BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam rangka
pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan masyarakat telah di
bangun puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
suatu wilayah kerja tertentu. Puskesmas berfungsi sebagai :
1.
Pelaksana Upaya Kesehatan
Masyarakat Tingkat Pertama di wilayah kerjanya.
2.
Pelaksana Upaya Kesehatan
Perorangan Tingkat Pertama di wilayah kerjanya.
3.
Sebagai tempat wahana
pendidikan.
Untuk menunjang
pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upaya kesehatan, puskesmas dilengkapi
dengan instrumen manajemen yang terdiri dari :
1.
Perencanaan tingkat Puskesmas
2.
Lokakarya Mini Puskesmas
3.
Penilaian Kinerja Puskesmas Dan
Manajemen Sumber Daya termasuk alat, obat, keuangan dan Tenaga serta didukung
dengan manajemen sistem pencatatan dan pelaporan disebut sistem informasi
manajemen puskesmas (SIMPUS) dan upaya peningkatan mutu pelayanan (antara lain
melalui penerapan quality assurance).
Mempertimbangkan
rumusan pokok-pokok program dan program-program unggulan sebagaimana disebutkan
dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan program spesifik daerah, maka
area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah, perlu dirumuskan secara
spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam pencapaian tujuannya,
yang harus disesuaikan dengan masalah, kebutuhan serta potensi setempat.
Puskesmas merupakan
ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan, mempunyai peran cukup besar
dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan. Untuk mengetahui tingkat kinerja
Puskesmas, perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas.
B.
Pengertian Penilaian Kinerja Puskesmas
Penilaian kinerja
Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil kerja/prestasi
Puskesmas. Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai
instrumen mawas diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya
secara mandiri, kemudian Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang melakukan verifikasi
hasilnya. Adapun aspek penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan
manajemen kegiatan termasuk mutu pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah
mengembangkan mutu pelayanan) atas perhitungan seluruh Puskesmas. Berdasarkan
hasil verifikasi, Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang bersama Puskesmas dapat
menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (I, II, III) sesuai dengan pencapaian
kinerjanya. Pada setiap kelompok tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang
dapat melakukan analisa tingkat kinerja puskesmas berdasarkan rincian nilainya,
sehingga urutan pencapaian kinerjanya dapat diketahui, serta dapat dilakukan
pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus.
C. Tujuan dan Manfaat
1.
Tujuan
a)
Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja puskesmas yang
berkualitas secara optimal dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan
kesehatan kabupaten Jombang.
1
b)
Tujuan Khusus
1)
Mendapatkan gambaran tingkat
pencapaian hasil cakupan dan mutu kegiatan serta manajemen puskesmas pada akhir
tahun kegiatan.
2)
Mendapatkan masukan untuk
penyusunan renacana kegiatan ditahun yang akan datang.
3)
Dapat melakukan identifikasi
dan analisis masalah, mencari penyebab masalah di wilayah kerjanya berdasarkan
kesenjangan pencapaian kegiatan
4)
Dapat menetapkan tingkat
urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang
berdasarkan prioritasnya.
5)
Mengetahui tingkat kinerja
puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat kategori kelompok
puskesmas.
2.
Manfaat Penilaian Kinerja
Puskesmas :
a)
Puskesmas mengetahui tingkat
pencapaian (prestasi) kunjungan dibandingkan dengan target yang harus dicapai.
b)
Puskesmas dapat melakukan
identifikasi dan analisis masalah, mencari penyebab dan latar belakang serta
hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan
pencapaian kinerja puskesmas (out put
dan out come)
c)
Puskesmas dan Dinas Kesehatan
Kabupaten Jombang dapat menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan untuk
dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan prioritasnya.
d)
Dinas Kesehatan Kabupaten
Jombang dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber daya puskesmas dan
urgensi pembinaan puskesmas.
D. Ruang Lingkup
Indikator dan
penilaian kinerja puskesmas meliputi antara lain :
1.
Pelayanan UKM Esensial Puskesmas
a.
Upaya Promosi Kesehatan
b.
Upaya Kesehatan Lingkungan
c.
Upaya Pelayanan KIA–KB
d.
Upaya Pelayanan Gizi
e.
Upaya Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular
2.
Pelayanan UKM Pengembangan
a.
Keperawatan Kesehatan
Masyarakat
b.
Upaya Kesehatan Jiwa
c.
Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat
d.
Upaya Kesehatan Tradisional
e.
Upaya Kesehatan Olahraga
f.
Upaya Kesehatan Kerja
g.
Upaya Kesehatan Indera
h.
Upaya Kesehatan Lanjut Usia
i.
Upaya Kesehatan Matra
3.
Pelayanan UKP
a.
Pelayanan Rawat Jalan
b.
Pelayanan Gawat Darurat
c.
Pelayanan Kefarmasian
d.
Pelayanan Laboratorium
e.
Pelayanan Rawat Inap
4.
Manajemen
a.
Manajemen Umum
b.
Manajemen Pemberdayaan
Masyarakat
c.
Manajemen Peralatan
d.
Manajemen Sarana Prasarana
e.
Manajemen Keuangan
f.
Manajemen Sumber Daya Manusia
g.
Manajemen Pelayanan Kefarmasian
h.
Manajemen Data dan Informasi
i.
Manajemen Program UKM Esensial
j.
Manajemen Program UKM
Pengembangan
k.
Manajemen UKP
l.
Manajemen Mutu
5.
Mutu
a.
Survei Kesehatan Masyarakat
b.
Survei Kepuasan Pasien
c.
Penanganan Pengaduan Pasien
d.
Sasaran Keselamatan Pasien
e.
Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi
Penilaian
terhadap kegiatan upaya kesehatan wajib puskesmas yang telah ditetapkan di
tingkat kabupaten/kota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka
penerapan dua fungsi puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan
kesehatan masyarakat, dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk
mewujudkan visi dan misi Puskesmas
E.
Visi, Misi dan Tata Nilai Puskesmas Tembelang
Visi : Terwujudnya Kecamatan
Tembelang Sehat
Misi
:
1.
Mengoptimalkan penyelenggaraan
upaya kesehatan.
2.
Meningkatkan ketersediaan
sarana prasarana Puskesmas sesuai standar.
3.
Meningkatkan kualitas sumber
daya manusia.
4.
Meningkatkan mutu manajemen
Puskesmas.
Tata
Nilai
TER : Terstandar
DE :
Berdedikasi
PAN : Terpantau
F.
Gambaran Puskesmas Tembelang
1. Kondisi Geografis
a. Peta wilayah kerja serta fasilitas pelayanan Puskesmas Tembelang
U |
|
S |
|
Secara geografis, posisi Puskesmas Tembelang terletak pada 7o48’94,9”
Lintang Selatan dan 112o23’20,5”Bujur Timur dengan luas wilayah
kerja 16,12 km2, serta batas wilayah kerja:g
- Sebelah Utara : Wilayah kerja Puskesmas Jatiwates
- Sebelah Selatan : Wilayah
kerja Puskesmas Tambakrejo - Sebelah Timur : Wilayah kerja Puskesmas Dukuhklopo -
Sebelah Barat : Wilayah kerja Puskesmas Megaluh.
Kecamatan Tembelang terletak di wilayah
Utara Kabupaten Jombang dengan jarak ± 7 km dari pusat kota Jombang. Puskesmas
Tembelang terletak di Jalan Raya Pesantren nomor 302, dan hal ini merupakan
suatu kemudahan bagi Puskesmas Tembelang dalam hal melakukan pelayanan rujukan
ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan
(Fasyankes) yang lebih tinggi.
KecamatanTembelang sendiri terdiri dari 15 desa, dan mempunyai 2 puskesmas
yaitu 1) Puskesmas Tembelang (wilayah kerja: 7 desa), dan 2) Puskesmas
Jatiwates (wilayah kerja : 8 desa).
Tabel
1. Luas wilayah per desa dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
NO |
NAMA DESA/ KELURAHAN |
LUAS
WILAYAH
(km2)
|
JUMLAH
DESA |
JARAK
KE PUSKESMAS
(km)
|
|
Kelurahan
|
Desa
|
||||
1. |
Mojorakapak |
2,59 |
|
1 |
1,7 |
2. |
Kalikejambon |
1,83 |
|
1 |
5 |
3. |
Kedunglosari |
2,33 |
|
1 |
4,5 |
4. |
Tampingmojo |
2,38 |
|
1 |
3 |
5. |
Pesantren |
2,12 |
|
1 |
0,1 |
6. |
Tembelang |
1,98 |
|
1 |
0,4 |
7. |
Sentul |
2,89 |
|
1 |
2,5 |
|
Jumlah |
16,12
|
|
7 |
|
Berdasarkan tabel di
atas menunjukkan bahwa desa yang wilayahnya paling luas adalah Desa Mojokrapak,
sedangkan luas wilayah terkecil adalah Desa Kalikejambon. Desa yang jaraknya
terjauh dari Puskesmas adalah Desa Kalikejambon, sedangkan yang terdekat adalah Desa Pesantren.
2.
Kondisi Demografis
Jumlah penduduk di wilayah kerja
Puskesmas Tembelang tahun 2018 adalah 27.970 jiwa, dengan rincian per desa
seperti dalam tabel berikut.
Tabel
2. Data jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas
Tembelang tahun 2018
NO |
NAMA
DESA |
JUMLAH
PENDUDUK |
TOTAL
|
|
L |
P |
|||
1. |
Mojorakapak |
3.275
|
3.289
|
6.564
|
2. |
Kalikejambon |
1.929
|
1.915
|
3.844
|
3. |
Kedunglosari |
2.030
|
2.050
|
4.080
|
4. |
Tampingmojo |
2.100
|
2.233
|
4.333
|
5. |
Pesantren |
1.532
|
1.402
|
2.934
|
6. |
Tembelang |
1.255
|
1.360
|
2.615
|
7. |
Sentul |
1.753
|
1.971
|
3.724
|
Jumlah |
13.874 |
14.220 |
28.095 |
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan
bahwa penduduk jenis kelamin perempuan lebih banyak dibanding dengan jenis
kelamin laki--laki. Adapun distribusi penduduk terbanyak terdapat pada desa
Mojokrapak.
3.
Sarana Pelayanan Kesehatan
Secara umum jumlah sarana pelayanan
kesehatan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Tembelang tahun 2018 dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel
3. Jenis sarana fasilitas kesehatan.
NO |
JENIS
SARANA YAN KES |
JUMLAH |
KETERANGAN
|
1 |
RSU PEMERINTAH |
0 |
|
2 |
RSU SWASTA |
1 |
|
3 |
RS KHUSUS SWASTA |
0 |
|
4 |
KLINIK SWASTA |
1 |
|
5 |
PUSKESMAS |
1 |
|
6 |
PUSTU |
2 |
|
7 |
PONKESDES |
0 |
|
8 |
PUSLING |
1 |
|
9 |
POSKESDES |
7 |
|
10 |
APOTEK |
1 |
|
11 |
DOKTER PRAKTEK SWASTA |
4 |
|
12 |
BIDAN PRAKTEK MANDIRI |
13 |
|
13 |
POSYANDU |
38 |
|
14 |
RUMAH BERSALIN |
0 |
|
TOTAL
|
69 |
|
Sumber
data: Data Profil Puskesmas Tembelang tahun 2018
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan
bahwa, sarana kesehatan terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Tembelang adalah
Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yaitu Posyandu, diikuti Bidan Praktek Mandiri (BPM).
4.
Ketenagaan
Kualifikasi ketenagaan berdasarkan tingkat
pendidikan dan status kepegawaian di Puskesmas Tembelang tahun 2018 beserta
jaringannya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel
4. Tingkat pendidikan.
No.
|
Pendidikan
|
|
Status
Kepegawaian |
|
|
P N
S |
P T
T |
KONTRAK
|
MAGANG
|
||
1. |
Dokter Umum |
2 |
|
1 |
|
2. |
Dokter Gigi |
|
|
1 |
|
3. |
SKM |
|
|
|
|
4. |
S1 Keperawatan |
3 |
|
6 |
|
5. |
Akper |
4 |
|
7 |
|
6. |
SPK |
1 |
|
|
|
7. |
AKL |
|
|
1 |
|
8. |
D3 Perawat Gigi |
1 |
|
|
|
9. |
AKZI |
1 |
|
|
|
10. |
S1 / D4 Kebidanan |
1 |
|
|
|
11. |
AKBID |
7 |
|
13 |
|
12. |
P2B |
|
|
|
|
13. |
Analis Kesehatan |
1 |
|
1 |
|
14. |
D3 Farmasi |
1 |
|
|
|
No.
|
Pendidikan
|
|
Status
Kepegawaian |
|
|
P N
S |
P T
T |
KONTRAK
|
MAGANG
|
||
15. |
SM Farmasi |
1 |
|
|
|
16. |
D3 Akupunktur |
|
|
1 |
|
17. |
Sarjana Umum |
|
|
1 |
|
18. |
SLTA |
1 |
|
2 |
|
19. |
SLTP |
|
|
1 |
|
|
J U
M L A H |
24 |
|
35 |
|
Sumber data:
Data Kepegawaian Puskesmas Tembelang tahun 2018
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan
bahwa, ketenagaan di Puskesmas Tembelang sebagian besar berstatus tenaga
kontrak, berpendidikan D3 dan berprofesi sebagai Bidan.
5.
Sarana dan Prasarana Penunjang
Bangunan gedung Puskesmas Tembelang
terdiri dari satu lantai, terbagi atas :
Tabel 5. Ruangan Puskesmas.
NO |
NAMA
RUANG |
Ada
/ Tidak |
1. |
Ruangan Kepala Puskesmas |
Ada
|
2. |
Ruangan Administrasi Kantor |
Ada |
3. |
Ruangan Rapat |
Ada
|
4. |
Ruagan pendaftaran dan rekam medik |
Ada
|
5. |
Ruangan Tunggu |
Ada
|
6. |
Ruangan Pemeriksaan Umum |
Ada |
7. |
Ruangan Tindakan |
Ada |
8. |
Ruangan KIA KB |
Ada |
9. |
Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut |
Ada |
10. |
Ruangan Promosi Kesehatan |
Ada |
11. |
Ruangan ASI |
Ada
(jadi satu denga ruangan Gizi) |
12. |
Ruang Farmasi |
Ada |
13. |
Ruangan persalinan |
Ada
|
14. |
Ruangan rawat paska persalinan |
Ada |
15. |
Laboratorium |
Ada |
16. |
Ruangan sterilisasi |
Ada |
17. |
Ruangan penyelenggaraan makanan |
Ada
|
18. |
Kamar Mandi |
4 (petugas dan pasien) |
19. |
Gudang Umum |
Ada |
20. |
Rumah Dinas |
4 (2 alih fungsi : PONED & P2) |
21. |
Garasi |
Ada |
Sumber data : Data Inventaris Barang Puskesmas Tembelang 2018
Berdasarkan tabel di
atas menunjukkan bahwa, ruang pelayanan rawat jalan adalah sudah memenuhi
jumlah ruang menurut PMK No 75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas.
Tata letak ruang
pelayanan pada bangunan Puskesmas Tembelang belum memperhatikan kelompok zona
infeksius dan non infeksius.
Pencahayaan dan
penghawaan untuk semua bangunan Puskesmas dirasa belum maksimal, karena masih
diperlukan lampu penerang di semua ruangan pada saat pelayanan.
Dalam rangka pelaksanaan
program di Puskesmas beserta jaringannya dibutuhkan sarana dan prasarana
penunjang yang dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut :
Tabel 6. Jenis sarana penunjang
No.
|
Jenis Sarana Penunjang |
Jumlah
Sarana Penunjang |
||
Kurang
|
Cukup
|
Lebih
|
||
1. |
Obat obatan |
|
X |
|
2. |
Laboratorium |
|
X |
|
3 |
Sterilisator |
|
X |
|
4 |
Alkes lainnya |
|
X |
|
5 |
Genset |
X |
|
|
6 |
Pusling |
|
X |
|
Sumber
data : Data Inventaris Barang Puskesmas Tembelang, 2018
Berdasarkan PMK No 75 Tahun 2014, maka Alat
Kesehatan yang sama sekali belum
terpenuhi adalah : Genset.
BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA
Penilaian Kinerja
Puskesmas adalah Penilaian yang dilakukan oleh tenaga Puskesmas sebagai
instrument mawas diri untuk mengukur tingkat capaian kinerja Puskesmas.
Pelaksanaan Penilaian Kinerja Puskesmas meliputi serangkaian kegiatan sebagai
berikut :
1.
Pengumpulan data
2.
Pengolahan Data, meliputi
pengisian dan penghitungan capaian hasil PKP
3.
Penyajian data PKP bulanan dan
tiga bulanan dalam bentuk grafik sarang laba – laba
4.
Analisa kinerja yang meliputi
indetifikasi masalah, menentukan prioritas masalah, menganalisis penyebab
masalah, menentukan alternative pemecahan masalah.
5.
Pelaporan hasil kinerja
Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota
Teknis pelaksanaan penilaian kinerja
Puskesmas Tembelang tahun 2018, sebagaimana berikut di bawah ini:
1.
Pengumpulan Data.
a)
Pengumpulan data dilaksanakan
dengan memasukkan data hasil kegiatan puskesmas tahun 2018 (Januari s.d
Desember 2018) dengan variabel dan sub variabel yang terdapat dalam formulir
penilaian kinerja puskesmas tahun 2018.
b)
Data yang diperoleh dari data
program UKM esensial , UKM pengembangan, UKP, serta data manajemen dan mutu
puskesmas.
2.
Pengolahan Data.
Setelah proses pengumpulan data selesai,
dilanjutkan dengan penghitungan sebagaimana berikut di bawah ini :
a) Penilaian
Cakupan Kegiatan Pelayanan Kesehatan
1)
Satuan Sasaran adalah satuan
kegiatan program sperti orang, ibu hamil, bayi, balita dan lainnya sesuai
dengan NSPK masing – masing program
2)
Target Sasaran (TS) adalah
jumlah sari sasaran yang akan diberikan pelayanan Oleh Puskesmas, dihitung
berdasarkan factor koreksi kondisi geografis, jumlah sumber
daya, target indicator kinerja dan
pencapaian terdahulu. TS = TxS
3)
Total sasaran (ToS) adalah
sasaran target keseluruhan (100%)
4)
Pencapaian (P) diisi dengan
hasil yang dicapai masing – masing kegiatan selama kurun waktu tertentu
5)
% Cakupan diperoleh dengan
menghitung pencapian hasil kegiatan
6)
Cakupan riil (CR) adalah dengan
menghitung P : ToS x 100%
7)
% Cakupan variable (CV) = P : TS
x 100%
8)
Total nilai kinerja Puskesmas
adalah jumlaah nilai upaya Puskesmas
9)
Analisa adalah evaluasi
terhadap capaian target
10) Rekomendasi / Tindak lanjut adalah tindak lanjut dari capaian
kinerja yang tidak terpenuhi target.
b. Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas
Penilaian kinerja ditetapkan menggunakan
nilai ambang untuk tingkat kelompok Puskesmas, yaitu :
1)
Rata rata nilai UKM Esensial,
UKM Pengembangan, UKP dan Mutu
Kelompok I (kinerja baik) :
Tingkat pencapaian hasil ≥ 91 %
Kelompok II (kinerja cukup) : Tingkat pencapaian hasil 81–90 %
Kelompok III (kinerja rendah) : Tingkat pencapaian hasil ˂ 81 %
2)
Manajemen Puskesmas
Baik : Nilai rata –
rata > 8,5
Cukup : Nilai 5,5 – 8,4
Rendah : Nilai < 5
Dinas Kesehatan Kabupaten untuk
mengetahui tingkat kinerja Puskesmas di wilayahnya, maka kinerja Puskesmas akan
dikelompokkan menjadi tiga kelompok Puskesmas :
1.
Kelompok I : Puskesmas dengan tingkat kinerja
baik
2.
Kelompok II : Puskesmas dengan tingkat kinerja
cukup
3.
Kelompok III : Puskesmas dengan tingkat kinerja rendah
BAB III
HASIL KINERJA
PUSKESMAS TEMBELANG TAHUN 2018
Hasil Kinerja Puskesmas Tembelang tahun 2018
dapat kami sajikan sebagai berikut:
A.
Hasil kinerja pelayanan kesehatan
1.
Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) Esensial
Tabel 1. Hasil
Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial Puskesmas Tembelang
tahun 2018
NO |
KOMPONEN
UKM ESSENSIAL |
HASIL
CAKUPAN
(%)
|
TINGKAT KINERJA |
KETERANGAN
|
1
|
Upaya
Promosi Kesehatan |
90,02
|
Cukup
|
Baik
≥ 91 Cukup
≥81-90 Kurang
≤ 81 |
2
|
Upaya
Kesehatan Lingkungan |
78,37
|
Kurang
|
|
3
|
Upaya
Kesehatan Ibu-Anak & KB |
96,35
|
Baik
|
|
4
|
Upaya
Pelayanan Gizi |
90,63
|
Cukup
|
|
5
|
Upaya
Pencegahan & Pengendalian Penyakit (P2) |
70,29
|
Kurang |
|
Rata-rata Kinerja |
85,13
|
Cukup
|
Cakupan nilai rata-rata UKM Esensial
adalah 85,13 dengan kategori cukup, dimana cakupan tertinggi dicapai oleh Upaya
Kesehatan Ibu-Anak & KB dengan nilai rata-rata 96,35, sedangkan terendah
adalah Upaya Pencegahan & Pengendalian Penyakit (P2) dengan nilai rata-rata
70,29.
2.
Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) Pengembangan
Tabel 2. Hasil
Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan Puskesmas
Tembelang tahun 2018
NO |
KOMPONEN UKM PENGEMBANGAN |
HASIL
CAKUPAN
(%)
|
TINGKAT KINERJA |
KETERANGAN
|
1.
|
Upaya
Keperawatan Kesh. Masyarakat (Perkesmas) |
58,10
|
Kurang
|
Baik
≥ 91 Cukup
≥ 81-90 Kurang
≤ 81 |
2.
|
Upaya
Kesehatan Jiwa |
83,75
|
Cukup
|
|
3.
|
Upaya
Kesehatan Gigi Masy. (UKGM) |
98
|
Baik
|
|
4.
|
Upaya
Kesehatan Tradisional |
100
|
Baik
|
|
5.
|
Upaya
Kesehatan Olahraga |
80
|
Cukup
|
|
6.
|
Upaya
Kesehatan Indera |
61,95
|
Kurang
|
|
7.
|
Upaya
Kesehatan Lansia |
45,05
|
Kurang
|
|
8.
|
Upaya
Kesehatan Kerja |
66,67
|
Kurang
|
|
9.
|
Upaya
Kesehatan Matra |
100
|
Baik
|
|
Rata-rata Kinerja |
77,09
|
Kurang
|
Cakupan nilai
rata-rata UKM Pengembangan adalah 77,09 (kategori kurang), dimana cakupan
tertinggi dicapai oleh Upaya Kesehatan Tradisional dan Upaya Kesehatan Matra
dengan masing-masing nilai rata-rata 100, sedangkan terendah adalah Upaya
Kesehatan dengan nilai rata-rata 45,05
(kategori kurang).
B.
Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen
Tabel 3.Pencapaian Kinerja Manajemen
Puskesmas Tembelang Tahun 2018
NO.
|
KOMPONEN MANAJEMEN PUSKESMAS |
CAKUPAN KEGIATAN |
TINGKAT KINERJA |
KETERANGAN
|
1.
|
Manajemen
Umum |
10
|
Baik
|
Baik
≥ 8,5 |
2.
|
Manajemen
Pemberdayaan Masyarakat |
8,5
|
Baik
|
Cukup
≥ 5,5–8,4 Kurang
≤ 5,5 |
3.
|
Manajemen
Peralatan |
7
|
Cukup
|
|
4.
|
Manajemen
Sarana Prasarana |
7
|
Cukup
|
|
5.
|
Manajemen Keuangan |
10
|
Baik
|
|
6.
|
Manajemen Sumber Daya Manusia |
10
|
Baik
|
|
7.
|
Manajemen Pelayanan Kefarmasian |
6,93
|
Cukup
|
|
8.
|
Manajemen Data dan Informasi |
9
|
Baik
|
|
9.
|
Manajemen Program UKM esensial |
10
|
Baik
|
|
10.
|
Manajemen Program UKM Pengemb. |
8
|
Cukup
|
|
11.
|
Manajemen Program UKP |
|
Baik
Baik
|
|
12.
|
Manajemen Mutu |
|||
|
Rata-rata
|
Jadi hasil Kinerja Manajemen Puskesmas
Tembelang tahun 2018 adalah : 8,70 (Kategori Baik).
C.
Hasil Kinerja Mutu
Tabel 4. Hasil Pencapaian Kinerja Mutu
Puskesmas Tembelang Tahun 2018
No |
JENIS
KEGIATAN |
Nilai ratarata |
Tingkat Kinerja |
1. |
Indeks Kepuasan Masyarakat |
77 |
Kurang |
2. |
Survei Kepuasan Pasien |
77,4 |
Kurang |
3. |
Standar jumlah dan kualitas tenaga di
Puskesmas |
100 |
Baik |
4.. |
Standar ruang pelayanan Puskesmas |
100 |
Baik |
5. |
Standar peralatan kesehatan di Puskesmas |
100 |
Baik |
6. |
Sasaran keselamatan pasien |
94,1 |
Baik |
7. |
PPI |
84,5 |
Cukup |
|
Rata-rata nilai |
90,44 |
Cukup |
Dengan melihat tabel diatas hasil Kinerja
Mutu Puskesmas Tembelang tahun 2018 adalah 90,44 (Kategori Cukup), dimana
program yang mencapai nilai rata-rata 100 adalah sumber daya (jumlah tenaga,
ruang pelayanan, dan perlatan puskesmas), sedangkan program dengan capaian
terendah adalah Indeks Kepuasan Masyarakat dengan cakupan nilai 77 (kategori
kurang).
BAB IV ANALISIS HASIL
KINERJA
A.
Perbandingan Hasil Kinerja Tahun 2017 dengan Tahun 2018
1.
Hasil Kinerja Kegiatan (UKM Esensial dan UKM
Pengembangan) Puskesmas Tembelang tahun 201 dan tahun 2018
UKM ESENSIAL PUSKESMAS TEMBELANG TAHUN 2017-2018
Promkes
90.1 |
89.1 |
81.4 |
90.0 |
78.4 |
|
.4 |
9 |
|
70.3 |
Kesling |
P2 |
Gizi
100 95.2
KIA-KB2017
2018
Dari grafik diatas hanya Upaya Pelayanan
KIA-KB yang mengalami peningkatan nilai kinerja yakni 95,2 di tahun 2017 naik
menjadi 96,4 di tahun 2018. Sedangkan 4 upaya yang lain (Promkes, Kesling, Gizi
dan P2) mengalami penurunan dimana capaian terendah dengan kategori kurang
yaitu Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit (P2) (70,29) di tahun 2018.
Kemudian dapat kita jabarkan lagi ke dalam
pencapaian kinerja per program seperti dijelaskan dalam grafik-grafik berikut.
PROMOSI KESEHATAN
Cakupan program promosi kesehatan seperti
digambarkan pada grafik diatas dapat diuraikan sebagai berikut :
a.
Pemberdayaan masyarakat dalam
PHBS nilai kinerja kegiatan tahun 2017 sebesar 99, dan meningkat di tahun 2018
mencapai 100.
b.
Subvariabel tatanan sehat
terjadi penurunan nilai dimana tahun 2017 capaiannya adalah 80, sedangkan tahun
2018 tercapai 56,8 dari semua tatanan yang kaji.
c.
Nilai kinerja
intervensi/penyuluhan pada semua tatanan tahun 2017 tercapai 75 sedangkan tahun
2018 menurun menjadi 73,3.
d.
Pengembangan UKBM tahun 2017
dan tahun 2018 sama-sama mencapai nilai 100.
e.
Penyuluhan napza tahun 2017 dan
tahun 2018 sama-sama mencapai 100.
f.
Pengembangan Desa Siaga tahun
2017 6,7, sedangkan tahun 2018 tercapai 100.
g.
Promosi kesehatantahun 2017 dan
tahun 2018 adalah 100.
h.
Program pengembangan tahun 2017
dan tahun 2018 sama-sama tercapai 100.
KESEHATAN
LINGKUNGAN
100 |
100 |
100 |
80.27 |
80.41 |
73.89 |
79.91 |
100 |
90.82 |
98.98 |
27.90 |
72.62 |
0 |
20 |
40 |
60 |
80 |
100 |
120 |
PENYEHATAN |
AIR |
PENYEHATAN |
MAKMIN |
PERUMAHAN |
& SANDAS |
PEMBINAAN |
TTU |
KLINIK |
SANITASI |
STBM |
2017 |
2018 |
Cakupan program kesehatan lingkungan
sesuai grafik diatas dapat diuraikan bahwa :
a.
Kinerja kegiatan penyehatan air
tahun 2017 tercapai nilai 100 tetapi menurun menjadi 79,91 di tahun 2018.
b.
Kegiatan penyehatan makanan dan
minuman mencapai nilai target 100 baik tahun 2017 maupun tahun 2018.
c.
Kegiatan perumahan-sanitasi
dasar tercapai target 100 pada tahun 2017 tetapi tahun 2018 menurun menjadi
90,82.
d.
Kegiatan pembinaan TTU
mengalami peningkatan 80,27 ditahun 2017 menjadi 98,98 di tahun 2018.
e.
Kegiatan klinik sanitasi nilai
kinerja masih dibawah target (80,41) tahun 2017, demikian pula tahun 2018 yang
masih mencapai 27,90.
f.
Kegiatan STBM mencapai nilai
73,89 tahun 2017, sedangkan tahun 2018 menurun
menjadi 72,62.
Selanjutnya cakupan program Kesehatan
Ibu-Anak dan KB digambarkan dalam grafik berikut :
KIA-KB
95.15 |
97 |
100 |
100 |
83.79 |
98.51 |
98.97 |
100 |
100 |
84.29 |
75 |
80 |
85 |
90 |
95 |
100 |
105 |
KESEHATAN IBU |
KESEHATAN |
KESH ANBAL- |
KESH AUS- |
KB |
2017 |
2018 |
BAYI APRAS REMAJA
Dari grafik
diatas menunjukkan bahwa :
a.
Nilai kinerja kegiatan
kesehatan ibu tahun 2017 tercapai 95,15, sedangkan tahun 2018 meningkat menjadi
98,51.
b.
Kegiatan kesehatan bayi juga
meningkat dari 97 tahun 2017 menjadi 98,97 di tahun 2018.
c.
Kegiatan kesehatan balita-anak
pra sekolah tercapai 100 ditahun 2017 dan 2018, demikian pula kegiatan
kesehatan anak usia sekolah (AUS) dan remaja mencapai target nilai kinerja 100.
d.
Kegiatan keluarga berencana
mencapai 83,79 di tahun 2017, dan tahun 2018 mencapai 84,29 serta belum
mencapai target karena masih adanya drop out KB diatas 10% dan rendahnya PUS
4T yang ber-KB.
PELAYANAN GIZI
100 |
100 |
100 |
79.73 |
92.16 |
100 |
0 |
20 |
40 |
60 |
80 |
100 |
120 |
YAN GIZI MASY |
PEN. GGN GIZI |
PEM. ST GIZI |
2017 |
2018 |
Dari grafik
diatas dapat diuraikan bahwa:
a.
Nilai kinerja kegiatan
pelayanan gizi masyarakat mengalami penurunan dimana tahun 2017 tercapai 100
turun menjadi 79,73 di tahun 2018.
b.
Kegaitan penanggulangan
gangguan gizi juga mengalami penurunan dari 100 di tahun 2017 menjadi 92,16 di
tahun 2018.
c.
Hanya kegiatan pemantauan
status gizi yang tidak terjadi perubahan dimana baik tahun 2017 maupun 2018
sama-sama mencapai target nilai kinerja 100.
Sedangkan uraian
capaian upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit ditunjukkan dalam grafik
berikut :
P2 PENYAKIT
Dari grafik
diatas dapat diuraikan :
a.
Cakupan program yang mencapai
target nilai 100 baik tahun 2017 maupun tahun 2018 adalah SE.
b.
Program diare ada penurunan
nilai kinerja dari tahun 2017 sebesar 88,25 menjadi 77,82 tahun 2018.
c.
Program ISPA penemuan penderita
pneumoni balita belum mencapai target baik di tahun 2017 maupun tahun 2018
(hanya 30,4 dan 42,61).
d.
Program Kusta terjadi penurunan
dimana tahun 2017 mencapai 75 menjadi 35,21 di tahun 2018.
e.
PMS dan HIV/AIDS ada penurunan nilai kinerja dari 85,21 tahun
2017 menjadi 54,48 di tahun 2018.
f.
Program DBD terjadi sedikit
penurunan nilai dari 98,59 tahun 2017 menjadi
96,74 di tahun 2018.
g.
Sedangkan program PTM terjadi
peningkatan kinerja dari 70,5 ditahun 2017
menjadi 84,21 di tahun 2018 walaupun masih dibawah target.
UKM PENGEMBANGAN
3 |
29.9 |
91.67 |
66.7 |
73.37 |
85.19 |
58.1 |
83.8 |
80 |
62 |
45 |
66.7 |
0 |
20 |
40 |
60 |
80 |
100 |
120 |
2017 |
2018 |
Perkesmas Keswa UKGM Hattra Kesorga Kesh Kesh Kesker Kesh
Indera Lansia Matra
Pencapaian kinerja UKM pengembangan
yang belum mencapai nilai 100 tahun 2018 adalah Perkesmas 58,1, Kesehatan Jiwa
83,8, UKGM 98,2, Kesehatan olahraga 80, Kesehatan Indera 62, Kesehatan Lansia
45 serta Kesehatan kerja 66,7. Hal ini dikarenakan pada program Perkesmas
termasuk indikator yang diukur adalah kunjungan rumah dalam survey KS (PIS-PK)
dimana 7 desa di wilayah kerja puskesmas masih 4 desa yang baru di survey KS.
Kesehatan Jiwa belum semua ODGJ berat dikunjungi karena pelaksana program yang
rangkap tugas, demikian pula dengan Kesehatan Lansia. Sedangkan program
Kesehatan Indera karena memang kasus yang rendah. Pada program Kesehatan Kerja
frekuensi kunjungan (upaya promotif dan preventif) ke perusahaan/UMKM masih 1
kali. Adapun pencapaian upaya kesehatan pengembangan digambarkan pada grafik di
bawah ini :
GRAFIK
UKM PENGEMBANGAN TAHUN 2018
58.1 |
83.8 |
98.2 |
100 |
80 |
62 |
45 |
66.7 |
100 |
0 |
20 |
40 |
60 |
80 |
100 |
Perkesmas |
Keswa |
UKGM |
Hattra |
Kesorga |
Kesh Indera |
Kesh Lansia |
Kesker |
Kesh Matra |
2. Hasil
kinerja Program UKP
PROGRAM UKP
97 |
82.2 |
87.5 |
75.5 |
69.8 |
83.2 |
87.2 |
96.0 |
89.1 |
97.5 |
0 |
25 |
50 |
75 |
100 |
125 |
YAN NON |
YAN GADAR |
FARMASI |
LABORAT |
YAN RANAP |
2017 |
2018 |
RANAP
Dari grafik diatas dapat diuraikan :
a.
Pelayanan non rawat inap (rawat
jalan) terjadi penurunan nilai kinerja dari 97 tahun 2017 menjadi 83,2 di tahun
2018.
b.
Nilai kinerja yang mengalami
peningkatan adalah pelayanan gawat darurat, pelayanan farmasi, pelayanan
laboratorium, pelayanan rawat inap.
PROGRAM UKP 2018
YAN NON RANAP
83.2 |
87.2 |
89.1 |
97.5 |
0.0 |
20.0 |
40.0 |
60.0 |
80.0 |
100.0 |
YAN GADAR |
FARMASI |
LABORAT |
YAN RANAP |
96.0
3. Hasil
Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas
MANAJEMEN
Terlihat bahwa pencapaian kinerja
sebagian besar baik (>8,5), tetapi masih terdapat nilai kategori cukup yaitu
manajemen pelayanan kefarmasian (6,93) dikarenakan belum adanya tenaga apoteker
sehingga subvariabel yang mestinya dikerjakan seorang apoteker menjadi nol,
disamping juga masih ada sarana prasarana kefarmasian yang belum terpenuhi
(Higrometer, mortir yang rusak, meubelair di gudang farmasi). Capaian kinerja
manajemen UKM Pengembangan juga bernilai cukup (8) dikarenakan masih ada
program yang belum membuat rencana usulan kegiatan, analisa hasil kegiatan dan
tindaklanjut analisa kegiatan.
MANAJEMEN 2018
10 |
8.5 |
7 |
7 |
10 |
10 |
6.93 |
9 |
10 |
8 |
9.25 |
8.71 |
0 |
2 |
4 |
6 |
8 |
10 |
UMUM |
PEMB. MASY |
PERALATAN |
SARPRAS |
KEUANGAN |
SDM |
YAN FARMASI |
DATA INFORMASI |
UKM ESS |
UKM PENGEMB |
UKP |
MUTU |
3. Hasil
Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan
Terdapat perbedaan variabel
pengukuran kinerja mutu tahun 2017 dengan 2018, dimana tahun 2017 kinerja mutu
diukur dengan 6 variabel, sedangkan tahun 2018 diukur 7 variabel (IKM, kepuasan
pasien, standar tenaga, standar ruang pelayanan, standar peralatan, sasaran
keselamatan pasien, serta PPI). Tahun 2018 sebagian besar variabel bernilai
baik, kecuali variabel IKM dan kepuasan pasien masih bernilai kurang (77 dan
77,44) dikarenakan kurang cepatnya pelayanan diloket akibat tidak adanya
ruangan khusus rekam medis sehingga memerlukan waktu untuk mencari rekam
medis.
GRAFIK MUTU 2018
77 |
77.4 |
100 |
100 |
100 |
94 |
84.49 |
0 |
25 |
50 |
75 |
100 |
IKM |
Kepuasan |
Pasien |
SDM |
Ruang pely |
Peralatan |
Ssrn |
keselamatan |
PPI |
4. Hasil
Kinerja Puskesmas Tembelang Tahun 2018
Tabel 6. Trend Pencapaian Kinerja
Puskesmas Tembelang
No |
Jenis Kegiatan |
Pencapaian |
Trend |
|
Tahun 2017 |
Tahun 2018 |
|||
1. |
Cakupan Pelayanan Kesehatan |
87,19 |
84,24 |
↓ |
2. |
Manajemen Puskesmas |
9,21 |
8,70 |
↓ |
3. |
Mutu Pelayanan Kesehatan |
95,13 |
90,44 |
↓ |
B.
IDENTIFIKASI MASALAH DAN RENCANA TINDAK LANJUT
No |
UPAYA KESEHATAN & PROGRAM |
RERATA PROGRAM |
RERATA UPAYA |
INTER- PRETA SI |
|
ANALISA |
|
HAMBATAN |
RENCANA
TINDAK LANJUT |
|
I.
|
UKM ESENSIAL |
|
85,02
|
Cukup
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Upaya
Promkes |
90,02
|
|
Cukup
|
1. 2. 3. |
PHBS Sekolah klasifikasi IV 58,1%,
Tatanan Sehat : TTU 0%, Ponpes
0% Intervensi/penyuluhan TTU, Int. Kesehatan, Tempat Kerja, Ponpes : 1 kali
(50%) |
1. 2. 3. |
Sekolah
masih belum tahu 8 indikator PHBS Belum
semua pengelola TTU dan ponpes paham PHBS TTU dan ponpes Pelaksana program rangkap tugas |
1. Perencanaan di tahun
2019 2. Kunjungan ulang dan
penyuluhan tahun 2019 3. Kunjungan dan penyuluhan
ulang tahun 2019. |
|
2
|
Upaya
Kesehatan Lingkungan |
78,37
|
|
Kurang
|
1. 2. 3. 4. 5. |
Pengawasan
SAB 7,6% SAB
memenuhi syarat 75% Jamban
sehat 44,7% Pemb
sanitasi perumahan 24,5% Pemb.
Sarana TTU 85,7% |
1. 2. 3. 4. 5. |
Pelaksana program rangkap tugas di Dinkes idem idem
idem idem |
1. Perencanaan tahun 2019 2. Perencanaan tahun 2019 3. Perencanaan tahun 2019 4. Perencanaan tahun 2019 5. Perencanaan tahun 2019 |
|
3
|
Upaya
kesehatan ibu dan anak |
96,35
|
|
Baik
|
1. 2. 3. |
K1
99,6%, K4 95,6%, Linakes 98%, Yanifas
98% Yankes
bayi 93% DO
KB 9,7% |
1. 2. 3. |
Sasaran
SUPAS lebih tinggi dari real, tetapi semua kasus terlaporkan. Sasaran
SUPAS lebih tinggi dari real, tetapi semua kasus terlaporkan. Ada
PUS yang ingin menambah anak. |
1. 2. 3. |
Peningkatan kerjasama Linsek, PWS Bumil, Bulin dan Bufas. Peningkatan
kerjasama Linsek, PWS dan validasi data bayi. Peningkatan kerjasama Linsek,
PWS dan validasi data KB. |
4
|
Upaya perbaikan gizi |
90,63
|
|
Cukup
|
1.
Fe3 Bumil 89,4% 2.
TTD rematri 6,2% 3.
PMT Balita kurus 65% 4.
Bumil KEK 20,2% 5.
Stunting 26,9% |
1. 2. 3. 4. 5. |
TTD
mandiri bumil belum optimal. Pelaksana
program berganti dan rangkap tugas sebagai bikor Ibu
balita tidak datang ke puskesmas Bumil
KEK tidak berkunjung ke puskesmas/polindes Belum semua petugas paham |
1. 2. 3.
4. 5. |
Anjuran TTD mandiri bumil Penjadwalan 2019 Kunjungan rumah balita
kurus tahun 2019 Kunjungan rumah bumil KEK 2019 Review DO stunting tahun 2019 |
No |
UPAYA KESEHATAN & PROGRAM |
RERATA PROGRAM |
RERATA UPAYA |
INTER- PRETA SI |
ANALISA |
HAMBATAN |
RENCANA
TINDAK LANJUT |
||
|
|
|
|
|
|
DO/pengukuran
stunting |
|
||
5
|
Pencegahan
dan pengendalian penyakit |
|
69,73
|
Rendah
|
|
|
|
||
|
Diare
|
77,82
|
|
Rendah
|
Cakupan pelayanan Diare balita :53,7% |
Kasus
rendah/sedikit |
Penguatan koordinasi dengan
jaringan & jejaring puskesmas |
||
|
ISPA
|
42,61
|
|
Rendah
|
Cakupan
penemuan penderita Pneumonia balita 42,6% |
Kasus
rendah/sedikit |
Penguatan koordinasi dengan
jaringan & jejaring puskesmas |
||
|
Kusta
|
35,21
|
|
Rendah
|
Proporsi
kader kesehatan tersosialisasi Kusta 5,3% |
Kurang
koordinasi LP dan LS |
Penguatan
koordinasi LP dan LS |
||
|
TB
|
57,73
|
|
Rendah
|
1.
Semua kasus TB ditemukan-diobati 42,4%
2.
Penemuan suspek TB 30,8% |
1.
Kurang koordinasi LP dan LS 2.
Kurang koordinasi LP dan LS |
1.
Penguatan koordinasi LP dan LS 2.
Penguatan koordinasi LP dan LS |
||
|
PMS,
HIV/AIDS |
49,6
|
|
Rendah
|
1. Anak sekolah dijangkau penyuluhan HIV/AIDS : 9% |
1. Kurang koordinasi linprog |
1. Penyuluhan bersama kegiatan UKS tahun 2018 |
||
|
DBD
|
96,74
|
|
Baik
|
Angka
Bebas Jentik (ABJ ) : 85,7% |
Masyarakat
masih memandang remeh (+) jentik |
Penyuluhan
kelompok masyarakat |
||
|
Imunisasi
|
83,82
|
|
Cukup
|
1.
Desa UCI 85,7% 2.
Booster baduta : 66,5% 3.
TT5 WUS 3,6% 4.
TT2+ bumil 51,8% |
1. 2. 3.
4. |
Sweeping kurang optimal Baduta
pindah alamat Pelayanan hanya dalam gedung Pencatatan-pelaporan kurang optimal |
1. 2.
3. 4. |
Penguatan
sweeping Penguatan pelaks imunisasi lanjutan baduta Skrening luar gedung Perbaikan pencatatan-pelaporan |
|
Pencegahan
dan pengendalian penyakit tidak menular
|
84,21
|
|
Cukup
|
1. Setiap WNI diskrining sesuai standar: 15,8% |
1. |
Kurang sosialisasi |
1. |
Sosialisasi
tahun 2019 |
II
|
UKM
PENGEMBANGAN |
|
77,09
|
Rendah
|
|
|
|
|
|
1
|
Pelayanan
Keperawatan
Kesehatan
Masyarakat
(Perkesmas)
|
58,10
|
|
Rendah
|
1. Rasio Kunjungan
Rumah : 49,5% 2. Kenaikan KM keluarga:
25,4% |
1. 2. |
Survey
KS masih 4 dari 7 desa Kurang
koordinasi linprog |
1. 2. |
Melanjutkan
survey KS seluruh desa Meningkatkan koordinasi kunjungan
rumah |
No |
UPAYA KESEHATAN & PROGRAM |
RERATA PROGRAM |
RERATA UPAYA |
INTER- PRETA SI |
ANALISA |
HAMBATAN |
RENCANA
TINDAK LANJUT |
2
|
Upaya Kesehatan Jiwa |
83,8
|
|
Cukup
|
Pelayanan ODGJ/GME sesuai standar : 59,2% |
Masih ada
ODGJ/GME yang tidak dibawa ke puskesmas oleh keluarga |
Sosialisasi Keswa dan kunjungan rumah
serta pendeteksian dini oleh kader keswa. |
3
|
Upaya Kesehatan
Gigi Masyarakat |
98,2 |
|
Baik
|
Kunjungan ke posyandu 96,5% |
Pelaksana program
rangkap tugas poli gigi. |
Penjadwalan tahun 2019 |
4
|
Upaya Kesehatan Tradisional |
100
|
|
Baik
|
Tidak ada masalah |
|
|
5
|
Upaya Kesehatan Olah Raga |
80
|
|
Rendah
|
Pengukuran kebugaran anak sekolah 40% |
Pelaksana program
rangkap tugas poli umum dan dan keswa |
Penjadwalan tahun 2019 |
6
|
Upaya Kesehatan Indra |
62
|
|
Rendah
|
1.
Penemuan kasus penyakit mata di Puskesmas : 18,1% 2.
Penemuan kasus penyakit telinga di Puskesmas : 21,9% |
1.
Kasus rendah 2.
Kasus rendah |
|
7
|
Upaya Kesehatan Lansia |
45
|
|
rendah
|
WNI usia 60 mendapat skrining |
Hambatan kehadiran lansia di posyandu |
Melibatkan keluarga atau kunjungan rumah. |
8
|
Upaya Kesehatan Kerja |
85
|
|
Cukup
|
Promotif dan preventif yang dilakukan pada kelompok kesehatan kerja :
17% |
Keterbatasan waktu, rangkap tugas poli umum |
Penjadwalan pembinaan tahun 2019 |
9
|
Upaya Kesehatan Matra |
100
|
|
Baik
|
Tidak ada masalah |
|
|
III.
|
UPAYA KESEHATAN PERORANGAN |
|
90,61
|
Baik
|
|
|
|
1
|
Pelayanan Non Rawat Inap |
97
|
|
Baik
|
Penderita HT dan DM mendapat yankes sesuai standar (8,3% dan 32,8) |
Target terlalu tinggi? |
Konsultasi dengan Dinkes |
2
|
Pelayanan Gawat Darurat |
87,2
|
|
Cukup
|
1.
Kompetensi SDM memenuhi standar 64,7% 2.
Kelengkapan informed consent dalam 24
jam setelah selesai pelayanan 97% |
1.
Belum semua perawat PPGD 2.
Komitmen petugas kurang |
1.
Mengirim PPGD bagi nakes 3 orang tahun 2019 2.
Penguatan monev |
3
|
Pelayanan Kefarmasian |
96
|
|
Baik
|
Kesesuaian item obat yang tersedia dalam Fornas 89% |
Beberapa
item tidak masuk Fornas |
Pengadaan obat sesuai fornas |
4
|
Pelayanan Laboratorium |
89
|
|
Cukup
|
1. Kesesuaian hasil pemeriksaan baku mutu internal
(PMI) 65,7% |
1. Tidak tersedia darah kontrol sesuai kebutuhan |
1. Pengusuan bahan kontrol pada awal tahun 2019 dengan |
No |
UPAYA KESEHATAN & PROGRAM |
RERATA PROGRAM |
RERATA UPAYA |
INTER- PRETA SI |
ANALISA |
HAMBATAN |
RENCANA
TINDAK LANJUT |
|||
|
|
|
|
|
2. Pem. Hb bumil K1 80% |
2. Target SUPAS tidak sama dengan
riil |
menggunakan
dana JKN 2. Tetap ANC terpadu |
|||
5.
|
Pelayanan
Rawat Inap |
97,5
|
|
Baik
|
1. Kelengkapan pengisian RM dalam 24 jam 95% |
2. Komitmen petugas kurang |
1. Penguatan monev |
|||
IV.
|
MANAJEMEN
PUSKESMAS |
|
8,7
|
Baik
|
Tidak
ada masalah |
|
|
|||
1
|
Manajemen
Umum
|
10 |
|
Baik
|
Tidak
ada masalah |
|
|
|||
2
|
Manajemen
Pemberdayaan
Masyarakat
|
8,5
|
|
Baik
|
Pertemuan
pemberdayaan masy masih 3 kali
dari target 4 kali |
Anggaran kegiatan tidak turun di
awal tahun |
Usulan
kegiatan dan anggaran tahun 2019. |
|||
3
|
Manajemen
Peralatan
|
7
|
|
Cukup
|
1. 2.
3. |
Data peralatan belum ada evaluasi
Rencana perbaikan belum ada tindaklanjut dan evaluasi Jadwal pemeliharaan belum lengkap |
1. 2. 3. |
Belum dibuat evaluasi Belum dibuat evaluasi Belum dilengkapi |
1. 2.
3. |
Melengkapi
data peralatan Membuat evaluasi rencana kalibrasi Melengkapi jadwal pemeliharaan alat. |
4
|
Manajemen
sarana
prasarana |
7
|
|
Cukup
|
1. |
Data sarana prasana belum ada evaluasi |
1. |
Belum dibuat evaluasi |
1. |
Membuat evaluasi sarana prasarana |
5
|
Manajemen
Keuangan |
10
|
|
Baik
|
Tidak
ada masalah |
|
|
|
|
|
6
|
Manajemen
Sumberdaya manusia |
10
|
|
Baik
|
Tidak
ada masalah |
|
|
|
|
|
7
|
Manajemen
Pelayanan
Kefarmasian
|
6,93
|
|
Cukup
|
1.
SDM AA merangkap tugas apoteker 2.
Peralatan farmasi kurang 3.
Gudang obat kurang memadai 4.
Sarana gudang obat kurang 5.
Pemantauan dan evaluasi obat belum terpenuhi 6.
Pengkajian resep tidak berjalan 7.
PIO belum lengkap 8.
Konseling & visite pasien tidak berjalan 9.
Pelaporan ESO belum terlaporkan |
1. 2.
3. 4.
5. 6. 7. 8. |
Belum
ada apoteker Peracik puyer rusak, hygrometer blm ada, pengatur suhu belum ada
Gudang masih tersekat Blm ada mebelair, temperatur ruangan, hygrometer Belum
ada SOP Tidak ada apoteker Belum dilengkapi Tidak ada apoteker |
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. |
Usulan tenaga apoteker Usulan peralatan 2019 Usulan renovasi gudang obat Usulan sarpras gudang obat Melengkapi SOP Usulan tenaga apoteker Melengkapi PIO Usulan tenaga apoteker Melaporkan ESO ke Dinkes Usulan tenaga apoteker Melaksanakan high alert |
No |
UPAYA KESEHATAN & PROGRAM |
RERATA PROGRAM |
RERATA UPAYA |
INTER- PRETA SI |
ANALISA |
HAMBATAN |
RENCANA
TINDAK LANJUT |
|||
|
|
|
|
|
semua
10. Pemantauan terapi &
penggunaan belum berjalan 11. Pelabelan high alert
belum optimal |
9.
Belum dilaporkan 10. Tidak ada apoteker 11. Belum dilaksanakan semua
|
|
|||
8
|
Manajemen Data dan informasi |
9
|
|
Baik
|
Tidak ada data penyebab kematian |
Belum tersosialisasi sehingga tidak mengetahui kebutuhan data |
Kerjasama linprog |
|||
9
|
Manajemen Program UKM Esensial |
10
|
|
Baik
|
Tidak ada masalah |
|
|
|||
10
|
Manajemen Program UKM Pengembangan |
8
|
|
Cukup
|
Dokumen KAK dan evaluasi TL belum lengkap |
Belum semua program membuat KAK dan evaluasi TL |
Melengkapi KAK dan evaluasi TL |
|||
11
|
Manajemen UKP |
9,25
|
|
Baik
|
Dokumen RTL belum lengkap |
Belum semua unit membuat RTL |
Melengkapi RTL |
|||
12
|
Manajemen Mutu |
8,71
|
|
Baik
|
1.
Pengelolaan resiko belum lengkap 2.
Pengelolaan pengaduan pelanggan belum lengkap 3.
Audit internal belum lengkap |
1.
Belum melaporkan ke Dinkes 2.
Belum ada evaluasi TL 3.
Belum ada evaluasi TL |
1.
Melaporkan pengelolaan resiko ke Dinkes 2.
Membuat evaluasi TL pengaduan pelanggan. 3.
Membuat evaluasi TL audit internal. |
|||
V
|
MUTU |
|
90,44
|
Baik
|
|
|
|
|||
1
|
Survei Kepuasan Masyarakat |
77
|
|
Rendah
|
Masih dibawah target |
Kecepatan pelayanan loket kurang karena belum punya ruang rekam medis |
Usulan
pengadaan ruang rekam medis |
|||
2
|
Survei kepuasan pasien |
77,4
|
|
Rendah
|
Masih dibawah target |
Kecepatan pelayanan loket kurang karena belum punya ruang rekam medis |
Usulan
pengadaan ruang rekam medis |
|||
3
|
Standar jumlah
dan kualitas tenaga di Puskesmas |
100
|
|
Baik
|
Tidak ada masalah |
|
|
|||
4
|
Standar ruang pelayanan Puskesmas |
100
|
|
Baik
|
Tidak ada masalah |
|
|
|||
5
|
Standar peralatan |
100
|
|
Baik |
Tidak ada masalah |
|
|
|||
No |
UPAYA KESEHATAN & PROGRAM |
RERATA PROGRAM |
RERATA UPAYA |
INTER- PRETA SI |
|
ANALISA |
|
HAMBATAN |
|
RENCANA TINDAK LANJUT |
|
Kesehatan
di Puskesmas |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
Sasaran
keselamatan pasien |
94,1
|
|
Baik
|
1. 2. |
Kepatuhan petugas farasi melakukan
identifikasi 64,4% Kepatuha
petugas melakukan hand hygiene
76,7% |
1. 2. |
Kepatuhan petugas kurang Kepatuhan petugas kurang |
1. 2. |
Monev
dan pembinaan berkala Refreshing hand
hygiene |
7
|
PPI
|
84,5
|
|
Cukup
|
1. 2. 3. 4. |
Penggunaan
APD saat bertugas 70% DTT
& sterilisasi 80% KIE
etika batuk 81,8% Pembuangan
jarum suntik sesuai standar 90,6% |
1. 2. 3.
4. |
BHP (masker, handschoen)
kadang kosong BHP (chlorin) kadang kosong Sosialisasi oleh petugas kurang, BHP maskes
kadang kosong BHP (safety box) .kadang kosong |
1. 2. 3.
4. |
Pengadaan
BHP untuk APD Pengadaan
BHP untuk DTT Sosialisasi petugas kepada pasien, pengadaan BHP Pengadaan
safety box |
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan
Puskesmas Tembelang telah melaksanakan
penilaian kinerja tahun 2018 dengan hasil sebagai berikut:
1.
Kinerja UKM Esensial dengan
nilai 85,02, kategori kinerja cukup.
2.
Kinerja UKM Pengembangan dengan
nilai 77,09 kategori kinerja kurang.
3.
Kinerja UKP dengan nilai 90,61
kategori kinerja baik.
4.
Kinerja manajemen puskesmas
dengan nilai 8,70 kategori baik.
5.
Kinerja mutu dengan nilai 90,44
kategori baik.
Sesuai dengan gambaran diatas, maka hasil
kinerja Puskesmas Tembelang tahun 2018 dapat dikategorikan perjenis kegiatan
sebagai berikut :
1.
Kategori Kinerja Baik
a.
Upaya Kesehatan Ibu, Anak &
KB
b.
Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat
c.
Upaya Kesehatan Tradisional
d.
Upaya Kesehatan Matra
e.
Pelayanan Kefarmasian
f.
Pelayanan Rawat Inap
g.
Standar SDM
h.
Standar ruang pelayanan
i.
Standar peralatan
j.
Sasaran keselamatan pasien
2.
Kategori Kinerja Cukup
a.
Upaya Promosi Kesehatan
b.
Upaya Pelayanan Gizi
c.
Upaya Kesehatan Jiwa
d.
Upaya Kesehatan olahraga
e.
Pelayanan Non Rawat Inap
f.
Pelayanan Gawat Darurat
g.
Pelayanan Laboratorium
h.
PPI
3.
Kategori Kinerja Kurang
a.
Upaya Kesehatan Lingkungan
b.
Upaya Pencegahan &
Pengendalian Penyakit (P2)
c.
Upaya Perkesmas
d.
Upaya Kesehatan Indera
e.
Upaya Kesehatan Lansia
f.
Upaya Kesehatan Kerja
g.
Indeks Kepuasan Masyarakat
h.
Kepuasan Pasien
4.
Untuk kinerja manajemen
puskesmas yang termasuk kinerja cukup adalah manajemen peralatan, manajemen
sarana prasarana, pelayanan kefarmasian dan manajemen UKM Pengembangan.
B.
Usul dan Saran
1.
Monitoring dan evaluasi dari
Dinas Kesehatan Kabupaten lebih diaktifkan.
2.
Meningkatkan kerjasama lintas
program dan lintas sektor serta berbagai upaya untuk lebih meningkatkan
partisipasi masyarakat.
25
26
3.
Kegiatan tahun mendatang,
masing–masing program diharapkan dapat meningkatkan hasil kinerjanya, terutama
untuk program–program yang hasil pencapaian kegiatannya masih di bawah target
sasaran.
4.
Untuk lebih meningkatkan
kualiatas pelayanan dan mengantisipasi segala dampak pembangunan perlu dibuat
upaya baru dalam menanggulangi dan menghadapi masalah– masalah yang timbul.
5.
Sumber daya kesehatan perlu
terus ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitas, khususnya untuk tenaga yang
berhubungan dengan kesehatan lingkungan dan administrasi puskesmas.
Jombang, Februari 2019
Kepala Puskesmas Tembelang
dr. PUGUH HARI SUBAGIA, M.Si NIP. 196811102002121005
LAMPIRAN 1 PENILAIAN KINERJA
PELAYANAN
No |
Upaya Pelayanan Kesehatan/
Program/Variabel/Sub Variabel Program |
Target Tahun 2018 (T) dalam % |
Satuan sasaran |
Total Sasaran (S) |
Target Sasaran (Tx S) |
Pencapaian (dalam satuan sasaran) |
%Cakupan Riil |
% Kinerja Puskesmas |
Analisa |
Hambatan/Permasalahan |
Rencana Tindak Lanjut |
|||||||||||||
Sub Variabel |
Variabel/ Rata2 variabel |
Rata2 Program |
||||||||||||||||||||||
1 |
2 |
|
3 |
4 |
5 |
6 = 5 X 3 |
7 |
8 = 7/5 |
9 = 7/6 |
10 |
11 |
12 |
13 |
14 |
||||||||||
2.1.UKM ESSENSIAL |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||||
2.1.1.Upaya Promosi Kesehatan |
|
|
|
|
|
|
|
|
90.02 |
|
|
|
||||||||||||
|
2.1.1.1.Tatanan Sehat |
|
|
|
|
|
|
|
56.81 |
|
|
|
|
|||||||||||
|
|
1.Rumah Tangga Sehat yang memenuhi 10
indikator PHBS |
59% |
RT |
1948 |
1149 |
1169 |
60.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
2. Institusi Pendidikan yang memenuhi
7-8 indikator PHBS (klasifikasi IV) |
69% |
IP |
31 |
21 |
18 |
58.1 |
84.2 |
|
|
Target belum tercapai |
Masih ada indikator PHBS yang belum
dipenuhi oleh sekolah |
Pembinaan dan penilaian tahun 2019 |
||||||||||
|
|
3.Institusi Kesehatan yang memenuhi 6
indikator PHBS (klasifikasi IV) |
100% |
IK |
10 |
10 |
10 |
100.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
4. TTU yang memenuhi 6 indikator PHBS
(klasifikasi IV) |
64% |
TTU |
29 |
19 |
0 |
0.0 |
0.0 |
|
|
Target belum tercapai |
Sebagian besar pengelola TTU tidak
mengetahui TTU yang memenuhi syarat kesehatan |
Pembinaan dan penilaian tahun 2019 |
||||||||||
|
|
5.Tempat Kerja yang memenuhi 8-9/7-8
indikator PHBS Tempat-Tempat Kerja (klasifikasi IV) |
49% |
TK |
18 |
9 |
5 |
27.8 |
56.7 |
|
|
Target belum tercapai |
Masih ada indikator PHBS yang belum
dipenuhi oleh tempat kerja |
Pembinaan dan penilaian tahun 2019 |
||||||||||
|
|
6.Pondok Pesantren yang memenuhi 16-18
indikator PHBS Pondok Pesantren
(Klasifikasi IV) |
29% |
Ponpes |
2 |
1 |
0 |
0.0 |
0.0 |
|
|
Target belum tercapai |
Pengelola pondok belum mengetahui PHBS
Ponpes |
Pembinaan dan penilaian tahun 2019 |
||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
|
2.1.1.2.Intervensi/ Penyuluhan |
|
|
|
|
|
|
|
73.33 |
|
|
|
|
|||||||||||
|
|
1.Kegiatan intervensi pada Kelompok
Rumah Tangga |
100% |
Posyandu |
228 |
228 |
228 |
100.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
2. Kegiatan intervensi pada Institusi
Pendidikan |
100% |
Sekolah |
62 |
62 |
186 |
300.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
3. Kegiatan intervensi pada Institusi
Kesehatan |
100% |
IK |
20 |
20 |
18 |
90.0 |
90.0 |
|
|
Target belum tercapai |
IK swasta hanya dikunjungi 1 kali,
pelaksana program rangkap tugas |
Penyesuaian jadwal di tahun 2019 |
||||||||||
|
|
4. Kegiatan intervensi pada TTU |
100% |
TTU |
56 |
56 |
28 |
50.0 |
50.0 |
|
|
Target belum tercapai |
TTU hanya dikunjungi 1 kali, pelaksana
program rangkap tugas |
Penyesuaian jadwal dan koordinasi
linprog di tahun 2019 |
||||||||||
|
|
5. Kegiatan intervensi pada Tempat
Kerja |
100% |
TK |
18 |
18 |
9 |
50.0 |
50.0 |
|
|
Target belum tercapai |
TTK hanya dikunjungi 1 kali, pelaksana
program rangkap tugas |
Penyesuaian jadwal dan koordinasi
linprog di tahun 2019 |
||||||||||
|
|
6.Kegiatan intervensi pada Pondok
Pesantren |
100% |
PP |
4 |
4 |
2 |
50.0 |
50.0 |
|
|
Target belum tercapai |
Ponpes hanya dikunjungi 1 kali,
pelaksana program rangkap tugas |
Penyesuaian jadwal dan koordinasi
linprog di tahun 2019 |
||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
|
2.1.1.3.Pengembangan UKBM |
|
|
|
|
|
|
|
100.00 |
|
|
|
|
|||||||||||
|
|
1. Posyandu PURI (Purnama Mandiri) |
72% |
Posyandu |
38 |
27 |
38 |
100.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
2.Poskesdes beroperasi dengan strata
Madya, Purnama dan Mandiri |
97% |
Poskesdes |
7 |
7 |
7 |
100.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
|
2.1.1.4. Penyuluhan NAPZA ( Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif) |
|
|
|
|
|
100.00 |
|
|
|
|
|||||||||||||
|
|
1. Penyuluhan Napza |
24% |
kali |
224 |
54 |
77 |
34.4 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
|
2.1.1.5 Pengembangan Desa Siaga Aktif |
|
|
|
|
|
|
|
100.00 |
|
|
|
|
|||||||||||
|
|
1.Desa Siaga Aktif |
97% |
Desa |
7 |
7 |
7 |
100.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
2.Desa Siaga Aktif PURI (Purnama Mandiri) |
13% |
Desa |
7 |
1 |
7 |
100.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
3.Pembinaan Desa Siaga Aktif |
100% |
Desa |
7 |
7 |
7 |
100.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
|
2.1.1.6. Promosi Kesehatan |
|
|
|
|
|
|
|
100.00 |
|
|
|
|
|||||||||||
|
|
1.Promosi kesehatan untuk program
prioritas di dalam gedung Puskesmas
dan jaringannya (Sasaran masyarakat ) |
100% |
Puskesmas & Jaringannya |
8 |
8 |
8 |
100.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
2.Promosi kesehatan untuk program
prioritas melalui pemberdayan masyarakat di bidang kesehatan ( kegiatan di
luar gedung Puskesmas) |
100% |
kali |
12 |
12 |
94 |
783.3 |
100.0 |
Refr Kader MMD PJB |
|
|
|
|||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
|
2.1.1.7 Program Pengembangan |
|
|
|
|
|
|
|
100.00 |
|
|
|
|
|||||||||||
|
|
1. Pembinaan tingkat perkembangan
Poskestren |
95% |
Poskestren |
0 |
0 |
0 |
#DIV/0! |
#DIV/0! |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
2..Poskestren Aktif |
29% |
Poskestren |
0 |
0 |
0 |
#DIV/0! |
#DIV/0! |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
3. Pembinaan tingkat perkembangan Pos
UKK |
95% |
Pos UKK |
1 |
0.95 |
1 |
100.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
4. Pembinaan tingkat perkembangan
Posbindu PTM |
95% |
Posbindu |
7 |
7 |
7 |
100.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
2.1.2. Upaya Kesehatan Lingkungan |
|
|
|
|
|
|
|
|
78.37 |
|
|
|
||||||||||||
|
2.1.2.1.Penyehatan Air |
|
|
|
|
|
|
|
79.91 |
|
|
|
|
|||||||||||
|
|
1.Pengawasan Sarana Air Bersih ( SAB ) |
15% |
SAB |
7928 |
1189 |
600 |
7.6 |
50.5 |
|
|
Target tidak tercapai |
Pelaksana program rangkatp tugas di
Dinas Kesehatan |
Penjadwalan tahun 2019 |
||||||||||
|
|
2.SAB yang memenuhi syarat kesehatan |
84% |
SAB |
600 |
504 |
450 |
75.0 |
89.3 |
|
|
Target tidak tercapai |
Pelaksana program rangkatp tugas di
Dinas Kesehatan |
Penjadwalan tahun 2019 |
||||||||||
|
|
3.Rumah Tangga yang memiliki akses terhadap SAB |
85% |
RT |
9739 |
8278 |
9598 |
98.6 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
|
2.1.2.2.Penyehatan Makanan dan Minuman |
|
|
|
|
|
|
100.00 |
|
|
|
|
||||||||||||
|
|
1.Pembinaan Tempat Penge-lolaan Makanan
(TPM) |
55% |
TPM |
25 |
14 |
25 |
100.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
2.TPM yang memenuhi syarat kesehatan |
40% |
TPM |
25 |
10 |
21 |
84.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
|
2.1.2.3.Penyehatan Perumahan dan
Sanitasi Dasar |
|
|
|
|
|
|
90.82 |
|
|
|
|
||||||||||||
|
|
1..Pembinaan sanitasi perumahan |
30% |
Rumah |
490 |
147 |
120 |
24.5 |
81.6 |
|
|
Target tidak tercapai |
Pelaksana program rangkatp tugas di
Dinas Kesehatan |
Penjadwalan tahun 2019 |
||||||||||
|
|
2.Rumah yang memenuhi syarat kesehatan |
73% |
Rumah |
8593 |
6273 |
8355 |
97.2 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
|
2.1.2.4.Pembinaan Tempat-Tempat Umum (
TTU ) |
Variabel |
|
|
|
|
|
98.98 |
|
|
|
|
||||||||||||
|
|
1.Pembinaan sarana TTU |
87.5% |
TTU |
35 |
31 |
30 |
85.7 |
98.0 |
|
|
Target tidak tercapai |
Pelaksana program rangkatp tugas di
Dinas Kesehatan |
Penjadwalan tahun 2019 |
||||||||||
|
|
2.TTU yang memenuhi syarat kesehatan |
63% |
TTU |
30 |
19 |
20 |
66.7 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
|
2.1.2.5.Yankesling (Klinik Sanitasi) |
|
|
|
|
|
|
|
27.90 |
|
|
|
|
|||||||||||
|
|
1.Konseling Sanitasi |
10% |
Pasien |
5130 |
513 |
63 |
1.2 |
12.3 |
|
|
Target tidak tercapai |
Pelaksana program rangkatp tugas di
Dinas Kesehatan |
Penjadwalan tahun 2019 |
||||||||||
|
|
2. Inspeksi Sanitasi PBL |
40% |
Pasien |
63 |
25.2 |
18 |
28.6 |
71.4 |
|
|
Target tidak tercapai |
Pelaksana program rangkatp tugas di
Dinas Kesehatan |
Penjadwalan tahun 2019 |
||||||||||
|
|
3.Intervensi terhadap pasien PBL yang
di IS |
40% |
Pasien |
18 |
7 |
0 |
0.0 |
0.0 |
|
|
Target tidak tercapai |
Pelaksana program rangkatp tugas di
Dinas Kesehatan |
Penjadwalan tahun 2019 |
||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
|
2.1.2.6. Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat ( STBM ) = Pemberdayaan Masyarakat |
|
|
|
|
72.62 |
|
|
|
|
||||||||||||||
|
|
1.Rumah Tangga memiliki Akses thd
jamban sehat |
85% |
RT |
9739 |
8278 |
9390 |
96.4 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
2.Desa/kelurahan yang sudah ODF |
60% |
Desa/kel |
7 |
4 |
3 |
42.9 |
71.4 |
|
|
Target tidak tercapai |
Anggaran pemicuan belum ada |
Usulan anggaran pemicuan tahun 2019 |
||||||||||
|
|
3.Jamban Sehat |
65% |
Jamban |
7616 |
4950 |
7018 |
92.1 |
100.0 |
|
|
Target tidak tercapai |
Pelaksana program rangkatp tugas di
Dinas Kesehatan |
Penjadwalan tahun 2019 |
||||||||||
|
|
4.Pelaksanaan Kegiatan STBM di
Puskesmas |
75% |
Desa/kel |
7 |
5 |
1 |
14.3 |
19.0 |
|
|
Target tidak tercapai |
Pelaksana program rangkatp tugas di
Dinas Kesehatan |
Penjadwalan tahun 2019 |
||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
2.1.3.Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu ,
Anak dan Keluarga Berencana |
|
|
|
|
|
|
96.35 |
|
|
|
||||||||||||||
|
2.1.3.1.Kesehatan Ibu |
|
|
|
|
|
|
|
98.51 |
|
|
|
|
|||||||||||
|
|
1.Pelayanan kesehatan untuk
ibu hamil (K1) |
100% |
ibu hamil |
479 |
479 |
477 |
99.6 |
99.6 |
|
|
Belum tercapai |
Target sasasran merupakan angka SUPAS,
semua sasaran riil sudah terlaporkan |
Tetap PWS, monitoring dan validasi
pencatatan & pelaporan. |
||||||||||
|
|
2.Pelayanan kesehatan untuk
ibu hamil (K4) |
100% |
ibu hamil |
479 |
479 |
458 |
95.6 |
95.6 |
|
|
Belum tercapai |
Target sasasran merupakan angka SUPAS,
semua sasaran riil sudah terlaporkan |
Tetap PWS, monitoring dan validasi
pencatatan & pelaporan. |
||||||||||
|
|
3.Pelayanan Persalinan oleh tenaga
kesehatan (Pn) |
100% |
orang |
457 |
457 |
448 |
98.0 |
98.0 |
|
|
Belum tercapai |
Target sasasran merupakan angka SUPAS,
semua sasaran riil sudah terlaporkan |
Tetap PWS, monitoring dan validasi
pencatatan & pelaporan. |
||||||||||
|
|
4.Pelayanan Persalinan oleh tenaga
kesehatan di fasilitas kesehatan |
100% |
orang |
457 |
457 |
447 |
97.8 |
97.8 |
|
|
Belum tercapai |
Target sasasran merupakan angka SUPAS,
semua sasaran riil sudah terlaporkan |
Tetap PWS, monitoring dan validasi
pencatatan & pelaporan. |
||||||||||
|
|
5.Pelayanan Nifas oleh tenaga kesehatan (KF) |
97% |
orang |
457 |
443 |
448 |
98.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
6.Penanganan komplikasi kebidanan (PK) |
80% |
orang |
96 |
77 |
168 |
175.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
|
2.1.3.2. Kesehatan Bayi |
|
|
|
|
|
|
|
98.97 |
|
|
|
|
|||||||||||
|
|
1.Pelayanan Kesehatan neonatus pertama
( KN1) |
100% |
bayi |
432 |
432 |
447 |
103.5 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
2.Pelayanan Kesehatan Neonatus 0 - 28
hari (KN lengkap) |
100% |
bayi |
432 |
432 |
446 |
103.2 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
3.Penanganan komplikasi neonatus |
80% |
bayi |
65 |
52 |
71 |
109.2 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
4.Pelayanan kesehatan bayi 29 hari - 11
bulan |
97% |
bayi |
442 |
429 |
411 |
93.0 |
95.9 |
|
|
Belum tercapai |
Target sasasran merupakan angka SUPAS,
semua sasaran riil sudah terlaporkan |
Tetap PWS, monitoring dan validasi
pencatatan & pelaporan. |
||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
|
2.1.3.3. Kesehatan Anak Balita dan Anak
Prasekolah |
|
|
|
|
|
|
100.00 |
|
|
|
|
||||||||||||
|
|
1. Pelayanan kesehatan anak balita (12 - 59 bulan) |
85% |
balita |
1709 |
1453 |
1765 |
103.3 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
2. Pelayanan kesehatan balita (0 - 59 bulan) |
100% |
balita |
2151 |
2151 |
2176 |
101.2 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
3.Pelayanan kesehatan Anak pra sekolah (60 - 72 bulan) |
81% |
anak |
448 |
363 |
403 |
90.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
|
2.1.3.4. Kesehatan Anak Usia Sekolah
dan Remaja |
|
|
|
|
|
|
100.00 |
|
|
|
|
||||||||||||
|
|
1. Sekolah setingkat SD/MI/SDLB yang
melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan |
100% |
sekolah |
20 |
20 |
20 |
100.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
2. Sekolah setingkat SMP/MTs/SMPLB yang
melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan |
100% |
sekolah |
8 |
8 |
8 |
100.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
3. Sekolah setingkat SMA/MA/SMK/SMALB yang melaksanakan
pemeriksaan penjaringan kesehatan |
92.50% |
sekolah |
3 |
3 |
3 |
100.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
4.Pelayanan Kesehatan pada Usia
Pendidikan Dasar kelas I setingkat
SD/MI/SDLB |
100% |
orang |
566 |
566 |
566 |
100.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
5.Pelayanan Kesehatan pada Usia
Pendidikan Dasar kelas VII setingkat SMP/MTs/SMPLB |
100% |
orang |
611 |
611 |
611 |
100.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
6.Setiap anak pada usia pendidikan
dasar mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar |
100% |
orang |
1177 |
1177 |
1177 |
100.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
7. Murid kelas X setingkat
SMA/MA/SMK/SMALB yang diperiksa penjaringan kesehatan |
92.50% |
orang |
134 |
124 |
134 |
100.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
8.. Pelayanan kesehatan remaja |
68% |
Remaja |
4102 |
2789 |
3096 |
75.5 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
2.1.3.5. Pelayanan Keluarga Berencana
(KB) |
|
|
|
|
|
|
84.29 |
|
|
|
|
||||||||||||
|
|
1.KB aktif (Contraceptive Prevalence
Rate/ CPR) |
70% |
orang |
4776 |
3343 |
3932 |
82.3 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
2. Peserta KB baru |
10% |
orang |
4776 |
478 |
524 |
11.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
3. Akseptor KB Drop Out |
<3.5 % |
orang |
3932 |
138 |
383 |
9.7 |
25.0 |
|
|
DO melebihi target |
PUS ada yang ingin hamil lagi |
Tetap PWS, monitoring dan validasi
pencatatan & pelaporan. |
||||||||||
|
|
4. Peserta KB mengalami komplikasi |
< 3.5 % |
orang |
3932 |
138 |
5 |
0.1 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
5. Peserta KB mengalami efek samping |
< 12.50% |
orang |
3932 |
492 |
333 |
8.5 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
6. PUS dengan 4 T ber KB |
80% |
orang |
1524 |
1219 |
709 |
46.5 |
58.2 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
7. KB pasca persalinan |
60% |
orang |
457 |
274 |
250 |
54.7 |
91.2 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
8. Ibu hamil yang diperiksa HIV |
95% |
orang |
457 |
434 |
690 |
151.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi |
|
|
|
|
|
|
|
|
90.63 |
|
|
|
||||||||||||
|
2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat |
|
|
|
|
|
|
|
79.73 |
|
|
|
|
|||||||||||
|
|
1. Pemberian kapsul vitamin A dosis
tinggi pada bayi umur 6-11 bulan |
85% |
bayi |
442 |
376 |
385 |
87.1 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
2. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita umur
12-59 bulan 2 (dua) kali setahun |
85% |
balita |
1709 |
1453 |
1926 |
112.7 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
3. Pemberian 90 tablet Besi pada ibu
hamil |
95% |
bumil |
479 |
455 |
428 |
89.4 |
94.1 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
4. Pemberian Tablet Tambah Darah pada
Remaja Putri |
25% |
rematri |
1142 |
286 |
71 |
6.2 |
24.9 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
|
2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi |
|
|
|
|
|
|
|
92.16 |
|
|
|
|
|||||||||||
|
|
1.Pemberian PMT-P pada balita kurus |
85% |
Balita |
20 |
17 |
13 |
65.0 |
76.5 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
2. Ibu Hamil KEK yang mendapat
PMT-Pemulihan |
80% |
Bumil |
33 |
26 |
32 |
97.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
3..Balita gizi buruk mendapat perawatan
sesuai standar tatalaksana gizi buruk |
100% |
Balita |
0 |
0 |
0 |
0.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
|
2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi |
|
|
|
|
|
|
|
100.00 |
|
|
|
|
|||||||||||
|
|
1.Penimbangan balita D/S |
80% |
balita |
2151 |
1721 |
1732 |
80.5 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
2.Balita naik berat badannya (N/D) |
60% |
balita |
1732 |
1039 |
1213 |
70.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
3.Balita Bawah Garis Merah (BGM) |
< 1.8% |
Balita |
1732 |
31 |
26 |
1.5 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
4.Rumah Tangga mengkonsumsi garam
beryodium |
90% |
RT |
157 |
141 |
154 |
98.1 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
5.Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) |
< 19.7% |
Bumil |
372 |
73 |
75 |
20.2 |
75.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
6. Bayi usia 6 (enam ) bulan mendapat
ASI Eksklusif |
47 |
Bayi |
464 |
47 |
334 |
72.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
7. Bayi yang baru lahir mendapat IMD
(Inisiasi Menyusu Dini ) |
47 |
bayi |
278 |
47 |
141 |
50.7 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
8 Balita pendek (Stunting) |
< 25.2 |
balita |
1646 |
415 |
443 |
26.9 |
75.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
2.1.5 |
Upaya Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit |
|
|
|
|
|
|
|
70.29 |
|
|
|
||||||||||||
|
2.1.5.1. Diare |
|
|
|
|
|
|
|
77.82 |
|
|
|
|
|||||||||||
|
|
1.Pelayanan Diare Balita |
100% |
Balita |
363 |
363 |
195 |
53.7 |
53.7 |
|
|
Target tidak tercapai |
Kasus sedikit |
|
||||||||||
|
|
2. Penggunaan oralit pada balita diare |
100% |
Balita |
195 |
195 |
161 |
82.6 |
82.6 |
|
|
Target tidak tercapai |
Tidak semua diberi oralit (diare
ringan) |
Semua penderita diberi oralit |
||||||||||
|
|
3. Penggunaan Zinc pada balita diare |
100% |
Balita |
195 |
195 |
195 |
100.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
4. Pelaksanaan kegiatan Layanan
Rehidrasi Oral Aktif (LROA) |
100% |
Kegiatan |
4 |
4 |
3 |
75.0 |
75.0 |
|
|
Target tidak tercapai |
Pencatatan pelaporan blm optimal |
Tertib pencatatan pelaporan |
||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
|
2.1.5.2. ISPA ( Infeksi Saluran
Pernapasan Atas) |
|
|
|
|
|
|
42.61 |
|
|
|
|
||||||||||||
|
|
Pemuan penderita Pneumonia balita |
85% |
Balita |
127 |
107.95 |
46 |
36.2 |
42.6 |
|
|
Target tidak tercapai |
Kasus sedikit |
Tetap melakukan pencatatan dan
pelaporan dari jaringan dan jejaring |
||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||||
|
2.1.5.3.Kusta |
|
|
|
|
|
|
|
35.21 |
|
|
|
|
|||||||||||
|
|
1. Pemeriksaan kontak dari kasus Kusta
baru |
lebih dari 80% |
orang |
0 |
0 |
0 |
#DIV/0! |
#DIV/0! |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
2. Kasus Kusta yang dilakukan PFS
secara rutin |
lebih dari 95% |
orang |
0 |
0 |
0 |
#DIV/0! |
#DIV/0! |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
3. RFT penderita Kusta |
lebih dari 90% |
orang |
0 |
0 |
0 |
#DIV/0! |
#DIV/0! |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
4. Penderita baru pasca pengobatan
dengan score kecacatannya tidak bertambah atau tetap |
lebih dari 97% |
Pasien |
0 |
0 |
0 |
#DIV/0! |
#DIV/0! |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
5. Kasus defaulter Kusta |
Kurang dari 5% |
Kasus |
0 |
0 |
0 |
#DIV/0! |
#DIV/0! |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
6. Proporsi tenaga kesehatan Kusta
tersosialisasi |
lebih dari 95% |
Nakes |
56 |
53 |
56 |
100.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
7. Kader kesehatan Kusta tersosialisasi
|
lebih dari 95% |
Kader |
187 |
178 |
10 |
5.3 |
5.6 |
|
|
Target tidak tercapai |
Dana kegiatan tidak turun |
Jadwal ulang tahun 2019 |
||||||||||
|
|
8.
SD/ MI telah dilakukan
screening Kusta |
100% |
Sekolah |
20 |
20 |
0 |
0.0 |
0.0 |
|
|
Tidak terlaksana |
Cuti besar |
Jadwal ulang tahun 2019 |
||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
|
2.1.5.4.Tuberculosis Bacillus (TB) Paru |
|
|
|
|
|
|
|
57.73 |
|
|
|
|
|||||||||||
|
|
1.Semua kasus TB yang ditemukan dan diobati |
100% |
Kasus TB |
59 |
59 |
25 |
42.4 |
42.4 |
|
|
Target tidak tercapai |
Koordinasi kurang |
Meningkatkan koordinasi |
||||||||||
|
|
2.Penemuan terduga kasus TB |
100% |
Suspek TB |
370 |
370 |
114 |
30.8 |
30.8 |
|
|
Target tidak tercapai |
Koordinasi LP kurang |
Meningkatkan koordinasi |
||||||||||
|
|
3.Angka Keberhasilan pengobatan semua
kasus TB ( Success Rate/SR) |
90% |
Pasien TB |
12 |
11 |
12 |
100.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
2.1.5.5.Pencegahan dan Penanggulangan
PMS dan HIV/AIDS |
|
|
|
|
|
54.48 |
|
|
|
|
|||||||||||||
|
|
1.Anak sekolah (SMP dan SMA/sederajat)
yang sudah dijangkau penyuluhan HIV/AIDS |
100% |
anak |
781 |
781 |
70 |
9.0 |
9.0 |
|
|
Target tidak tercapai |
Kurang koordinasi |
Meningkatkan koordinasi (lintas
program) |
||||||||||
|
|
2. Orang yang beresiko terinfeksi HIV
mendapatkan pemeriksaan HIV |
100% |
orang |
538 |
538 |
876 |
162.8 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
|
2.1.5.6. Demam Berdarah Dengue (DBD) |
|
|
|
|
|
|
96.74 |
|
|
|
|
||||||||||||
|
|
1. Angka Bebas Jentik (ABJ) |
lebih dari 95% |
rumah |
10656 |
10123 |
9133 |
85.7 |
90.2 |
|
|
Target tidak tercapai |
Masyarakat masih fogging minded |
Menggiatkan PSN dengan LS-LP |
||||||||||
|
|
2. Penderita DBD ditangani |
100% |
px |
12 |
12 |
12 |
100.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
3.PE kasus DBD |
100% |
px |
12 |
12 |
12 |
100.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
|
2.1.5.7. Malaria |
|
|
|
|
|
|
|
#DIV/0! |
|
|
|
|
|||||||||||
|
|
1.Penderita Malaria yang dilakukan
pemeriksaan SD |
100% |
0 |
0 |
0 |
0 |
#DIV/0! |
#DIV/0! |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
2.Penderita positif Malaria yang
diobati sesuai standar (ACT) |
100% |
0 |
0 |
0 |
0 |
#DIV/0! |
#DIV/0! |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
3.Penderita positif Malaria yang di
follow up |
100% |
0 |
0 |
0 |
0 |
#DIV/0! |
#DIV/0! |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
|
2.1.5.8. Pencegahan dan Penanggulangan
Rabies |
|
|
|
|
|
|
#DIV/0! |
|
|
|
|
||||||||||||
|
|
1.Cuci luka terhadap kasus gigitan HPR |
100% |
0 |
0 |
0 |
0 |
#DIV/0! |
#DIV/0! |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
2.Vaksinasi terhadap kasus gigitan HPR
yang berindikasi |
100% |
0 |
0 |
0 |
0 |
#DIV/0! |
#DIV/0! |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
|
2.1.5.9. Pelayanan Imunisasi |
|
|
|
|
|
|
|
83.82 |
|
|
|
|
|||||||||||
|
|
1.IDL (Imunisasi Dasar Lengkap) |
95% |
Bayi |
442 |
420 |
427 |
96.6 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
2. UCI
desa |
95% |
Desa |
7 |
7 |
6 |
85.7 |
90.2 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
3.Imunisasi Lanjutan Baduta ( usia 18 sd 24 bulan) |
80% |
Baduta |
454 |
363 |
301 |
66.3 |
82.9 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
4. Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD |
98% |
Anak sek |
437 |
428 |
567 |
129.7 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
5. Imunisasi Campak pada anak kelas 1
SD |
98% |
Anak sek |
437 |
428 |
0 |
0.0 |
0.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
6. Imunisasi TT pada anak SD kelas 2
dan 3 |
98% |
Anak sek |
442 |
433 |
532 |
120.4 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
7. Imunisasi TT5 pada WUS (15-49 th) |
85% |
WUS |
7340 |
6239 |
263 |
3.6 |
4.2 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
8.Imunisasi TT2 plus bumil (15-49 th) |
85% |
Bumil |
479 |
407 |
248 |
51.8 |
60.9 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
9. Pemantauan suhu lemari es vaksin |
100% |
Catatan |
12 |
12 |
12 |
100.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
10..Ketersediaan catatan stok vaksin |
100% |
Catatan |
12 |
12 |
12 |
100.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
11. Laporan KIPI Zero reporting / KIPI
Non serius |
90% |
Catatan |
12 |
11 |
12 |
100.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
|
2.1.5.10.Pengamatan Penyakit
(Surveillance Epidemiology) |
|
|
|
|
|
100.00 |
|
|
|
|
|||||||||||||
|
|
1. Laporan STP yang tepat waktu |
>80% |
Laporan |
12 |
9.6 |
10 |
83.3 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
2.Kelengkapan laporan STP |
> 90% |
Laporan |
12 |
10.8 |
11 |
91.7 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
3.Laporan C1 tepat waktu |
>80% |
Laporan |
12 |
9.6 |
12 |
100.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
4.Kelengkapan laporan C1 |
> 90% |
Laporan |
12 |
10.8 |
12 |
100.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
5.Laporan W2 (mingguan) yang tepat
waktu |
>80% |
Laporan |
52 |
41.6 |
52 |
100.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
6.Kelengkapan laporan W2 (mingguan) |
> 90% |
Laporan |
52 |
46.8 |
52 |
100.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
7.Grafik Trend Mingguan Penyakit
Potensial Wabah |
100% |
N/T/T |
52 |
1 |
52 |
100.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
8.Desa/ Kelurahan yang mengalami KLB
ditanggulangi dalam waktu kurang dari 24 (dua puluh empat) jam |
100% |
Laporan |
0 |
0 |
0 |
#DIV/0! |
#DIV/0! |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
|
2.1.5.11.Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Tidak Menular |
|
|
|
|
|
84.21 |
|
|
|
|
|||||||||||||
|
|
1. Desa/ Kelurahan yang melaksanakan
kegiatan Posbindu PTM |
30% |
Desa |
7 |
2.1 |
7 |
100.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
2.Sekolah yang ada di wilayah Puskesmas
melaksanakan KTR |
30% |
Sekolah |
31 |
9.3 |
31 |
100.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
3. Setiap warga negara Indonesia usia
15 - 59 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar |
30% |
Orang |
18027 |
5408.1 |
2847 |
15.8 |
52.6 |
|
|
Target tidak tercapai |
Sasaran terlalu tinggi? |
Konsultasi dengan Dinas Kesehatan |
||||||||||
2.2. UKM PENGEMBANGAN |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||||
2.2.1.Pelayanan Keperawatan Kesehatan
Masyarakat ( Perkesmas) |
|
|
|
|
|
|
58.1 |
|
|
|
||||||||||||||
|
|
1.Rasio Kunjungan Rumah (RKR) |
80% |
KK |
9405 |
7524 |
3726 |
39.6 |
- |
49.5 |
|
Target belum tercapai |
Survey KS masih 4 desa |
Melanjutkan survey KS 3 desa tahun 2019 |
||||||||||
|
|
2.Individu dan keluarganya dari
keluarga rawan yang mendapat keperawatan kesehatan masyarakat (Home care) |
70% |
Keluarga |
102 |
71.4 |
71 |
69.6 |
- |
99.4 |
|
|
|
|
||||||||||
|
|
3. Kenaikan tingkat kemandirian
keluarga setelah pembinaan |
50% |
Keluarga |
71 |
35.5 |
9 |
12.7 |
- |
25.4 |
|
Target belum tercapai |
Frekuensi kunjungan rumah/ keluarga
yang masih kurang |
Menjadwalkan kunjungan rumah tahun 2019 |
||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
2.2.2.Pelayanan Kesehatan Jiwa |
|
|
|
|
|
|
|
|
83.8 |
|
|
|
||||||||||||
|
|
1.Pemberdayaan kelompok masyarakat
terkait program kesehatan jiwa |
25% |
kelp masy |
7 |
1.75 |
7 |
100.0 |
- |
100.0 |
|
|
|
|
||||||||||
|
|
2.Setiap orang dengan gangguan jiwa
(ODGJ) berat mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar |
100% |
pasien |
129 |
129 |
129 |
100.0 |
- |
100.0 |
|
|
|
|
||||||||||
|
|
3.Penanganan kasus kesehatan jiwa
melalui rujukan ke RS / Specialis |
15% |
pasien |
56 |
8.4 |
5 |
8.9 |
- |
59.5 |
|
|
|
|
||||||||||
|
|
4.Kunjungan rumah pasien jiwa |
30% |
pasien |
129 |
38.7 |
129 |
100.0 |
- |
100.0 |
|
|
|
|
||||||||||
|
|
5.Setiap Orang Dengan Gangguan Jiwa (
ODGJ) ringan atau Ganguan Mental
Emosional (GME) mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar |
100% |
pasien |
130 |
130 |
77 |
59.2 |
- |
59.2 |
|
|
|
|
||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
2.2.3.Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat |
|
|
|
|
|
|
|
|
98.2 |
|
|
|
||||||||||||
|
|
1.PAUD/TK yang mendapat penyuluhan/
pemeriksaan gigi dan mulut |
50% |
PAUD/ TK |
34 |
17 |
34 |
100.0 |
- |
100.0 |
|
|
|
|
||||||||||
|
|
2.Kunjungan ke Posyandu terkait
kesehatan gigi dan mulut |
30% |
Posy. |
38 |
11.4 |
11 |
28.9 |
- |
96.5 |
|
Tidak tercapai |
Pelaksana program rangkap tugas dgn program
UKS |
Penjadwalan 2019 |
||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
2.2.4.Pelayanan Kesehatan Tradisional |
|
|
|
|
|
|
|
|
100.0 |
|
|
|
||||||||||||
|
|
1.Penyehat Tradisional Ramuan yang
memiliki STPT |
10% |
orang |
1 |
0.1 |
1 |
100.0 |
- |
100.0 |
|
|
|
|
||||||||||
|
|
2.Penyehat Tradisional Keterampilan
yang memiliki STPT |
10% |
orang |
0 |
0 |
0 |
#DIV/0! |
- |
#DIV/0! |
|
|
|
|
||||||||||
|
|
3.Kelompok Asuhan Mandiri yang
terbentuk |
10% |
desa |
0 |
0 |
0 |
#DIV/0! |
- |
0.0 |
|
|
|
|
||||||||||
|
|
4.Panti Sehat berkelompok yang berijin |
10% |
panti sehat |
0 |
0 |
0 |
#DIV/0! |
- |
#DIV/0! |
|
|
|
|
||||||||||
|
|
5. Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tradisional berkelompokyang berijin |
10% |
Fasyankestrad |
0 |
0 |
0 |
#DIV/0! |
- |
#DIV/0! |
|
|
|
|
||||||||||
|
|
6.Pembinaan ke Penyehat Tradisional |
35% |
orang |
1 |
0.35 |
1 |
100.0 |
- |
100.0 |
|
|
|
|
||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
2.2.4.Pelayanan Kesehatan Olahraga |
|
|
|
|
|
|
|
|
80.0 |
|
|
|
||||||||||||
|
|
1.Kelompok /klub olahraga yang dibina |
30% |
Klub |
65 |
20 |
34 |
52.3 |
- |
100.0 |
|
|
|
|
||||||||||
|
|
2.Pengukuran Kebugaran Calon Jamaah
Haji |
70% |
CJH |
36 |
25 |
36 |
100.0 |
- |
100.0 |
|
|
|
|
||||||||||
|
|
3.Pengukuran Kebugaran jasmani pada
anak sekolah |
25% |
Siswa |
1530 |
383 |
153 |
10.0 |
- |
40.0 |
|
Target tidak tercapai |
Rangkap tugas dengan program jiwa dan
poli Umum |
Penjadwalan ulang tahunn 2019 |
||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
2.2.6.Pelayanan Kesehatan Indera |
|
|
|
|
|
|
|
|
62.0 |
|
|
|
||||||||||||
|
2.2.6.1.Mata |
|
|
|
|
|
|
|
79.5 |
|
|
|
|
|||||||||||
|
|
1.Penemuan dan penanganan Kasus
refraksi. |
60% |
Px |
81 |
49 |
82 |
101.2 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
2.Penemuan kasus penyakit mata di
Puskesmas |
50% |
Px |
2817 |
1409 |
255 |
9.1 |
18.1 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
3.Penemuan kasus katarak pada usia
diatas 45 tahun |
30% |
Px |
53 |
16 |
53 |
100.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
4.Pelayanan rujukan mata |
25% |
Px |
255 |
64 |
123 |
48.2 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
|
2.2.6.2.Telinga |
|
|
|
|
|
|
|
44.4 |
|
|
|
|
|||||||||||
|
|
1.Penemuan kasus yang rujukan ke
spesialis di Puskesmas melalui pemeriksaan fungsi pendengaran |
12% |
Kasus |
1 |
0.12 |
1 |
100.0 |
100.0 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
2.Penemuan kasus penyakit telinga di
puskesmas |
40% |
Kasus |
2597 |
1039 |
227 |
8.7 |
21.9 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
3.Penemuan Kasus Serumen prop |
60% |
Kasus |
2597 |
1558 |
176 |
6.8 |
11.3 |
|
|
|
|
|
||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
2.2.7. Pelayanan Kesehatan Lansia |
|
|
|
|
|
|
|
|
45.0 |
|
|
|
||||||||||||
|
|
Setiap warga negara Indonesia usia 60
tahun ke atas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar. |
100% |
Lansia |
4835 |
4835 |
2178 |
45.0 |
- |
45.0 |
|
Capaian kegiatan kurang dari target |
1. Lansia risti kadang tidak ada yang
mengantar 2. Lansia lupa
jadwal posyandu
3. PWS kurang optimal, data dari Polindes, Pustu, Perkesmas belum
masuk |
1. Edukasi pada keluarga tentang
pentingnya kesehatan lansia
2. Sosialisasi jadwal posyandu lansia 3. Mengingatkan kembali posyandu bila
jadwal sudah dekat
4. Koordinasi linprog (pustu, polindes,
perkesmas) |
||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
2.2.8. Pelayanan Kesehatan Kerja |
|
|
|
|
|
|
|
|
66.7 |
|
|
|
||||||||||||
|
|
1.Pekerja formal yang mendapat
konseling |
30% |
Org |
1937 |
581 |
917 |
47.3 |
- |
100.0 |
|
|
|
|
||||||||||
|
|
2.Pekerja informal yang mendapat
konseling |
30% |
Org |
7203 |
2161 |
3791 |
52.6 |
- |
100.0 |
|
|
|
|
||||||||||
|
|
3. Promotif dan preventif yang
dilakukan pada kelompok kesehatan kerja |
30% |
Kegiatan |
0 |
0 |
0 |
#DIV/0! |
- |
0.0 |
|
Tidak terlaksana |
Rangkap tugas koordinator polu Umum |
Penjadwalan 2019 |
||||||||||
2.2.9. Kesehatan Matra |
|
|
|
|
|
|
|
|
100.0 |
|
|
|
||||||||||||
|
|
1.Hasil pemeriksaan kesehatan jamaah
haji 3 bulan sebelum operasional terdata. |
75% |
CJH |
36 |
27 |
36 |
100.0 |
- |
100.0 |
|
|
|
|
||||||||||
|
|
2.Terbentuknya Tim TRC [Tim Reaksi
Cepat] |
100% |
SK |
1 |
1 |
1 |
100.0 |
- |
100.0 |
|
|
|
|
||||||||||
2.3.Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||||
2.3.1. Pelayanan Non Rawat Inap |
|
|
|
|
|
|
|
|
83.2 |
|
|
|
||||||||||||
|
|
1. Angka Kontak |
150 |
per mil |
16702 |
150 |
194.9 |
197.9 |
- |
100.0 |
|
|
|
|
||||||||||
|
|
2.Rasio Rujukan Rawat Jalan Non Spesialistik |
< 5% |
kasus |
|
|
|
0.13 |
- |
100.0 |
|
|
|
|
||||||||||
|
|
3.Rasio Peserta Prolanis Rutin
Berkunjung ke FKTP (RPPB) |
50% |
persentase kunjungan |
50 |
73.20 |
73.20 |
- |
100.0 |
|
|
|
|
|||||||||||
|
|
4. Setiap penderita hipertensi
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar |
100% |
orang |
6570 |
6570 |
547 |
8.3 |
- |
8.3 |
|
Target tidak tercapai |
Target SUPAS terlalu tinggi. |
Pencatatan pelaporan dari jaringan dan
jejaring. |
||||||||||
|
|
5. Setiap penderita diabetes mellitus
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar |
100% |
orang |
1453 |
1453 |
477 |
32.8 |
- |
32.8 |
|
Target tidak tercapai |
Target SUPAS terlalu tinggi. |
Pencatatan pelaporan dari jaringan dan
jejaring. |
||||||||||
|
|
6.Kelengkapan pengisian rekam medik
rawat jalan |
100% |
persentase |
200 |
200 |
193 |
96.5 |
- |
96.5 |
|
|
|
|
||||||||||
|
|
7.Pelayanan Persalinan normal satu hari (one day care) |
100% |
orang |
143 |
143 |
143 |
100.0 |
- |
100.0 |
|
|
|
|
||||||||||
|
|
8. Rasio gigi tetap yang ditambal
terhadap gigi tetap yang dicabut >1 |
100% |
gigi |
14 |
14 |
42 |
300.0 |
- |
100.0 |
|
|
|
|
||||||||||
|
|
9.Bumil yang mendapat pemeriksaan
kesehatan gigi |
100% |
bumil |
190 |
190 |
180 |
94.7 |
- |
94.7 |
|
Target tidak tercapai |
Ada bumil yang tidak datang dan pindah
alamat |
Sosialisasi oleh nakes untuk ANC
terpadu kpd bumil |
||||||||||
|
|
10.Pelayanan konseling gizi |
5% |
orang |
2244 |
112 |
127 |
5.7 |
- |
100.0 |
|
Tidak tercapai |
Pelaksana program melanjutkan studi |
Penunjukan penanggungjawab program yang
baru |
||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
|
2.3.2. Pelayanan Gawat Darurat |
|
|
|
|
|
|
|
|
87.2 |
|
|
|
|||||||||||
|
|
1.Standar jumlah dan kualitas tenaga
di Unit Gawat Darurat |
100% |
orang |
17 |
17 |
11 |
64.7 |
- |
64.7 |
|
|
|
|
||||||||||
|
|
2. Standar fasilitas, peralatan,
sarana, prasarana dan obat emergensi di UGD |
80% |
set |
5 |
4 |
4 |
80.0 |
- |
100.0 |
|
|
|
|
||||||||||
|
|
3.Kelengkapan pengisian informed
consent dalam 24 jam setelah selesai pelayanan |
100% |
berkas |
521 |
521 |
505 |
96.9 |
- |
96.9 |
|
|
|
|
||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
|
2.3.3. Pelayanan Kefarmasian |
|
|
|
|
|
|
|
|
96.0 |
|
|
|
|||||||||||
|
|
1.Kesesuaian item obat yang tersedia
dalam Fornas |
90% |
item obat |
120 |
108 |
97 |
80.8 |
- |
89.8 |
|
|
|
|
||||||||||
|
|
2 . Ketersediaan obat dan vaksin
terhadap 20 obat indikator |
85% |
obat |
20 |
17 |
18 |
90.0 |
- |
100.0 |
|
|
|
|
||||||||||
|
|
3. Penggunaan obat rasional |
68% |
obat |
360 |
245 |
240 |
66.7 |
- |
98.0 |
|
|
|
|
||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
|
2.3.4.Pelayanan laboratorium |
|
|
|
|
|
|
|
|
89.1 |
|
|
|
|||||||||||
|
|
1.Kesesuaian jenis pelayanan laboratorium dengan standar |
60% |
jenis |
50 |
30 |
30 |
60.0 |
- |
100.0 |
|
|
|
|
||||||||||
|
|
2.Ketepatan waktu tunggu penyerahan
hasil pelayanan laboratorium |
100% |
menit |
120 |
120 |
60 |
50.0 |
- |
100.0 |
|
|
|
|
||||||||||
|
|
3.Kesesuaian hasil pemeriksaan baku
mutu internal (PMI) |
100% |
- |
108 |
108 |
71 |
65.7 |
- |
65.7 |
|
Target tidak tercapai |
Reagen untuk PMI terkadang habis |
Usulan pengadaan reagen PMI |
||||||||||
|
|
4. Pemeriksaan Hemoglobin pada ibu
hamil K1 |
100% |
orang |
477 |
477 |
381 |
79.9 |
- |
79.9 |
|
Target tidak tercapai |
Sasaran SUPAS berbeda dgn saran riil |
Tetap ANC terpadu |
||||||||||
|
|
5. Pengambilan sputum BTA |
20% |
orang |
370 |
74 |
115 |
31.1 |
- |
100.0 |
|
|
|
|
||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||
|
2.3.5.Pelayanan Rawat Inap |
|
|
|
|
|
|
|
|
#REF! |
|
|
|
|||||||||||
|
|
1.Bed Occupation Rate(BOR) |
10% - 40% |
- |
40 |
40 |
36.9 |
92.3 |
- |
#REF! |
|
|
|
|
||||||||||
|
|
2.Kelengkapan pengisian rekam medik
rawat inap dalam 24 jam |
100% |
berkas |
60 |
60 |
57 |
95.0 |
- |
95.0 |
|
|
|
|
||||||||||
LAMPIRAN 2 PENILAIAN KINERJA
MANAJEMEN
No |
Jenis Variabel |
Definisi Operasional |
Skala |
Hasil |
Analisa |
Hambatan/ Permasalahan |
RTL |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
|
Nilai 0 |
|
Nilai 4 |
|
Nilai 7 |
|
Nilai 10 |
|
|
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||
(1) |
(2) |
(3) |
|
(4) |
|
(5) |
|
(6) |
|
(7) |
|
(1) |
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||
2.4.1.Manajemen Umum |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||
|
1.Rencana 5 (lima) tahunan |
Rencana sesuai visi, misi, tugas pokok
dan fungsi Puskesmas bedasarkan pada analisis kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat secara optimal |
Tidak ada rencana 5 (lima) tahunan |
ada , tidak sesuai visi, misi, tugas
pokok dan fungsi Puskesmas,tidak berdasarkan pada analisis kebutuhan
masyarakat |
ada ,
sesuai visi, misi, tugas pokok dan fungsi Puskesmas, tidak berdasarkan
pada analisis kebutuhan masyarakat |
ada , sesuai visi, misi, tugas pokok
dan fungsi Puskesmas bedasarkan pada analisis kebutuhan masyarakat |
10 |
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
2. RUK Tahun (n+1) |
RUK (Rencana Usulan Kegiatan) Puskesmas
untuk tahun yad (N+1) dibuat
berdasarkan analisa situasi, kebutuhan dan harapan masyarakat dan hasil capaian kinerja,
prioritas serta data 2 (dua) tahun yang lalu dan data survei, disahkan oleh
Kepala Puskesmas |
Tidak ada |
|
ada , tidak sesuai visi, misi, tugas
pokok dan fungsi Puskesmas,tidak berdasarkan pada analisis kebutuhan
masyarakat dan kinerja |
ada ,
sesuai visi, misi, tugas pokok dan fungsi Puskesmas, tidak berdasarkan
pada analisis kebutuhan masyarakat dan kinerja |
ada , sesuai visi, misi, tugas pokok
dan fungsi Puskesmas, bedasarkan pada analisis kebutuhan masyarakat dan
kinerja , ada pengesahan kapusk |
10 |
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
3.RPK/POA bulanan/tahunan |
Dokumen Rencana Pelaksanaan Kegiatan
(RPK) program UKM, sebagai acuan pelaksanaan kegiatan program yang akan
dijadwalkan selama 1 tahun oleh PJ UKM dan PL UKM, ada jadwal, dilaksanakan
dengan memperhatikan visi misi, dalam menentukan jadwal ada pembahasan dengan
LP/LS |
Tidak ada Ada dokumen RPK |
dokumen RPK tidak sesuai RUK, Tidak ada
pembahasan dengan LP maupun LS, dalam penentuan jadwal |
dokumen RPK sesuai RUK, tidak ada
pembahasan dengan LP maupun LS dalam penentuan jadwal |
dokumen RPK sesuai RUK, ada pembahasan
dengan LP maupun LS dalam penentuan jadwal |
10 |
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
4.Lokakarya Mini bulanan (lokmin
bulanan) |
Rapat Lintas Program (LP) membahas review kegiatan, permasalahan
LP,rencana tindak lanjut ( Corrective action) , beserta tindak lanjutnyasecara lengkap.
Dokumen lokmin awal tahun memuat penyusunan POA, briefing penjelasan program
dari Kapus dan detail pelaksanaan program ( target, strategi pelaksana) dan
kesepakatan pegawai Puskesmas. Notulen memuat evaluasi bulanan pelaksanaan
kegiatan dan langkah koreksi. |
Tidak ada dokumen |
Ada, dokumen tidak memuat evaluasi
bulanan pelaksanaan kegiatan dan langkah koreksi |
Ada, dokumen corrective action,dafar
hadir, notulen hasil lokmin,undangan
rapat lokmin tiap bulan lengkap |
Ada, dokumen yang menindaklanjuti hasil
lokmin bulan sebelumnya |
10 |
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
5.Lokakarya Mini tribulanan (lokmin tribulanan) |
Rapat lintas program dan Lintas Sektor
(LS) membahas review kegiatan, permasalahan LP, corrective action, beserta tindak lanjutnya secara lengkap tindak lanjutnya. Dokumen
memuat evaluasi kegiatan yang memerlukan peran LS |
Tidak ada dokumen |
Ada, dokumen tidak memuat evaluasi
bulanan pelaksanaan kegiatan dan langkah koreksi |
Ada Dokumen corrective action,dafar
hadir, notulen hasil lokmin,undangan
rapat lokmin lengkap |
Ada, dokumen yang menindaklanjuti hasil
lokmin yang melibatkan peran serta LS |
10 |
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
6.Pembinaan wilayah dan jaringan Puskesmas |
Pembinaan Pustu ,
Polindes/Ponkesdes/Poskesdes oleh Ka Pusk, dokter dan Penanggung Jawab
UKM |
tidak ada pembinaan/monitoring |
adanya monitoring tetapi tidak ada
evaluasi |
adanya monitoring dan evaluasi hasil
monitoring |
Adanya Tindak lanjut monitoring |
10 |
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
7. Survei Keluarga Sehat (12 Indikator
Keluarga Sehat) |
Survei meliputi: 1. KB 2. Persalinan di
faskes 3. Bayi dengan imunisasi dasar lengkap, bayi dengan ASI eksklusif 4.
Balita ditimbang 5. Penderita TB, hipertensi dan gangguan jiwa mendapat
pengobatan, tidak merokok, JKN, air bersih dan jamban sehat yang dilakukan oleh Puskesmas dan
jaringannya ,ada bukti survei, laporan, analisa dan rencana tindak lanjut |
Belum ada survei |
Ada bukti survei dan entry data ke
aplikasi tapi belum ada analisis data dan rencana tindak lanjut |
Bukti survei, entri data diaplikasi,
analisis data dan rencana tindak lanjut tapi belum ada intervensi |
ada bukti survei lengkap, entri data di
aplikasi, analisis, rencana tindak lanjut serta intervensi |
10 |
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Jumlah Nilai Manajemen Umum
Puskesmas (I) |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
10.00 |
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||
2.4.2. Manajemen Pemberdayaan
Masyarakat |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||
|
1.Survei Mawas Diri (SMD) |
Identifikasi kebutuhan dan masyarakat terhadap program, sebelum
menetapkan upaya, hasil identifikasi dianalisis untuk menyusun upaya. Dokumen
yang harus dilengkapi adalah Kerangka Acuan Identifikasi Kebutuhan
Masyarakat, kuesioner/instrumen SMD, SOP identifikasi |
Tidak dilakukan |
Dilakukan, ada dokumen Kerangka acuan
SMD, rencana kegiatan, tidak ada
analisis masalah/kebutuhan masyarakat, rencana tindak lanjut dan tindak
lanjut serta evaluasi |
Dilakukan, ada dokumen Kerangka acuan
SMD, rencana kegiatan, analisis
masalah/kebutuhan masyarakat, rencana tindak lanjut, tidak ada tindak lanjut
serta evaluasi |
Dilakukan, ada dokumen Kerangka acuan
SMD, rencana kegiatan, analisis masalah/kebutuhan masyarakat, rencana tindak
lanjut dan tindak lanjut serta evaluasi |
10 |
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
2. Pertemuan dengan masyarakat dalam
rangka pemberdayaan Individu, Keluarga dan Kelompok |
Pertemuan dengan masyarakat dalam rangka pemberdayaan (meliputi
keterlibatan dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan) Individu,
Keluarga dan Kelompok. |
Tidak ada pertemuan |
Ada 1 kali pertemuan dalam 1 tahun,
lengkap dengan dokumen |
Ada 2-3 kali pertemuan dalam 1 tahun,
lengkap dengan dokumen |
Ada 4 kali pertemuan dalam 1 tahun,
lengkap dengan dokumen |
7 |
Belum memenuhi target |
Masih 3 kali, anggaran kegiatan yang
tidak turun di awal tahun |
Usulan kegiatan dan penganggaran tahun 2019 |
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Jumlah Nilai Manajemen Pemberdayaan
Masyarakat (II) |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
8.5 |
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||
2.4.3.Manajemen Peralatan |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||
|
1.Data peralatan, analisa, rencana
tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi |
Inventarisasi peralatan medis dan non medis dan non
kesehatan, data kalibrasi alat, KIR dan laporan seluruh inventaris alat
kesehatan. Analisa pemenuhan standar peralatan, kondisi alat, kecukupan
jumlah alat di Puskesmas dan rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan
evaluasinya |
tidak ada data |
|
Data tidak lengkap,analisa ,
rencana tindak lanjut , tindak lanjut
dan evaluasi belum ada |
Data lengkap,analisa sebagian ada , rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi
belum ada |
Data ada, analisa lengkap dengan
rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi |
7 |
Belum memenuhi target |
Belum ada tindak lanjut dan evaluasi |
Melakukan tindaklanjut evaluasi |
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
2. Rencana Perbaikan, kalibrasi dan
pemeliharaan alat |
Rencana Perbaikan. kalibrasi dan
pemeliharaan alat, termasuk tindak lanjut dan evaluasi |
Tidak ada rencana |
ada rencana perbaikan, kalibrasi dan
pemeliharaan alat tidak dilaksanakan,
dokumentasi tidak lengkap |
ada rencana perbaikan, kalibrasi dan
pemeliharaan alat dokumentasi tidak
lengkap |
ada rencana Perbaikan, kalibrasi dan
pemeliharaan alat ada, dilaksanakan, dokumen lengkap |
7 |
Belum memenuhi target |
Belum ada tindak lanjut dan evaluasi |
Melakukan tindaklanjut evaluasi |
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
3. Jadwal pemeliharaan , perbaikan dan
kalibrasi alat dan pelaksanaannya |
Jadwal pemeliharaan, perbaikan dan
kalibrasi alat di Puskesmas, telah dilaksanakan dan didokumentasikan lengkap |
Tidak ada dokumen |
ada Jadwal pemeliharaan , perbaikan dan
kalibrasi alat jdan tidak dilaksanakan,
tidak ada dokumen |
ada Jadwal pemeliharaan , perbaikan dan
kalibrasi alat dan tidak dilaksanakan,
tidak ada dokumentasi |
Dokumen lengkap |
7 |
Belum memenuhi target |
Dokumen belum lengkap |
Melengkapi dokumen |
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Jumlah Nilai Manajemen Peralatan (III) |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7 |
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||
2.4.4. Manajemen Sarana Prasarana |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||
|
Data sarana prasarana,analisa, rencana
tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi |
Data sarana prasarana serta fasilitas
Puskesmas ( data bangunan/ gedung, listrik, air, IPAL, laundry dan kendaraan
pusling/ambulans ) meliputi, Jadwal pemeliharaan , pencatatan pemeriksaan dan
pemeliharaan sarana prasarana berkala
(sesuai dengan tata graha /5R resik, rapi, rajin, ringkas dan rawat),
analisa, rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi |
tidak ada data |
|
Data tidak lengkap,analisa ,
rencana tindak lanjut , tindak lanjut
dan evaluasi belum ada |
Data lengkap,ada analisa , rencana tindak lanjut, tidak ada tindak lanjut dan
evaluasi |
Data ada, analisa lengkap dengan
rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi |
7 |
Belum memenuhi target |
Belum ada tindak lanjut dan evaluasi |
Melakukan tindaklanjut evaluasi |
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
Jumlah Nilai Manajemen Sarana Prasarana
(IV) |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7 |
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||
2.4.5. Manajemen Keuangan |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||
|
1.Data realisasi keuangan |
realisasi capaian keuangan yang disertai
bukti |
tidak ada data |
|
Data/laporan tidak lengkap,analisa , rencana tindak lanjut , tindak lanjut dan evaluasi
belum ada |
Data/laporan lengkap,analisa sebagian ada , rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi
belum ada |
Data /laporan ada, analisa lengkap
dengan rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi |
10 |
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
2.Data keuangan dan laporan pertanggung
jawaban,analisa, rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi |
Data
pencatatan pelaporan pertanggung jawaban keuangan ke Dinkes Kab/Kota,penerimaan dan
pengeluaran , realisasi capaian keuangan yang disertai bukti |
tidak ada data |
|
Data dan laporan tidak lengkap,analisa , rencana tindak lanjut , tindak lanjut dan evaluasi
belum ada |
Data/laporan lengkap,analisa sebagian ada , rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi
belum ada |
Data /laporan ada, analisa lengkap
dengan rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi |
10 |
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
Jumlah Nilai Kinerja Manajemen
Keuangan ( V) |
|
|
|
|
|
|
|
|
10 |
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||
2.4.6.Manajemen Sumber Daya Manusia |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||
|
1.SK, uraian tugas pokok (tanggung
jawab & wewenang) serta uraian tugas integrasi seluruh pegawai Puskesmas |
Surat Keputusan Penanggung Jawab dengan
uraian tugas pokok dan tugas integrasi jabatan karyawan |
Tidak ada SK ttg SO dan uraian tugas
tidak lengkap |
ada SKPenanggung Jawab dan uraian tugas 50% karyawan |
ada SKPenanggung Jawab dan uraian tugas 75% karyawan |
ada SKPenanggung Jawab dan uraian tugas seluruh karyawan |
10 |
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
2.SOP manajemen sumber daya manusia |
SOP kredensial, analisa kompetensi
pegawai, penilaian kinerja pegawai |
tidak ada |
|
ada 1 SOP |
|
ada 2 SOP |
|
ada 3 SOP |
|
10 |
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||
|
3. Penilaian kinerja pegawai |
Penilaian kinerja untuk PNS ,
kredensialing untuk penilaian kinerja tenaga honorer |
tidak ada |
|
50% pegawai ada dokumentasi |
75% pegawai ada dokumentasi |
lengkap |
|
10 |
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||
|
4. Data kepegawaian, analisa pemenuhan
standar jumlah dan kompetensi SDM di
Puskesmas , rencana tindak lanjut dan tindak lanjut serta evaluasi nya |
data kepegawaian meliputi dokumentasi
STR/SIP/SIPP/SIB/SIK/SIPA dan hasil pengembangan SDM ( sertifikat,Pelatihan,
seminar, workshop, dll),a nalisa pemenuhan standar jumlah dan kompetensi SDM di Puskesmas, rencana tindak lanjut,
tindak lanjut dan evaluasi nya |
tidak ada data |
|
Data tidak lengkap,analisa ,
rencana tindak lanjut , tindak lanjut
dan evaluasi belum ada |
Data lengkap,analisa sebagian ada , rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi
belum ada |
Data lengkap, analisa lengkap dengan
rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi |
10 |
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
Jumlah Nilai Kinerja Manajemen Sumber
Daya Manusia ( VI) |
|
|
|
|
|
|
|
|
10 |
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||
2.4.7. Manajemen Pelayanan Kefarmasian
(Pengelolaan obat, vaksin, reagen dan bahan habis pakai) |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
1.SDM kefarmasian |
Ketentuan:
1. Ada apoteker penanggungjawab
kefarmasian sesuai PMK 74 tahun 2016.
2. Apoteker dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian3. Semua tenaga
kefarmasian mempunyai ijin praktek sesuai PP 51 tentang pekerjaan kefarmasian
dan PMK 31/2016. |
0 item terpenuhi |
1 item terpenuhi |
|
2 item terpenuhi |
3 item terpenuhi |
4 |
Terpenuhi 2 item |
1. AA merangkap tugas apoteker 2. 1 TTK belum
mempunyai STR |
1. Peningkatan SDM ke jenjang lebih
tinggi
2. Segera mengurus STR & SIP |
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
2.Ruang Farmasi |
Persyaratan:
1.Luas ruang farmasi sesuai dengan volume pekerjaan sejumlah tenaga
kefarmasian beserta peralatan dan sarana yang diperlukan untuk menunjang
pelaksanaan pelayanan kefarmasian yaitu pengelolaan sediaan farmasi dan
pelayanan farmasi klinis
2. Adanya pencahayaan yang cukup 3.Kelembaban dan
temperatur sesuai dengan persyaratan (25-28ᵒC)
4. Ruangan bersih dan bebas hama |
0 item |
|
1 item terpenuhi |
|
2-3 item terpenuhi |
4 item terpenuhi |
10 |
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||
|
3.Peralatan ruang farmasi |
Persyaratan:
1. Jumlah rak dan lemari obat sesuai jumlah obat
2.Lemari obat narkotika dan psikotropika di ruang farmasi yang memenuhi
permenkes No. 3 Tahun 2015
3.Tersedia plastik obat, kertas puyer, etiket sesuai kebutuhan, label
yang cukup untuk penandaan obat high alert dan LASA.
4.Tersedia alat-alat peracikan (sesuai yang tercantum dalam Permenkes
75 Tahun 2014) yang memadai
5.Tersedia thermohygrometer 6. Pendingin udara
(AC/kipas angin) 7. Tersedia
kartu pengontrol suhu dan kelembaban |
0- 1 item |
|
2-3 item terpenuhi |
|
4-5 item terpenuhi |
6 item terpenuhi dan memenuhi standar |
7 |
|
1. Alat peracik puyer rusak. 2. Belum
ada alat pengatur suhu 3.
Belum ada higrometer |
Pengadaan : 1. Mesin
puyer 2.
Alat pengatur suhu
3. Higrometer |
|
||||||||||||||||||||||||||||||
|
4.Gudang Obat |
Persyaratan:
1. Luas gudang obat sesuai dengan volume obat
2. Adanya pencahayaan yang cukup
3.Kelembaban dan temperatur ruangan memenuhi syarat (25-28ᵒC) 4.Ruangan
bersih dan bebas hama 5.
ruangan terkunci dan berpengaman
teralist serta korden |
0- 1 item terpenuhi |
2-3 item terpenuhi |
|
4-5 item terpenuhi |
6 item terpenuhi dan memenuhi standar |
7 |
|
1. Luas gudang kurang memadai/tersekat
2 ruang
2. Belum ada temperatur ruangan 3. Belum
ada higrometer |
Usulan renovasi gudang |
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
5.Sarana gudang obat |
Persyaratan:
1. Jumlah rak dan lemari obat sesuai jumlah obat
2.Jumlah palet sesuai kebutuhan
3.Tempat penyimpanan obat khusus sesuai dengan perundang-undangan
[narkotika, psikotropika, prekursor, OOT dan obat yang disimpan pada suhu
rendah (vaksin, dll)]
4.Tersedia AC
5.Tersedia thermohigrometer 6.Tersedia
kartu pengontrol suhu dan kelembaban |
0- 1 item |
|
2-3 item terpenuhi |
|
4-5 item terpenuhi |
6 item terpenuhi dan memenuhi standar |
4 |
Semua item tidak tersedia |
Belum tersedia : 1) Kursi meja, 2) Temperatur ruangan, 3) Higrometer |
Usulan renovasi gudang dan pengadaan
mebelair gudang |
|
||||||||||||||||||||||||||||||
|
6.Perencanaan |
Persyaratan perencanaan obat:1. Ada SOP
2.Ada perencanaan tahunan 3. Ada sistem dalam perencanaan
4. Perencanaan dikirim ke dinkes Kab/Kota 5. ada evaluasi prosentase kesesuaian
perencanaan obat yang dihitung dengan rumus: kesesuaian perencanaan = jumlah
obat yang direncanakan/(penggunaan obat + sisa persediaan) dikalikan 100%,
jika diperoleh prosen kesesuaian rata-rata =(100-80)% diberi nilai 10,
(60-79)% diberi nilai 7, (40-69)% diberi nilai 4, kurang dari 39% diberi
nilai 0 |
0- 1 item terpenuhi |
2 item terpenuhi |
|
3 item terpenuhi |
4 item terpenuhi dan memenuhi standar |
10 |
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
7.Permintaan/pengadaan |
Persyaratan permintaan/pengadaan : 1.Ada
SOP Permintaan/Pengadaan
2.Ada jadwal permintaan/pengadaan obat 3.Ada sistem
dalam membuat permintaan/pengadaan 4.Permintaan
/pengadaan terdokumentasi |
0- 1 item terpenuhi |
2 item terpenuhi |
|
3 item terpenuhi |
4 item terpenuhi dan memenuhi standar |
10 |
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
8.Penerimaan |
Persyaratan:1. Ada SOP Penerimaan
2.Penerimaan dilakukan oleh tenaga kefarmasian 3. Dilakukan pengecekan
kesesuaian jenis dan jumlah barang yang diterima dengan permintaan
4.Dilakukan pengecekan dan pencatatan tanggal kadaluarsa dan nomor batch
barang yang diterima 5.Dilakukan
pengecekan kondisi barang yang diterima (misal : kemasan rusak) |
0- 1 item terpenuhi |
2-3 item terpenuhi |
|
4 item terpenuhi |
5 item terpenuhi |
10 |
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
9.Penyimpanan |
Persyaratan:
1.Ada SOP distribusi obat dan BMHP (Bahan Medis Habis Pakai)
2.Tersedia rencana dan jadwal distribusi ke sub unit pelayanan 3.Tersedia Form Permintaan dari sub
unit pelayanan
4.Tersedia tanda bukti pengeluaran barang |
0- 1 item terpenuhi |
2 item terpenuhi |
|
3 item terpenuhi |
4 item terpenuhi dan memenuhi standar |
10 |
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
10.Pendistribusian |
Persyaratan:
1.Ada SOP distribusi obat dan BMHP (Bahan Medis Habis Pakai)
2.Tersedia rencana dan jadwal distribusi ke sub unit pelayanan
3.Tersedia Form Permintaan dari sub unit pelayanan 4.Tersedia
tanda bukti pengeluaran barang |
0- 1 item terpenuhi |
2 item terpenuhi |
|
3 item terpenuhi |
4 item terpenuhi dan memenuhi standar |
10 |
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
11.Pengendalian |
Memenuhi persyaratan:
1.Ada SOP Pengendalian obat dan BMHP
2.Dilakukan pengendalian persedian obat dan BMHP
3.Dilakukan pengendalian penggunaan obat dan BMHP
4.Ada catatan obat yang rusak dan kadaluwarsa |
tidak ada |
|
1- 2 item terpenuhi |
3 item terpenuhi |
4 item terpenuhi dan memenuhi standar |
10 |
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
12.Pencatatan, Pelaporan dan
Pengarsipan |
Persyaratan:
1.Ada catatan penerimaan dan pengeluaran obat
2.Ada catatan mutasi obat dan BMHP. 3.Ada catatan
penggunaan obat dan BMHP.
4.Semua penggunaan obat dilaporkan secara rutin dan tepat waktu
5.Semua catatan dan laporan diarsipkan dengan baik dan disimpan dengan
rapi |
tidak ada |
|
1- 2 item terpenuhi |
3-4 item terpenuhi |
5 item terpenuhi dan memenuhi standar |
10 |
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
13.Pemantauan dan Evaluasi |
Persyaratan:
1.Ada SOP pemantauan dan evaluasi 2.Dilakukan
pemantauan obat dan BMHP di sub unit pelayanan 3.Ada
evaluasi hasil pemantauan
4.Hasil evaluasi
dilaporkan |
0- 1 item terpenuhi |
2 item terpenuhi |
|
3 item terpenuhi |
4 item terpenuhi dan memenuhi standar |
4 |
Belum terpenuhi |
Belum ada SOP |
Membuat SOP |
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
Pelayanan Farmasi Klinik |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||
|
14.Pengkajian resep |
Persyaratan:
1.Ada SOP Pengkajian resep
2.Dilakukan pengkajian persyaratan administratif
3.Dilakukan pengkajian
persyaratan Farmasetik resep.
4.Dilakukan pengkajian persyaratan Klinis resep |
0- 1 item terpenuhi |
1- 2 item terpenuhi |
3 item terpenuhi |
4 item terpenuhi dan memenuhi standar |
0 |
Tidak ada |
Tidak ada apoteker |
Tenaga AA sedang proses menempuh
pendidikan apoteker |
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
15. Peracikan dan Pengemasan |
Persyaratan:
1.Ada SOP peracikan dan pengemasan. 2.Semua obat yang dilayani sesuai
dengan resep.
3.Semua obat masing-masingdiberi etiket sesuai dengan ketentuan. 4. Dilakukan
pengecekan ulang sebelum obat diserahkan. |
0- 1 item terpenuhi |
2 item terpenuhi |
|
3 item terpenuhi |
4 item
semuanya terpenuhi |
10 |
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
16.Penyerahan dan Pemberian Informasi
Obat |
Persyaratan:
1.Ada SOP Penyerahan obat.
2.Obat diserahkan dengan disertai pemberian informasi obat yang
terdokumentasi 3.Informasi
obat yang diberikan sesuai dengan ketentuan
4.Obat dapat dipastikan sudah diberikan pada pasien yang tepat |
tidak ada |
|
1- 2 item terpenuhi |
3-4 item terpenuhi |
4 item
semuanya terpenuhi |
10 |
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
17.Pelayanan informasi obat (PIO) |
Persyaratan:
1.Ada SOP Pelayanan Informasi Obat.
2.Tersedia informasi obat di Puskesmas. 3.Ada
catatan pelayanan informasi obat. 4.Ada
kegiatan penyuluhan kepada masyarakat tentang kefarmasian tiap tahun
5.Ada kegiatan pelatihan/diklat kepada tenaga farmasi dan tenaga
kesehatan lainnya
6.Tersedia sumber informasi yang dibutuhkan. |
0- 1 item |
|
2-3 item terpenuhi |
|
4-5 item terpenuhi |
6 item terpenuhi dan memenuhi standar |
7 |
|
Belum lengkap |
Dilengkapi |
|
||||||||||||||||||||||||||||||
|
18.Konseling |
Persyaratan:
1.Ada SOP Konseling. 2.Tersedia tempat
untuk melakukan konseling.
3.Tersedia kriteria pasien yang dilakukan konseling. 4.Tersedia
form konseling. 5.Hasil
konseling setiap pasien dapat ditelusuri |
tidak ada |
|
1- 2 item terpenuhi |
3-4 item terpenuhi |
5 item terpenuhi dan memenuhi standar |
0 |
|
Semua item belum terlaksana,
keter-batasan waktu & tenaga |
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
19.Visite pasien di puskesmas rawat
inap |
Persyaratan:
1.Ada SOP ronde/visite pasien.
2.Dilakukan visite mandiri.
3.Dilakukan visite bersama dokter. 4.Ada catatan hasil
visite
.5.Ada evaluasi hasil visite |
0 item |
|
1-2 item terpenuhi |
|
3-4 item terpenuhi |
5 item terpenuhi dan memenuhi standar |
0 |
|
Belum ada apoteker |
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||
|
20.Pemantauan dan Pelaporan Efek
Samping Obat |
Persyaratan:
1.Ada SOP pemantauan dan pelaporan efek samping obat.
2.Terdapat dokumen pencatatan efek samping obat pasien..
3.Ada pelaporan efek samping obat pada dinas kesehatan |
tidak ada |
|
1 item terpenuhi |
|
2 item terpenuhi |
3 item terpenuhi dan memenuhi standar |
7 |
|
Belum melapor ESO ke dinkes |
Membuat laporan ESO rutin ke Dinkes |
|
||||||||||||||||||||||||||||||
|
21.Pemantauan terapi obat (PTO) |
Persyaratan:
1.Ada SOP pemantauan terapi Obat.
2.Dilakukan PTO baik rawat inap maupun rawat jalan
3.Ada dokumen pencatatan PTO. |
tidak ada |
|
1 item terpenuhi |
|
2 item terpenuhi |
3 item terpenuhi dan memenuhi standar |
0 |
|
Belum ada apoteker |
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||
|
22.Evaluasi penggunaan obat (EPO) |
Persyaratan:
1.Ada SOP Evaluasi Penggunaan Obat.
2`Ada SOP Evaluasi Penggunaan Obat.
3. Evaluasi dilakukan secara berkala.
4. Ada dokumen pencatatan EPO. |
tidak ada |
|
1-2 item terpenuhi |
|
3 item terpenuhi |
4 item terpenuhi dan memenuhi standar |
0 |
|
Belum ada apoteker |
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||
|
Administrasi obat |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||
|
23.Pengelolaan resep |
Persyaratan:
1.Resep disimpan minimal 5 tahun. 2.Arsip resep disimpan sesuai
dengan urutan tanggal.
3.Resep narkotika dan psikotropika disendirikan.
4.Resep yang sudah tersimpan > 5 tahun dapat dimusnahkan dengan
disertai dokumentasi dan berita acara pemusna-han resep. |
tidak ada |
|
1-2 item terpenuhi |
|
3 item terpenuhi |
4 item terpenuhi dan memenuhi standar |
10 |
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||
|
24.Kartu stok |
Persyaratan:
1.Tersedia kartu stock untuk obat yang disimpan di gudang obat, ruang
farmasi, ruang pelayanan, pustu dan polindes .
2.Pencatatan kartu stock dilakukan setiap kali transaksi (pemasukan
maupun pengeluaran).
3.Sisa stok sesuai dengan fisik. 4.Kartu
stok diletakan didekat masing-masing barang |
tidak ada |
|
1-2 item terpenuhi |
|
3 item terpenuhi |
4 item terpenuhi dan memenuhi standar |
10 |
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||
|
25.LPLPO |
Persyaratan:
1.Form LPLPO sesuai dengan kebutuhan.
2.LPLPO semua sub unit pelayanan tersimpan dengan baik. 3.LPLPO
dilaporkan sesuai dengan ketentuan |
tidak dibuat LPLPO |
1 item terpenuhi |
|
2 item terpenuhi |
3 item terpenuhi dan memenuhi standar |
10 |
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
26.Narkotika dan Psikotropika |
Persyaratan:
1.Ada laporan narkotika dan psikotropika
2.Ada catatan harian narkotika sesuai dengan ketentuan. 3.Laporan
narkotika dan psikotropika tersimpan dengan baik. |
tidak dibuat Laporan |
1 item terpenuhi |
|
2 item terpenuhi |
3 item terpenuhi dan memenuhi standar |
10 |
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
27.Pelabelan obat high alert |
Ada pelabelan tertentu untuk seluruh
item obat yang beresiko tinggi pada pasien jika penggunaan tidak sesuai
ketentuan |
Tidak ada label untuk obat high alert |
Ada, tidak lengkap |
|
Ada labeling obat high alert, namun
penataan obat high alert tidak beraturan |
memenuhi standar |
7 |
|
Belum dilaksanakan sepenuhnya |
Melaksanakan sesuai aturan obat high
alert |
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
Jumlah manajemen Pelayanan Kefarmasian
(VII) |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6.93 |
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||
|
2.4.8. Manajemen Data dan Informasi |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||
|
1. Data dan informasi lengkap dengan
analisa, rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi serta dilaporkan
ke kab/kota |
Pencatatan data dasar, data PKP
(program UKM dan UKP, manajemen dan mutu), data 155 penyakit di
Puskesmas,laporan KLB, laporan mingguan, bulanan, tahunan, laporan surveilans
sentinel, laporan khusus, pelaporan
lintas sektor terkait, umpan balik pelaporan,klasifikasi dan
kodifikasi data |
tidak ada data |
|
Data tidak lengkap,analisa ,
rencana tindak lanjut , tindak lanjut
dan evaluasi belum ada |
Data lengkap,ada analisa , rencana tindak lanjut, tidak ada tindak lanjut dan
evaluasi |
Data ada, analisa lengkap dengan
rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi |
7 |
Belum memenuhi target |
Belum ada tindak lanjut dan evaluasi |
Melakukan tindaklanjut evaluasi |
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
2. Validasi data |
Data ASPAK, ketenagaan,sarana prasarana
dan fasilitas , data progam UKM, UKP, mutu,data SIP, data surveillans dan
PWS,PKP |
Tidak ada |
|
50% pencatatan program ada |
75% pencatatan program ada |
Lengkap pencatatan dan pelaporan, benar
dan dilaporkan ke Dinkes Kab/Kota |
10 |
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
3.Penyajian/ updating data dan informasi |
Penyajian/ updating data dan
informasi tentang : capaian program (PKP), KS, hasil survei SMD, IKM,data
dasar, data kematian ibu dan anak, status gizi , Kesehatan lingkungan, SPM,
Standar Puskesmas |
Tidak ada data dan pelaporan |
Kelengkapan data 50% |
Kelengkapan data75% |
Lengkap pencatatan dan pelaporan, benar
|
10 |
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Jumlah nilai manajemen data dan
informasi (VIII) |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
9 |
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||
2.4.9.Manajemen Program UKM esensial |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||
|
1. KA kegiatan masing-masing UKM |
Rancangan kegiatan yang digunakan
sebagai acuan pelaksanaan kegiatan |
tidak ada KAK |
|
KAK lengkap untuk 2-3 program |
KAK lengkap untuk 4 program |
KAK lengkap untuk 5 program |
10 |
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
2. Pencatatan pelaporan kegiatan |
Pelaksanaan program bail dalam gedung
maupun luar gedung yg secara rutin dilaporkan ke Dinkes kab/Kota |
Indikator kinerja yang lengkap 0-1
indikator |
Pencatatan pelaporan lengkap untuk 2-3
program |
Pencatatan pelaporan lengkap untuk 4
program |
Pencatatan pelaporan lengkap untuk 5
program |
10 |
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
3. Data program, analisa
pelaksanaan program UKMesensialn,
rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi |
Data program, analisa pelaksanaan
program UKMesensialn, rencana tindak
lanjut, tindak lanjut dan evaluasi |
data program tidak lengkap, tidak ada
analisa pelaksanaan program UKM esensial ,
rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi |
data program tidak lengkap , ada sebagian analisa pelaksanaan program
UKM esensial , rencana tindak lanjut,
tidak ada tindak lanjut dan evaluasi |
ada data program, analisa pelaksanaan
program UKM pengembangan, rencana
tindak lanjut, tidak ada tindak lanjut
dan evaluasi |
Ada data program, analisa pelaksanaan
program UKM esensial n, rencana tindak
lanjut, tindak lanjut dan evaluasi |
10 |
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Jumlah nilai manajemenProgram UKM
Essensial (IX) |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
10 |
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||
2.4.10.Manajemen Program UKM
Pengembangan |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||
|
1. KA kegiatan masing-masing UKM
pengembangan |
Rancangan kegiatan yang digunakan
sebagai acuan pelaksanaan kegiatan |
Tidak ada KAK |
|
KAK lengkap untuk 2-3 program |
KAK lengkap untuk 4-7 program |
KAK lengkap untuk semua program |
7 |
Belum memenuhi target |
Belum semua program membuat KAK |
Semua program membuat KAK |
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
2.Pencatatan pelaporan kegiatan |
Pelaksanaan program bail dalam gedung
maupun luar gedung yg secara rutin dilaporkan ke Dinkes kab/Kota |
Tidak ada |
|
Ada ,ttp belum ada SK Ka Pusk |
Ada SK Ka Pusk, ttp belum ada
pembahasan dg LP |
Lengkap pencatatan dan pelaporan, benar
dan dilaporkan ke Dinkes Kab/Kota |
10 |
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
3.Data program, analisa pelaksanaan
program UKM pengembangan, rencana
tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi |
Analisa pelaksanaan program UKM
pengembangan dan rencana tindak lanjutnya |
Data program tidak lengkap, tidak ada
analisa pelaksanaan program UKM pengembangan,
rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi |
Data program tidak lengkap , ada sebagian analisa pelaksanaan program
UKM pengembangan, rencana tindak
lanjut, tidak ada tindak lanjut dan evaluasi |
Ada data program, analisa pelaksanaan
program UKM pengembangan, rencana
tindak lanjut, tidak ada tindak lanjut
dan evaluasi |
Ada data program, analisa pelaksanaan
program UKM pengembangan, rencana
tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi |
7 |
Belum memenuhi target |
Belum semua program membuat rencana
tindak lanjut |
Semua program membuat RTL |
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Jumlah nilai manajemen UKM Pengembangan
(X) |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
8 |
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||
2.4.11. Manajemen Program UKP |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||
|
1. SOP pelayanan |
SOP masing-masing pemeriksaan ( medis,
gawat darurat, tindakan, keperawatan, kebidanan, farmasi, gizi, laboratorium) |
tidak ada SOP |
|
Kelengkapan SOP 50% |
Kelengkapan SOP 75% |
SOP lengkap |
|
10 |
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||
|
2.
Daftar rujukan UKP dan MOU |
Daftar rujukan dengan bukti perjanjian
kerjasama dengan fasilitas rujukan lain (contoh: limbah, laboratorium,
rujukan medis) |
tidak ada dokumen |
tidak ada daftar rujukan dan ada
sebagian MOU |
Ada, ada sebagian MOU |
dokumen lengkap |
10 |
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
3. Pencatatan dan Pelaporan program UKP |
Pencatatan dengan dokumen jadwal jaga,
pengisian lengkap rekam medis, informed consent, lembar
observasi, register2/ laporan2 di
pelayanan serta laporan bulanan ke Dinkes Kab Kota, monitoring program UKP,
form pemeriksaan lab, form rujukan internal,lembar rawat inap, lembar asuhan
keperawatan. |
Tidak ada |
|
50% pencatatan program ada |
75% pencatatan program ada |
dokumen lengkap |
10 |
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
4. Data UKP, analisa
pelaksanaan UKP, rencana tindak
lanjut, tindak lanjut dan evaluasi |
Tersedia data UKP, dianalisa
pelaksanaan program UKP, membuat rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan
evaluasi |
tidak ada data UKP, dianalisa
pelaksanaan program UKP, membuat rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan
evaluasi |
ada data UKP, belum dianalisa
pelaksanaan program UKP, membuat rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan
evaluasi |
ada data UKP, dianalisa pelaksanaan
program UKP, membuat rencana tindak lanjut,belum di tindak lanjuti dan
dievaluasi |
Ada data UKP, dianalisa pelaksanaan
program UKP, membuat rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi |
7 |
Belum memenuhi target |
Belum semua unit membuat rencana tindak
lanjut |
Semua unit membuat RTL |
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Jumlah nilai manajemen UKP (XI) |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
9.25 |
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||
2.4.12. Manajemen Mutu |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||
|
1.SK Tim mutu admin, UKM dan UKP , SK
Tim PPI, SK Tim Keselamatan Pasien, uraian tugas serta evaluasi uraian tugas |
SK
dan uraian tugas Tim mutu yang terdiri dari ketua pokja UKM, UKP,
manajemen, mutu, PPI, Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP), Audit
Internal. Tim yang bertanggung jawab
terhadap implementasi kebijakan mutu Puskesmas. |
Tidak ada |
|
Ada SK Tim mutudan uraian tugas serta
evaluasi uraian tugas tidak ada |
Ada SK Tim , uraian tugas tidak ada, serta evaluasi
uraian tugas |
Ada SK Tim ,uraian tugas serta evaluasi uraian tugas |
10 |
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
2.Rencana program mutu dan keselamatan
pasien serta pelaksanaan dan evaluasinya |
Rencana kegiatan perbaikan/peningkatan
mutu dan keselamatan pasien lengkap dengan sumber dana dan sumber daya,
jadwal audit internal,kerangka acuan kegiatan dan notulen serta bukti
pelaksanaan serta evaluasinya |
Tidak ada dokumen rencana program mutu
dan keselamatan pasien |
ada rencana pelaksanaan kegiatan
perbaikan dan peningkatan mutu, tidak
ada bukti pelaksanaan dan evaluasinya |
ada sebagian dokumenrencana pelaksanaan
kegiatan perbaikan dan peningkatan mut dan bukti pelaksanaan dan evaluasi
belum dilakukan |
dokumen rencana program mutu dan
keselamatan pasien lengkap dengan sumber dana, sumber daya serta bukti
pelaksanaan dan evaluasinya |
10 |
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
3.Pengelolaan risiko di Puskesmas |
Membuat register risiko admin, ukm dan
UKP, membuat laporan insiden KTD, KPC,
KTC,KNC ,melakukan analisa, melakukan
tindak lanjut dan evaluasi ,ada pelaporan ke Dinkes Kab/Kota |
Tidak ada dokumen |
ada register risiko admin, ukm dan
UKP, laporan insiden KTD, KPC, KTC,KNC , tidak ada analisa,
rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi serta pelaporan ke Dinkes
Kab/Kota |
ada register risiko admin, ukm dan UKP, laporan insiden KTD, KPC, KTC,KNC ,analisa, rencana tindak
lanjut, tidak ada tindak lanjut ,
evaluasi dan pelaporan ke Dinkes Kab/Kota |
ada
register risiko admin, ukm dan UKP,
laporan insiden KTD, KPC,
KTC,KNC ,analisa, rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi sertapelaporan
ke Dinkes Kab/Kota |
7 |
Belum memenuhi target |
Belum melaporkan ke Dinkes |
Melaporkan ke Dinkes |
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
4.Pengelolaan Pengaduan Pelanggan |
Pengelolaan pengaduan meliputi
menyediakan media pengaduan, mencatat pengaduan (dari Kotak saran, sms,
email, wa, telpon dll), melakukan analisa, membuat rencana tindak lanjut,
tindak lanjut dan evaluasi |
tidak ada media pengaduan, data ada, analisa lengkap
dengan rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi |
Media dan data tidak lengkap, ada
analisa , rencana tindak lanjut ,
tindak lanjut dan evaluasi belum ada |
Media dan data ata lengkap,analisa sebagian ada , rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi
belum ada . |
Media dan data ada, analisa lengkap
dengan rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi |
7 |
Belum memenuhi target |
Belum ada evaluasi TL |
Membuat evaluasi TL |
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
5.Survei Kepuasan Masyarakat dan Survei
Kepuasan Pasien |
Survei Kepuasan didokumentasikan, dianalisa, dibuat rencana
tindak lanjut, tindak lanjut, dievaluasi serta dipublikasikan |
tidak ada data |
|
Data tidak lengkap,analisa ,
rencana tindak lanjut , tindak lanjut
dan evaluasi serta publikasi belum ada
|
Data lengkap,analisa sebagian ada , rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi
serta publikasi belum ada |
Data ada, analisa lengkap dengan
rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi serta telah dipublikasikan |
10 |
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
|
6.Audit internal UKM, UKP, manajemen
dan mutu |
Pemantauan mutu layanan sepanjang
tahun, meliputi audit input, proses
(PDCA) dan output pelayanan, ada jadwal selama setahun, instrumen, hasil
dan laporan audit internal |
Tidak dilakukan |
Dilakukan, dokumen lengkap, tidak ada
analisa, rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi |
Dilakukan, dokumen lengkap, ada
analisa, rencana tindak lanjut, tidak
ada tindak lanjut dan evaluasi |
Dilakukan, dokumen lengkap, ada
analisa, rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi hasil tindak lanut |
7 |
Belum memenuhi target |
Belum ada evaluasi TL |
Membuat evaluasi TL |
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
7.Rapat Tinjauan Manajemen |
Rapat Tinjauan Manajemen ( RTM)
dilakukan minimal 1x/tahun untuk meninjau kinerja sistem manajemen mutu, dan
kinerja pelayanan/upaya Puskesmas untuk memastikan kelanjutan, kesesuaian,
kecukupan, dan efektifitas sistem manajemen mutu dan sistem pelayanan. Ada
notulen, daftar hadir,ada analisa, rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan
evaluasi serta menghasilkan luaran rencana perbaikan, peningkatan mutu |
Tidak ada RTM, dokumen dan rencana
pelaksanaan kegiatan perbaikan dan peningkatan mutu |
Dilakukan 1 kali setahun,
dokumen notulen, daftar hadir lengkap,
ada analisa, rencana tindak lanjut ( perbaikan/peningkatan mutu),belum
ada tindak lanjut dan evaluasi |
Dilakukan 1 kali setahun,
dokumen notulen, daftar hadir lengkap,
ada analisa, rencana tindak lanjut ( perbaikan/peningkatan mutu), tindak
lanjut dan belum dilakukan evaluasi |
Dilakukan > 1 kali setahun,
dokumen notulen, daftar hadir lengkap,
ada analisa, rencana tindak lanjut ( perbaikan/peningkatan mutu), tindak
lanjut dan evaluasi |
10 |
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Jumlah nilai manajemen mutu ( XII) |
|
|
|
|
|
|
|
|
8.71 |
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||
|
TOTAL NILAI KINERJA MANAJEMEN (I- XII) |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
8.88 |
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||
|
Interpretasi rata2 manajemen PKP: |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||||
|
1. Baik bila nilai rata-rata |
> 8,5 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||
|
2. Cukup bila nilai rata-rata |
5,5 - 8,4 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||
|
3. Rendah bila nilai rata-rata |
<5,5 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|||||||||||||||||||||||||||
LAMPIRAN 3 PENILAIAN KINERJA MUTU
No |
Upaya Pelayanan Kesehatan/ Program/Variabel/Sub
Variabel Program |
Target Tahun 2018 (T) dalam % |
Satuan sasaran |
Total Sasaran (S) |
Target Sasaran (Tx S) |
Pencapaian (dalam satuan sasaran) |
%Cakupan Riil |
% Kinerja Puskesmas |
Analisa |
Hambatan/Permasalahan |
Rencana Tindak Lanjut |
|
||||||||||||||
Sub Variabel |
Variabel/ Rata2 variabel |
Rata2 Program |
|
|||||||||||||||||||||||
1 |
2 |
|
3 |
4 |
5 |
6 = 5 X 3 |
7 |
8 = 7/5 |
9 = 7/6 |
10 |
11 |
12 |
13 |
14 |
||||||||||||
2.5. MUTU |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||||||
|
2.5.1 |
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) |
100% |
- |
100 |
100 |
77.01 |
77.0 |
- |
77.0 |
77.0 |
Target belum tercapai |
Kecepatan pelayanan loket kurang karena
belum punya ruang rekam medis |
Usulan pengadaan ruang rekam medis |
||||||||||||
|
2.5.2 |
Survei Kepuasan Pasien |
> 80 % |
- |
205 |
164 |
127 |
62.0 |
- |
77.4 |
77.4 |
Target belum tercapai |
Kecepatan pelayanan loket kurang karena
belum punya ruang rekam medis |
Usulan pengadaan ruang rekam medis |
||||||||||||
|
2.5.3 |
Standar
jumlah dan kualitas tenaga di
Puskesmas |
80% |
- |
9 |
7 |
8 |
88.9 |
- |
100.0 |
100.0 |
|
|
|
||||||||||||
|
2.5.4 |
Standar ruang pelayanan Puskesmas |
80% |
Ruang |
14 |
11.2 |
14 |
100.0 |
- |
100.0 |
100.0 |
|
|
|
||||||||||||
|
2.5.5 |
Standar peralatan Kesehatan di
Puskesmas |
80% |
Set |
18 |
14.4 |
16 |
88.9 |
|
100.0 |
100.0 |
|
|
|
||||||||||||
|
2.5.6 |
Sasaran keselamatan pasien |
|
|
|
|
|
|
|
|
94.1 |
|
|
|
||||||||||||
|
|
1. Identifikasi Pasien dengan benar |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|||||||||||||
|
|
Kepatuhan petugas kefarmasian melakukan
identifikasi pasien pada saat memberikan obat di ruang farmasi |
81% |
- |
205 |
166.05 |
132 |
64.4 |
|
79.5 |
|
Target belum tercapai |
Kepatuhan petugas masih kurang |
Monev dan pembinaan berkala |
||||||||||||
|
|
2. Komunikasi efektif dalam pelayanan |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|||||||||||||
|
|
Kepatuhan pelaksanaan SBAR dan TBK di
Unit Gawat Darurat |
90% |
- |
9 |
8.1 |
9 |
100.0 |
|
100.0 |
|
|
|
|
||||||||||||
|
|
3. Keamanan obat yang perlu diwaspadai |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|||||||||||||
|
|
Penyimpanan dan pelabelan obat LASA dan
high alert di ruang farmasi dan gudang obat |
90% |
- |
13 |
11.7 |
13 |
100.0 |
|
100.0 |
|
|
|
|
||||||||||||
|
|
4. Memastikan lokasi pembedahan yang
benar, prosedur yang benar, pembedahan pada pasien yang benar |
|
|
|
|
|
|
|
|||||||||||||||||
|
|
Kepatuhan terhadap prosedur Bedah
minor (compliance rate) di
UGD/Tindakan/ Persalinan dan Poli Gigi |
90% |
- |
9 |
8.1 |
9 |
100.0 |
|
100.0 |
|
|
|
|
||||||||||||
|
|
5. Mengurangi risiko infeksi akibat
perawatan kesehatan |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||||||
|
|
Kepatuhan petugas melakukan hand
hygiene |
90% |
- |
90 |
81 |
69 |
76.7 |
|
85.2 |
|
Target belum tercapai |
Kepatuhan petugas masih kurang |
Refreshing tentang Hand Hygiene |
||||||||||||
|
|
6. Mengurangi risiko cedera pasien
akibat terjatuh |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||||||
|
|
Kepatuhan melakukan asesmen jatuh pada
pasien rawat inap dan rawat jalan |
90% |
- |
109 |
98.1 |
109 |
100.0 |
|
100.0 |
|
|
|
|
||||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||||||||
|
2.5.7 |
Pencegahan dan pengendalian infeksi
(PPI) |
|
|
|
|
|
|
|
84.5 |
|
|
|
|||||||||||||
|
|
1.Penggunaan APD saat melaksanakan
tugas |
100% |
petugas |
20 |
20 |
14 |
70.0 |
|
70.0 |
|
Target belum tercapai |
BHP (masker, handschoen) kadang kosong |
Pengadaan BHP untuk APD |
||||||||||||
|
|
2. Desinfeksi Tingkat Tinggi dan
sterilisasi |
100% |
PJ DTT per ruangan |
5 |
5 |
4 |
80.0 |
|
80.0 |
|
Target belum tercapai |
BHP (khlorin) kadang kosong |
Pengadaan BHP untuk DTT |
||||||||||||
|
|
3. Tindakan asepsis dan aspirasi
sebelum menyuntik |
100% |
petugas |
13 |
13 |
13 |
100.0 |
|
100.0 |
|
|
|
|
||||||||||||
|
|
4. KIE etika batuk |
100% |
petugas |
11 |
11 |
9 |
81.8 |
|
81.8 |
|
Target belum tercapai |
BHP (masker) kadang kosong, sosialisasi
oleh petugas kurang |
Pengadaan BHP, dan sosialisasi petugas
kpd pasien |
||||||||||||
|
|
5. Pembuangan jarum suntik memenuhi
standar |
100% |
ceklist monitoring |
64 |
64 |
58 |
90.6 |
|
90.6 |
|
Target belum tercapai |
BHP (Safety box) kadang kosong |
Pengadaan safety box |
||||||||||||
No comments:
Post a Comment