ASKEP
INDIVIDU
10 BESAR PENYAKIT DI PUSKESMAS
BRONKO PNEUMONIA
A. Masalah yang lazim muncul pada klien
1.
Bersihkan
jalan nafas tidak efektif
2.
Pola
nafas tidak efektif
3.
Gangguan
pertukaran gas
4.
Disfungsi
respon penyapihan ventilator
5.
Resiko
aspirasi
6.
PK :
Syok Septika
7.
Ketidak
seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
8.
Hipertema
B. Discharge Planning
1.
Evaluasi
kesiapan untuk pulang. Faktor yang dikaji adalah sebagai berikut :
Ø Status pernafasan yang stabil
Ø Masukan nutrisi dan pertumbuhan yang
adekuat
Ø Kebutuhan obat yang stabil
Ø Rencana pengobatan medis yang realistic
untuk di rumah
a.
Orang
tua dan pemberi asuhan lain dapat memberi perawatan yang diperlukan
b.
Sarana
di rumah dan monitor yang diperlukan disediakan
c.
Orang
tua memiliki dukungan social dan financial yang dibutuhkan
d.
Keperluan
perawat di rumah dan istirahat disediakan
2.
Beri
intruksi pemulangan kepada orang tua seperti berikut :
a.
Penjelasan
tentang penyakit
b.
Bagaimana
memantau tanda-tanda distress pernafasan dan masalah medis lainnya
c.
Kebutuhan
makan perorangan
d.
Kebutuha
bayi sehat
e.
Kapan
harus memanggil dokter
f.
Bagaimana
melakukan resusitau jantung paru
g.
Penggunaan
peralatan di rumah dan pemantauan
h.
Bagaimana
memberi dan memantau efek pengobatan
i.
Pencegahan
infeksi
j.
Pentingnya
daerah bebas rokok
k.
Aktivitas
perkembangan yang tepat
l.
Pengenalan
isyarat stress dan interaksi pada bayi
m.
Sumber
dikomunitas dan sarana pendukung yang ada
3.
Lakukan
program tindak lanju untuk memantau kebutuhan pernafasan, nutrisi, perkembangan
khusus lainnya yang sifatnya terus menerus
a.
Bantu
orang tua membuat janji kunjungan pemeriksaan tindak lanjut yang pertama, beri
catatan tertulis tentang kapan janji itu harus dilaksanakan
b.
Buat
rujukan untuk kunjungan keperawatan di rumah sesuai yang dibutuhkan bayi dan
keluarga
C. Nursing Care Plan
NO |
DIAGNOSA |
NOC |
NIC |
1. |
Bersihkan jalan nafas tidak efektif Definisi : Ketidak mampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari
saluran pernafasan untuk mempertahankan kebersihan jalan nafas. Batasan karakteristik : -
Dispneu,
penurunan suara nafas -
Orthopneu -
Chyanosis -
Kelainan
suara nafas (rales, wheezing) -
Kesulitan
berbicara -
Batuk,
tidak efekotif atau tidak ada -
Mata
melebar -
Produksi
sputum -
Gelisah -
Perubahan
frekuensi dan irama nafas Faktor-faktor yang berhubungan : -
Lingkungan
: merokok, menghirup asap rokok, perokok pasif, POK, infeksi -
Fisiologis
: disfungsi neouromuskuler hyperplasia dinding bronkus, alergi jalan nafas,
asma -
Obstruksi
jalan nafas : spasme jalan nafas, sekresi tertahan, banyaknya mucus, adanya
jalan nafas buatan, sekresi bronkus, adanya eksudat di alveolus, adanya benda
asing di jalan nafas. |
NOC : Respiratory status : Ventilation Respiratory status : Airway potency Aspiration Control Kriteria Hasil : Mendemonstrasikan batuk efektif dan
suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan
sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips) Menunjukkan jalan nafas yang paten
(klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang
normal, tidak ada suara nafas abnormal) Mampu mengidentifikasikan dan mencegah
faktor yang dapat menghambat jalan nafas |
NIC : Airway suction : Ø
Pastikan
kebutuhan oral/tracheal suctioning Ø
Auskultasi
suara nafas sebelum dan sesudah suctioning Ø
Informasikan
pada klien dan keluarga tentang suctioning Ø
Minta
klien nafas dalam sebelum suction dilakukan Ø
Berikan
O2 dengan menggunakan nasal untuk memfasilitasi suksion nasotrakeal Ø
Gunakan
alat yang steril setiap melakukan tindakan Ø
Anjurkan
pasien untuk istirahat dan nafas dalam setelah kateter dikeluarkan dari
nasotrakeal Ø
Monitor
status oksigen pasien Ø
Ajarkan
keluarga bagaimana cara melakukan suksion Ø
Hentikan
suksion dan berikan oksigen apabila pasien menunjukan bradikardi, peningkatan
saturasi O2, dll Airway Management Ø
Buka
jalan nafas, gunakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu Ø
Posisikan
pasien untuk memaksimalkan ventilasi Ø
Indetifikasi
pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan Ø
Pasang
mayo bila perlu Ø
Lakukan
fisioterapi dada jika perlu Ø
Keluarkan
secret dengan batuk atau suction Ø
Auskultasi
suara nafas, catat adanya suara tambahan Ø
Lakukan
suction pada mayo Ø
Berikan
bronkodilator bila perlu Ø
Berikan
pelembab udara kassa basah NaCl lembab Ø
Atur
intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan Ø
Monitor
respirasi dan tatus O2 |
2. |
Pola nafas tidak efektif Definisi : pertukaran udara inspirasi dan atau ekspirasi tidak adekuat Batasan karakteristik Ø
Penurunan
tekanan inspirasi/ekspirasi Ø
Penurunan
tekanan udara per menit Ø
Menggunakan
otot pernafasan tambahan Ø
Nasal
faring Ø
Dispnea Ø
Orthopnea Ø
Perubaha
penyimpangan dada Ø
Nafas
pendek Ø
Asssumtion of 3-point Ø
Pernafasan pursed-lip Ø
Tahap ekspirasi berlangsung sangat lama Ø
Peningkatan
diameter anterior-porterior Ø
Pernafasan
rata-rata/minimal -
Bayi
: < 25 atau > 60 -
Usia
1 – 4 : < 20 atau > 30 -
Usia
5 – 14 : < 14 atau > 25 -
Usia
> 14 : < 11 atau > 24 Ø
Kedalaman
pernafasan -
Dewasa
volume tidalnya 500 ml saat istirahat -
Bayi
volume tidalnya 6-8 ml/Kg Ø
Timing
rasio Ø
Penurunan
kapasitas vital Faktor yang berhubungan : -
Hiperventilasi -
Deformitas
tulang -
Kelainan
bentuk dinding dada -
Penurunan
energi / kelelahan -
Perusakan
/ pelemahan muskulo-skeletal -
Obesitas
-
Posisi
tubuh -
Kelelahan
otot pernafasan -
Hipoventilasi
sindrom -
Nyeri -
Kecemasan -
Disfungsi
neuromuskuler -
Kerusakan
persepsi/kognitif -
Perlukaan
pada jaringan syaraf tulang belakang -
Imaturitas
neurologis |
NOC : Respiratory status : Ventilation Respiratory status : Airway potency Aspiration Control Kriteria Hasil : Mendemonstrasikan batuk efektif dan
suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan
sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips) Menunjukkan jalan nafas yang paten
(klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang
normal, tidak ada suara nafas abnormal) Tanda-tanda vital dalam rentang normal
(tekanan darah, nadi, pernafasan) |
Airway Management : Ø
Buka
jalan nafas, gunakan teknik chin lift jaw thrust bila perlu Ø
Posisikan
pasien untuk memaksimalkan ventilasi Ø
Indetifikasi
pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan Ø
Pasang
mayo bila perlu Ø
Lakukan
fisioterapi dada jika perlu Ø
Keluarkan
secret dengan batuk atau suction Ø
Auskultasi
suara nafas, catat adanya suara tambahan Ø
Lakukan
suction pada mayo Ø
Berikan
bronkodilator bila perlu Ø
Berikan
pelembab udara kassa basah NaCl lembab Ø
Atur
intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan Ø
Monitor
respirasi dan tatus O2 Terapi Oksigen : Ø
Bersihkan
mulut, hidung dan secret trakea Ø
Pertahankan
jalan nafas yang paten Ø
Atur
peralatan oksigen Ø
Monitor
aliran oksigen Ø
Pertahakan
posisi pasien Ø
Observasi
adanya tanda-tanda hipoventilasi Ø
Monitor
adanya kecemasan pasien terhadap oksigensi Vital sign management : Ø
Monitor
TD, nadi, suhu dan RR Ø
Catat
adanya fluktuasi tekanan darah Ø
Monitor
VS saat pasien terbaring, duduk atau berdiri Ø
Auskultasi
tekanan darah pada kedua lengan dan bandingkan Ø
Monitor
TD, nadi, RR, sebelum, selama dan setelah aktivitas Ø
Monitor
kualitas dari nadi Ø
Monitor
frekuensi dan irama pernafasan Ø
Monitor
suara paru Ø
Monitor
pola pernafasan abnormal Ø
Monitor
suhu, warna dan kelembaban kulit Ø
Monitor
cianosis perifer Ø
Monitor
adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan
sistolik) Ø
Identifikasi
penyebab dari perubahan vital sign |
3 |
Gangguan pertukaran gas Definisi : Kelebihan atau kekurangan dalam oksigensi dan atau pengeluaran
karbondioksida di dalam membrane kapiler alveoli Batasan karakteristik : Ø
Gangguan
penglihatan Ø
Penurunan
CO2 Ø
Takikardi Ø
Hiperkapnia Ø
Keletihan Ø
Somnolen Ø
Iritabilitas Ø
Hypoxia Ø
Kebingungan Ø
Dyspneo Ø
Nasal
faring Ø
AGD
normal Ø
Sianosis Ø
Warna
kulit abnormal (pucat, kehitaman) Ø
Hipoksemia Ø
Hiperkarbia Ø
Sakit
kepala ketika bangun Ø
Frekuensi
dan kedalaman nafas abnormal Faktor-faktor yang
berhubungan -
Ketidak
seimbangan perfusi ventilasi -
Perubahan
membrane kapiler alveolar |
NOC : Ø Respiratory status : Gas exchange Ø Respiratory : Ventilation Ø Viatl sign status Kriteria hasil : Ø Mendemonstrasikan peningkatan ventilasi
dan oksigenasi yang adekuat Ø Memelihara kebersihan paru dan bebas
dari tanda-tanda distress pernafasan Ø Mendemonstrasikan batuk efektif dan
suara nafas yang bersih tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan
sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips) Ø Tanda-tanda vital dalam rentang normal |
NIC : Airway management : Ø Buka jalan nafas, gunakan teknik chin
lift atau jaw thrust bila perlu Ø Posisikan pasien untuk memaksimalkan
ventilasi Ø Idrntifikasi pasien perlunya pemasangan
alat jalan nafas buatan Ø Pasang mayo bila perlu Ø Lakukan fisioterapi bila perlu Ø Keluarkan secret dengan batuk atau
suction Ø Auskultasi suara nafas catat adanya
suara tambahan Ø Lakukan suction pada mayo Ø Berikan bronkodilator bila perlu Ø Berikan pelembab udara kassa basah NaCl
lembab Ø Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
keseimbangan Ø Monitor konsentrasi dan status O2 Respiratory Monitoring : -
Monitor
rata-rata, kedalam, irama dan usaha respirasi -
Catat
pergerakan dada, amati kesimetrisan, penggunaan otot tambahan, retraksi otot
supraclavicular dan intercostals -
Monitor
suara nafas seperti dengkur -
Monitor
pola nafas bradipnea, takipnea, kussmaul, hyperventilasi, cheyne stokes, biot -
Catat
lokasi trakea -
Monitor
kelelahan otot diafragma (gerakan paradoksis) -
Auskultasi
suara nafas, catat area penurunan/ tidak adanya ventilasi dan suara tambahan -
Tentukan
kebutuhan suction dengan mengauskultasi crakles dan ronkhl pada jalan nafas
utama -
Auskultasi
suara paru setelah tindakan untuk mengetahui hasilnya |
4 |
Kurang Pengetahuan Definisi : Tidak adanya atau kurangnya informasi kognitif sehubungan
dengan topik spesifik. Batasan karakteristik : Memverbalisasikan adanya masalah ketidak akuratan
mengikuti instruksi, perilaku tidak sesuai Tekanan terendah dukungan ventilasi
mekanik saat menjelang dan memperpanjang proses penyapihan. Batasa karakteristik 1.
Berat a.
Penurunan
gas darah arteri dari batas normal b.
Peningkatan
frekuensi pernafasan secara signifikan dari batas normal c.
Peningkatan
tekanan darah dari batas normal (20 mm Hg) d.
Peningkatan
denyut jantung dari batas normal (2 x/menit) e.
Pernafasan
abdomen paradoks f.
Adanya
bunyi nafas, terdengar sekresi jalan nafas g.
Sianosis h.
Penurunan
tingkat kesadaran i.
Nafas
dangkal 2.
Sedang a.
TD
sedikit meningkat < 20 mmHg b.
Peningkatan
frekuensi pernafasan < 5 x/menit c.
Denyut
nadi sedikit meningkat < 20 x/menit d.
Pucat,
sianosis e.
Kecemasan,
diaporesis, mata melebar 3.
Ringan a.
Hangat b.
Kegelisahan,
kelelahan c.
Tidak
nyaman untuk bernafas Faktor-faktor yang berhubungan : Psikologi : a.
Pasien
merasa tidak efektif untuk penyapihan b.
Tidak
berdaya c.
Cemas,
putus asa, takut d.
Deficit
pengetahuan e.
Penurunan
motivasi f.
Penurunan
harga diri Situasional a.
Episode
masalah tidak terkontrol b.
Riwayat
usaha penyapihan tidak berhasil c.
Lingkungan
yang kurang baik riwayat tergantung ventlator > 4 hari – 1 minggu d.
Ketidak
cocokan selang untuk mengurangi bantuan ventilator e.
Ketidakadekuatan
dukungan social Fisiologi a.
Nutrisi
yang tidak adekuat b.
Gangguan
pola tidir c.
Ketidak
nyamanan atau nyeri tidak terkontrol d.
Bersihkan
jalan nafas tidak efektif |
NOC : -
Knowledge
: disease process -
Knowledge
: Health Behavior Kriteria Hasil Ø Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman
tentang penyakit, kondisi Ø Respirotary status : Ventilatory Ø Vital sign Kriteria Hasil : Ø Mendemonstrasikan batuk efektif dan
suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan
sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips) Ø Tanda-tanda vital dalam rentang normal |
Teaching : disease process Ø Berikan penilaian tentang tingkat Ø Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan
bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang
tepat Ø Gambarkan tanda dan gejala yang biasa
muncul pada penyakit. Ø Monitor adanya kelelahan dari otot
pernafasan Ø Monitor adanya kegagalan respirasi Ø Lakukan pengaturan monitor ventilasi
secara rutin Ø Monitor adanya penurunan dan peningkatan
tekanan inspirasi Ø Monitor hasil pembacaan ventilator dan
suara nafas Ø Gunakan teknik aseptic Ø Hentikan selang NGT sampai suction dan
30-60 menit sebelm fisioterapi dada Ø Tingkatkan intake dan cairan adekuat Mechanical Ventilation Weaning Ø Monitor kapasitas vital, kekuatan
inspirasi Ø Pastikan pasien bebas dari tanda-tanda
infeksi sebelum dilepas Ø Monitor status cairan dan elektrolit
yang adekuat Ø Suction jalan nafas Ø Konsulkan ke fisioterapi dada Ø Gunakan teknik relaksasi Airway Management Ø Buka jalan nafas, gunakan teknik chin
lift atau jaw trust bila perlu Ø Posisikan pasien untuk memaksimalkan
ventilasi Ø Identidfikasi pasien perlunya pemasangan
alat jalan nafas buatan Ø Pasang mayo bila perlu Ø Lakukan fisioterapi dada jika perlu Ø Keluarkan secret dengan batuk atau
suction Ø Auskultasi suara nafas, catat adanya
suara tambahan Ø Lakukan suction pada mayo Ø Berikan bronkodilator bila perlu Ø Berikan pelembab udara (kassa NaCl
lembab) Ø Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
keseimbangan Ø Monitor respirasi dan status CO2 |
6 |
Resiko Aspirasi Definisi : Resiko masuknya secret secret
gastrointestinal, oropharingeal, benda-benda padat atau cairan kedalam
tracheabronkial. Faktor-faktor Resiko : -
Peningkatan
tekanan dalam lambung -
Selang
makanan -
Situasi
yang menghambat -
Elevasi
tubuh bagian atas -
Penurunan
tingkat kesadaran -
Adanya
tracheostomy atau selang endotracheal -
Keperluan
pengobatan -
Adanya
kawat pada rahang -
Peingkatan
residu lambung -
Menurunnya
fungsi sfingter esofagus -
Gangguan
menelan -
NGT -
Operasi/trauma
wajah, mulut, leher -
Batuk
dan gag reflek -
Penurunan
mobilitas gastrointestinal -
Lambatnya
pengosongan lambung |
NOC : Ø Respiratory Status Ventilation Ø Aspiration control Ø Swallowing Status Kriteria Hasil : Ø Klien dapat bernafas dengan mudah, tidak
irama, frekuensi pernafasan normal Ø Pasien mampu menelan, mengunyah tanpa
terjadi aspirasi dan mampu melakukan oral hygiene Ø Jalan nafas paten, mudah bernafas, tidak
merasa tercekik dan tidak ada suara nafas abnormal |
NIC : Aspiration precaution Ø Monitor tingkat kesadaran, reflek batuk
dan kemampuan menelan Ø Monitor status paru Ø Pelihara jalan nafas Ø Lakukan suction jika diperlukan Ø Cek nasogastrik sebelum makan Ø Hindari makan kalau residu masih banyak Ø Potong makanan kecil-kecil Ø Haluskan obat sebelum pemberian Ø Naikkan kepala 30-45 derajat setelah
makan |
7 |
PK : Syok Septik |
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan
keperawatan diharapkan dapat meminimalkan terjadinya syok septik |
a.
Pantau
adanya tanda dan gejala syok septic b.
Kolaborasi,
pemberian antimikrobal, suplemen intravena, pemeriksaan laboratorium kultur/
sputum/pewarnaan gram, hitung darah lengkap, tes serologis, laju sedimentasi
elektrolit |
8 |
Hipertermia Definisi : Suhu tubuh naik diatas
rentang normal Batasan karakteristik : Ø Kenaikkan suhu tubuh datas rentang
normal Ø Seranga atau konvulsi (kejang) Ø Kulit kemerahan Ø Pertambahan RR Ø Takikardi Ø Saat disentuh tangan terasa hangat Faktor-faktor yang berhubungan : -
Penyakit
/trauma -
Peningkatan
metabolisme -
Aktivitas
yang berlebih -
Pengaruh
medikasi/anastesi -
Ketidakmampuan/penurunan
kemampuan untuk berkeringat -
Terpapar
dilingkungan panas -
Dehidrasi -
Pakaian
yang tidak tepat |
NOC : Thermoregulation Kriteria Hasil : Ø Suhu tubuh dalam rentang normal Ø Nadi dan RR dalam rentang normal Ø Tidak ada perubahan warna kulit dan
tidak ada pusing merasa nyaman |
NIC : Fever treathment Ø
Monitor
suhu sesering mungkin Ø
Monitor
IWL Ø
Monitor
warna dan suhu kulit Ø
Monitor
tekanan darah, nadi dan RR Ø
Monitor
penurunan tingkat kesadaran Ø
Monitor
WBC, Hb dan Hct Ø
Monitor
intake dan ouput Ø
Berikan
anti piretik Ø
Berikan
pengobatan untuk mengatasi penyebab demam Ø
Selimuti
pasien Ø
Lakukan
lapid sponge Ø
Berikan
cairan intravena Ø
Kompres
pasien pada lipat paha dan aksila Ø
Tingkatkan
sirkulasi udara Ø
Berikan
pengobatan untuk mencegah terjadinya mengigil Temperature regulation Ø
Monitor
suhu minimal tiap 2 jam Ø
Rencanakan
monitoring suhu secara kontinyu Ø
Monitor
TD, nadi dan RR Ø
Monitor
warna dan suhu kulit Ø
Monitor
tanda-tanda hipertemia dan hipotemi Ø
Tingkat
intake cairan dan nutrisi Ø
Selimuti
pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan tubuh Ø
Ajarkan
pada pasien cara mencegah keletuhan akibat panas Ø
Diskusi
tentang pentingnya pengaturan suhu dan kemungkinan efek negative dari
kedinginan Ø
Beritahukan
tentang indikasi terjadinya keletihan dan penanganan amargency yang
diperlukan Ø
Ajarkan
indikasi dari hipotermi dan penanganan
yang diperlukan Ø
Berikan
anti piretik jika perlu Vital sign Monitoring Ø
Monitor
TD, nadi, suhu dan RR Ø
Catat
adanya fluktuasi tekanan darah Ø
Monitor
VS saat pasien berbaring, duduk atau berdiri Ø
Auskultasi
TD pada kedua lengan dan bandingkan Ø
Monitor
TD, nadi, RR sebelum, selama, dan setelah aktivitas Ø
Monitor
kualitas dari nadi Ø
Monitor
frekuensi dan irama pernafasan Ø
Monitor
suara paru Ø
Monitor
pola pernafasan abnormal Ø
Monitor
suhu, warna dan kelembaban kulit Ø
Monitor
sinoasis perifer Ø
Monitor
adanya chusing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan
sistolik) Ø
Identifikasi
penyebab dari perubahan vital sign |
9 |
Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh Definisi : Intake nutrisi tidak cukup
untuk keperluan metabolisme tubuh Batasan karakteristik : -
Berat
badan 20% atau lebih di bawah ideal -
Dilaporkan
adanya intake makanan yang kurang dari RDA (Recommended Daily Allowance) -
Membrane
mukosa dan konjungtiva pucat -
Kelemahan
otot yang digunakan untuk menelan / mengunyah -
Luka
inflamasi pada rongga mulut -
Mudah
merasa kenyang, sesaat setelah mengunyah makanan -
Dilaporkan
atau fakta adanya kekurangan makanan -
Dilaporkan
adanya perubahan sensasi rasa -
Perasaan
ketidakmampuan untuk mengunyah makanan -
Miskonsepsi -
Kehilangan
BB dengan makanan cukup -
Keengganan
untuk makan -
Kram
pada abdomen -
Tonus
otot jelek -
Nyeri
abdominal dengan atau tanpa patologi -
Kurang
berminat terhadap makanan -
Pembuluh
darah kapiler mulai rapuh -
Diare
dan atau steatonhea -
Kehilangan
rambut yang cukup banyak (rontok) -
Suara
usus hiperaktif -
Kurangnya
informasi, misinformasi Faktor-faktor yang berhubungan : ketidak
mampuan pemasukan atau mencerna makanan dan mengabsorpsi zat-zat gizi
berhubungan dengan factor biologis, psikologis atau ekonomi |
NOC : Ø Nutritional Status : Food and Fluid
Intake Kriteria Hasil : Ø Adanya peningkatan berat badan sesuai
dengan tujuan Ø Berat badan ideal sesuai dengan tinggi
badan Ø Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi Ø Tidak ada tanda-tanda malnutrisi Ø Tidak terjadi penurunan berat badan yang
berarti |
NIC : Nutrition Management : Ø
Kaji
adanya alergi makanan Ø
Kolaborasi
dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan
pasien Ø
Anjurkan
pasien untuk meningkatkan intake Fe Ø
Anjurkan
pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C Ø
Berikan
substansi gula Ø
Yakinkan
diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi Ø
Berikan
makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi) Ø
Ajarkan
pasien bagaimana membuat catatan makanan harian Ø
Monitor
jumlah nutrisi dan kandungan kalori Ø
Berikan
kalori tentang kebutuhan nutrisi Ø
Kaji
kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan Nutrition Monitoring Ø
BB
pasien dalam batas normal Ø
Monitor
adanya penurunan berat badan Ø
Monitor
tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan Ø
Monitor
interaksi anak atau orang tua selama makan Ø
Monitor
lingkungan selama makan Ø
Jadwalkan
pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan Ø
Monitor
kulit kering dan perubahan pigmentasi Ø
Monitor
turgor kulit Ø
Monitor
kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah Ø
Monitor
mual dan muntah Ø
Monitor
kadar albumin, total protein, Hb dan Kadar Ht Ø
Monitor
makanan kesukaan Ø
Monitor
pertumbuhan dan perkembangan Ø
Monitor
pusat kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva Ø
Monitor
kalori dan intake nutrisi Ø
Catat
adanya edema, hiperemik, hipertonik papilla lidah dan cavitas oral Ø
Catat
jika lidah berwarna magenta, scarlet |
A S M A
A. Masalah yang lazim muncul pada klien
1.
Bersihkan
jalan nafas tidak efektif b/d bronkospasme
2.
Gangguan
pertukaran gas b/d spasme bronkus
3.
Ketidak
seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d dyspneu
B. Dischange Planning
1.
Jelaskan
proses penyakit dengan menggunakan gambar-gambar
2.
Fokuskan
pada perawatan mandiri di rumah
3.
Hindari
faktor pemicu : kebersihan lantai rumah, debu-debu, karpet, bulu binatang dan
sebagainya
4.
Jelaskan
tanda-tanda bahaya yang akan muncul
5.
Ajarkan
penggunaan nebulizer
6.
Kerluarga
perlu memahami tentang pengobatan, nama obat, dosis, efek samping, waktu
pemberian
7.
Ajarkan
strategi control kecemasan, takut, stress
8.
Jelaskan
pentingnya istirahat dan latihan, termasuk latihan nafas
9.
Jelaskan
pentingnya intake cairan dan nutrisi yang adekuat
C. Nursing Care Plan
NO |
DIAGNOSA |
NOC |
NIC |
1 |
Bersihkan jalan nafas tidak efektif b/d
bronkospasme Definisi : Ketidak mampuan untuk
membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernafasan untuk
mepertahankan kebersihan jalan nafas. Batasan karakteristik : -
Dispneu,
penurunan suara nafas -
Orthopneu -
Cyanosis -
Kelainan
suara nafas (rales, wheeszing) -
Kesulitan
berbicara -
Batuk,
tidak efekkofit atau tidak ada -
Mata
melebar -
Sproduksi
sputum -
Gelisah -
Perubahan
frekuensi dan irama nafas Faktor-faktor yang berhubungan : -
Lingkungan
: merokok, menghirup asap rokok, perokok pasif POK, infeksi -
Fisiologis
: disfungsi neuromuscular, hyperplasia
dinding bronkus, alergi jalan nafas, asma -
Obstruksi
jalan nafas : spasme jalan nafas, sekresi tertahan, banyaknya mucus, adanya
jalan nafas buatan, sekresi bronkus, adanya aksudat di alveolus, adanya benda
asing di jalan nafas. |
NOC : Ø Respirotary status : Ventilation Ø Respirotary status : Airway patency Ø Aspiration Control Kriteria Hasil Ø Mendemonstrasikan batuk efektif dan
suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan
sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips) Ø Menunjukkan jalan nafas yang paten
(klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang
normal, tidak ada suara nafas abnormal) Ø Mampu mengidentifikasikan dan mencegah
faktor yang dapat menghambat jalan nafas |
NIC : Airway Management : Ø
Buka
jalan nafas, gunakan teknik chinlift atau jaw thrust
bila perlu Ø
Posisikan
pasien untuk memaksimalkan ventilasi Ø
Identifikasi
pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan Ø
Pasang mayo bila perlu Ø
Lakukan
fisioterapi dada jika perlu Ø
Keluarkan
secret dengan batuk atau suction Ø
Auskultasi
suara nafas, catat adanya suara tambahan Ø
Lakukan
suction pada mayo Ø
Berikan
bronkodilator bila perlu Ø
Berikan
pelembab udara kassa basah NaCl lembab Ø
Atur
intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan Ø
Monitor
respirasi dan status O2 |
2. |
Gangguan pertukaran gas b/d spame
bronkus. Gangguan penukaran gas b/d kongesti
paru, hipertensi pulmonal, penurunan perifer yang menimbulkan asidosis laktat
dan penurunan curah jantung. Definisi : kelebihan atau kekurangan
oksigensi dan atau pengeluaran karbondioksida di dalam membrane kapiler
alveoli Batasan Karakteristik : -
Gangguan
penglihatan -
Penurunan
CO2 -
Takikardi -
Hiperkapnia -
Keletihan -
Somnnolen -
Iritabilitas -
Hypoxia -
Kebingungan -
Dyspnoe -
Nasal
faring -
AGD
normal -
Sianosis -
Warna
kulit abnormal (pucat, kehitaman) -
Hipoksemia -
Hiperkarbia -
Sakit
kepala ketika bangun -
Frekuensi
dan kedalaman nafas abnormal Faktor-faktor yang berhubungan : -
Keseimbangan
perfusi ventilasi -
Perubahan
membrane kapiler alvector |
NOC : Ø
Despirotary
status : Gas exchange Ø
Respirotary
status : ventilation Ø
Viatl
sign status Kriteria hasil : Ø
Mendemonstrasikan
peningkatan ventilasi dan oksigensi yang adekuat Ø
Memelihara
kebersihan paru dan bebas dari tanda-tanda distress pernafasan Ø
Mendemonstrasikan
batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu
mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips) Ø
Tanda-tanda
vital dalam rentang normal |
NIC : Airway Management : Ø
Buka
jalan nafas, gunakan teknik chinlift atau jaw thrust bila perlu Ø
Posisikan
pasien untuk memaksimalkan ventilasi Ø
Identifikasi
pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan Ø
Pasang mayo bila perlu Ø
Lakukan
fisioterapi dada jika perlu Ø
Keluarkan
secret dengan batuk atau suction Ø
Auskultasi
suara nafas, catat adanya suara tambahan Ø
Lakukan
suction pada mayo Ø
Berikan
bronkodilator bila perlu Ø
Berikan
pelembab udara kassa basah NaCl lembab Ø
Atur
intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan Ø
Monitor
respirasi dan status O2 Respiratory Monitoring : · Monitor rata-rata, kedalam, irama dan
usaha respirasi · Catat pergerakan dada, amati
kesimetrisan, penggunaan otot tambahan, retraksi otot supraclavicular dan
intercostals · Monitor suara nafas seperti dengkur · Monitor pola nafas bradipnea, takipnea,
kussmaul, hyperventilasi, cheyne stokes, biot · Catat lokasi trakea · Monitor kelelahan otot diafragma
(gerakan paradoksis) · Auskultasi suara nafas, catat area
penurunan/ tidak adanya ventilasi dan suara tambahan · Tentukan kebutuhan suction dengan
mengauskultasi crakles dan ronkhl pada jalan nafas utama · Uskultasi suara paru setelah tindakan
untuk mengetahui hasilnya |
3. |
Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh Definisi : Intake nutrisi tidak cukup
untuk keperluan metabolisme tubuh Batasan karakteristik : -
Berat
badan 20% atau lebih dibawah ideal -
Dilaporkan
adanya intake makanan yang kurang dari RDA (Recommended Daily Allowance) -
Membrane
mukosa dan konjungtiva pucat -
Kelemahan
otot yang digunakan untuk menelan/mengunyah -
Luka,
inflamasi pada rongga mulut -
Mudah
merasa kenyang sesaat setelah mengunyah makanan -
Dilaporkan
adanya perubahan sensasi rasa -
Perasaan
ketidak mampuan untuk mengunyah makanan -
Miskonsepsi -
Kehilangan
BB dengan makanan yang cukup -
Keengganan
untuk makan -
Kram
pada abdomen -
Tonus
otot jelek -
Nyeri
abdominal dengan atau tanpa patologi -
Kurang
berminat terhadap makanan -
Pembuluh
darah kapiler mulai rapuh -
Diare
dan atau steatorhea -
Kehilangan
rambut yang cukup banyak (rontok) -
Suara
usus hiperaktif -
Kurangnya
informasi, misinformasi Faktor-faktor yang berhubungan : ketidak
mampuan pemasukkan atau mencerna makanan atau mengabsorpsi zat-zat gizi
berhubungan dengan faktor biologis, psikologis atau ekonomi |
NOC : Ø Nutrition status : Food and fluid intake Ø Nutrition status : nutrient intake Ø Weight control Kriteria hasil : Ø Adanya peningkatan berat badan sesuai
dengan tujuan Ø Berat badan sesuai dengan tinggi badan Ø Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi Ø Tidak ada tanda-tanda malnutrisi Ø Tidak terjadi penurunan berat badan yang
berarti |
NIC : Nutrition Management : Ø
Kaji
adanya alergi makanan Ø
Kolaborasi
dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan
pasien Ø
Anjurkan
pasien untuk meningkatkan intake Fe Ø
Anjurkan
pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C Ø
Berikan
substansi gula Ø
Yakinkan
diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi Ø
Berikan
makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi) Ø
Ajarkan
pasien bagaimana membuat catatan makanan harian Ø
Monitor
jumlah nutrisi dan kandungan kalori Ø
Berikan
kalori tentang kebutuhan nutrisi Ø
Kaji
kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan Nutrition Monitoring Ø
BB
pasien dalam batas normal Ø
Monitor
adanya penurunan berat badan Ø
Monitor
tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan Ø
Monitor
interaksi anak atau orang tua selama makan Ø
Monitor
lingkungan selama makan Ø
Jadwalkan
pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan Ø
Monitor
kulit kering dan perubahan pigmentasi Ø
Monitor
turgor kulit Ø
Monitor
kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah Ø
Monitor
mual dan muntah Ø
Monitor
kadar albumin, total protein, Hb dan Kadar Ht Ø
Monitor
makanan kesukaan Ø
Monitor
pertumbuhan dan perkembangan Ø
Monitor
pusat kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva Ø
Monitor
kalori dan intake nutrisi Ø
Catat
adanya edema, hiperemik, hipertonik papilla lidah dan cavitas oral Ø
Catat
jika lidah berwarna magenta, scarlet |
HYPERTENSI
A. Masalah yang lazim muncul pada klien
1.
Resiko
tinggi terhadap penurunan curah jantung b/d peningkatan afterload,
vasokonstriksi, hipertrofi/rigiditas, ventikuler, iskemia miokard
2.
Intoleransi
aktivitas b/d kelemahan, ketidaksemimbangan suplai dan kebutuhan oksigen
3.
Nyeri
akut : sakit kepala b/d peningkatan tekanan vaskuler serebal
4.
Ketidakseimbangan
nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b/d masukan berlebihan
B. Dischange Planning
1.
Ajarkan
pada anak dan keluarga tentang penatalaksanaan hipertensi
a.
Penjelasan
mengenai hipertensi
b.
Pengobatan
c.
Batasan
diet dan pengendalian berat badan
d.
Masukkan
garam
e.
latihan
C. Nursing Care Plan
NO |
DIAGNOSA |
NOC |
NIC |
1. |
Resiko tinggi terhadap penurunan curah
jantung b/d peningkatan afterload, vasokonstriksi, hipertrofi/rigiditas,
ventrikuler, iskemia miokard. |
NOC : Ø Cardiac Pump effectiveness Ø Circulation status Ø Vital sign Status |
NIC : Cardiac care Ø
Evaluasi
adanya nyeri dada (intensitas, lokasi, durasi) Ø
Catat
adanya distrimia jantung Ø
Catat
adanya tanda dan gejala penurunan cardiac putput Ø
Monitor
status kardiovaskuler Ø
Monitor
status pernafasan yang menandakan gagal jantung Ø
Monitor
abdomen sebagai indikator penurunan perfusi Ø
Monitor
balance cairan Ø
Monitor
adanya perubahan tekanan darah Ø
Monitor
respon pasien terhadap efek pengobatan antiaritmia Ø
Atur
periode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan Ø
Monitor
toleransi aktivitas pasien Ø
Monitor
adanya dyspneu, fatigue, tekipneu dan ortopneu Ø
Anjurkan
untuk menurunkan stress Fluid management : Ø
Timbang
popok/pembalut jika diperlukan Ø
Pertahankan
catatan intake dan output yang akurat Ø
Monitor
status hidrasi (kelembaban membrane, nadi adekuat, tekanan darah ortostatisk)
jika diperlukan Ø
Monitor
hasil laboratorium yang sesuai dengan referensi cairan (BUN, HMT, osmolalitas
urin) Ø
Monitor
status hemodinamik termasuk CVP, MAP, PAP dan PCWP Ø
Monitor
vital sign sesuai indikasi penyakit Ø
Monitor
indikasi retensi / kelebihan cairan (cracles, CVP, indikasi retensi vena
leher, asites) Ø
Monitor
berat pasien sebelum dan sesudah dialysis Ø
Kaji
lokasi dan luas edema Ø
Monitor
masukan makanan/cairan dan hitung intake kalori harian Ø
Kolaborasi
dengan dokter untuk pemberian terapi Ø
Monitor
status nutrisi Ø
Berikan
cairan Ø
Kolaborasi
pemberian deuretik sesuai program Ø
Berikan
cairan IV/sesuai dengan suhu ruangan Ø
Dorong
masukan oral Ø
Berikan
penggantian nasogastrik sesuai output Ø
Dorong
keluarga untuk membantu pasien makan Ø
Tawarkan
snack (jus buah, buah segar) Ø
Batasi
masukkan cairan pada keadaan hiponatremi dilusi dengan serum Na <130 mq/l Ø
Monitor
respon pasien terhadap terapi elektrolit Ø
Kolaborasi
dokter jika cairan berlebihan muncul memburuk Ø
Atur
kemungkinan tranfusi Ø
Persiapan
untuk tranfusi Fluid monitor : Ø
Tentukan
riwayat dan tipe intake cairan dan eliminasi Ø
Tentukan
kemungkinan faktor resiko dari ketidakseimbangan cairan (hipertermi, terapi
deuretik, kelainan renal, gagal jantung, diaporesis, disfungsi hati, dll) Ø
Monitor
berat badan Ø
Monitor
serum dan elektrolit urin Ø
Monitor
serum dan asmilalitas urine Ø
Monitor
BP, HR dan RR Ø
Monitor
tekanan darah orthostatic dan perubahan irama jantung Ø
Monitor
parameter hemodinamik infasif Ø
Catat
secara akurat intake dan out put Ø
Monitor
membrane mukosa dan turgor kulit, serta rasa haus Ø
Catat
monitor warna, jumlah dan Ø
Monitor
adanya distensi leher, ronchi, edema perifer dan penambahan BB Ø
Monitor
tanda dan gejala dari edema Ø
Beri
cairan sesuai keperluan Ø
Kolaborasi
pemberian obat yang dapat meningkatkan output urine Ø
Lakuka
hemodialisis bila perlu dan catat respon pasien Vital sign Monitoring Ø
Monitor
TD, nadi, suhu dan RR Ø
Catat
adanya fluktuasi tekanan darah Ø
Monitor
VS saat pasien berbaring, duduk atau berdiri Ø
Auskultasi
TD pada kedua lengan dan bandingkan Ø
Monitor
TD, nadi, RR sebelum, selama, dan setelah aktivitas Ø
Monitor
kualitas dari nadi Ø
Monitor
frekuensi dan irama pernafasan Ø
Monitor
suara paru Ø
Monitor
pola pernafasan abnormal Ø
Monitor
suhu, warna dan kelembaban kulit Ø
Monitor
sinoasis perifer Ø
Monitor
adanya chusing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan
sistolik) Ø
Identifikasi
penyebab dari perubahan vital sign |
2.
2. |
Intoleransi aktivitas b/d kelemahan,
ketidak seimbangan supai dan kebutuhan oksigen Definisi : Ketidakcukupan energi secara
fisiologis maupun psikologis untuk meneruskan atau menyelesaikan aktivitas
yang diminta atau aktivita sehari-hari Batasan karakteristik : -
Melaporkan
secara verbal adanya kelelahan atau kelemahan -
Respon
abnormal dan tekanan darah atau nadi terhadap aktivitas -
Perubahan
EKG yang menunjukkan aritmia atau skemia -
Adanya
dyspneu atau ketidaknyamanan saat beraktivitas Faktor-faktor yang berhubungan : Ø
Tirah
Baring atau imobilisasi Ø
Kelemahan
menyeluruh Ø
Ketidak
seimbangan antara suplei oksigen dengan kebutuhan Ø
Gaya
hidup yang dipertahankan |
NOC : Ø Energy conservation Ø Activity tolerance Ø Self Care : ADLs Kriteria Hasil : Ø Berpartisipasi dalam aktivitas fisik
tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan RR Ø Mampu melakukan aktivitas sehari-hari
(ADLs) secara mandiri |
Activity Therapy · Kolaborasi dengan tenaga rehabilitasi
medik dalam merencanakan program terapi yang tepat · Bantu klien untuk mengidentifikasi
aktivitas yang mampu dilakukan · Bantu untuk memilih aktivitas konsisten
yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan sosial · Bantu untuk mengidentifikasi dan
mendapatkan sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan · Bantu untuk mendapatkan alat bantuan
aktivitas seperti kursi roda, krek · Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas
yang disukai · Bantu klien untuk membuat jadwal latihan
diwaktu luang · Bantu pasien/keluarga untuk
mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas · Sediakan penguatan positif bagi yang
aktif beraktivitas · Bantu pasien untuk mengembangkan
motivasi diri dari penguatan · Monitor respon fisik, emosi, sosial dan
spiritual |
3. |
Nyeri akut : sakit kepala b/d
peningkatan tekanan vaskuler serebral Definisi : Sensori tidak
menyenangkan dan pengalaman emosional yang muncul secara actual atau
potensial kerusakan jaringan atau menggambarkan adanya kerusakan (Asosiasi
Studi Nyeri Internasional) : Serangan
mendadak atau pelan intensitasnya dari ringan sampai berat yang dapat di
antisisipasi dengan akhir yang dapat diprediksi dan dengan durasi kurang dari
6 bulan. Batasan karakteristik : -
Laporan
secara verbal atau non verbal -
Fakta
dari observasi -
Posisi
antalgic untuk menghindari nyeri -
Gerakan
melindungi -
Tingkah
laku berhati-hati -
Muka
topeng -
Gangguan
tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau kerakan kacau, menyeringai) -
Terfokus
pada diri sendiri -
Fokus
menyempit (penuruan persepsi waktu, kerusakan proses berfikir, penurunan
interaksi dengan orang dan lingkungan) -
Tingkah
laku distraksi contoh : jalan-jalan menemui orang lain dan/atau
aktivitas-aktivitas berulang-ulang) -
Respon
autonom (seperti diaphoresis, perubahan tekanan darah, perubahan nafas, nadi
dan dilatasi pupil) -
Perubahan
autonomic dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku) -
Tingkah
laku ekspresif (contoh gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas
panjang/berkeluh kesah) -
Perubahan
dalam nafsu makanan dan minum Faktor yang berhubungan : Agen injuri (biologi, kimia, fisik,
psikologi) |
NOC Ø Pain level Ø Pain control Ø Comfort level Kriteria Hasil : Ø Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab
nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri,
mencari bantuan) Ø Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan
menggunakan manajemen nyeri Ø Mampu mengenai nyeri (skala, intensitas,
frekuensi dan tanda nyeri) Ø Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri
berkurang Ø Tanda vital dalam rentang normal |
NIC : Pain Management : · Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan
faktor presipitasi · Observasi reaksi abnornal dari
ketidaknyamanan · Gunakan tehnik komunikasi terapeutik
untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien · Kaji kultur yang mempengaruhi respon
nyeri · Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau · Evaluasi bersama pasien dan tim
kesehatan lain tentang ketidak efektifan control nyeri masa lampau · Bantu pasien dan keluarga untuk mencari
dan menemukan dukungan · Control lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan · Kurangi faktor presipitasi nyeri · Pilih dan lakukan penanganan nyeri
(farmakologi, non farmakologi dan interpersonal) · Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
menentukan intervensi · Ajarkan tentang teknik non famakologi · Berikan
analgetik untuk mengurangi nyeri · Evaluasi ke efektivan control nyeri · Tingkatkan istirahat · Kolaborasikan dengan dokter jika ada
keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil · Monitor penerimaan pasien tentang
manajemen nyeri Analgetic Administration · Tentukan lokasi, karakteristik, dan
derajat nyeri sebelum pemberian obat · Cek instruksi dokter tentang jenis obat,
dosis dan frekuensi · Cek riwayat alergi · Pilih analgesic yang diperlukan atau
kombinasi dari analgesic ketika pemberian lebih dari satu · Tentukan pilihan analgesic tergantung
tipe dan beratnya nyeri · Tentukan analgesic pilihan, rute
pemberian dan dosis optimal · Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk
pengobatan nyeri secara teratur · Monitor vital sign sebelum dan sesudah
pemberian analgesic pertama kali · Berikan analgesic tepat waktu terutaa
saat nyeri hebat · Evaluasi efektivitas analgesic, tanda
dan gejala (efek samping) |
4. |
Ketidak seimbangan nutrisi lebih dari
kebutuhan tubuh b/d masukan berlebihan Definisi : Intake nutrisi melebihi
kelebihan metabolisme tubuh Balasan karakteristik : -
Lipatkan
kulit tricep > 25 mm untuk wanita
dan > 15 mm untuk pria -
BB
20% di atas idel untuk tinggi dan kerangka tubuh ideal -
Makan
dengan respon eksternal (misalnya situasi sosial, sepanjang hari) -
Dilaporkan
atau diobservasi adanya disfungsi pola makan (misal : memasangkan makanan
dengan aktivitas yang lain) -
Tingkat
aktivitas yang menetap -
Konsentrasi
intake makanan pada menjelang malam Faktor yang berhubungan : intake
berlebih dalam hubungan dengan metabolisme tubuh |
NOC : Ø Nutritional Status : food and Fluid
intake Ø Nutritional Status : Nutritien intake Ø Weight control Kriteria Hasil : Ø Mengerti faktor yang meningkatkan berat
badan Ø Mengidentifikasi tingkah laku di bawah
kontrol klien Ø Memodifikasi diet dalam waktu yang lama
untuk mengontrol berat badan Ø Penurunan berat badan 1 – 2 pounds/mg Ø Menggunakan energi untuk aktivitas
sehari-hari |
NIC : Weight Management : · Diskusikan bersama pasien mengenai
hubungan antara intake makanan, latihan, peningkatan BB dan penurunan BB · Diskusikan bersama pasien mengenai
kondisi medis yang dapat mempengaruhi BB · Diskusikan bersama pasien mengenai
kebiasaan, gaya hidup dan faktor herediter yang dapat mempengaruhi BB · Diskusikan bersama pasien mengenai
kebiasaan, gaya hidup dan faktor herediter yang dapat mempengaruhi BB · Diskusikan bersama pasien mengenai
resiko yang berhubungan dengan BB berlebih dan penurunan BB · Dorong pasien untuk merubah kebiasaan
makan · Perkirakan BB badan ideal pasien Nutrition Management Ø
Kaji
adanya alergi makanan Ø
Kolaborasi
dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan
pasien Ø
Anjurkan
pasien untuk meningkatkan intake Fe Ø
Anjurkan
pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C Ø
Berikan
substansi gula Ø
Yakinkan
diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi Ø
Berikan
makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi) Ø
Ajarkan
pasien bagaimana membuat catatan makanan harian Ø
Monitor
jumlah nutrisi dan kandungan kalori Ø
Berikan
kalori tentang kebutuhan nutrisi Ø
Kaji
kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan Nutrition Monitoring Ø
BB
pasien dalam batas normal Ø
Monitor
adanya penurunan berat badan Ø
Monitor
tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan Ø
Monitor
interaksi anak atau orang tua selama makan Ø
Monitor
lingkungan selama makan Ø
Jadwalkan
pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan Ø
Monitor
kulit kering dan perubahan pigmentasi Ø
Monitor
turgor kulit Ø
Monitor
kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah Ø
Monitor
mual dan muntah Ø
Monitor
kadar albumin, total protein, Hb dan Kadar Ht Ø
Monitor
makanan kesukaan Ø
Monitor
pertumbuhan dan perkembangan Ø
Monitor
pusat kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva Ø
Monitor
kalori dan intake nutrisi Ø
Catat
adanya edema, hiperemik, hipertonik papilla lidah dan cavitas oral Ø
Catat
jika lidah berwarna magenta, scarlet |
DIARE
A. Masalah yang lazim muncul pada Klien
1.
Defisit
volume cairan b/d kehilangan cairan kulit
2.
Resiko
kerusakan integritas kulit b/d ekskresi / BAB sering
3.
Ketidak
seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d penurunan intake makanan
4.
Cemas
b/d perubahan status kesehatan
B. Discharge Planning
1.
Ajarkan
pada orang tua mengenai perwatakan anak, pemberian makanan dan minuman (misal
oralit)
2.
Ajarkan
mengenai tanda-tanda dehidrasi, ubun-ubun dan mata cekung, turgor kulit yang
tidak elastis, membrane mukosa kering
3.
Jelaskan
obat-obatan yang diberikan, efek samping dan kegunaannya
C. Nursing Care Plan
NO |
DIAGNOSA |
NOC |
NIC |
1. |
Devisit volume cairan b/d kehilangan
cairan kulit Definisi : penurunan cairan
intravaskuler, interstisial, dan/atau intraselullar. Ini mengarah ke
dehidrasi, kehilangan cairan dengan pengeluaran sodium Batasan karakteristik : -
Kelemahan -
Haus -
Penurunan
turgor kulit/lidah -
Membarne
mukosa/kulit kering -
Peningkatan
denyut nadi, penurunan tekanan darah, penurunan volume/tekanan nadi -
Pengisian
vena menurun -
Perubahan
status mental -
Konsentrasi
urine meningkat -
Temperature
tubuh meningkat -
Hematokrit
meninggi -
Kehilangan
berat badan seketika (kecuali pada third spacing) Faktor-faktor yang berhubungan : -
Kehilangan
volume cairan secara aktif -
kegagalan
mekanisme pengaturan |
NOC : Ø Fluid balance Ø Hydration Ø Nutrition status : food and fluid intake Kriteria hasil : Ø
Mempertahankan
urin output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal, HT normal Ø
Tekanan
darah, nadi suhu tubuh dalam batas normal Ø
Tidak
ada tanda-tanda dehidrasi, elastisitas turgor kulit baik, membrane mukosa
lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan |
NIC : Fluid management : Ø
Timbang
popok/pembalut jika diperlukan Ø
Pertahankan
catatan intake dan output yang akurat Ø
Monitor
status hidrasi (kelembaban membrane, nadi adekuat, tekanan darah ortostatisk)
jika diperlukan Ø
Monitor
vital sign Ø
Kolaborasikanpemberian
carian IV Ø
Monitor
status nutrisi Ø
Berikan
cairan Ø
Kolaborasi
pemberian deuretik sesuai program Ø
Berikan
cairan IV/sesuai dengan suhu ruangan Ø
Dorong
masukan oral Ø
Berikan
penggantian nasogastrik sesuai output Ø
Dorong
keluarga untuk membantu pasien makan Ø
Tawarkan
snack (jus buah, buah segar) Ø
Kolaborasi
dokter jika cairan berlebihan muncul memburuk Ø
Atur
kemungkinan tranfusi Ø
Persiapan
untuk tranfusi Hypovolemia Management Ø
Monitor
status cairan termasuk intake out put cairan Ø
Pelihara
IV line Ø
Monitor
tingkat Hb dan hematokrit Ø
Monitor
tanda vital Ø
Monitor
respon pasien terhadap penambahan cairan Ø
Monitor
berat badan Ø
Dorong
pasien untuk menambah intake oral Ø
Pemberian
cairan IV monitor adanya tanda dan gejala kelebihan volume cairan Ø Monitor adanya tanda gagal ginjal |
2. |
Risiko kerusakan integritas kulit b/d
ekskresi/BAB sering Definisi : Perubahan pada epidemis dan
dermis Batasan karakteristik : -
Gangguan
pada bagian tubuh -
Kerusakan
lapisan kulit (dermis) -
Gangguan
permukaan kulit (epidermis) Faktor yang berhubungan : Ekstrernal -
Hipertemia
dan hipotermia -
Substansi
kimia -
Kelembaban
udara -
Faktor
mekanik (misalnya alat yang dapat menimbulkan luka, tekanan, restraint) -
Immobilitas
fisik -
Radiasi -
Usia
yang ekstrim -
Kelembaban
kulit -
Obat-obatan Internal -
Perubahan
status metabolic -
Tulang
menonjol -
Deficit
imunologi -
Faktor
yang berhubungan dengan perkembangan -
Perubahan
sensasi -
Perubahan
status nutrisi (obesitas, kekurusan) -
Perubahan
status cairan -
Perubahan
pigmentasi -
Perubahan
sirkulasi Perubahan turgor (elastisitas kulit) |
NOC : Tissue Integrity : Skin and Mucous
Membranes Kriteria Hasil : Ø
Integritas
kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperature,
hidrasi, pigmentasi) Ø
Tidak
ada luka/lesi pada kulit Ø
Perfusi
jaringan baik Ø
Menunjukkan
pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya cedera
berulang : Ø
Mampu
melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan alami |
NIC : Pressure Management Ø
Anjurkan
pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar Ø
Hindari
kerutan pada tempat tidur Ø
Jaga
kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering Ø
Mobilisasi
pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali Ø
Monitor
kulit akan adanya kemerahan Ø
Oleskan
lotion atau minyak/baby oil pada daerah yang tertekan Ø
Monitor
aktivitas dan mobilisasi pasien Ø
Monitor
status nutrisi pasien Ø
Memandikan
pasien dengan sabun dan air hangat |
3. |
Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b/d penurunan intake makanan Definisi : Intake nutrisi tidak cukup
untuk keperluan metabolisme tubuh Batasan karakteristik : -
Berat
badan 20% atau lebih di bawah ideal -
Dilaporkan
adanya intake makanan yang kurang dari RDA (Recomended Daily Allowance) -
Membrane
mukosa dan konjungtiva pucat -
Kelemahan
otot yang digunakan untuk menelan/mengunyah -
Luka
inflamasi pada rongga mulut -
Mudah
merasa kenyang sesaat setelah mengunyah makanan -
Dilaporkan
atau fakta adanya kekurangan makanan -
Dilaporkan
adanya perubahan makanan sensasi rasa -
Perasaan
ketidak mampuan untuk mengunyah makanan -
Miskonsepsi -
Kehilangan
BB dengan makanan yang cukup -
Keengganan
untuk makan -
Kram
pada abdomen -
Tonus
otot jelek -
Nyeri
abdominal dengan atau tanpa patologi -
Kurang
berminat terhadap makanan -
Pembuluh
darah kapiler mulai rapuh -
Diare
dan atau steatorhea -
Kehilangan
rambut yang cukup banyak (rontok) -
Suara
usus hiperaktif -
Kurangnya
informasi, misinformasi Faktor-faktor yang berhubungan : Keidak mampuan pemasukan atau mencerna
makanan atau mengabsorpsi zat-zat gizi berhubungan dengan faktor biologis,
psikologis atau ekonomi. |
NOC : Ø
Nutrition
Status : Ø
Nutrition
Status : Food and fluid intake Ø
Nutrition Status : Nutrient
intake Ø
Weight Control Keiteria Hasil : Ø
Adaya
peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan Ø
Berat
badan ideal sesuai dengan tinggi badan Ø
Mampu
mengidentifikasi kebutuhan nutrisi Ø
Tidak
ada tanda-tanda malnutrisi Ø
Menunjukkan
peningkatan fungsi pengecapan dan menelan Ø
Tidak
terjadi penurunan berat badan yang berarti |
Nutrition Management Ø
Kaji
adanya alergi makanan Ø
Kolaborasi
dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan
pasien Ø
Anjurkan
pasien untuk meningkatkan intake Fe Ø
Anjurkan
pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C Ø
Berikan
substansi gula Ø
Yakinkan
diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi Ø
Berikan
makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi) Ø
Ajarkan
pasien bagaimana membuat catatan makanan harian Ø
Monitor
jumlah nutrisi dan kandungan kalori Ø
Berikan
kalori tentang kebutuhan nutrisi Ø
Kaji
kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan Nutrition Monitoring Ø
BB
pasien dalam batas normal Ø
Monitor
adanya penurunan berat badan Ø
Monitor
tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan Ø
Monitor
interaksi anak atau orang tua selama makan Ø
Monitor
lingkungan selama makan Ø
Jadwalkan
pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan Ø
Monitor
kulit kering dan perubahan pigmentasi Ø
Monitor
turgor kulit Ø
Monitor
kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah Ø
Monitor
mual dan muntah Ø
Monitor
kadar albumin, total protein, Hb dan Kadar Ht Ø
Monitor
makanan kesukaan Ø
Monitor
pertumbuhan dan perkembangan Ø
Monitor
pusat kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva Ø
Monitor
kalori dan intake nutrisi Ø
Catat
adanya edema, hiperemik, hipertonik papilla lidah dan cavitas oral Ø
Catat
jika lidah berwarna magenta, scarlet |
FEBRIS / DEMAM
A. Masalah yang lazim muncul pada klien
1.
Hipertermia
b/d proses penyakit
2.
Resiko
injury b/d infeksi mikroorganisme
3.
Resiko
deficit volume cairan b/d intake yang kurang dan diaporesisi
B. Discarge Planning
1.
Ajakan
pada orang tua mengenai tanda-tanda kekambuhan dan laporkan dokter/perawat
2.
Instruksikan
untuk memberikan pengobatan sesuai dengan dosisi dan waktu
3.
Ajarkan
bagaimana mengukur suhu tubuh dan intervensi
4.
Instruksikan
untuk kontrol ulang
5.
Jelaskan
faktor penyebab demam dan menghindari faktor pencetus
C. Nursing Care Plan
NO |
DIAGNOSA |
NOC |
NIC |
1. |
Hipertermia b/d proses penyakit Definisi : Suhu tubuh naik diatas
rentang normal Batasan karakteristik : Ø Kenaikan suhu tubuh diatas rentang
normal Ø Serangan atau konvulsi (kejang) Ø Kulit kemerahan Ø Pertambahan RR Ø Takikardi Ø Saat disentuh tangan terasa hangat Faktor-faktor yang berhubungan : -
Penyakit
/ trauma -
Peningkatan
metabolisme -
Aktivitas
yang berlebih -
Pengaruh
meditasi / anestesi -
Ketidak
mampuan / penurunan kemampuan untuk berkeringat -
Terpapar
dilingkungan panas -
Dehidrasi -
Pakaian
yang tidak tepat |
NOC : Thermoregulation Kriteria Hasil : Ø Suhu tubuh dalam rentang normal Ø Nadi dan RR dalam rentang normal Ø Tidak ada perubahan warna kulit dan
tidak ada pusing |
NIC : Fever treatment · Monitor suhu sesering mungkin · Monitor IWL · Monitor warna dan suhu kulit · Monitor tekanan darah, nadi dan RR · Monitor penurunan tingkat kesadaran · Monitor WBC, Hb. Hct · Monitor intake dan output · Berikan anti piretik · Berikan pengobatan untuk mengatasi
penyebab demam · Selimuti pasien · Lakukan tapid sponge · Berikan cairan intravena · Kompres pasien pada lipat paha dan
aksila · Tingkatkan sirkulasi udara · Berikan pengobatan untuk mencegah
terjadinya menggigil Temperature regulation · Monitor suhu minimal tiap 2 jam · Rencanakan monitoring suhu secara
kontinyu · Monitor TD, nadi dan RR · Monitor warna dan suhu kulit · Monitor tanda-tanda hipertermi dan
hipotermi · Tingkatkan intake cairan dan nutrisi · Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya
kehangatan tubuh · Ajarkan pada pasien cara mencegah
keletihan akibat panas · Diskusikan tentang pentingnya pengaturan
suhu dan kemungkinan efek negative dari kedinginan · Beritahu tetang indikasi terjadinya
keletihan dan penanganan emergency yang diperlukan · Ajarkan indikasi dari hipotermi dan
penanganan yang diperlukan · Berikan anti piretik jika perlu Vital sign Monitoring ·
Monitor
TD, nadi, suhu dan RR ·
Catat
adanya fluktuasi tekanan darah ·
Monitor
VS saat pasien berbaring, duduk atau berdiri ·
Auskultasi
TD pada kedua lengan dan bandingkan ·
Monitor
TD, nadi, RR sebelum, selama, dan setelah aktivitas ·
Monitor
kualitas dari nadi ·
Monitor
frekuensi dan irama pernafasan ·
Monitor
suara paru ·
Monitor
pola pernafasan abnormal ·
Monitor
suhu, warna dan kelembaban kulit ·
Monitor
sinoasis perifer ·
Monitor
adanya chusing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan
sistolik) · Identifikasi penyebab dari perubahan
vital sign |
2. |
Resiko injury b/d infeksi mikroorganisme |
NOC : Risk control Kriteria Hasil : Ø Klien terbebas dari cedera Ø Klien mampu menjelaskan cara/metode
untuk mencegah injury/cedera Ø Klien mampu menjelaskan faktor resiko
dari lingkungan / perilaku personal Ø Mampu memodifikasi gaya hidup untuk
mencegah injury Ø Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada Ø Mampu mengenali perubahan status
kesehatan |
NIC : Envionment Management (Manajemen Lingkungan) Ø Sediakan lingkungan yang aman untuk
pasien Ø Identifikasi kebutuhan keamanan pasien
sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien dan riwayat penyakit
terdahulu pasien Ø Menghindarkan lingkungan yang berbahaya
(misalnya memindahkan perabotan) Ø Memasang side rail tempat tidur Ø Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan
bersih Ø Meletakkan saklar lampu ditempat yang
mudah dijangkau pasien Ø Membatasi pengunjung Ø Memberikan penerangan yang cukup Ø Mengajurkan keluarga untuk menemani
pasien Ø Mengontrol lingkungan dari kebisingan Ø Memindahkan barang-barang yang dapat
membahayakan Ø Berikan penjelasan kepada pasien dan
keluarga atau pengunjung adanya perubahan status kesehatan dan penyebab
penyakit. |
3. |
Resiko deficit colume cairan b/d intake
yang kurang dan diaporesisi Definisi : Penurunan cairan
intravaskuler, interstisial, dan/atau intrasellar. Ini mengarah ke dehidrasi,
kehilangan cairan dengan pengeluaran sodium. Batasan karakteristik : -
Kelemahan -
Haus -
Penurunan
turgor kulit/lidah -
Membrane
mukosa/kulit kering -
Peningkatan
denyut nadi, penurunan tekanan darah, penurunan volume/tekanan nadi -
Pengisian
vena menurun -
Perubahan
status mental -
Konsentrasi
urine meningkat -
Temperature
tubuh meningkat -
Hematokrit
meninggi -
Kehilangan
berat badan seketika (kecuali pada third spacing) Faktor-faktor yang berhubungan : -
Kehilangan
volume cairan secara aktif -
Kegagalan
mekanisme pengaturan -
|
NOC : -
Fluid
balance -
Hydration -
Nutritional
status : Food an fluid intake Kriteria hasil : ·
Mempertahankan
urin out put sesuai dengan usia dan BB. BJ urine normal, HT normal ·
Tekanan
darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal ·
Tidak
ada tanda-tanda dehidrasi, elastisitas, turgor kulit baik, membrane mukosa
lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan |
NIC : Fluid management : ·
Timbang
popok/pembalut jika diperlukan ·
Pertahankan
catatan intake dan output yang akurat ·
Monitor
status hidrasi (kelembaban membrane, nadi adekuat, tekanan darah ortostatisk)
jika diperlukan ·
Monitor
vital sign ·
Kolaborasikanpemberian
carian IV ·
Monitor
status nutrisi ·
Berikan
cairan ·
Kolaborasi
pemberian deuretik sesuai program ·
Berikan
cairan IV/sesuai dengan suhu ruangan ·
Dorong
masukan oral ·
Berikan
penggantian nasogastrik sesuai output ·
Dorong
keluarga untuk membantu pasien makan ·
Tawarkan
snack (jus buah, buah segar) ·
Kolaborasi
dokter jika cairan berlebihan muncul memburuk ·
Atur
kemungkinan tranfuse ·
Persiapan
untuk tranfuse |
VOMITUS
A. Masalah yang lazim muncul pada klien
1.
Defisit
volume cairan b/d kehilangan cairan aktif
2.
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d gangguan absorbsi
3.
Ketidakefektifan
perfusi jaringan b/d hipovolemia
4.
Resiko
kerusakan integritas kulit b/d gangguan status metabolic
5.
Cemas
b/d perubahan status kesehatan
B. Nursing Care Plan
NO |
DIAGNOSA |
NOC |
NIC |
1. |
Defisit volume cairan b/d kehilangan
cairan aktif Definisi : penurunan cairan
intravaskuler, interstisial, dan/atau intraselullar. Ini mengarah ke
dehidrasi, kehilangan cairan dengan pengeluaran sodium Batasan karakteristik : -
Kelemahan -
Haus -
Penurunan
turgor kulit/lidah -
Membarne
mukosa/kulit kering -
Peningkatan
denyut nadi, penurunan tekanan darah, penurunan volume/tekanan nadi -
Pengisian
vena menurun -
Perubahan
status mental -
Konsentrasi
urine meningkat -
Temperature
tubuh meningkat -
Hematokrit
meninggi -
Kehilangan
berat badan seketika (kecuali pada third spacing) Faktor-faktor yang berhubungan : -
Kehilangan
volume cairan secara aktif -
kegagalan
mekanisme pengaturan |
NOC : Ø Fluid balance Ø Hydration Ø Nutrition status : food and fluid intake Kriteria hasil : Ø
Mempertahankan
urin output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal, HT normal Ø
Tekanan
darah, nadi suhu tubuh dalam batas normal Ø
Tidak
ada tanda-tanda dehidrasi, elastisitas turgor kulit baik, membrane mukosa
lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan |
NIC : Fluid management : Ø
Timbang
popok/pembalut jika diperlukan Ø
Pertahankan
catatan intake dan output yang akurat Ø
Monitor
status hidrasi (kelembaban membrane, nadi adekuat, tekanan darah ortostatisk)
jika diperlukan Ø
Monitor
vital sign Ø
Monitor
masukan makanan / cairan dan htung intake kalori harian Ø
Kolaborasikanpemberian
carian IV Ø
Monitor
status nutrisi Ø
Berikan
cairan IV/sesuai dengan suhu ruangan Ø
Dorong
masukan oral Ø
Berikan
penggantian nasogastrik sesuai output Ø
Dorong
keluarga untuk membantu pasien makan Ø
Tawarkan
snack (jus buah, buah segar) Ø
Kolaborasi
dokter jika cairan berlebihan muncul memburuk Ø
Atur
kemungkinan tranfuse Ø
Persiapan
untuk tranfue |
2. |
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b/d gangguan absorbsi Definisi : Intake nutrisi tidak cukup
untuk keperluan metabolisme tubuh Batasan karaktetistik : -
Berat
badan 20% atau lebih di bawah ideal -
Dilaporkan
adanya intake makanan yang kurang dari RDA (Recomended Daily Allowance) -
Membrane
mukosa dan konjungtiva pucat -
Kelemahan
otot yang digunakan untuk menelan/mengunyah -
Luka
inflamasi pada rongga mulut -
Mudah
merasa kenyang sesaat setelah mengunyah makanan -
Dilaporkan
atau fakta adanya kekurangan makanan -
Dilaporkan
adanya perubahan makanan sensasi rasa -
Perasaan
ketidak mampuan untuk mengunyah makanan -
Miskonsepsi -
Kehilangan
BB dengan makanan yang cukup -
Keengganan
untuk makan -
Kram
pada abdomen -
Tonus
otot jelek -
Nyeri
abdominal dengan atau tanpa patologi -
Kurang
berminat terhadap makanan -
Pembuluh
darah kapiler mulai rapuh -
Diare
dan atau steatorhea -
Kehilangan
rambut yang cukup banyak (rontok) -
Suara
usus hiperaktif -
Kurangnya
informasi, misinformasi Faktor-faktor yang berhubungan : Keidak mampuan pemasukan atau mencerna
makanan atau mengabsorpsi zat-zat gizi berhubungan dengan faktor biologis,
psikologis atau ekonomi. |
NOC : Ø Nutrition Status : Food and fluid intake Keiteria Hasil : Ø
Adaya
peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan Ø
Berat
badan ideal sesuai dengan tinggi badan Ø
Mampu
mengidentifikasi kebutuhan nutrisi Ø
Tidak
ada tanda-tanda malnutrisi Ø
Tidak
terjadi penurunan berat badan yang berarti |
NIC : Nutrition Management : · Kaji adanya alergi makanan · Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien · Anjurkan pasien untuk meningkatkan
intake Fe · Anjurkan pasien untuk meningkatkan
protein dan vitamin C · Berikan substansi gula · Yakinkan diet yang dimakan mengandung
tinggi serat untuk mencegah konstipasi · Berikan makanan yang terpilih (sudah
dikonsultasikan dengan ahli gizi) · Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan
makanan harian · Monitor jumlah nutrisi dan kandungan
kalori · Berikan kalori tentang kebutuhan nutrisi · Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan
nutrisi yang dibutuhkan Nutrition Monitoring Ø
BB
pasien dalam batas normal Ø
Monitor
adanya penurunan berat badan Ø
Monitor
tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan Ø
Monitor
interaksi anak atau orang tua selama makan Ø
Monitor
lingkungan selama makan Ø
Jadwalkan
pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan Ø
Monitor
kulit kering dan perubahan pigmentasi Ø
Monitor
turgor kulit Ø
Monitor
kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah Ø
Monitor
mual dan muntah Ø
Monitor
kadar albumin, total protein, Hb dan Kadar Ht Ø
Monitor
makanan kesukaan Ø
Monitor
pertumbuhan dan perkembangan Ø
Monitor
pusat kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva Ø
Monitor
kalori dan intake nutrisi Ø
Catat
adanya edema, hiperemik, hipertonik papilla lidah dan cavitas oral |
3. |
Ketidak efektifan perfusi jaringan b/d
hipovolemia |
NOC : Ø Sirculation status Ø Tissue Prefussion : Cerebrat Mendemonstrasikan status sirkulasi yang
ditandai dengan : Ø Tekanan systole dan diastole dalam
rentang yang diharapkan Ø Tidak ada ortostatikhipertesi Ø Tidak ada tanda-tanda peningkatan
tekanan intracranial (tidak lebih dari 15 mm/Hg) Mendemonstrasikan kemampuan kognitif
yang ditandai dengan : Ø Berkomunikasi dengan jelas sesuai dengan
kemampuan Ø Menunjukkan kemampuan, konsentasi dan
orientasi Ø Memproses informasi Ø Membuat keputusan dengan benar Menunjukkan fungsi sensori motori
cranial yang utuh : tingkat kesadaran membaik, tidak ada gerakan-gerakan
involunter |
NIC : Peripheral Sensation Management (manajemen sensasi
perifer) Ø Monitor adanya daerah tertentu yang
hanya peka terhadap panas/dingin/tajam/tumpul Ø Monitor adanya paretese Ø Instruksikan keluarga untuk
mengobservasi kulit jika ada isi atau laserasi Ø Gunakan sarung tangan untuk proteksi Ø Batasi gerakan pada kepala, leher dan
punggung Ø Monitor kemampuan BAB Ø Kolaborasi pemberian analgetik Ø Monitor adanya tromboplebitis Ø Diskusikan mengenai penyebab perubahan
sensasi |
4. |
Resiko kerusakan integritas kulit b/d
gangguan status metabolic Defnisi : Perubahan pada epidemis dan
endemis Batasan karakteristik : -
Gangguan
pada bagian tubuh -
Kerusakan
lapisan kulit (dermis) -
Gangguan
permukaan kulit (epidermis) Faktor yang berhubungan : Eksternal -
Hipertermia
dan hipotermia -
Substnsi
kimia -
Kelembaban
udara -
Faktor
mekanik (misalnya alat yang dapat menimbulkan luka, tekanan, restraint) -
Immobilitas
fisik -
Radiasi -
Usia
yang ekstrim -
Kelembaban
kulit -
Obat-obatan Internal -
Perubahan
status metabolik -
Tulang
menonjol -
Deficit
imunologi -
Faktor
yang berhubungan dengan perkembangan -
Perubahan
sensasi -
Perubahan
status nutrisi (obsesitas, kekurusan) -
Perubahan
status cairan -
Perubahan
pigmentasi -
Perubahan
sirkulasi Perubahan turgor (elastisitas kulit) |
NOC : Tissue integrity : Skin and Mucous Kriteria Hasil : Ø Integritas kulit yang baik bisa
dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperature, hidrasi, pigmentasi) Ø Tidak ada luka/lesi pada kulit Ø Perfusi jaringan baik Ø Menunjukkan pemahaman dalam proses
perbaikan kulit dan mencegah terjadinya cedera berulang Ø Mampu melindungi kulit dan
mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan alami |
NIC : Presure Management Ø Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian
yang longgar Ø Hindari kerutan pada tempat tidur Ø Jaga kebersihan kulit agar tetap kering
dan bersih Ø Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien)
setiap dua jam sekali Ø Monitor kulit akan adanya kemerahan Ø Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada
daerah yang tertekan Ø Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien Ø Monitor status nutrisi pasien Ø Mandikan pasien dengan sabun dan air
hangat |
5. |
Cemas b/d perubahan status kesehatan Definisi : Perasaan gelisah yang tak jelas dari
ketidaknyamanan atau ketakutan yang disertai respon autonom (summer tidak
efektif atau tidak diketahui oleh individu), perasaan keprihatinan disebabkan
dari antisipasi terhadap bahaya. Sinyal ini merupakan peringatan adanya
ancaman yang akan datang dan memungkinkan individu untuk mengambil langkah
untuk menyetujui terhadap tindakan Ditandai dengan : -
Gelisah -
Insomnia -
Resah -
Ketakutan -
Sedih -
Fokus
pada diri -
Kekhawatiran -
Cemas |
NOC : Ø Anxiety control Ø Coping Ø Impulse control Kriteria Hasil Ø Klien mampu mengidentifikasi dan
mengungkapkan gejala cemas Ø Mengidentifikasi mengungkapkan dan
menunjukkan teknik untuk mengontrol cemas Ø Vital sign dalam batasan normal Ø Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa
tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan |
NIC : Anxiety Reduction (penurunan kecemasan) · Gunakan pendekatan yang menenangkan · Nyatakan dengan jelas harapan terhadap
pelaku pasien · Jelaskan semua prosedur dan apa yang
dirasakan selama prosedur · Pahami persepktif pasien terhadap
situasi stress · Temani pasien untuk memberikan keamanan
dan mengurangi takut · Berikan informasi factual mengenai
diagnosis, tindakan prognosis · Dorong keluarga untuk menemani anak · Lakukan back / neck rub · Dengarkan dengan penuh perhatian · Idenifikasi tingkat kecemasan · Bantu pasien mengenal situasi yang
menimbulkan kecemasan · Dorong pasien untuk mengungkapkan
perasaan, ketakutan, persepsi · Instruksikan pasien menggunakan teknik
relaksasi · Berikan obat untuk mengurangi kecemasan |
THYPOID
A. Masalah yang lazim muncul pada klien
1.
Hipertemia
b/d proses infeksi salmonella thyposa
2.
Resiko
deficit volume cairan b/d pemasukan yang kurang, mual, muntah/pengeluaran yang
berlebihan, diare, panas tubuh
3.
Resiko
ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake kurang akibat
mual, muntah, anoreksia, atau output yang berlebihan akibat diare
4.
Gangguan
pola defeksi : diare b/d proses peradangan pada dinding usus halus
5.
Perubahan
pola defeksi : konstipasi b/d proses peradangan pada dinding usus halus
6.
Resiko
tinggi trauma fisik b/d gangguan mental, delirium/psikosis
B. Discharge Planning
1.
Berikan
informasi tentang kebutuhan melakukan aktivitas sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kondisi fisik anak
2.
Jelaskan
terapi yang diberikan : dosis, efek samping
3.
Menjelaskan
gejala-gejala kekambungan penyakit dan hal yang harus dilakukan untuk mengatasi
hal tersebut
4.
Tekankan
untuk melakukan kontrol sesuai waktu yang ditentukan
C. Nursing Care Plan
NO |
DIAGNOSA |
NOC |
NIC |
1. |
Hipertermia b/d proses penyakit Definisi : Suhu tubuh naik diatas
rentang normal Batasan karakteristik : -
Kenaikan
suhu tubuh diatas rentang normal -
Serangan
atau konvulsi (kejang) -
Kulit
kemerahan -
Pertambahan
RR -
Takikardi -
Saat
disentuh tangan terasa hangat Faktor-faktor yang berhubungan : -
Penyakit
/ trauma -
Peningkatan
metabolisme -
Aktivitas
yang berlebih -
Pengaruh
meditasi/anestesi -
Ketidakmampuan
/ penurunan kemampuan untuk berkeringat -
Terpapar
dilingkungan panas -
Dehidrasi -
Pakaian
yang tidak tepat |
NOC : Thermoregulation Kriteria Hasil : Ø
Suhu
tubuh dalam rentang normal Ø
Nadi
dan RR dalam rentang normal Ø
Tidak
ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing merasa nyaman |
NIC : Fever treatment · Monitor suhu sesering mungkin · Monitor IWL · Monitor warna dan suhu kulit · Monitor tekanan darah, nadi dan RR · Monitor penurunan tingkat kesadaran · Monitor WBC, Hb. Hct · Monitor intake dan output · Berikan anti piretik · Berikan pengobatan untuk mengatasi
penyebab demam · Selimuti pasien · Lakukan tapid sponge · Berikan cairan intravena · Kompres pasien pada lipat paha dan
aksila · Tingkatkan sirkulasi udara · Berikan pengobatan untuk mencegah
terjadinya menggigil Temperature regulation · Monitor suhu minimal tiap 2 jam · Rencanakan monitoring suhu secara
kontinyu · Monitor TD, nadi dan RR · Monitor warna dan suhu kulit · Monitor tanda-tanda hipertermi dan
hipotermi · Tingkatkan intake cairan dan nutrisi · Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya
kehangatan tubuh · Ajarkan pada pasien cara mencegah
keletihan akibat panas · Diskusikan tentang pentingnya pengaturan
suhu dan kemungkinan efek negative dari kedinginan · Beritahu tetang indikasi terjadinya
keletihan dan penanganan emergency yang diperlukan · Ajarkan indikasi dari hipotermi dan
penanganan yang diperlukan · Berikan anti piretik jika perlu Vital sign Monitoring ·
Monitor
TD, nadi, suhu dan RR ·
Catat
adanya fluktuasi tekanan darah ·
Monitor
VS saat pasien berbaring, duduk atau berdiri ·
Auskultasi
TD pada kedua lengan dan bandingkan ·
Monitor
TD, nadi, RR sebelum, selama, dan setelah aktivitas ·
Monitor
kualitas dari nadi ·
Monitor
frekuensi dan irama pernafasan ·
Monitor
suara paru ·
Monitor
pola pernafasan abnormal ·
Monitor
suhu, warna dan kelembaban kulit ·
Monitor
sinoasis perifer ·
Monitor
adanya chusing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan
sistolik) ·
Identifikasi
penyebab dari perubahan vital sign |
2. |
Defisit volume cairan b/d intake yang
kurang dan diaporesisi Definisi : penurunan cairan
intravaskuler, interstisial, dan/atau intraselullar. Ini mengarah ke
dehidrasi, kehilangan cairan dengan pengeluaran sodium Batasan karakteristik : -
Kelemahan -
Haus -
Penurunan
turgor kulit/lidah -
Membarne
mukosa/kulit kering -
Peningkatan
denyut nadi, penurunan tekanan darah, penurunan volume/tekanan nadi -
Pengisian
vena menurun -
Perubahan
status mental -
Konsentrasi
urine meningkat -
Temperature
tubuh meningkat -
Hematokrit
meninggi -
Kehilangan
berat badan seketika (kecuali pada third spacing) Faktor-faktor yang berhubungan : -
Kehilangan
volume cairan secara aktif -
kegagalan
mekanisme pengaturan |
NOC : Ø Fluid balance Ø Hydration Ø Nutrition status : food and fluid intake Kriteria hasil : Ø
Mempertahankan
urin output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal, HT normal Ø
Tekanan
darah, nadi suhu tubuh dalam batas normal Ø
Tidak
ada tanda-tanda dehidrasi, elastisitas turgor kulit baik, membrane mukosa
lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan |
NIC : Fluid management : Ø
Timbang
popok/pembalut jika diperlukan Ø
Pertahankan
catatan intake dan output yang akurat Ø
Monitor
status hidrasi (kelembaban membrane, nadi adekuat, tekanan darah ortostatisk)
jika diperlukan Ø
Monitor
vital sign Ø
Monitor
masukan makanan / cairan dan htung intake kalori harian Ø
Kolaborasikanpemberian
carian IV Ø
Monitor
status nutrisi Ø
Berikan
cairan IV/sesuai dengan suhu ruangan Ø
Dorong
masukan oral Ø
Berikan
penggantian nasogastrik sesuai output Ø
Dorong
keluarga untuk membantu pasien makan Ø
Tawarkan
snack (jus buah, buah segar) Ø
Kolaborasi
dokter jika cairan berlebihan muncul memburuk Ø
Atur
kemungkinan tranfuse Ø
Persiapan
untuk tranfue |
3. |
Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh b/d intake kurang akibat mual, muntah, anoreksia, atau
output yang berlebihan akibat diare. Definisi : Intake nutrisi tidak cukup
untuk keperluan metabolisme tubuh Batasan karaktetistik : -
Berat
badan 20% atau lebih di bawah ideal -
Dilaporkan
adanya intake makanan yang kurang dari RDA (Recomended Daily Allowance) -
Membrane
mukosa dan konjungtiva pucat -
Kelemahan
otot yang digunakan untuk menelan/mengunyah -
Luka
inflamasi pada rongga mulut -
Mudah
merasa kenyang sesaat setelah mengunyah makanan -
Dilaporkan
atau fakta adanya kekurangan makanan -
Dilaporkan
adanya perubahan makanan sensasi rasa -
Perasaan
ketidak mampuan untuk mengunyah makanan -
Miskonsepsi -
Kehilangan
BB dengan makanan yang cukup -
Keengganan
untuk makan -
Kram
pada abdomen -
Tonus
otot jelek -
Nyeri
abdominal dengan atau tanpa patologi -
Kurang
berminat terhadap makanan -
Pembuluh
darah kapiler mulai rapuh -
Diare
dan atau steatorhea -
Kehilangan
rambut yang cukup banyak (rontok) -
Suara
usus hiperaktif -
Kurangnya
informasi, misinformasi Faktor-faktor yang berhubungan : Keidak mampuan pemasukan atau mencerna
makanan atau mengabsorpsi zat-zat gizi berhubungan dengan faktor biologis,
psikologis atau ekonomi. |
NOC : Ø Nutrition Status : Food and fluid intake Keiteria Hasil : Ø
Adaya
peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan Ø
Berat
badan ideal sesuai dengan tinggi badan Ø
Mampu
mengidentifikasi kebutuhan nutrisi Ø
Tidak
ada tanda-tanda malnutrisi Ø
Tidak
terjadi penurunan berat badan yang berarti |
NIC : Nutrition Management : · Kaji adanya alergi makanan · Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien · Anjurkan pasien untuk meningkatkan
intake Fe · Anjurkan pasien untuk meningkatkan
protein dan vitamin C · Berikan substansi gula · Yakinkan diet yang dimakan mengandung
tinggi serat untuk mencegah konstipasi · Berikan makanan yang terpilih (sudah
dikonsultasikan dengan ahli gizi) · Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan
makanan harian · Monitor jumlah nutrisi dan kandungan
kalori · Berikan kalori tentang kebutuhan nutrisi · Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan
nutrisi yang dibutuhkan Nutrition Monitoring Ø
BB
pasien dalam batas normal Ø
Monitor
adanya penurunan berat badan Ø
Monitor
tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan Ø
Monitor
interaksi anak atau orang tua selama makan Ø
Monitor
lingkungan selama makan Ø
Jadwalkan
pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan Ø
Monitor
kulit kering dan perubahan pigmentasi Ø
Monitor
turgor kulit Ø
Monitor
kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah Ø
Monitor
mual dan muntah Ø
Monitor
kadar albumin, total protein, Hb dan Kadar Ht Ø
Monitor
makanan kesukaan Ø
Monitor
pertumbuhan dan perkembangan Ø
Monitor
pusat kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva Ø
Monitor
kalori dan intake nutrisi Ø
Catat
adanya edema, hiperemik, hipertonik papilla lidah dan cavitas oral Ø
Catat
jika lidah berwarna magenta scarlet |
4. |
Gangguan pola defeksi : diare b/d proses
peradangan pada dinding usus halus |
NOC : Ø Bowel elimination Ø Fluid balance Ø Hydration Ø Electrolyte and Acid base balance Kriteria Hasil : Ø Feses berbentuk BAB sehari sekali tiga
kali Ø Menjaga daerah sekitar rectal dari
iritasi Ø Tidak mengalami diare Ø Menjelaskan penyebab diare dan rasional
tindakan Ø Mempertahankan turgor kulit |
NIC : Diarhea Management : Ø Evaluasi efek samping pengobatan
terhadap gastrointestinal Ø Ajarkan pasien untuk menggunakan obat
antidiare Ø Instruksikan pasien/keluarga untuk
mencatat warna, jumlah, frekuensi dan konsistensi dari feses Ø Evaluasi intake makanan yang masuk Ø Identifikasi faktor penyebab dari diare Ø Monitor tanda dan gejala diare Ø Observasi turgor kulit secara rutin Ø Ukur diare/keluaran BAB Ø Hubungi dokter jika ada kenaikan bising
usus Ø Instruksikan pasien untuk makan rendah
serat, tinggi protein dan tinggi kalori jika memungkinkan Ø Instruksikan untuk menghindari laksative Ø Ajarkan teknik menurunkan stress Ø Monitor persiapan makanan yang aman |
5. |
Perubahan pola defeksi : konstipasi b/d
proses perdagangan pada dinding usus halus |
NOC : -
Knowledge
: Personal safety -
Safety
behavior : Faat prevention -
Safety
behavior : falls accurance -
Safety
behavior : physical injury |
NIC : Environmental Management Safety -
Sediakan
lingkungan yang aman untuk pasien -
Identifikasi
kebutuhan keamanan pasien sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif
pasien dan riwayat penyakit terdahulu pasien -
Menghindarkan
lingkungan yang berbahaya (misalnya memindahkan perabotan) -
Memasang
side rail tempat tidur -
Menyediakan
tempat tidur yang nyaman dan bersih -
Meletakkan
saklar lampu ditempat yang mudah dijangkau pasien -
Membatasi
pengunjung -
Memberikan
penerangan yang cukup -
Mengajurkan
keluarga untuk menemani pasien -
Mengontrol
lingkungan dari kebisingan -
Memindahkan
barang-barang yang dapat membahayakan -
Berikan
penjelasan kepada pasien dan keluarga atau pengunjung adanya perubahan status
kesehatan dan penyebab penyakit. |
6. |
Resiko tinggi trauma fisik b/d gangguan
mental, delirium/psikosis |
NOC : Ø Bowel Elimination Ø Hydration Kriteria Hasil Ø Mempertahankan bentuk feses lunak
setiap 1-3 hari Ø Bebas dari ketidaknyamanan dari
konstipasi Ø Mengidentifikasi indikator untuk
mencegah konstipasi |
NIC : Constipation / Impaction Management · Monitor tanda dan gejala konstipasi · Monitor bising usus · Monitor feses, frekuensi, konsistensi
dan volume · Konsultasi dengan dokter tentang
penurunan dan peningkatan bising usus · Monitor tanda dan gejala rupture
usus/peritonitis · Jelaskan etiologi dan rasionalisasi
tindakan terhadap pasien · Identifikasi faktor penyebab dan
kontribusi konstipasi · Dukung intake cairan · Kolaborasikan pemberian laksatif |
PNEUMONIA
A. Masalah yang lazim muncul pada klien
1.
Bersihkan
jalan nafas tidak efektif b/d inflamasi dan obstruksi jalan nafas
2.
Defisit
volume cairan b/d intake oral tidak adekuat, takipneu, demam
3.
Intoleransi
aktivitas b/d isolasi respiratory
4.
Defisit
pengetahuan b/d perawatan anak pulang
B. Dischange Planning
1.
Ajarkan
pada orang tua tentang pemberian obat
a.
Dosis,
rute dan waktu yang cocok dan menyelesaikan dosis seluruhnya
b.
Efek
samping
c.
Respon
anak
2.
Berikan
informasi pada orang tua tentang cara-cara pengendalian infeksi serta cara
pencegahannya
a.
Hindari
pemajanan kontak infeksius
b.
Ikuti
jadwal imunisasi
C. Nursing Care Plan
NO |
DIAGNOSA |
NOC |
NIC |
1. |
Bersihkan jalan nafas tidak efekrtif b/d bronkospasme Definisi : Ketidakmampuan untuk
membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernafasan untuk mempertahankan
kebersihan jalan nafas. Batasan karakteristik : -
Dispneu,
penurunan suara nafas -
Orthopneu -
Cyanosis -
Kelainan
suara nafas (rales, wheezing) -
Kesulitan
berbicara -
Batuk
tidak efekkotif atau tidak ada -
Mata
melebar -
Gelisah -
Perubahan
frekuensi dan irama nafas Faktor-faktor yang berhubungan : -
Lingkungan
: merokok, menghirup asap rokok, perokok pasif POK, infeksi -
Fisiologis
: disfungsi neuromuscular hyperplasia dinding bronkus, alergi jalan nafas,
asma -
Obstruksi
jalan nafas : spasme jalan nafas, secresi tertahan, banyaknya mucus, adanya
jalan nafas buatan, sekresi bronkus, adanya eksudat di alveolus, adanya benda
asing di jalan nafas. |
NOC : Ø
Respiratory
status : Ventilation Ø
Respiratory
status : Airway patency Kriteria Hasil Ø Mendemonstrasikan batuk efektif dan
suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan
sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips) Ø Menunjukkan jalan nafas yang paten
(klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang
normal, tidak ada suara nafas abnormal) Ø
Mampu
mengidentifikasikan dan mencegah faktor yang dapat menghambat jalan nafas |
NIC : NIC : Airway suction : Ø
Pastikan
kebutuhan oral/tracheal suctioning Ø
Auskultasi
suara nafas sebelum dan sesudah suctioning Ø
Informasikan
pada klien dan keluarga tentang suctioning Ø
Minta
klien nafas dalam sebelum suction dilakukan Ø
Berikan
O2 dengan menggunakan nasal untuk memfasilitasi suksion nasotrakeal Ø
Gunakan
alat yang steril setiap melakukan tindakan Ø
Anjurkan
pasien untuk istirahat dan nafas dalam setelah kateter dikeluarkan dari
nasotrakeal Ø
Monitor
status oksigen pasien Ø
Ajarkan
keluarga bagaimana cara melakukan suksion Ø
Hentikan
suksion dan berikan oksigen apabila pasien menunjukan bradikardi, peningkatan
saturasi O2, dll Airway Management Ø
Buka
jalan nafas, gunakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu Ø
Posisikan
pasien untuk memaksimalkan ventilasi Ø
Indetifikasi
pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan Ø
Pasang
mayo bila perlu Ø
Lakukan
fisioterapi dada jika perlu Ø
Keluarkan
secret dengan batuk atau suction Ø
Auskultasi
suara nafas, catat adanya suara tambahan Ø
Lakukan
suction pada mayo Ø
Berikan
bronkodilator bila perlu Ø
Berikan
pelembab udara kassa basah NaCl lembab Ø
Atur
intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan Ø
Monitor
respirasi dan tatus O2 |
2. |
Resiko deficit volume cairan b/d intake
yang kurang dan diaporesisi Definisi : penurunan cairan
intravaskuler, interstisial, dan/atau intraselullar. Ini mengarah ke
dehidrasi, kehilangan cairan dengan pengeluaran sodium Batasan karakteristik : -
Kelemahan -
Haus -
Penurunan
turgor kulit/lidah -
Membarne
mukosa/kulit kering -
Peningkatan
denyut nadi, penurunan tekanan darah, penurunan volume/tekanan nadi -
Pengisian
vena menurun -
Perubahan
status mental -
Konsentrasi
urine meningkat -
Temperature
tubuh meningkat -
Hematokrit
meninggi -
Kehilangan
berat badan seketika (kecuali pada third spacing) Faktor-faktor yang berhubungan : -
Kehilangan
volume cairan secara aktif -
Kegagalan
mekanisme pengaturan |
NOC : Ø Fluid balance Ø Hydration Ø Nutrition status : food and fluid intake Kriteria hasil : Ø
Mempertahankan
urin output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal, HT normal Ø
Tekanan
darah, nadi suhu tubuh dalam batas normal Ø
Tidak
ada tanda-tanda dehidrasi, elastisitas turgor kulit baik, membrane mukosa
lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan |
NIC : Fluid management : Ø
Timbang
popok/pembalut jika diperlukan Ø
Pertahankan
catatan intake dan output yang akurat Ø
Monitor
status hidrasi (kelembaban membrane, nadi adekuat, tekanan darah ortostatisk)
jika diperlukan Ø
Monitor
vital sign Ø
Monitor
masukan makanan/cairan dan hitung intake kalori harian Ø
Kolaborasikanpemberian
carian IV Ø
Monitor
status nutrisi Ø
Berikan
cairan IV/sesuai dengan suhu ruangan Ø
Dorong
masukan oral Ø
Berikan
penggantian nasogastrik sesuai output Ø
Dorong
keluarga untuk membantu pasien makan Ø
Tawarkan
snack (jus buah, buah segar) Ø
Kolaborasi
dokter jika cairan berlebihan muncul memburuk Ø
Atur
kemungkinan tranfusi Ø
Persiapan
untuk tranfusi |
3. |
Intoleransi aktivitas b/d isolasi
respiratory Definisi : Ketidakcukupan energi secara
fisiologis maupun psikologis untuk meneruskan atau menyelesaikan aktivitas
yang diminta atau aktivita sehari-hari Batasan karakteristik : -
Melaporkan
secara verbal adanya kelelahan atau kelemahan -
Respon
abnormal dan tekanan darah atau nadi terhadap aktivitas -
Perubahan
EKG yang menunjukkan aritmia atau skemia -
Adanya
dyspneu atau ketidaknyamanan saat beraktivitas Faktor-faktor yang berhubungan : Ø
Tirah
Baring atau imobilisasi Ø
Kelemahan
menyeluruh Ø
Ketidak
seimbangan antara suplei oksigen dengan kebutuhan |
NOC : Ø Energy conservation Ø Self Care : ADLs Kriteria Hasil : Ø Berpartisipasi dalam aktivitas fisik
tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan RR Ø Mampu melakukan aktivitas sehari-hari
(ADLs) secara mandiri |
Activity Therapy · Kolaborasi dengan tenaga rehabilitasi
medik dalam merencanakan program terapi yang tepat · Bantu klien untuk mengidentifikasi
aktivitas yang mampu dilakukan · Bantu untuk memilih aktivitas konsisten
yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan sosial · Bantu untuk mengidentifikasi dan
mendapatkan sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan · Bantu untuk mendapatkan alat bantuan
aktivitas seperti kursi roda, krek · Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas
yang disukai · Bantu klien untuk membuat jadwal latihan
diwaktu luang · Bantu pasien/keluarga untuk
mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas · Sediakan penguatan positif bagi yang
aktif beraktivitas · Bantu pasien untuk mengembangkan
motivasi diri dari penguatan · Monitor respon fisik, emosi, sosial dan
spiritual Energy Management · Observasi adanya pembatasa klien dalam
melakukan aktivitas · Dorong anak untuk mengungkapkan perasaan
terhadap keterbatasan · Kaji adanya faktor yang menyebabkan
kelelahan · Monitor nutrisi dan sumber energi yang
adekuat · Monitor pasien akan adanya kelelahan
fisik dan emosi secara berlebih · Monitor respon kardivaskuler terhadap
aktivitas · Monitor pola tidur dan lamanya
tidur/istirahat pasien |
4. |
Defisit pengetahuan b/d perwatan anank
pulang |
NOC : -
Knowledge
: disease process -
Knowledge
: Health Behavior Kriteria Hasil Ø Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman
tentang penyakit, kondisi prognosis dan program pengobatan Ø Pasien dan kelurga mampu melaksanakan
prosedur yang dijelaskan secara benar Ø Pasien dan keluarga mampu menjelaskan
kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya |
NIC : Teaching : disease process Ø Berikan penilaian tentang tingkat
pengetahuan pasien tetang proses penyakit yang spesifik Ø Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan
bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang
tepat Ø Gambarkan tanda dan gejala yang biasa
muncul pada penyakit dengan cara yang benar Ø Gambarkan proses penyakit, dengan cara
yang tepat Ø Identifikasi kemungkinan penyebab dengan
cara yang tepat Ø Sediakan informasi pada pasien tentang
kondisi, dengan cara yang tepat Ø Hindarkan harapan yang kosong Ø Sediakan bagi keluarga atau SO informasi
tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat Ø Diskusikan perubahan gaya hidup yang
mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan
atau proses pengontrolan penyakit Ø Diskusikan pilihan terapi atau
penanganan Ø Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau
mendapat second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan Ø Eksplorasi kemungkinan sumber atau
dukungan dengan cara yang tepat Ø Rujuk pasien pada grup atau agensi
dikomunitas local dengan cara yang tepat Ø Instruksikan pasien mengenai tanda dan
gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan kesehhatan dengan cara yang tepat |
|
Kelemahan b. respon abnormal dan tekanan darah atau nadi
terhadap aktivitas c. Perubahan EKG yang menunjukkan
aritmia atau skemia d. Adanya dyspneu atau
ketidaknyamanan saat beraktivitas Faktor-faktor yang berhubungan : ·
Tirah
baring atau imobilisasi ·
Kelemahan
menyeluruh ·
Ketidakseimbangan
antara suplei oksigen dengan kebutuhan ·
Gaya
hidup yang dipertahankan |
6. Memelihara nutrisi yang adekuat 7. Persediaan energi cukup untuk
beraktifitas Keterangan penilaian NOC : 1. Tidak pernah menunjukkan 2. Jarang menunjukkan 3. Kadang menunjukkan 4. Sering menunjukkan 5. Selalu menunjukkan Toleransi aktivitas Indikator 1. Saturasi oksigen dbn dalam
respon aktifitas 2. HR dbn dalam respon aktifitas 3. RR dbn respon aktifitas 4. TD sistolik dbn dalam respon
aktifitas 5. TD diastole ddn dalam respon
aktifitas 6. Kecepatan berjalan 7. Jarang berjalan 8. Kekuatan 9. ADL telah dilakukan 10. lainnya – Keterangan penilaian NOC 1. Tidak dilakukan sama sekali 2. Jarang dilakukan 3. Kadang dilakukan 4. Sering dilakukan 5. Selalu dilakukan |
- Jika
memungkinkan, tingkatkan aktifitas secara bertahap (dari duduk, jalan,
aktifitas maksimal) - Pastikan
perubahan posisi klien secara bertahan dan monitor gejala dan intoleransi
aktifitas - Kolaborasi
dengan diberikan terapi fisik untuk membantu peningkatan level aktifitas dan
kekakuan - Monitor
dan catat kemampuan untuk mentoleransi aktifitas - Monitor
intake nutrisi untuk memastikan kecukupan sumber-sumber energi - Ajarkan
pada klien bagaimana menggunakan teknik mengontrol pernafasan ketika
berinteraksi |
5. |
Resiko infeksi Definisi : Peningkata resiko masuknya
organisme pathogen Faktor-faktor resiko : -
Prosedur
infasif -
Ketidakcukupan
pengetahuan untuk menghin dari paparan pathogen -
Trauma -
Kerusakan
jaringan dan peningkatan paparan lingkungan -
Ruptut
membrane amnion -
Agen
farmasi (imunosupresan) -
Malnutrisi -
Peningkatan
paparan lingkungan pathogen imunosupresi -
Ketidakadekuatan
imun buatan -
Tidak
adekuat pertahanan sekunder (penuru nan Hb, Leukopnia penekanan respon
inflama si) -
Tidak
adekuat pertahanan tubuh primer (kulit tidak utuh, trauma jaringan penurunan
kerja silia, cairan tubuh statis, perubahan sekresi pH perubahan peristatic) -
Penyakit
kronik |
Control risiko Indikator 1.
Mengetahui
risiko 2.
Memonitor
faktor risiko lingkungan 3.
Memonitor
faktor dari tingkah laku 4.
Mengembangkan
strategi control risiko secara selektif 5.
Memodifikasi
gaya hidup untuk mengurangi risiko 6.
Menggunakan
dukungan personal untuk mengontrol risiko 7.
Berpartisipasi
dalam sceening untuk mengidentifikasi risiko 8.
Memonitor
perubahan status kesehatan 9.
Lainnya
– Keterangan penilaian NOC 1. Tidak dilakukan sama sekali 2. Jarang dilakukan 3. Kadang dilakukan 4. Sering dilakukan 5. Selalu dilakukan |
Kontrol infeksi : -
Obseravasi
dan laporkan tanda dan gejala infeksi seperti kemerahan, panas, nyeri, tumor
dan adanya fungsiolesa -
Kaji
temperatur klien tiap 4 jam -
Catat
dan laporkan nilai laboratorium (leukosit, protein, serum abumin) -
Kaji
warna kulit, kelembaban tekstur dan turgor, cuci kulit dengan hati-hati,
gunakan hidrasi dan pelembab seluruh permukaan -
Gunakan
strategi untuk mencegah infeksi nosokmial -
Tingkatkan
intake cairan -
Istirahat
yang adekuat -
Cuci
tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan -
Gunakan
standar precaution dan gunakan sarung tangan selama kontak dengan darah,
membran mukosa yang tidak utuh -
Ikut
transmisi pencegahan dasar untuk udara droplet dan contact-transmitted
microorganisme -
Udara
isolasi pasien di dalam ruangan dengan dimonitor tekanan udara negative
dengan pintu ruangan ditutup gunakan masker -
Droplet
jaga klien dalam ruangan khusus, jika memungkinkan, jika tidak memungkinkan
jaga spasial-sparation 3 orang pengunjung. Gunakan masker ketika menemui
pasien -
Transmisi
tempatkan klien pada ruangan khusus atau dengan seseorang yang mempunyai
penyakit yang sama, jaga kebersihan, gunakan sarung tangan, ketika memasuki
ruangan dan cuci tangan sebelum meninggalkan ruangan. Gunakan pakaian khusus
jika bertemu dengan klien dan lepaskan setelah meninggalkan ruangan -
Ganti
IV line sesuai dengan aturan yang berlaku -
Pastikan
perawatan aseptik pada IV line -
Pastikan
teknik perawatan luka secara tepat -
Dorong
pasien untuk istirahat -
Berikan
terapi antibiotik sesuai instruksi -
Ajarkan
pasien dan keluarga tentang tanda-tanda dan gejala nfeksi dan kalau terjadi
untuk melapor kepada perawat -
Ajari
pasien dan anggota keluarga tentang bagaimana mencegah infeksi |
6. |
Koping individu tidak efektif Batasan karakteristik 1. Gangguan tidur 2. Penyalahgunaan bahan kimia 3. Penurunan penggunaan dukungan sosial 4. Konsentrasi yang buruk 5. Kelelahan 6. Mengeluhkan ketidakmampuan koping 7. Perilaku merusak terhadap diri/orang
lain 8. Ketidakmampuan memenuhi harapan peran Faktor yang berhubungan : 1. Perdebaab gender dalam strategi koping 2. Tingkat percaya diri tidak adekuat 3. Ketidak pastian 4. Support sosial tidak efektif 5. Derajat pengobatan tingkat tinggi 6. Krisis situasional / maturasional |
Koping Indikator 1.
Menunjukkan
fleksibelitas peran 2.
Keluarga
menunjukkan fleksibilitas peran para anggotanya 3.
Pertentangan
masalah 4.
Nilai
keluarga dapat mengatur masalah-masalah 5.
Memanaj
masalah 6.
Melibatkan
anggota keluarga dalam membuat keputusan 7.
Mengekspresikan
perasaan dan kebebasan emosional 8.
Menunjukkan
strategi untuk memanaj masalah 9.
Menggunakan
strategi penurunan stress 10. Peduli terhadap kebutuhan anggota
keluarga 11. Menentukan prioritas 12. Menentukan jadwal untuk rutinitas dan
aktivitas keluarga 13. Menjadwalkan untuk (respite care) 14. Mempunyai perencanaan pada kondisi
kegawatan 15. Memelihara kesetabilan finansial 16. Mencari bantuan ketika dibutuhkan 17. Menggunakan support sosial 18. Lainnya – Keterangan penilaian NOC : 1. Tidak dilakukan sama sekali 2. Jarang dilakukan 3. Kadang dilakukan 4. Sering dilakukan 5. Selalu dilakukan |
Peningkatan koping : 1. Hargai pemahaman pasien tentang proses
penyakit dan konsep diri 2. Hargai dan diskusikan alternatif respon
terhadap situasi 3. Hargai sikap klien terhadap perubahan
peran dan hubungan 4. Dukung penggunaan sumber spiritual jika
diminta 5. Gunakan pendekatan yang tenang dan
berikan jaminan 6. Sediakan informasi aktual tentang
diagnosis penanganan dan prognosis 7. Sediakan pilihan yang realistis tentang
aspek perawatan saat ini 8. Dukung penggunaan mekanisme defensif
yang tepat 9. Dukung keterlibatan keluarga dengan cara
yang tepat 10. Bantu pasien untuk mengidentifikasi
strategi positif untuk mengatasi keterbatasan dan mengelola gaya hidup dan
perubahan peran 11. Bantu klien mengidentifikasi kemungkinan
yang dapat terjadi 12. Bantu klien beradaptasi dan
mengantisipasi perubahan klien |
|
|
|
|
7. |
Nyeri Akut Definisi : Sensori yang tidak menyenangkan dan
pengalaman emosional yang muncul dan kerusakan jaringan baik secara aktual
atau potensial atau merupakan kerusakan (Asosiasi Studi Nyeri Internasional)
yang terjadi secara tiba-tiba atau dengan waktu yang lama dengan intensitas
ringan sampai berat dan dapat diantisipasi atau diprediksikan dan lamanya
kurang dari 6 bulan Batasan karakteristik : · Laporan secara verbal atau nonverbal · Fakta dari observasi · Posisi antalgik (menghindar nyeri) · Gerakan melindungi · Tingkah laku berhati-hati · Muka topeng (nyeri) · Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek,
sulit atau gerakan kacau, menyeringai) · Terfokus pada diri sendiri · Fokus menyempit (penurunan persepsi
waktu, kerusakan proses berfikir, penurunan interaksi dengan orang lain dan
lingkungan) · Tingkah laku distraksi, contoh
jalan-jalan menemui orang lain dan atau aktivitas berulang-ulang · Respon autonom (seperti berkeringat,
perubahan tekanan darah, perubahan nafas nadi dan diatasi pupil) · Perubahan otonom dalam tonus otot
(mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku) · Tingkah laku ekspresif (contoh gelisah,
merintih menangis, waspada, intabel, nafas panjang/berkeluh kesah) · Perubahan dalam nafsu makan dan minum Faktor yang berhubungan : Agen injury (biologi, kimia, fisik,
psikologis) |
Control nyeri Indikator : 1.
Mengenali
faktor penyebab 2.
Mengenali
lamanya obat (onset) sakit 3.
Menggunakan
metode pencegahan 4.
Menggunakan
metode pencegahan non anal getik untuk mengurangi nyeri 5.
Menggunakan
analgetik sesuai kebutuhan 6.
Mencari
bantuan tenaga kesehatan 7.
Melaporkan
gejala pada tenaga kesehatan 8.
Menggunakan
sumber-sumber yang berbeda 9.
Mengenali
gejala-gejala nyeri 10. Mencatat pengalaman tentang nyeri
sebelumnya 11. Melaporkan nyeri yang sudah terkontrol 12. Lainnya – Keterangan penilaian NOC : 1. Tidak dilakukan sama sekali 2. Jarang dilakukan 3. Kadang dilakukan 4. Sering dilakukan 5. Selalu dilakukan |
NIC : Pain Management 1.
Kaji
secara komperhensif tentang nyeri, meliputi : lokasi karakteristik dan onset,
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas/beratnya nyeri dan faktor-faktor
presipitasi 2.
Observasi
isyarat-isyarat non verbal dari ketidaknyamanan, khususnya dalam
ketidakmampuan untuk komunkasi secara efektif 3.
Gunakan
komunikasi terapeutik agar pasien dapat mengekspresikan nyeri 4.
Kaji
latar belakang budaya pasien 5.
Kaji
pengalaman individu terhadap nyeri, keluarga dengan nyeri kronis 6.
Evaluasi
tentang keefektifan dan tindakan mengontrol nyeri yang telah digunakan 7.
Berikan
dukungan terhadap pasien dan keluarga 8.
Kontrol
faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon pasien terhadap
ketidaknyamanan (extemperatur ruangan, penyinaran dll.) 9.
Berikan
informasi tentang nyeri, seperti : penyebab, beberapa lama terjadi dan
tindakan pencegahan 10. Anjurkan pasien untuk memonitor nyeri 11. Ajarkan penggunaan teknik
non-farmakologi (ex relaksasi, guided imergency, terapi musik, distraksi,
aplikasi panas-dingin, massae, TENS, hipotesis terapi bermain, terapi
aktivitas, akupresusure) 12. Berikan analgetik sesuai dengan anjuran 13. Evaluasi keefektifan dari tindakan
mengontrol nyeri 14. Modifikasi tindakan mengontrol nyeri
berdasarkan respon pasien 15. Tingkatkan tidur/istirahat yang cukup 16. Anjurkan pasien untuk berdiskusi tentang
pengalaman nyeri secara tepat 17. Anjurkan pasien untuk berdiskusi tentang
pengalaman nyeri secara tepat 18. Beritahu dokter jika tindakan tidak
berhasil atau terjadi keluhan 19. Informsikan kepada tim kesehatan
lainnya/anggota keluarga saat tindakan nonfarmakologi dilakukan untuk
pendekatan preventif 20. Monitor kenyamanan pasien terhadap
manajemen nyeri 21. Monitor perubahan nyeri dan bantu pasien
mengidentifikasi faktor presitipasi nyeri baik aktual dan potensial 22. Lakukan pengkajian terhadap pasien
dengan nyaman dan lakukan monitoring dan rencana yang dibuat 23. Turunkan dan hilangkan faktor yang dapat
meningkatkan pengalaman nyeri (misal rasa takut, kelelahan dan kurangnya
pengetahuan) 24. Pertimbangkan keinginan pasien untuk
berpartisipasi dukungan dari keluarga dekat dan kontraindikasi ketika
strategi penurunan nyeri telah dipilih 25. Lakukan teknik variasi untuk mengurangi
nyeri (farmakologi, nonfarmakologi dan interpersonal) 26. Libatkan keluarga untuk mengurangi nyeri Analgetik administrator : 1.
Tentukan
lokasi karakteristik, kualitas dan derajat nyeri sebelum pemberian obat 2.
Cek
instruksi dokter tentang jenis obat, dosis dan frekuensi 3.
Cek
riwayat alergi 4.
Pilih
analgesik yang diperlukan atau kombinasi dan analgesik ketika pemberian lebih
dari satu 5.
Tentukan
pilihan analgetik tergantung tipe dan beratnya nyeri 6.
Tentukan
analgetik pilihan, rute pemberian dan dosis optimal 7.
Pilih
rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara teratur 8.
Monitor
vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali 9.
Berikan
analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat 10. Evaluasi efektifitas analgesik, tanda
dan gejala (efek samping) |
9. |
Kurang pengetahuan Definisi : Tidak adanya atau kurangnya
informasi kognitif sehubungan dengan topik spesifik Batasan Karakteristik memverbalisasikan
adanya masalah ketidakakuratan mengikuti instruksi perilaku tidak sesuai Faktor yang berhubungan : keterbatasan
kognitif, interpretasi terhadap informasi yang salah, kurangnya keinginan
untuk mencari informasi tidak mengetahui sumber-sumber informasi |
Pengetahuan tentang proses penyakit Indicator : 1.
Familiar
dengan proses penyakit 2.
Mendiskripsikan
proses penyakit 3.
Mendiskripsikan
faktor penyebab 4.
Mendiskripsikan
faktor risiko 5.
Mendiskripsikan
efek penyakit 6.
Mendiskripsikan
tanda dan gejala 7.
Mendiskripsikan
perjalanan penyakit 8.
Mendiskripsikan
tindakan untuk menurunkan progresifitas 9.
Mendiskripsikan
komplikasi 10. Mendiskripsikan tanda dan gejala dan
komplikasi 11. Mendiskripsikan tindakan pencegahan
untuk mencegah komplikasi 12. Lainnya – Keterangan penilaian NOC : 1. Tidak dilakukan sama sekali 2. Jarang dilakukan 3. Kadang dilakukan 4. Sering dilakukan 5. Selalu dilakukan |
Mengajarkan proses penyakit 1.
Mengobservasi
kesiapan, klien untuk mendengar (mental, kemampuan untuk melihat, mendengar,
nyeri kesiapan emosional, bahasa dan budaya) 2.
Menentukan
tingkat pengetahuan klien sebelumnya 3.
Menjelaskan
proses penyakit (pengertian, etiologi, tanda, gejala) transmisi dan efek
jangka panjang pada ibu dan fetus 4.
Diskusikan
perubahan gaya hidup yang bisa untuk mencegah komplikasi atau mengontrol
proses penyakit 5.
Diskusikan
tentang pilihan terapi atau perawatan 6.
Jelaskan
secara rasinal tentang pengelolaan terapi atau perawatan yang dianjurkan 7.
Berikan
dorongan kepada pasien untuk mengungkapkan second option 8.
Anjurkan
pada pasien untuk meminimalkan efek samping a. Ajarkan - kaji - tentukan - jelaskan - informasikan - ajarkan - boleh ditiru - Bantu klien untuk mencatat makanan kesukaan dalam diet yang
dianjurkan - Observasi pilihan makanan klien sesuai dengan diet yang
dianjurkan - Anjurkan membuat rencana makan - Dorong untuk mengikuti informasi yang diberikan oleh tenaga
kesehatan lain - Konsultasi gizi - Libatkan keluarga b. Ajarkan pengobatan - Jelaskan klien untuk mengenal
karakteristik obat - Informasikan nama generic dan
nama dagang - Jelaskan tujuan dan kerja obat - Jelaskan dosis, rute dan durasi
obat - Evaluasi kemampuan klien
menggunakan obat - Ajarkan klien untuk melakukan
prosedur sebelum minum obat - Informasikan apa yang dilakukan
jika dosis obat hilang - Informasikan bila tidak minum
obat - Informasikan efek samping obat - Jelaskan tanda dan gejala over
dosis obat - Jelaskan cara menyimpan obat - Jelaskan interaksi obat - Jelaskan cara mencegah atau
mengurangi efek samping obat - Berikan informasi tertulis
tentang aksi, tujuan, efek samping obat, dll. |
9. |
Cemas Batasan karakteristik Perilaku -
Produktifitas
berkurang -
Scaning
dan kewaspadaan -
Kontak
mata yang buruk -
Gelisah -
Pandangan
sekilas -
Pergerakan
yang tidak berhubungan (missal : berjalan dengan menyeret kaki, pergerakan
tangan/lengan) -
Menunjukkan
perhatian seharusnya dalam kejadian hidup -
Insomnia -
Resah Affective : -
Penyesalan -
Irritable -
Kesedihan
yang mendalam -
Ketakutan -
Gelisah,
gugup -
Mudah
tersinggung -
Rasa
nyeri hebat dan menetap -
Ketidak
berdayaan meningkat -
Membingungkan -
Ketidaktentuan -
Peningkatan
kewaspadaan -
Fokus
pada diri -
Perasaan
tidak adekuat -
Ketakutan -
Distress
kekhawatiran -
Cemas Fisiologis -
Gemetar,
tangan tremor -
Goyang -
Respirasi
meningkat (simpatis) -
Keinginan
kencing (parasimpatis) -
Nadi
meningkat (simpatis) -
Refleksi
meningkat (simpatis) -
Nyeri
abdomen (parasimpatis) -
Gangguan
tidur (parasimpatis) -
Perasaan
geli pada ekstrimitas (parasimpatis) -
Peningkatan kativitas
kardiovaskuler (simpatis) -
Berkeringat banyak -
Wajah tegang -
Anoreksia (simpatis) -
Jantung berdetak kuat
(simpatis) -
Diare (parasimpatis) -
Keragu-raguan dalam berkemih
(parasimpatis) -
Kelelahan (parasimpatis) -
Mulut kering (simpatis) -
Kelemahan (simpatis) -
Pulsasi menurun
(parasimpatis) -
Waah kemerahan (simpatis) -
Vasokonstriksi superficial
(simpatis) -
Twitching (simpatis) -
Penurunan tekanan darah
(parasimpatis) -
Mual (parasimpatis) -
Sering kencing (parasimpatis) -
Pusing (parasimpatis) -
Kesulitan bernafas (parasimpatis) -
Meningkatkan tekanan darah
(parasimpatis) Kognitif -
Bloking isi piker -
Bingung -
Keasikan -
Pelupa -
Merenung -
Kerusakan perhatian -
Lapangan persepsi menurun -
Ketakutan terhadap hal yang
tidak jelas -
Kecenderungan untuk
menyalahkan orang lain -
Sulit berkonsentrasi -
Menurunkan kemampuan belajar,
menyelesai kan masalah -
Gejala kewaspadaan fisiologis Factor yang berhubungan : -
Terpapar racun -
Konflik yang tidak disadari
tentang nilai-nilai utama / tujuan hidup -
Berhubungan dengan keturunan
/ hereditas -
Kebutuhan tidak terpenuhi -
Transmisi interpersonal -
Krisis
situasional/maturasional -
Ancaman kematian -
Ancaman terhadap konsep diri -
Stress -
Substance abuse -
Perubahan dalam : status
peran, status kesehatan, pola interaksi -
Fungsi peran -
Lingkungan status ekonomi |
Control cemas Indikator : 1. Monitor intensitas kecemasan 2. Menyingkirkan tanda kecemasan 3. Menurunkan stimulasi lingkungan ketika
cemas 4. Mencari informasi untuk menurunkan cemas 5. Merencanakan strategi koping 6. Menggunakan strategi koping efektif 7. Menggunakan teknik relaksasi untuk
menurunkan kecemasan 8. Melaporkan penurunan durasi dan episode
cemas 9. Melaporkan peningkatan rentang waktu
antara episode cemas 10. Mempertahankan penampilan peran 11. Mempertahankan hubungan sosial 12. Mempertahankan konsentrasi 13. Melaporkan tidak adanya gangguan persepsi
sensori 14. Melaporkan penurunan kebutuhan tidur
adekuat 15. Melaporkan tidak adanya manifestasi
fisik dan kecemasan 16. Tidak ada manifestasi, perilaku
kecemasan Keterangan penilaian NOC : 1. Tidak dilakukan sama sekali 2. Jarang dilakukan 3. Kadang dilakukan 4. Sering dilakukan 5. Selalu dilakukan Koping Indikator : 1. Menunjukkan fleksibilitas peran 2. Keluarga menunjukkan fleksibilitas peran
para anggotanya 3. Pertentangan masalah 4. Nilai keluarga dapat mengatur masalah-masalah 5. Memanaj masalah 6. Melibatkan anggota keluarga dalam membuat keputusan 7. Mengekspresikan perasaan dan kebebasan emosional 8. Menunjukkan strategi penurunan stress 9. Peduli terhadap kebutuhan anggota keluarga 10. Menentukan prioritas 11. Menentukan jadwal untuk rutinitas dan aktivitas keluarga 12. Menjadwal untuk (respite care) 13. Mempunyai perencanaan pada kondisi kegawatan 14. Memelihara kestabilan financial 15. Mencari bantuan ketika dibutuhkan 16. Menggunakan support social 17. Lainnya …. Keterangan penilaian NOC : 1. Tidak dilakukan sama sekali 2. Jarang dilakukan 3. Kadang dilakukan 4. Sering dilakukan 5. Selalu dilakukan |
Penurunan kecemasan : 1.
Tenangkan
klien 2.
Jelaskan
seluruh prosedur tindakan kepada klien dan perasaan yang tidak mungkin muncul
pada saat melakukan tindakan 3.
Berusaha
memahami keadaan klien 4.
Berikan
informasi tentang diagnosa prognosis dan tindakan 5.
Kaji
tingkat kecemasan dan reaksi fisik pada tingkat kecemasan (tachyeardia,
tachypnea ekspresi cemas non verbal) 6.
Gunakan
pendekatan dan sentuhan (permisi) verbalisasi untuk meyakinkan pasien tidak
sendiri dan mengajukan pertanyaan 7.
Temani
pasien untuk mendukung keamanan dan menurunkan rasa takut 8.
Sediakan
aktifitas untuk menurunkan ketegangan 9.
Bantu
pasien untuk mengidentifikasi situasi yang menciptakan cemas 10. Dukung penggunaan mekanisme defensive
dengan cara yang tepat 11. Tentukan kemampuan klien untuk mengambil
keputusan 12. Instruksikan pasien untuk menggunakan
teknik relaksasi 13. Berikan pengobatan untuk menurunkan
cemas dengan cara yang tepat Peningkatan koping 1.
Hargai
pemahaman pasien tentang proses penyakit 2.
Hargai
dan diskusikan altenative respon terhadap situasi 3.
Gunakan
pendekatan yang tenang dan memberikan jaminan 4.
Sediakan
informasi actual tentang diagnosa, penanganan dan prognosis 5.
Sediakan
pilihan yang realistis tentang aspek perawatan saat ini 6.
Dukung
penggunaan mekanisme defensive yang tepat 7.
Dukung
ketertiban keluarga dengan cara yang tepat 8.
Bantu
pasien untuk mengidentifikasi strategi positif untuk mengatasi keterbatasan
dan mengelola gaya hidup atau perubahan peran |
10. |
Hipertemia Definisi : Suhu tubuh naik diatas rentang normal Batasan Karakteristik : · Kenaikan suhu tubuh diatas rentang normal · Serangan atau konvulsi (kejang) · Kulit kemerahan · Pertambahan RR · Takikardi · Saat disentuh tangan terasa hangat Faktor-faktor yang berhubungan : · Penyakit/trauma · Peningkatan metabolisme · Aktivitas yang berlebih · Pengaruh medikasi/anastesi · Ketidak mampuan/penurunan kemampuan
untuk berkeringat · Terpapar dilingkungan panas · Dehidrasi · Pakaian yang tidak tepat |
NOC :
Thermoregulation Kriteria Hasil : Ø
Suhu
tubuh dalam rentang normal Ø
Nadi
dan RR dalam rentang normal Ø
Tidak
ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing |
NIC : Fever treathment Ø
Monitor
suhu sesering mungkin Ø
Monitor
IWL Ø
Monitor
warna dan suhu kulit Ø
Monitor
tekanan darah, nadi dan RR Ø
Monitor
penurunan tingkat kesadaran Ø
Monitor
WBC, Hb dan Hct Ø
Monitor
intake dan ouput Ø
Berikan
anti piretik Ø
Berikan
pengobatan untuk mengatasi penyebab demam Ø
Selimuti
pasien Ø
Lakukan
lapid sponge Ø
Berikan
cairan intravena Ø
Kompres
pasien pada lipat paha dan aksila Ø
Tingkatkan
sirkulasi udara Ø
Berikan
pengobatan untuk mencegah terjadinya mengigil Temperature regulation Ø
Monitor
suhu minimal tiap 2 jam Ø
Rencanakan
monitoring suhu secara kontinyu Ø
Monitor
TD, nadi dan RR Ø
Monitor
warna dan suhu kulit Ø
Monitor
tanda-tanda hipertemia dan hipotemi Ø
Tingkat
intake cairan dan nutrisi Ø
Selimuti
pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan tubuh Ø
Ajarkan
pada pasien cara mencegah keletuhan akibat panas Ø
Diskusi
tentang pentingnya pengaturan suhu dan kemungkinan efek negative dari
kedinginan Ø
Beritahukan
tentang indikasi terjadinya keletihan dan penanganan amargency yang
diperlukan Ø
Ajarkan
indikasi dari hipotermi dan penanganan
yang diperlukan Ø
Berikan
anti piretik jika perlu Vital sign Monitoring Ø
Monitor
TD, nadi, suhu dan RR Ø
Catat
adanya fluktuasi tekanan darah Ø
Monitor
VS saat pasien berbaring, duduk atau berdiri Ø
Auskultasi
TD pada kedua lengan dan bandingkan Ø
Monitor
TD, nadi, RR sebelum, selama, dan setelah aktivitas Ø
Monitor
kualitas dari nadi Ø
Monitor
frekuensi dan irama pernafasan Ø
Monitor
suara paru Ø
Monitor
pola pernafasan abnormal Ø
Monitor
suhu, warna dan kelembaban kulit Ø
Monitor
sinoasis perifer Ø
Monitor
adanya chusing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan
sistolik) Ø
Identifikasi
penyebab dari perubahan vital sign |
11. |
Nyeri Kronis Batasan karakteristik 1.
Perubahan
berat badan 2.
Laporan
secara verbal dan non verbal 3.
Atrofi
yang melibatkan beberapa otot 4.
Perubahan
pola tidur 5.
Kelelahan 6.
Takut
cedera kembali 7.
Berkurangnya
interaksi dengan orang 8.
Anoreksia 9.
Nyeri
lebih dari 6 bulan Faktor yang berhubungan : Agen injuri biologis, fisik, psikologis |
Control nyeri Indikator : 13. Mengenali faktor penyebab 14. Mengenali lamanya obat (onset) sakit 15. Menggunakan metode pencegahan 16. Menggunakan metode pencegahan non anal
getik untuk mengurangi nyeri 17. Menggunakan analgetik sesuai kebutuhan 18. Mencari bantuan tenaga kesehatan 19. Melaporkan gejala pada tenaga kesehatan 20. Menggunakan sumber-sumber yang berbeda 21. Mengenali gejala-gejala nyeri 22. Mencatat pengalaman tentang nyeri
sebelumnya 23. Melaporkan nyeri yang sudah terkontrol 24. Lainnya – Keterangan penilaian NOC : 1. Tidak dilakukan sama sekali 2. Jarang dilakukan 3. Kadang dilakukan 4. Sering dilakukan 5. Selalu dilakukan |
Manajemen Nyeri · Kaji data nyeri secara komprehensif
(lokasi karakteristik, frekuensi, kualitas, intensitas faktor pencetus) · Observasi tanda non verbal adanya
ketidaknyamanan · Gunakan strategi untuk komunikasi untuk
mengkaji riwayat dan respon terhadap nyeri · Perhatikan tipe dan sumber nyeri untuk
menentukan strategi manajemen nyeri · Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri (seperti relaksasi, guided imagery, distraksi, massage) · Tingkatkan istirahat atau tidur untuk
memfasilitasi management nyeri Pemberian analgetik · Cek obat, dosis, frekuensi pemberian
analgetik · Cek riwayat alergi obat · Pilih analgetik atau kombinasi yang
tepat apabila lebih satu analgetik yang diresepkan · Monitor tanda-tanda vital sebelum dan
sesudah pemberian analgetik |
12. |
Penurunan curah jantung Batasan karakteristik : -
Perubahan
denyut jantung/irama jantung -
Aritmia, takikardi,
bradikardi -
Palpitasi -
Perubahan EKG -
Perubahan pre load : -
Edema -
Penambahan berat -
Distensi vena jugularis -
Perubahan after load -
Perubahan kulit yang lembab -
Capilari refill lambat -
Penurunan nadi perifer -
Hasil pengukuran tekanan
darah bervariasi -
Nafas pendek -
Oliguri -
Perubahan warna kulit -
Penurunan kontraktilitas -
Crackles -
Nocturnal dyspnea -
Cardiac ouput <4 il/menit -
Penurunan traksi ejeksim
stroke volume indeks -
Perilaku / emosi -
Kecemasan dan gelisah Factor yang berhubungan -
Perubahan irama jantung -
Perubahan isi
sekuncup/perubaha preload, afterload -
Perubahan kontraktilitas |
Pompa jantung
efektif Indicator 1.
Tekanan darah dbn 2.
Nadi dbn 3.
Cardiac index dbn 4.
Toleransi aktivitas dbn 5.
Ukuran jantung normal 6.
Warna kulit dbn 7.
Tidak terjadi disritmia 8.
Tidak ada suara jantun yang
abnormal 9.
Tidak terdapat angina 10.
Tidak terdapat edema
peripheral 11.
Tidak terdapat edema pulmonal 12.
Tidak terdapat mual 13.
Tidak kelelahan 14.
Lainnya … Keterangan penilaian NOC : 1. Tidak dilakukan sama sekali 2. Jarang dilakukan 3. Kadang dilakukan 4. Sering dilakukan 5. Selalu dilakukan |
NIC : Cardiac care Ø
Evaluasi
adanya nyeri dada (intensitas, lokasi, durasi) Ø
Catat
adanya distrimia jantung Ø
Catat
adanya tanda dan gejala penurunan cardiac putput Ø
Monitor
status kardiovaskuler Ø
Monitor
status pernafasan yang menandakan gagal jantung Ø
Monitor
abdomen sebagai indikator penurunan perfusi Ø
Monitor
balance cairan Ø
Monitor
adanya perubahan tekanan darah Ø
Monitor
respon pasien terhadap efek pengobatan antiaritmia Ø
Atur
periode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan Ø
Monitor
toleransi aktivitas pasien Ø
Monitor
adanya dyspneu, fatigue, tekipneu dan ortopneu Ø
Anjurkan
untuk menurunkan stress Vital sign Monitoring Ø
Monitor
TD, nadi, suhu dan RR Ø
Catat
adanya fluktuasi tekanan darah Ø
Monitor
VS saat pasien berbaring, duduk atau berdiri Ø
Auskultasi
TD pada kedua lengan dan bandingkan Ø
Monitor
TD, nadi, RR sebelum, selama, dan setelah aktivitas Ø
Monitor
kualitas dari nadi Ø
Monitor
adanya pulsus paradokus Ø
Monitor
adanya pulsus alteranus Ø
Monitor
jumlah dan irama jantung Ø
Monitor
bunyi jantung Ø
Monitor
frekuensi dan irama pernafasan Ø
Monitor
suara paru |
|
-
Kekurangan energy -
Lelah -
Lesu dan tanpa gairah -
Meningkatnya keluhan fisik -
Konsentrasi melemah -
Penampilan menurun -
Libido menurun -
Mengantuk Factor yang berhubungan : Psikologis, stress, cemas, depresi, situasional : kejadian hidup
negative, fisiologis : kehamilan, kondisi fisik yang lemah, anemia, gangguan
tidur, status penyakit, malnutrisi |
3. Mengetahui keterbatasan energinya 4. Menggunakan teknik 5. Konservasi energi 6. Mengubah gaya hidup sesuai dengan tingkat
energinya 7. Memelihara nutrisi yang adekuat 8. Persediaan energi cukup untuk
beraktivitas Keterangan penilaian NOC : 1. Tidak pernah menunjukkan 2. Kadang menunjukkan 3. Sering menunjukkan 4. Selalu menunjukkan |
-
Berikan
periode istirahat selama akivitas -
Catat
respon kordiopulmenal setelah melakukan aktifitas -
Monitor
intake nutrisi untuk memastikan kecukupan sumber energi -
Bantu
klien memenuhi kebutuhan perawatan diri -
Monitor
TTV sebelum, selama, sesudah melakukan aktifitas |
15. |
Deficit self care Batasan karakteristik Ketidakmampuan untuk : -
Membersihkan
badan atau bagian badan -
Mendapatkan
atau memperoleh sumber air -
Badan
kering -
Tidak
mampu mengenakan pakaian -
Tidak
mampu menelan makan -
Tidak
mampu memegang alat makan, mengunyah makanan -
Tidak
mampu pergi ke toilet, duduk dari WC melaksanakan kebersihan yang sesuai Faktor yang berhubungan : Kelemahan dan kelelahan, penurunan dan
kurangnya motivasi, nyeri, gangguan saraf, gangguan musculoskeletal, gangguan
persepsi/ kognitif |
Slef care : aktifitas kehidupan sehari-hari Indicator 1. Makan 2. Berpakaian 3. Toileting 4. Mandi 5. Berhias 6. Hygiene 7. Oral hygiene 8. Ambulasi : berjalan 9. Ambulasi : kursi roda 10. Penampilan perpindahan Keterangan penilaian NOC : 1. Ketergantungan total 2. Dibantu orang lain dan alat 3. Dibantu orang 4. Dengan alat 5. Mandiri |
Self care assistance -
Pantau
kemampuan klien untuk melakukan perawatan diri secara mandiri -
Pantau
kebutuhan klien untuk penyesuaian penggunaan alat untuk personal hygiene,
toileting dan makan -
Sediakan
barang-barang yang diperlukan klien, seperti deodorant, sabun mandi, sikat
gigi, dll -
Sediakan
bantuan hingga klien dapat melakuka perawatan pribadi secara penuh -
Bantu
klien dalam penerimaan ketergantungan terhadap orang lain dalam memenuhi
kebutuhannya -
Dorong
klien untuk melakukan aktifitas kehidupan sehari-hairnya sesuai dengan
tingkat kemampuan -
Dorong
klien untuk mandi, tetapi berikan bantuan ketika klien tidak dapat melakukan -
Menentukan
aktifitas perawatan diri yang sesuai dengan kondisi secara utuh -
Pertimbangkan
umur klien ketika memperkenalkan aktifitas perawatan diri |
16. |
Kurang volume cairan Batasan karakteristik : -
Kelemahan -
Haus -
Penurunan
turgor kulit atau lidah -
Membrane
mukosa / mulut kering -
Peningkata
denyut nadi -
Penurunan
tekanan darah -
Penurunan
volume atau tekanan nadi -
Pengisian
vena menurun -
Perubahan
status mental -
Penurunan
output urin -
Konsentrasi
urin meningkat -
Temperatur
tubuh meningkat -
Hemotokrit
meningkat -
Kehilangan
berat badan seketika Faktor yang berhubungan : Kegagalan mekanisme pengaturan Kehilangan volume cairan secara aktif |
Keseimbangan cairan Indikator 1. Tekanan darah dbn 2. Rata-rata tekanan arteri dbn 3. Tekanan vena sentral dbn 4. Tekanan paru dbn 5. Nadi perifer teraba 6. Tidak ada hipertensi ortostatik 7. Keseimbangan intake dan out put 24 jam 8. Tidak ada suara nafas tambahan 9. Berat badan stabil 10. Tidak ada asites 11. Tidak ada distensi vena jugularis 12. Tidak ada edema periver 13. Tidak ada mata cekung 14. Tidak ada kebingungan 15. Tidak ada haus berlebihan 16. Membran mukosa lembab 17. Elektrolit serum dbn 18. Nilai hematokrit dbn 19. BJ urin dbn Keterangan penilaian NOC : 1. Tidak pernah menunjukkan 2. Kadang menunjukkan 3. Sering menunjukkan 4. Selalu menunjukkan |
Manajemen cairan : -
Monitor
berat badan / hari -
Pertahankan
intake dan out put yang akurat -
Monitor
status hidrasi (membrane mukosa) yang adekuat -
Monitor
hasil laboratorium berhubungan dengan retensi cairan (peningkatan BUN,
penurunan hematokrit dan peningkatan tingkat osmolaritas urin -
Monitor
status hemodinamik termasuk CVP, MAP, PAP -
Monitor
vital sign -
Monitor
indikasi kelebihan cairan (edema, peningkatan JVP dan asites) -
Kaji
lokasi edema -
Monitor
status nutrisi -
Monitor
intake dan out put |
17. |
Pola nafas tidak efektif Definisi : pertukaran udara inspirasi
dan/atau ekspirasi tidak adekuat Batasan karakteristik : -
Penurunan
tekanan inspirasi/ekspirasi -
Penurunan pertukaran udara
per menit -
Menggunakan otot pernafasan
tambahan -
Nasal flaring -
Dyspnea -
Orthopnea -
Perubahan penyimpangan dada -
Nafas pendek -
Assumption of 3-point
position -
Pernafasan pursed lips -
Tahap ekspirasi berlangsung
sangat lama -
Peningkatan diameter anterior
posterior -
Pernafasan rata-rata/minimal
: ·
Bayi : < 25 atau > 60 ·
Usia 1 – 4 :
< 20 atau > 80 ·
Usia 5 – 14 : < 14 atau > 25 ·
Usia > 14 : < 11 atau > 24 -
Kedalaman pernafasan · Dewasa volume tidalnya 500 ml saat istirahat · Bayi volume tidalnya 6-8 mk/Kg -
Timing rasio -
Penurunan kapasitas vital Faktor yang berhubungan : -
Hiperventilasi -
Defomitas
tulang -
Kelainan
bentuk dinding dada -
Penurunan
energi/kelelahan -
Perusakkan/pelemahan
muskulo-skeletal -
Obesitas -
Posisi
tubuh -
Kelelaha
otot pernafasan -
Hipoventilasi
sindrom -
Nyeri -
Kecemasan -
Disfungsi
neuromuskuler -
Kerusakan
persepsi/kognitif -
Perlukaan
pada jaringan syarat tulang belakang -
Imaturitas
Neurologis |
NOC : Ø
Respirotary
status : Ventilation Ø
Respirotary
status : Airway Patency Ø
Vital
sign status Indicator : 1.
Frekuensi pernafasan dbn 2.
Irama nafas sesuai yang
diharapkan 3.
Kedalaman inspirasi 4.
Ekspansi dada simetris 5.
Bernafas mudah 6.
Pengeluaran sputum pada jalan
nafas 7.
Bersuara secara adekuat 8.
Ekspulsi udara 9.
Tidak didapatkan penggunaan
otot-otot tambahan 10.
Tidak ada suara nafas
tambahan 11.
Tidak ada retraksi dada 12.
Tidak ada pernafasan pursed
lips 13.
Tidak ada dispnea saat
istirahat 14.
Tidak ada dispnea 15.
Tidak ada orthopnea 16.
Tidak didapatkan nafas pendek 17.
Tidak ada fremitus taktil 18.
Perkusi suara sesuai yang
diharapkan 19.
Bronkopnia sesuai yang
diharapkan 20.
Tidal volume sesuai yang
diharapkan 21.
Kapasitas vital sesuai yang
diharapkan 22.
Tes fungsi plumonal sesuai
yang diharapkan Keterangan penilaian NOC : 1. Tidak pernah menunjukkan 2. Jarang menunjukkan 3. Kadang
menunjukkan 4. Sering
menunjukkan 5. Selalu
menunjukkan |
NIC : Respirotary monitoring · Monitor frekuensi, ritme, kedalaman
pernafasan · Catat pergerakan dada, amati
kesimetrisan, penggunaan otot tambahan, retraksi otot supraclavicular dan
intercostals · Monitor pernafasan hidung · Monitor pola nafas : bradipnea, takipnea, hiperventilasi · Palpasi ekspansi paru · Auskultasi suara pernafasan · Monitor kemampuan pasien untuk batuk efektif · Monitor sekresi pernafasan pasien · Monitor hasil rongent · Monitor adanya crepitus Airway Management ·
Buka
jalan nafas, gunakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu ·
Posisikan
pasien untuk memaksimalkan ventilasi ·
Indetifikasi
pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan ·
Pasang
mayo bila perlu ·
Lakukan
fisioterapi dada jika perlu ·
Keluarkan
secret dengan batuk atau suction ·
Auskultasi
suara nafas, catat adanya suara tambahan ·
Lakukan
suction pada mayo ·
Berikan
bronkodilator bila perlu ·
Berikan
pelembab udara kassa basah NaCl lembab ·
Atur
intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan ·
Monitor
respirasi dan tatus O2 Oxygen Therapy ·
Bersihkan
mulut, hidung dan secret trakea ·
Pertahankan
jalan nafas yang paten ·
Atur
peralatan oksigen ·
Monitor
aliran oksigen ·
Pertahakan
posisi pasien ·
Observasi
adanya tanda-tanda hipoventilasi ·
Monitor
adanya kecemasan pasien terhadap oksigensi Vital sign Monitoring Ø
Monitor
TD, nadi, suhu dan RR Ø
Catat
adanya fluktuasi tekanan darah Ø
Monitor
VS saat pasien berbaring, duduk atau berdiri Ø
Auskultasi
TD pada kedua lengan dan bandingkan Ø
Monitor
TD, nadi, RR sebelum, selama, dan setelah aktivitas Ø
Monitor
kualitas dari nadi Ø
Monitor
frekuensi dan irama pernafasan Ø
Monitor
suara paru Ø
Monitor
pola pernafasan abnormal Ø
Monitor
suhu, warna dan kelembaban kulit Ø
Monitor
sinoasis perifer Ø
Monitor
adanya chusing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan
sistolik) Ø
Identifikasi
penyebab dari perubahan vital sign |
10 BESAR PENYAKIT
TERBANYAK
DI PUSKESMAS
Oleh:
ASWIN,
S.Kep
No comments:
Post a Comment