||
PROSEDUR |
1.
Persiapan alat c. Jalan nafas oral/ air way
oral d. Penekan lidah. e. Plester 2.
Persiapan pasien Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan 3.
Pelaksanaan a.
Cuci
tangan. b.
Pilihlah
ukuran air way oral yang sesuai dengan
pasien. c.
Masukkan
jalan nafas(airway) dengan cara : -
Balik
airway sehingga bagian atasnya menghadap kemuka, masukkan jalan nafas
(airway) kemulut hingga mendekati dinding posterior faring dekat lidah
belakang kemudian putar airway pada posisi yang tepat. -
Pergunakan
penekan lidah, gerakkan lidah keluar untuk menghindari terdorong ke belakang
masuk faring posterior, kemudian masukkan airway oral ke dalam posisiyang
tepat dengan bagian atas menghadap ke bawah. f.
Jika
reflek cegukan pasien terangsang,cabut airway dengan segera dan masukkan
kembali. g.
Untuk
fiksasi gunakan plester yang dilekatkan di pipi dan melintasi bagian datar
dari jalan nafas/airway pada bibir pasien. |
PUSKESMAS SUKALUYU |
MELAKUKAN
INSERSI JALAN NAPAS ORAL |
|||
No.
Dokumen 170.05.25 |
No.
Revisi 0 |
Halaman 2/2 |
|
|
Tanggal terbit |
Ditetapkan oleh, Kepala Puskesmas Sukaluyu Yudiansyah Sutawijaya, SKM |
|||
SOP |
||||
PROSEDUR |
Perhatian
: 1. Periksa status neurologi
pasien secara berkala.Airway dapat menyebabkan muntah-muntah pada pasien yang
sensitive. 2. Periksa pasien dari
penumpukan sekresi oral dan lakukan penghisapan jika terjadi penumpukan
sekresi dari rongga mulut. 3.
Jika
keadaan pasien memerlukan pemakaian jangka panjang, airway dapat dilepaskan
sementara untuk memberikan perawatan
oral. |
|||
UNIT TERKAIT |
IGD |
No comments:
Post a Comment