Thursday, March 9, 2023

SK Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

 

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU

DINAS KESEHATAN

PUSKESMAS BATANG TARANG

Jalan Angkasapuri nomor 41, Dusun Melaban Desa Hilir Kecamatan Balai (78563)

Halo Puskesmas : 085349531202 Email : Puskesmasbatara@gmail.com

 

 

 


KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BATANG TARANG

NOMOR: SK/PKM-BATANG TARANG/.../2023

 

TENTANG

 

PENYELENGARAAN PELAYANAN KESEHATAN

PUSKESMAS BATANG TARANG

 

 

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

 

KEPALA PUSKESMAS BATANG TARANG

 

Menimbang

:

a.

bahwa agar penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Puskesmas sesuai dengan kebutuhan masyarakat, maka perlu disusun perencanaan Puskesmas berdasarkan analisis kesehatan masyarakat;

 

 

 

b.

 

 

 

c.

 

 

 

d.

 

 

 

e.

 

bahwa agar masyarakat mudah mendapatkan akses terhadap pelayanan, informasi, dan memberikan umpan balik, maka perlu disusun kebijakan akses masyarakat terhadap puskesmas;

bahwa agar kinerja Pelayanan Kesehatan puskesmas dapat ditingkatkan secara berkesinambungan, maka perlu disusun kebijakan perencanaan dan evaluasi Pelayanan Kesehatan puskesmas dengan indikator-indikator kinerja yang jelas;

bahwa agar penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Puskesmas dapat dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, dan sesuai dengan pedoman, dan ketentuan perundangan, maka perlu disusun kebijakan pengelolaan  Pelayanan Kesehatan Puskesmas

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c dan huruf d, perlu menetapkan keputusan Kepala Puskesmas Batang Tarang tentang Kebijakan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan puskesmas Batang Tarang;

 

 

Mengingat

 

:

 

1.

 

 

 

2.

 

3.

 

 

 

4.

 

5.

 

 

6.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor75  Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 585/MENKES/SK/V/2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas;

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 857/MENKES/SK/IX/2009Tentang PedomanPenilaian KinerjaSumber Daya Manusia Kesehatan Di Puskesmas;

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Menetapkan

 

 

 

KESATU

 

 

 

KEDUA

 

 

 

 

KETIGA

 

 

:

 

 

 

:

 

 

 

:

 

 

 

 

:

MEMUTUSKAN  :

 

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BATANG TARANG TENTANG KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS BATANG TARANG.

 

Kebijakan penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Puskesmas sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini.

 

Pada saat surat keputusan ini mulai berlaku, Keputusan Kepala  Puskesmas Batang Tarang Nomor SK/…/2016 Tentang Kebijakan Penyelenggaraan PELAYANAN KESEHATAN  Puskesmas Batang Tarang, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku

 

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkandengan ketentuanapabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ditetapkan di Batang Tarang

Pada tanggal 1 Maret 2023

 

Kepala  Puskesmas Batang Tarang

 

 

 

 

HELENA

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

 

LAMPIRAN I

:

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BATANG TARANG

NOMOR

:

SK/PKM-BATANG TARANG/ ... /2023

TENTANG

:

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS BATANG TARANG

 

 

BAB I

 

PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

 

 

A.    ANALISIS KEBUTUHAN MASYARAKAT TERHADAP PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN.

1.    Analsisis kebutuhan masyarakat dengan melibatkan masyarakat dan lintas sektor terkait, dan sesuai dengan visi, misi, fungsi dan tugas pokok Puskesmas wajib dilakukan sebagai dasar untuk menyusun perencanaan PELAYANAN KESEHATAN Puskesmas

2.    Analisis kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh masyarakat, sektor terkait, SMD, MMD, analisis data surveilans, capaian kinerja pelayanan, dan umpan balik masyarakat

3.    Hasil analisis kebutuhan dan umpan balik dari masyarakat dibahas secara kolaboratif oleh Kepala Puskesmas, pelaksana, lintas program, dan lintas sektoral, melalui pertemuan mini lokakarya lintas program dan lintas sektor

4.    Rencana Penyelenggaran masing-masing PELAYANAN KESEHATAN Puskesmas harus diintegrasikan dalam perencanaan tingkat puskesmas.

5.    Upaya-upaya inovatif dapat dilakukan sesuai dengan perkembangan kebutuhan masyarakat, usulan atau masukan dari masyarakat, perubahan regulasi pemerintah, dan perkembangan tehnologi kesehatan, dan dibahas dalam pertemuan dengan masyarakat, pertemuan lintas program maupun lintas sektoral

 

 

B.    AKSES MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS.

1.    Jadual pelaksanaan kegiatan tiap PELAYANAN KESEHATAN dilaksanakan sesuai dengan rencana, disepakati dan diinformasikan kepada kelompok sasaran.

2.    Jadual dan tempat pelaksanaan kegiatan PELAYANAN KESEHATAN harus disepakati dengan cara: pembahasan dalam minilokakarya lintas program dan lintas sektor, kesepakatan dengan kader atau kepala kelurahan melalu telpon, dan surat menyurat

3.    Pelaksanaan kegiatan PELAYANAN KESEHATAN harus dilaksanakan sesuai dengan jadual yang ditetapkan dan dilakukan oleh pelaksana yang kompeten.

4.    Penanggung jawab PELAYANAN KESEHATAN wajib memonitor dan mengevaluasi ketepatan waktu ketepatan sasaran, dan ketepatan tempat pelaksanaan PELAYANAN KESEHATAN

5.    Kajian terhadap masalah dan hambatan pelaksanaan kegiatan PELAYANAN KESEHATAN harus diidentifikasi oleh penanggung jawab dan pelaksana PELAYANAN KESEHATAN sebagai dasar untuk perbaikan.

 

6.    Informasi tentang kegiatan PELAYANAN KESEHATAN harus disampaikan pada masyarakat, kelompok masyarakat, individu yang menjadi sasaran, lintas program terkait, dan lintas sektor terkait

7.    Penyampaian informasi kepada masyarakat, lintas program, dan lintas sektor wajib dievaluasi dan ditindak lanjuti.

8.    Akses masyarakat terhadap pelayanan PELAYANAN KESEHATAN Puskesmas dan informasi tentang PELAYANAN KESEHATAN wajib dievaluasi

9.    Keluhan masyarakat terhdap penyelenggaran PELAYANAN KESEHATAN didapatkan melalui: kotak saran, sms pelayanan pengaduan (PANDAN), telpon, keluhan langsung yang disampaikan pada petugas.

10. Keluhan dan umpan balik dari masyarakat wajib ditindak lanjuti

11. Tanggapan terhadap keluhan dan umpan balik masyarakat disampaikan melalui papan informasi tanggapan keluhan di puskesmas, sms PANDAN, dan web Puskesmas.

 

C.   EVALUASI KINERJA PENYELENGGARAN PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS

1.    Kinerja Penyelenggaraan PELAYANAN KESEHATAN Puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi

2.    Penilaian kinerja penyelenggaraan PELAYANAN KESEHATAN Puskesmas dilakukan dengan indikator yang jelas, sesuai dengan pedoman penyelenggaraan PELAYANAN KESEHATAN, dan Standar Pelayanan Minimal, dengan target yang jelas.

3.    Indikator dan target kinerja untuk tiap-tiap PELAYANAN KESEHATAN ditetapkan sesuai dengan lampiran II dari surat keputusan ini

4.     Capaian indikator kinerja wajib dianalisis, dibandingkan dengan puskesmas lain (kajibanding) dan ditindak lanjuti.

 

D. Kebijakan Perencanaan, Akses, dan Evaluasi Kinerja PELAYANAN KESEHATAN:

 

1.           Perencanaan tiap-tiap PELAYANAN KESEHATAN Puskesmas disusun berdasar analisis kebutuhan masyarakat, dan mengacu pada pedoman atau acuan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, maupun Dinas Kesehatan Kabupaten/Kabupaten, dan capaian kinerja masing-masing PELAYANAN KESEHATAN.

2.           Identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat dilakukan melalui survey mawas diri, musyawarah masyarakat desa, kegiatan survey yang lain, kabupatenk saran, maupun temu muka dengan tokoh masyarakat dan sasaran masing-masing PELAYANAN KESEHATAN untuk memperoleh umpan balik dari masyarakat, kelompok masyarakat, dan sasaran

3.           Perencanaan tiap-tiap PELAYANAN KESEHATAN harus diintegrasikan dalam perencanaan Puskesmas, baik dalam perencanaan lima tahunan, RUK, dan RPK.

4.           Umpan balik dari masyarakat digunakan baik dalam penyusun rencana, maupun untuk perubahan rencana yang disusun

5.           Inovasi dalam penyelenggaraan PELAYANAN KESEHATAN dilakukan sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan harapan masyarakat, perubahan regulasi, perkembangan tehnologi.

6.           Permasalahan dan hambatan dalam penyelenggaraan masing-masing PELAYANAN KESEHATAN harus diidentifikasi, dianalisis dan ditindak lanjuti dengan mengikuti siklus PDCA dalam bentuk upaya perbaikan yang berkesinambungan dan inovasi perbaikan.

7.           Inovasi dalam penyelenggaraan PELAYANAN KESEHATAN harus direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi

8.           Untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap kegiatan PELAYANAN KESEHATAN, jadual pelaksanaan kegiatan harus disepakati dan diinformasikan pada sasaran, lintas program, dan lintas sektor terkait

9.           Sasaran kegiatan PELAYANAN KESEHATAN berhak untuk mendapatkan akses yang mudah dan tepat waktu dalam perperan aktif pada saat pelaksanaan kegiatan PELAYANAN KESEHATAN

10.        Sasaran PELAYANAN KESEHATAN, lintas program dan lintas sektor terkait harus mendapat informasi tentang kegiatan masing-masing PELAYANAN KESEHATAN, tujuan, tahapan dan jadual pelaksanaan.

11.        Akses masyarakat dan sasaran PELAYANAN KESEHATAN harus dievaluasi

12.        Masyarakat dan sasaran PELAYANAN KESEHATAN berhak untuk menyampaikan keluhan dan umpan balik melalui media komunikasi: sms, kabupatenk saran, dan pertemuan dengan tokoh masyarakat maupun forum-forum komunikasi seperti: Rapat Pertemuan Kader dan Rapat Koordinasi Lintas Sektor

13.        Umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti. Tindak lanjut yang dilakukan harus diinformasikan kepada masyarakat

14.       Kinerja masing-masing PELAYANAN KESEHATAN harus dievaluasi, dianalisis dan ditindak lanjut dalam bentuk perbaikan yang berkesinambungan dan inovasi perbaikan.

 

 

E.Kebijakan Pengelolaan PELAYANAN KESEHATAN

1.           Penanggung jawab PELAYANAN KESEHATAN harus memenuhi persyaratan kompetensi sebagaimana pada pedoman tiap-tiap PELAYANAN KESEHATAN.

2.           Analisis kompetensi wajib dilakukan untuk tiap penanggung jawab.

3.           Jika kompetensi belum terpenuhi maka harus dilakukan tindak lanjut untuk memenuhi kompetensi yang dipersyaratkan

4.           Penanggung jawab dan pelaksana PELAYANAN KESEHATAN yang baru wajib mengikuti program orientasi

5.           Penyelenggaraan PELAYANAN KESEHATAN dilaksanakan sesuai dengan tata nilai yang disepakati dan rencana yang disusun

6.           Kepala Puskesmas wajib melakukan pembinaan  dan arahan kepada tiap-tiap penanggung jawab PELAYANAN KESEHATAN dalam pelaksanaan kegiatan PELAYANAN KESEHATAN

7.           Penanggung jawab PELAYANAN KESEHATAN wajib melakukan pembinaan dan arahan kepada pelaksana kegiatan PELAYANAN KESEHATAN

8.           Penanggung jawab PELAYANAN KESEHATAN wajib melakukan komunikasi dan koordinasi dengan lintas program dan lintas sektor terkait dalam penyelenggaraan PELAYANAN KESEHATAN

9.           Dalam penyelenggaraan kegiatan PELAYANAN KESEHATAN harus diidentifikasi risiko yang mungkin terjadi terhadap lingkungan, dan dilakukan upaya untuk mencegah dan/atau meminimalisasi akibat dari risiko yang terjadi.

10.        Dalam penyelenggaraan PELAYANAN KESEHATAN dilakukan fasilitasi pemberdayaan masyarakat dan sasaran.  Pemberdayaan masyarakat dimulai dengan keterlibatan masyarakat dalam menyampaikan kebutuhan, keluhan, umpan balik, aktif dalam pelaksanaan kegiatan PELAYANAN KESEHATAN, sampai dengan mengembangkan kegiatan-kegiatan UKBM

11.        Dalam pelaksanaan kegiatan PELAYANAN KESEHATAN, penanggung jawab dan pelaksana dipandu oleh uraian tugas yang jelas yang dikaji secara regular minimal setahun sekali

12.        Lintas program dan lintas sektor terkait harus diidentifikasi untuk tiap PELAYANAN KESEHATAN dengan kejelasan peran masing-masing

13.        Akuntabilitas penyelenggaraan PELAYANAN KESEHATAN dilaksanakan dengan monitoring dan evaluasi kinerja PELAYANAN KESEHATAN

14.        Monitoring sebagai wujud akuntabilitas dilakukan dengan cara analisis terhadap laporan kegiatan PELAYANAN KESEHATAN, supervisi oleh Kepala Puskesmas maupun penanggung jawab PELAYANAN KESEHATAN, dan pertemuan monitoring kegiatan PELAYANAN KESEHATAN oleh penanggung jawab PELAYANAN KESEHATAN

15.        Evaluasi kinerja PELAYANAN KESEHATAN secara pediodik dilakukan minimal dua kali setahun

16.        Hak dan kewajiban sasaran harus diperhatikan dalam pelaksanaan kegiatan PELAYANAN KESEHATAN

17.        Hak-hak sasaran meliputi :

a.     Ibu Hamil

1)    Mendapatkan pelayanan ANC yang berkualitas yaitu :

a)    minimal 4 kali pemeriksaan selama kehamilan,

b)    minimal 1 kali pemeriksaan oleh dokter,

c)    mendapatkan pemeriksaan laboratorium,

d)    mendapatkan pelayanan konsultasi gizi, gigi dan psikologi

e)    mendapatkan minimal 90 tablet Fe

2)    Persalinan di fasilitas kesehatan dan melakukan IMD

b.     Ibu Nifas

1)    Mendapatkan pelayanan nifas 3 kali

2)    Mendapatkan kapsul Vitamin A 200.000 IU

c.     Bayi

1)    Mendapatkan pelayanan neonatus 4 kali

2)    Mendapatkan imunisasi dasar lengkap

3)    Mendapatkan ASI Ekslusif 6 bulan

4)    Mendapatkan MPASI setelah 6 bulan

5)    Mendapatkan kapsul Vitamin A dosis tinggi 100.00 IU 1 kali

6)    Mendapatkan SDIDTK 4 kali dalam 1 tahun

d.     Balita

1)    Mendapatkan SDIDTK 2 kali dalam 1 tahun

2)    Mendapatkan kapsul vitamin dosis tinggi 200.00 IU 2 kali dalam 1 tahun

3)    Ditimbang minimal 8 kali setahun

e.     Anak Prasekolah

1)    Mendapatkan SDIDTK 2 kali dalam 1 tahun

f.       Anak Sekolah

1)    Mendapatkan Imunisasi yaitu : Imunisasi Campak, DT, Td

2)    Mendapatkan screening kesehatan untuk siswa baru

g.     Masyarakat Umum

1)    Ikut berperan aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan Puskesmas

2)    Memberikan usulan, masukan, kritik dan saran tentang mutu, jenis kegiatan dan program pelayanan puskesmas

3)    Mendapatkan informasi tentang kesehatan

4)    Mendapatkan pelayanan konsultasi kesehatan

18.        Kewajiban sasaran meliputi:

a.    Memberi informasi yg lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya

b.    Mematuhi nasihat dan petunjuk tenaga kesehatan

c.     Mematuhi ketentuan yang berlaku di saryankes

d.    Datang ke posyandu

e.    Melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

19.        Perilaku dalam penyelenggaraan PELAYANAN KESEHATAN diatur sebagaimana tertuang dalam peraturan tata kelola Puskesmas


 

BAB II

 

PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN PERSEORANGAN

 

A.    PENDAFTARAN PASIEN

1.         Pendaftaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jelas

2.         Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang kompeten yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

a.    Petugas pendaftaran harus memenuhi kualifikasi minimal SLTA dengan pelatihan tambahan rekam medis atau pelatihan kerja yang diselenggarakan puskesmas

b.    Manakala dalam kondisi tertentu petugas dalam huruf a berhalangan/ tidak dapat hadir maka dapat digantikan oleh petugas lain dengan kualifikasi minimal lulus SLTA yang telah mendapatkan pengalaman kerja diruang pendaftaran dan rekam medis

3.         Pendaftaran pasien memperhatikan keselamatan pasien

4.         Identitas pasien harus dipastikan minimal dengan dua cara dari cara identifikasi sebagai berikut: nama pasien, tanggal lahir pasien, alamat/tempat tinggal, dan nomor rekam medis

5.         Informasi tentang jenis pelayanan klinis yang tersediri, dan informasi lain yang dibutuhkan masyarakat yang meliputi: tarif, jenis pelayanan, ketersediaan tempat tidur, dan informasi tentang kerjasama dengan fasilitas kesehatan yang lain harus dapat disediakan di tempat pendaftaran

6.         Hak dan kewajiban pasien harus diperhatikan pada keseluruhan proses pelayanan yang dimulai dari pendaftaran

7.         Hak-hak pasien meliputi:

a.    Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Puskesmas.

b.    Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien/ pelanggan.

c.     Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi.

d.    Memperoleh pelayanan kesehatan bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional.

e.    Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi;

f.      Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.

g.    Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain (second opinion) yang memiliki Surat Ijin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar Puskesmas.

h.    Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya.

i.      Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.

j.      Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.

k.     Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.

l.      Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di Puskesmas.

m.   Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Puskesmas terhadap dirinya.

n.    Menggugat dan atau menuntut Puskesmas apabila Puskesmas itu diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun pidana.

o.    Mengeluhkan pelayanan Puskesmas yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

8.         Kewajiban pasien meliputi:

a.    Memberi informasi yg lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya.

b.    Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter dan dokter gigi, serta perawat,

c.     Mematuhi ketentuan yang berlaku di Puskesmas.

d.    Memberi imbalan jasa atas pelayanan yang diterima

9.         Kendala fisik, bahasa, dan budaya serta penghalang lain wajib diidentifikasi dan ditindak lanjuti

 

B.    PENGKAJIAN, KEPUTUSAN, DAN RENCANA LAYANAN

1.         Kajian awal dilakukan secara paripurna dilakukan oleh tenaga yang kompeten melakukan pengkajian

2.         Kajian awal meliputi kajian medis, kajian keperawatan, kajian kebidanan, dan kajian lain oleh tenaga profesi kesehatan sesuai dengan kebutuhan

3.         Proses kajian dilakukan mengacu standar profesi dan standar asuhan

4.         Proses kajian dilakukan dengan memperhatikan tidak terjadinya pengulangan yang tidak perlu

5.         Informasi kajian baik medis, keperawatan, kebidanan, dan profesi kesehatan lain wajib diidentifikasi dan dicatat dalam rekam medis

6.         Proses kajian dilakukan sesuai dengan langkah-langkah SOAP

7.         Pasien dengan kondisi gawat atau darurat harus diprioritaskan dalam pelayanan

8.         Kajian dan perencanaan asuhan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional yang kompeten

9.         Jika dilakukan pelayanan secara tim, tim kesehatan antar profesi harus tersedia

10.      Pendelegasian wewenang baik dalam kajian mapun keputusan layanan harus dilakukan melalui proses pendelegasian wewenang

11.      Pendelegasian wewenang diberikan kepada tenaga kesehatan profesional yang memenuhi persyaratan

12.      Proses kajian, perencanaan, dan pelaksanaan layanan dilakukan dengan peralatan dan tempat yang memadai

13.      Peralatan dan tempat pelayanan wajib menjamin keamanan pasien dan petugas

14.      Rencana layanan dan pelaksanaan layanan dipandu oleh prosedur klinis yang dibakukan

15.      Jika dibutuhkan rencana layanan terpadu, maka kajian awal, rencana layanan, dan pelaksanaan layanan disusun secara kolaboratif dalam tim layanan yang terpadu

16.      Rencana layanan disusun untuk tiap pasien, dan melibatkan pasien

17.      Penyusunan rencana layanan mempertimbangkan kebutuhan biologis, psikologis, sosial, spiritual dan memperhatikan tata nilai budaya pasien

18.      Rencana layanan disusun dengan hasil dan waktu yang jelas dengan meperhatikan efisiensi sumber daya

19.      Risiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan layanan harus diidentifikasi.

20.      Efek samping dan risiko pelaksanaan layanan dan pengobatan harus diinformasikan kepada pasien

21.      Rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis

22.      Rencana layanan harus memuat pendidikan/penyuluhan pasien

 

C.   PELAKSANAAN LAYANAN;

1.         Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur pelayanan klinis

2.         Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi: pelayanan medis, keperawatan, kebidanan, dan pelayanan profesi kesehatan yang lain

3.         Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan

4.         Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam rekam medis

5.         Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis

6.         Tindakan medis/pengobatan yang berisiko wajib diinformasikan pada pasien sebelum mendapatkan persetujuan

7.         Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informed consent) wajib didokumentasikan

8.         Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi, dan ditindak lanjut

9.         Evaluasi harus dilakukan terhadap evaluasi dan tindak lanjut

10.      Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan sesuai prosedur pelayanan pasien gawat darurat

11.      Kasus-kasus berisiko tinggi harus ditangani sesuai dengan prosedur pelayanan kasus berisiko tinggi

12.      Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya infeksi harus ditangani dengan memperhatikan prosedur pencegahan (kewaspadaan universal)

13.      Pemberian obat/cairan intravena harus dilaksanakan dengan prosedur pemberian obat/cairan intravena yang baku dan mengikuti prosedur aseptik.

14.      Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan indikator yang jelas

15.      Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat pemberian layanan.

16.      Keluhan pasien/keluarga wajib diidentifikasi, didokumentasikan dan ditindak lanjuti

17.      Pelaksanaan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana untuk menghindari pengulangan yang tidak perlu

18.      Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, perencanaan layanan, pelaksanaan layanan, pemberian obat/tindakan, sampai dengan pasien pulang atau dirujuk harus dijamin kesinambungannya

19.      Pasien berhak untuk menolak pengobatan

20.      Pasien berhak untuk menolak jika dirujuk ke sarana kesehatan lain

21.      Penolakan untuk melanjutkan pengobatan maupun untuk rujukan dipandu oleh prosedur yang baku.

22.      Jika pasien menolak untuk pengobatan atau rujukan, wajib diberikan informasi tentang hak pasien untuk membuat keputusan, akibat dari keputusan, dan tanggung jawab mereka berkenaan dengan keputusan tersebut

23.      Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dipandu dengan prosedur baku

24.      Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh petugas yang kompeten

25.      Sebelum melakukan anestesi dan pembedahan harus mendapatkan informed consent

26.      Status pasien wajib dimonitor setelah pemberian anestesi dan pembedahan

27.      Pendidikan/penyuluhan kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuai dengan rencana layanan

 

D.   RENCANA RUJUKAN DAN PEMULANGAN

1.         Pemulangan pasien rawat inap dipandu oleh prosedur yang baku

2.         Dokter yang menangani bertanggung jawab untuk melaksanakan proses pemulangan/rujukan

3.         Umpan balik dari fasilitas rujukan wajib ditindak lanjuti oleh dokter yang menangani

4.         Jika pasien tidak mungkin dirujuk, puskesmas wajib memberikan alternatif pelayanan

5.         Rujukan pasien harus disertai dengan resume klinis

6.         Resume klinis meliputi: nama pasien, ondisi klinis, prosedur/tindakan yang telah dilakukan, dan kebutuhan akan tindak lanjut

7.         Pasien diberi informasi tentang hak untuk memilih tempat rujukan

8.         Pasien dengan kebutuhan khusus perlu didampingi oleh petugas yang kompeten

9.         Kriteria merujuk pasien meliputi:

a.    Dari hasil pemeriksaan fisik, sudah dapat dipastikan keluhan / penyakit pasien tidak mampu diatasi di puskesmas

b.    Dari hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang medis, ternyata keluhan / penyakit pasien tidak mampu diatasi di puskesmas

c.     Memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih lengkap

d.    Apabila  telah  diberikan pengobatan di puskesmas, ternyata pasien memerlukan pemeriksaan, pengobatan, dan perawatan di sarana kesehatan yang lebih mampu.

10.      Pada saat pemulangan, pasien/keluarga pasien harus diberi informasi tentang tindak lanjut layanan      

 

E.     Pelayanan laboratorium

1.    Jenis pemeriksaan yang tersedia dan prosedurnya

2.    Pelaksanaan pemeriksaan dan pemantauannya

3.    Petugas yang kompeten untuk melakukan pemeriksaan

4.    Pengelolaan reagen, labeling, penyimpanan, ketersediaan reagen esensial

5.    Penetapan nilai normal dan rentang nilai

6.    Interpertasi oleh tenaga yang kompeten

7.    Penanganan specimen berisiko tinggi

8.    Penanganan B3B dan pembuangan limbah

9.    Ketepatan waktu penyerahan hasil

10. Penyampaian hasil yang kritis

11. PMI dan PME: kalibrasi, validasi internal, dan pemantapan mutu eksternal

12. Program peningkatan mutu dan keselamatan: indicator pelayanan, analisis, upaya peningkatan mutu dan keselamatan dan tindak lanjutnya

13. Program pemeliharaan alat: inventarisasi alat dan pemeliharaan

 

F.   Pengelolaan obat

1.    Jenis dan jumlah obat yang tersedia, formularium

2.    Prosedur peresepan obat dan pelayanan obat

3.    Bgm menjamin ketersediaan obat

4.    Pengelolaan obat psikotropik dan narkotik

5.    Kebersihan, keamanan penyimpanan, penyiapan dan penyampaian obat kepada pasien

6.    Penyimpanan dan prosedur penanganan obat LASA

7.    Penanganan obat kedaluwarsa

8.    Penanganan efek samping obat dan alergi (MESO)

9.    Pelaporan dan tindak lanjut jika terjadi medication error

10.   Ketersediaan obat-obat emergensi

11.   Program peningkatan mutu dan manajemen risiko pada pelayanan obat: indicator pelayanan obat, analisis dan tindak lanjut, identifikasi risiko pelayananan obat, analisis dan tindak lanjut

 

G. Manajemen informasi

1.    Pembakuan klasifikasi diagnosis, kode diagnosis, symbol, specimen tanda tangan dan inisial dokter/perawat

2.    Prosedur pelayanan rekam medis

3.    Proses pengelolaan rekam medis

4.    Cara identifikasi pasien agar tidak terjadi kesalahan

5.    Pengaturan isi rekam medis

6.    Kelengkapan isi rekam medis

7.    Tenaga yang kompeten

 

H. Manajemen lingkungan dan prasarana

1.    Kondisi fisik lingkungan/bangunan

2.    Manajemen prasarana: instalasi listrik, kualitas air, ketersediaan gas medis, ventilasi, dan system utama yang lain

3.    Penanganan B3B

4.    Penanganan limbah

5.    Rencana penanggulangan bencana

6.    Rencana penanggulangan kebakaran

7.    Monitoring, evaluasi, tindak lanjut kondisi fisik

8.    Program pemeliharaan lingkungan fisik

9.    Program penanggulangan bencana dan kebakaran dan bagaimana pelaksanaannya

10.     Tenaga yang bertanggung jawab untuk pengelolaan lingkungan dan kalau terjadi bencana/kebakaran

 

I. Manajemen peralatan

1.    Prosedur penyiapan alat medis

2.    Prosedur sterilisasi dan pelaksanaannya

3.    Bagaimana memastikan peralatan steril

4.    Inventarisasi, jadual pemeliharaan alat medis, prosedur dan pelaksanaan.

5.    Kalibrasi peralatan medis

6.    Monitoring peralatan yang rusak dan penggantiannya

7.    Bagaimana memastikan ketersediaan alat medis

8.    Petugas yang bertanggung jawab dalam pengelolaan peralatan medis

 

J. Manajemen sumber daya manusia (SDM) klinis

1.    Penghitungan kebutuhan tenaga kesehatan (klinis), peta kompetensi

2.    Penilaian kinerja tenaga klinis

3.    Proses kredensial, rekredensial dan penetapan kewenangan klinis

4.    Upaya peningkatan kompetensi

5.    Peluang/kesempatan pendidikan dan pelatihan

Kelengkapan perijinan tenaga klinis: STR, SIP, SIK, dsb.


 

 

 

 

Ditetapkan di Batang Tarang

Pada tanggal 1 Maret 2023

 

Kepala  Puskesmas Batang Tarang

 

 

 

 

HELENA

 

 

 

 

 

No comments:

Post a Comment

Manajemen Telusur

DOKUMEN TELUSUR POKOK Rencana Strategis ( Renstra )   >>>>>>>>>> View Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) dan ...